Bab 2 ( Keributan di pagi hari )

Di pagi hari Dinda, harus bisa membagi tenaganya yang sibuk mengurus Syena, menyiapkan sarapan untuk Rey. Sedangkan Rey, hanya duduk manis seraya memainkan gawainya tanpa ingin membantu Dinda, sama sekali.

"Sayang bisakah kamu gendong Syena, sebentar. Aku sedang memasak air." 

"Sebentar aku sedang tanggung, bermain game nanti kalah." 

Dinda, membelalakan matanya tidak habis pikir pada suaminya yang lebih mementingkan gamenya di banding dengan putrinya. Dinda, menjadi kesal dan melangkah mendekati Rey, lalu 

Brakk, 

Mata Rey, melotot melihat gawainya yang terjatuh di bawah lantai karena Dinda melemparnya. Rey, menjadi kesal dan marah pada Dinda. 

"Sayang kamu!" 

"Apa? Mau marah! Bisa-bisanya kamu main game saat aku sedang sibuk seperti ini. Aku hanya memintamu untuk menggendong Syena, tapi kamu malah mementingkan game yang tak berguna begitu." 

Dinda sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya, rasa kesal, pusing, stres semua jadi satu punya suami bukannya membantu malah menambah masalah dan sama sekali tidak bisa membantunya. Baik dalam pekerjaan rumah, atau pun yang lainnya. 

"Aku sudah capek Rey, kalau begini terus. Lebih baik kamu yang urus Syena, aku akan bekerja." Mata Rey, langsung membulat saat mendengar Dinda, ingin kembali bekerja. 

Dinda, sangat pintar dulunya dia adalah seorang sekretaris CEO, yang pasti gajinya tiap bulan sangatlah besar. Namun, demi Syena dan Rey, setelah menikah Dinda, meninggalkan pekerjaanya itu dan memilih untuk mengabdi pada suaminya dan merawat putri kecilnya. Namun, bukannya mendapat kebahagiaan malah mendapat kesusahan. 

"Jangan sayang, kalau kamu kerja siapa yang jaga Syena. Biar aku saja yang kerja." Dinda, menatap tajam mata Rey.

"Baiklah, aku setuju tapi aku minta uang bulananku di naikan." 

"Kok gitu sayang, uang lima juta setiap bulan ku kasih sudah besar loh."  Sanggah Rey, yang keberatan jika harus menambah uang bulanan. Dinda, membuang nafas kasar. 

"Gajihmu 20 sampai 30 juta, aku tahu gaji seorang manajer. Setiap bulan kamu kasih aku lima juta sisanya kamu kemanakan? Saat aku meminta uang buat beli susu Syena saja kamu selalu tidak punya." 

"Sayang, kamu kan tahu aku harus bayar cicilan mobil, belum rumah, jadi sisanya itu untuk bayar cicilan. Lagian keadaan perusahaan sekarang sedang kacau, jadi kadang uang gaji di tunda atau di potong." 

"Bukan kah bayar mobil hanya tiga juta, dan rumah, rumah ini bukannya ibumu yang membelikan lalu rumah yang mana yang kamu bayar?" 

Rey, jadi gelagapan saat mendapatkan pertanyaan dari Dinda. Setelah menikah Rey, sudah memiliki rumah pemberian dari orangtuanya. Karena keadaan Rey, tidak terlalu miskin. Maka pada saat Rey, bilang jika dia bayar cicil rumah Dinda, merasa heran dan aneh. 

"Begini sayang. Sebenarnya mama sedang membutuhkan uang dan saat itu terpaksa aku menggadaikan surat rumah kita ke BANK jadi, sekarang aku harus mencicilnya tiap bulan. Maaf ya aku tidak memberitahu." 

"Bisa-bisanya kamu menggadaikan surat rumah. Seharusnya kamu bilang dulu padaku karena ini sudah menjadi rumah kita bukan rumah mama. Sekarang kita yang harus menanggungnya, kan." 

"Iya, maaf. Sudah jangan marah-marah. Sekarang aku bantu jagain Syena, ya." Rey, pun mengambil alih Syena, yang berada dalam gendongan Dinda. 

****

Dinda, berlarin kecil seraya menggendong Syena. Rasa panik seorang ibu kembali muncul saat menyentuh kening Syena, yang sangat panas. Pantas saja Syena, tidak berhenti menangis mungkin karena sedang merasakan sakit pada tubuhnya. 

Dinda berlari menuju resepsionis rumah sakit untuk membawa Syena berobat. Namun, pihak rumah sakit tidak bisa menerimanya sebelum Dinda, membayar uang muka sebesar satu juta. 

"Suster nanti saya bayar sisanya. Anak saya sedang sakit suster tolong biarkan kami masuk ya! Ini saya DP 200 ribu saja dulu." 

"Maat Bu, ini sudah peraturan rumah sakit kami. Ibu bisa bayar uang muka sebesar satu juta baru bisa masuk." 

Dinda, benar-benar tidak berdaya. Langkahnya terasa lemas, Dinda, berjalan menuju kursi tunggu seraya menggendong Syena, yang terus menangis. Tatapan matanya begitu kosong Dinda sudah lelah menghadapi hidupnya yang sengsara seperti ini. 

Dulu, saat masih bekerja dan berkarir uang satu juta sangat mudah baginya tapi sekarang sulit ia dapatkan. Dinda, mencoba menahan tangisnya lalu menghubungi Rey, yang kini sedang bekerja. 

"Halo, sayang ada apa?" 

"Rey, Syena, sakit panasnya tinggi. Aku sudah membawanya ke rumah sakit tapi … aku hanya punya uang 200 ribu sedangkan pihak rumah sakit meminta satu juta. Aku mohon Rey, datanglah kesini Syena, butuh pengobatan." 

"Maaf sayang aku sedang meeting nanti ku telepon lagi." 

Rey, mematikan teleponnya begitu saja. Membuat Dinda, diam termangu. Seketika Dinda terisak, mata yamg sudah berembun kini tidak bisa ia tahan lagi. Di saat bayinya sedang sakit Dinda, tidak bisa mengobatinya. Membuat hati Dinda, terluka karena tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk putrinya bahkan membayar uang rumah sakit saja tidak mampu. 

"Dinda!" Panggilan seorang wanita mengejutkannya.

****

Dinda, merasa tenang karena Syena, sudah di obati dokter saat ini. Beruntung Dinda, bertemu dengan Karin, saat di rumah sakit. Yang dengan mudahnya memberikan uang satu juta untuk biaya pendaftaran bahkan Karin, memberikannya uang satu juta lagi untuk biaya pengobatan Syena.

Dinda, menidurkan Syena, di tempat tidurnya. Lalu Dinda, berjalan ke arah cermin dan menatap tubuhnya dari bawah hingga atas. Dinda, teringat ucapan Karin, tadi siang. Yang mengatakan keadaan dirinya yang menyedihkan. 

"Dinda, apa Rey, tidak pernah memberimu uang lebih? Membelikanmu pakaian?" Kamu benar-benar bukan Dinda, yang dulu," ucap Karin, yang melihat keadaan Dinda yang lusuh.

Dinda, hanya menatap dirinya yang sekarang. Memakai kaos oblong yang kucel, dengan celana jens yang dekil, dan wajah yang pucat tanpa makeup. Berbeda, dengan kehidupannya yang dulu yang modis dan cantik. Bahkan rambutnya pun terlihat berantakan yang tak pernah ia rawat. 

"Menyedihkan sekali hidupku ini," gumam Dinda, lirih. 

Jangankan untuk membeli baju dan skincare, untuk kehidupan sehari-hari saja Dinda, masih kekurangan uang. Sedangkan Rey, tidak pernah memperhatikan dirinya. 

BRAKK,

Suara pintu mengejutkannya. Rey, baru saja pulang bekerja, dengan santainya Rey, merebahkan tubuhnya di atas sofa seraya memainkan gawai barunya.

"Kamu beli handphone?" tanya Dinda, yang mengalihkan pandangan Rey.

"Ya, karena gawaiku rusak tadi kamu lempar," ketus Rey, tanpa melirik ke arah Dinda. 

"Sekarang mana uang dua juta." pinta Dinda, membuat Rey, terhenyak.

"Dua juta untuk apa?" tanya Rey tanpa rasa berdosa. 

Tanpa berkata Dinda, langsung memberikan selembar bil, yang tertulis jelas jumlah nominal yang di bayar yaitu dua juta rupiah. Uang pemberian Karin, yang menanggung pengobatan Syena. 

"Uang pengobatan Syena. Aku sudah menghubungimu dan memohon agar kamu datang ke rumah sakit atau mengirimkanku uang. Tapi kamu malah menutup teleponnya. Kamu tahu saat itu aku hanya bisa, menangis melihat keadaan Syena, yang tak berdaya. Tapi kamu sebagai ayahnya sama sekali tidak pernah khawatir." 

"Maaf sayang, tadi aku benar-benar lupa. Lalu dari mana kamu dapatkan uang ini?" 

"Dari mana lagi kalau bukan Mba Karin." 

"Ya sudah, sekarang kamu bayar ya. Ini uang dua juta sama uang belanja tiga juta buat kamu." 

"Tumben, bukannya belum gajihan? Apa kamu lagi banyak uang?" Dinda, merasa aneh dari kemarin Rey, selalu banyak alasan saat di mintai uang tapi sekarang Rey, dengan mudahnya memberikan uang padanya. 

"Hari ini aku dapat rezeki lebih," jawab Rey, singkat. Namun tanpa Dinda tahu, Rey, mendapat proyek besar sehingga bonus yang di dapat sangatlah besar dan menguntungkan. 

Bahkan Rey, membelikan kalung mewah untuk wanita lain yang menjadi kekasihnya.

"Terima kasih sayang." 

"Sama-sama sayang. Oh ya, malam ini kita makan di luar ya, aku ingin mengajakmu jalan-jalan." Goda, Rey, yang mendadak romantis membuat hati Dinda, luluh kembali dalam seketika masalah yang tengah terjadi bisa Dinda lupakan.

Terpopuler

Comments

TK

TK

⭐⭐⭐⭐⭐ keren 👍

2022-10-11

0

erenn_na

erenn_na

wesss, tak tendang 😩😩😩😩

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Suami tak berguna )
2 Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3 Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4 Bab 4 ( Cerai )
5 Bab 5 ( Arloji )
6 Bab 6 ( Boneka Bear )
7 Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8 Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9 Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10 Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11 Bab 11 ( Mencari Alasan )
12 Bab 12 ( Nikahi Aku )
13 Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14 Bab 14 ( Karma Berlaku )
15 Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16 Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17 Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18 Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19 Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20 Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21 Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22 Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23 Bab 23 (New-Dream)
24 Bab 24 ( Hari Libur )
25 Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26 Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27 Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28 Bab 28 ( Ketahuan )
29 Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30 Bab 30 ( Mari Damai )
31 Bab 31 ( Kekhawatiran )
32 Bab 32 ( Keputusan Karin )
33 Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34 Bab 34- Sahabat teman curhat )
35 Bab 35- Sehari bersama Syena
36 Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37 Bab 37- Fras
38 Bab 38 ( Cemburu )
39 Bab 39 ( Tatapan Rio )
40 Bab 40
41 Bab 41 ( Putusan Verstek )
42 Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43 Bab 43- Nasib Vikram
44 Ban 44- Nasib Vikram 2
45 Bab 45- Pertengkaran
46 Bab 46 - Rumah Sakit
47 Bab 47 ( Salah Paham )
48 Bab 48- Menjenguk Syena
49 Bab 49- Sarapan bersama
50 Bab 50-
51 Bab-51 Panik
52 Bab 52- Keguguran
53 Bab 53- Siapa peduli
54 Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55 Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56 Bab 56- Keinginan Syena
57 Bab 57 ( Antara Besan )
58 Bab 58- Sikap Asih
59 Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60 Bab 60- Kedatangan Mirna
61 Bab 61- POV Mirna
62 Bab 62- Kecemasan Rita
63 Bab 63- Luka
64 Bab- 64 Makan Malam
65 Bab 65- Makan Malam 2
66 Bab 66- Mall
67 Bab 67- Tangisan Syena
68 Bab 68- Kepergian Mirna
69 Bab 69- Kembali beraktifitas
70 Bab 70- Sanjaya Grup
71 Bab 71- Bertemu Ayah
72 Bab- 72 Demam
73 Bab 73- Bayangan Fras
74 Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75 Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76 Bab 76- Bertemu
77 Bab 77- Bertemu 2
78 Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79 Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80 Bab 80- Pesan Rey
81 Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82 Bab 82- Masa lalu Fras
83 Bab 83- Hukuman Rey
84 Bab 84- Kecemasan Rita
85 Bab - 85 Niat Fras.
86 Bab 86- Kabar buruk
87 Bab 87- Ketakutan Karin
88 Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89 Bab 89- Kedatangan Velove
90 Bab 90- Teror
91 Bab 91 kecelakaan
92 Bab 92- Di Antar Pulang
93 Bab 93- Menepati Nazar
94 Bab 95- Pindah Rumah
95 Bab 95- Tawaran Rita.
96 Bab 96- Di goda
97 Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98 Bab 98- Memberi Restu
99 Bab 99- Syena Ngambek.
100 Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101 Bab 101- Kisah Fras
102 Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103 Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104 Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105 Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106 Bab 106- Menjenguk Fras
107 Bab 107- Memaafkan
108 Bab 108- Hilangnya Syena
109 Bab 109- Semua Panik
110 Bab 110- ketegangan
111 Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112 Bab 112- Rasa penasaran Rita
113 Bab 113- Keinginan Fras
114 Bab 114- Hari Duka
115 Bab 115- Pembagian hak Waris
116 Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117 Bab 117- Dunia Terbalik
118 Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119 Bab 119- Menjenguk Karin
120 Bab 120- perasaan Rey.
121 Bab 121- Meminta restu 1
122 Bab 122- Meminta restu 2
123 Bab 123- Cibiran Teman
124 Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125 Bab 125- Memberi Restu
126 Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127 Bab-127 Godaan Menerpa
128 Bab 128- Penuh Emosi
129 Bab 129- Mama Baru
130 Bab 130- Bertemu Mirna.
131 Bab 131- Kesalahpahaman
132 Bab 132- Di Acuhkan
133 Bab 133- Kabar Bahagia
134 Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135 Bab 135- Kekacauan Rey
136 Bab 136- Apakah ini Karma?
137 Bab 137- Bertemu Mantan
138 Bab 138- Awal pendekatan
139 Bab 139- Cinta tidak sejalan
140 Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141 Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142 Bab 142- Hubungan Rahasia
143 Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144 Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145 Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146 Bab 146- Terpaksa Pulang
147 Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148 Bab 148- Kecemasan Willy.
149 Bab 149-
150 Bab 150- Kedatangan Velove
151 Bab 151- Rumah Sakit
152 Bab 152- Dilema
153 Bab 153- Penuh Emosi
154 Bab- 154
155 Bab 155- Kedatangan Velove
156 Bab 156
157 Bab 157- Kegilaan Velove
158 Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159 Bab 159- Kedatangan Angel
160 Bab 160- Mencoba Ikhlas
161 Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162 Bab 162- Menerima perjodohan
163 Bab 163- Saling memahami
164 Bab 164- Hari lahir Syena
165 Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166 Bab 166- Berusaha Adil
167 Bab 167- Tinggal Bersama
168 Bab 168- Konsultasi
169 Bab 169- Rey panik
170 Novel baru author
171 Bab 170- Bau Pandan.
172 Bab 171- Terungkap
173 Bab 172- Menikah
174 Bab 173- Akhir yang bahagia
175 Novel baru Author.
176 Season 2
177 Season 2 Jungleland
178 Season 2 Bertemu Rey
179 Season 2
180 Season 2 Curhatan Rey
181 Season 2 Maaf Velove
182 Season 2-
183 Season 2
184 Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185 Season 2
186 Season 2- Mengikuti Rey
187 Season 2
188 Season 2
189 Season 2
190 Season 2
191 Season 2
192 Season 2
193 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Bab 1 ( Suami tak berguna )
2
Bab 2 ( Keributan di pagi hari )
3
Bab 3 ( Kebohongan Rey )
4
Bab 4 ( Cerai )
5
Bab 5 ( Arloji )
6
Bab 6 ( Boneka Bear )
7
Bab 7 ( Kecurigaan Dinda )
8
Bab 8 ( Pencuri Suami Orang )
9
Bab 9 ( Piring pecah tidak bisa di perbaiki lagi )
10
Bab 10 ( Masalah dan masalah )
11
Bab 11 ( Mencari Alasan )
12
Bab 12 ( Nikahi Aku )
13
Bab 13 ( Aksi Dinda dan Karin )
14
Bab 14 ( Karma Berlaku )
15
Bab 15 ( Perdebatan di Pengadilan )
16
Bab 16 ( Sidang 1 membantah tuduhan )
17
Bab 17 ( Sidang ke 2 -Bukti )
18
Bab 18 ( Akhir Keputusan Sidang )
19
Bab 19 ( Keluarga keras kepala )
20
Bab 20 ( Kabar Mengejutkan )
21
Bab 21 ( Masalalu Kembali Mengusik )
22
Bab 22 ( Rahasia Seseorang )
23
Bab 23 (New-Dream)
24
Bab 24 ( Hari Libur )
25
Bab 25 ( Di Butakan Cinta )
26
Bab 26 ( Kebohongan Vikram )
27
Bab 27 ( Ada apa dengan Karin )
28
Bab 28 ( Ketahuan )
29
Bab 29 ( Hukuman untuk pengkhianat )
30
Bab 30 ( Mari Damai )
31
Bab 31 ( Kekhawatiran )
32
Bab 32 ( Keputusan Karin )
33
Bab 33 ( Boneka bear bikin pusing )
34
Bab 34- Sahabat teman curhat )
35
Bab 35- Sehari bersama Syena
36
Bab 36 - Bertemu dengan Masalalu
37
Bab 37- Fras
38
Bab 38 ( Cemburu )
39
Bab 39 ( Tatapan Rio )
40
Bab 40
41
Bab 41 ( Putusan Verstek )
42
Bab 42 (Tak mudah membuka lembaran baru)
43
Bab 43- Nasib Vikram
44
Ban 44- Nasib Vikram 2
45
Bab 45- Pertengkaran
46
Bab 46 - Rumah Sakit
47
Bab 47 ( Salah Paham )
48
Bab 48- Menjenguk Syena
49
Bab 49- Sarapan bersama
50
Bab 50-
51
Bab-51 Panik
52
Bab 52- Keguguran
53
Bab 53- Siapa peduli
54
Bab-54 ( Perdebatan antara besan )
55
Bab- 55 ( Perdebatan antara besan 2)
56
Bab 56- Keinginan Syena
57
Bab 57 ( Antara Besan )
58
Bab 58- Sikap Asih
59
Bab 59- Keluar dari rumah sakit
60
Bab 60- Kedatangan Mirna
61
Bab 61- POV Mirna
62
Bab 62- Kecemasan Rita
63
Bab 63- Luka
64
Bab- 64 Makan Malam
65
Bab 65- Makan Malam 2
66
Bab 66- Mall
67
Bab 67- Tangisan Syena
68
Bab 68- Kepergian Mirna
69
Bab 69- Kembali beraktifitas
70
Bab 70- Sanjaya Grup
71
Bab 71- Bertemu Ayah
72
Bab- 72 Demam
73
Bab 73- Bayangan Fras
74
Bab 74- Bukan Sekedar Luka
75
Bab 75- Kebenaran dan Kenyataan
76
Bab 76- Bertemu
77
Bab 77- Bertemu 2
78
Bab 78- Ada apa dengan Dinda
79
Bab 79- Masih Adakah Pintu Maaf.
80
Bab 80- Pesan Rey
81
Bab 81- Pertemuan Karin dan Rio
82
Bab 82- Masa lalu Fras
83
Bab 83- Hukuman Rey
84
Bab 84- Kecemasan Rita
85
Bab - 85 Niat Fras.
86
Bab 86- Kabar buruk
87
Bab 87- Ketakutan Karin
88
Bab 88- Menyerah 'kan Hak Waris
89
Bab 89- Kedatangan Velove
90
Bab 90- Teror
91
Bab 91 kecelakaan
92
Bab 92- Di Antar Pulang
93
Bab 93- Menepati Nazar
94
Bab 95- Pindah Rumah
95
Bab 95- Tawaran Rita.
96
Bab 96- Di goda
97
Bab 97- Ide licik Ibu dan Anak
98
Bab 98- Memberi Restu
99
Bab 99- Syena Ngambek.
100
Bab 100- Pergi Jalan-jalan
101
Bab 101- Kisah Fras
102
Bab 102- Tanggapan calon mertua.
103
Bab 103- Apa salah menjadi seorang janda?
104
Bab 104- Antara Maju atau Mundur
105
Bab 105- Antara penyesalan dan ikhlas
106
Bab 106- Menjenguk Fras
107
Bab 107- Memaafkan
108
Bab 108- Hilangnya Syena
109
Bab 109- Semua Panik
110
Bab 110- ketegangan
111
Bab 111 - Ditangkapnya Vikram
112
Bab 112- Rasa penasaran Rita
113
Bab 113- Keinginan Fras
114
Bab 114- Hari Duka
115
Bab 115- Pembagian hak Waris
116
Bab 116- "Syena bingung Oma!"
117
Bab 117- Dunia Terbalik
118
Bab 118- Rumah Baru Suasana Baru.
119
Bab 119- Menjenguk Karin
120
Bab 120- perasaan Rey.
121
Bab 121- Meminta restu 1
122
Bab 122- Meminta restu 2
123
Bab 123- Cibiran Teman
124
Bab 124- Cibiran Jadi Pujian
125
Bab 125- Memberi Restu
126
Bab 126- Setelah tiga tahun lamanya.
127
Bab-127 Godaan Menerpa
128
Bab 128- Penuh Emosi
129
Bab 129- Mama Baru
130
Bab 130- Bertemu Mirna.
131
Bab 131- Kesalahpahaman
132
Bab 132- Di Acuhkan
133
Bab 133- Kabar Bahagia
134
Bab 134- Kabar Bahagia untuk keluarga
135
Bab 135- Kekacauan Rey
136
Bab 136- Apakah ini Karma?
137
Bab 137- Bertemu Mantan
138
Bab 138- Awal pendekatan
139
Bab 139- Cinta tidak sejalan
140
Bab 140- Kembali menjadi seorang ayah.
141
Bab 141- Kesabaran Willy menghadapi istri ngidam
142
Bab 142- Hubungan Rahasia
143
Bab 143- Keinginan Syena tidak bisa di larang
144
Bab 144- Ngidam Banyak Maunya.
145
Bab 145- Ibu Sambung tidak terasa ibu kandung
146
Bab 146- Terpaksa Pulang
147
Bab 147- Antara kecewa dan cemburu
148
Bab 148- Kecemasan Willy.
149
Bab 149-
150
Bab 150- Kedatangan Velove
151
Bab 151- Rumah Sakit
152
Bab 152- Dilema
153
Bab 153- Penuh Emosi
154
Bab- 154
155
Bab 155- Kedatangan Velove
156
Bab 156
157
Bab 157- Kegilaan Velove
158
Bab 158- Pengorbanan menjadi istri kedua
159
Bab 159- Kedatangan Angel
160
Bab 160- Mencoba Ikhlas
161
Bab 161- Di Jodohkan atau Jodoh?
162
Bab 162- Menerima perjodohan
163
Bab 163- Saling memahami
164
Bab 164- Hari lahir Syena
165
Bab 165- Kejutan di Hari Ulang Tahun
166
Bab 166- Berusaha Adil
167
Bab 167- Tinggal Bersama
168
Bab 168- Konsultasi
169
Bab 169- Rey panik
170
Novel baru author
171
Bab 170- Bau Pandan.
172
Bab 171- Terungkap
173
Bab 172- Menikah
174
Bab 173- Akhir yang bahagia
175
Novel baru Author.
176
Season 2
177
Season 2 Jungleland
178
Season 2 Bertemu Rey
179
Season 2
180
Season 2 Curhatan Rey
181
Season 2 Maaf Velove
182
Season 2-
183
Season 2
184
Season 2 Pertemuan Jo dan Angel
185
Season 2
186
Season 2- Mengikuti Rey
187
Season 2
188
Season 2
189
Season 2
190
Season 2
191
Season 2
192
Season 2
193
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!