Rey, terus mengayunkan langkahnya menuju kamar Syena. Tanpa mengingat gawainya yang tertinggal. Gawainya terus saja menyala dan berdering dalam waktu bersamaan Dinda, masuk ke dalam kamar untuk membereskan tempat tidur.
Dinda, melihat gawai Rey, yang terus berdering menandakan ada sebuah panggilan yang masuk. Dinda pun mengambil gawai itu dan tertera nama Boneka Bear. Dengan segera Dinda, mengangkat panggilan itu.
"Sayang!"
Dinda, terbelalak matanya membulat sempurna. Saat mendekatkan benda pipih itu di daun telinganya. Dan terdengar suara seorang wanita yang begitu manja memanggil suaminya sayang. Jantungnya langsung berdegup begitu cepat nafasnya terasa sesak saat panggilan 'sayang' itu menusuk hatinya.
Cemburu! Ya, sudah pasti bagaimana Dinda, tidak cemburu kala wanita lain memanggil suaminya sayang. Namun, saat Dinda, ingin berkata panggilan itu pun terputus dalam waktu bersamaan Rey, masuk ke dalam kamar.
"Sayang, kamu sedang apa?"
Dinda, masih diam rasanya ingin segera menghajar Rey, saat ini. Namun, Dinda, tetap sabar sebelum akhirnya Dinda, mengetahui siapa Boneka bear itu.
"Membersihkan tempat tidurmu," jawab Dinda, yang berpura-pura merapikan spreynya.
"Sayang hari ini aku ada meeting, jadi aku harus berangkat pagi-pagi. Aku tidak bisa mengantarkanmu maaf ya." Rey, berbicara seraya merapikan lengan kemejanya.
Entah kenapa Dinda, menjadi curiga melihat Rey, yang terburu-buru apalagi setelah mendengar suara wanita itu.
"Meeting dimana Mas?" pertanyaan itu lolos begitu saja.
"Di kantor sayang. Aku berangkat dulu ya sayang maaf aku tidak bisa mengantarmu." Rey, mengecup kening Dinda, sebelum pergi.
"Nanti, mama akan datang untuk menjaga Syena," lanjut Rey.
Dinda, masih diam tidak menghiraukan Rey, sama sekali. Pikirannya saat ini hanyalah wanita itu, wanita yang telah memanggil suaminya sayang.
****
Rey, melajukan mobilnya ke sebuah apartemen. Setelah terparkir Rey, pun turun dari mobil dan melangkah menghampiri seorang wanita yang tak lain adalah Velove. Mereka saling memeluk dan mengecup setelah itu mereka berdua masuk ke dalam mobil.
"Sayang, aku kira kamu lupa dengan hari ini." Kata Velove, yang bersandar pada bahu kekar Rey.
"Aku tidak lupa, buktinya aku datang."
"Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama malam ini. Hanya kita berdua," bisik Velove, yang tersenyum manja. Rey, tidak berkata apa pun selain tersenyum.
Di sisi lain Dinda, terus melamun memikirkan ucapan seorang wanita di balik sambungan telepon. Boneka bear nama yang aneh, dan suara yang membuatnya penasaran. Sehingga Dinda, lupa jika dirinya harus membeli susu untuk Syena.
Beruntung saat melewati sebuah mini market, Dinda, tersadar dari lamunannya dan meminta supir taksi untuk segera berhenti. Setelah itu Dinda, turun dari taksi lalu melangkah masuk ke dalam mini market tersebut.
Di depan pintu Dinda, tak sengaja menabrak tubuh seorang wanita hingga semua belanjaannya jatuh berserakan di bawah lantai. Dinda, pun membantu wanita itu dan meminta maaf.
"Maaf Mba, biar saya bantu."
Dinda, pun merapikan kembali belanjaan wanita itu. "Maaf ya Mba." sambung Dinda.
"Iya, tidak apa-apa lain kali hati-hati ya," ucap wanita itu yang berlalu pergi. Namun, ada satu benda yang menjadi pusat perhatian Dinda. Sebuah kalung berlian yang di pakai wanita itu. Kalung yang sempat ia lihat dan temukan pada saku jas Rey. Kalung itu begitu mirip dengan kalung yang di pakai wanita itu yang tak lain adalah Velove.
"Kalung itu!" batin Dinda.
Di luar sana Velove, berjalan menuju mobil Rey, yang terparkir. Menaruh belanjaannya di dalam bagasi lalu masuk dan duduk di samping kemudi. Rey, terlihat menunduk dan fokus mengirim pesan, sedangkan saat Dinda melewati mobilnya Dinda, tidak menyadari karena pandangannya fokus ke depan minimarket.
"Sudah selesai?" tanya Rey, saat Velove, masuk ke dalam mobil.
"Sudah, aku hanya belanja makanan untuk nanti malam."
"Ya sudah sekarang kita pergi."
"Kamu sedang mengirim pesan pada siapa?" tanya Velove, yang melihat Rey, terus menunduk dan fokus pada gawainya.
"Pada teman," jawab Rey, singkat. Lalu melajukan mobilnya lagi meninggalkan mini market.
Tak berselang lama Dinda, pun keluar dari dalam minimarket dan membawa dua kantong kresek. Dinda, mengayunkan langkahnya menuju taksi yang menunggunya. Sesampai di dalam taksi Dinda, merasakan getaran pada tas miliknya. Saat di lihat ternyata sebuah notifikasi pesan pada gawainya.
My Husband: [ Sayang, malam ini aku tidak pulang, hari ini aku di tugaskan ke luar kota maaf ya, aku tidak sempat pamit padamu. Jaga dirimu baik-baik dan juga Syena, love you. ]
Satu pesan dari Rey, membuat kecurigaannya semakin kuat. Ekspresi Dinda, sangat datar tidak peduli dengan pesan yang Rey, kirimkan. Dinda, meminta supir taksi untuk melajukan mobilnya lagi menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah Dinda, menyimpan belanjaannya dan menitipkan Syena, pada Arumi. Lalu Dinda, kembali keluar dan pergi menaiki taksi. Selang beberapa menit taksi yang membawanya sampai di depan sebuah gedung bertingkat perusahaan yang menjadi tempat Rey, bekerja.
Tanpa menunggu lama Dinda, melangkah memasuki perusahaan itu dan langsung bertanya pada bagian resepsionis.
"Saya ingin bertemu dengan suami saya."
"Atas nama siapa ya bu?"
"Reynard Adiputra."
"Bapak Rey, hari ini tidak masuk Bu beliau mengambil cuti."
"Cuti! Bukan meeting di luar kota, kan?"
"Bukan Bu, pak Rey, sudah meminta izin cuti dua hari yang lalu."
Dinda, benar-benar terkejut saat mendengar perkataan wanita itu sebagai resepsionis. Bisa-bisanya Rey, berbohong dan berkata jika dirinya meeting dan di tugaskan ke luar kota. Kecurigaan Dinda, semakin yakin jika Rey, pergi bersama si boneka bear itu.
"Kamu tidak bisa membohongiku Rey. Jika kamu pergi dengan wanita kamu akan tahu apa yang akan terjadi," batin Dinda, yang menahan amarah.
Tidak akan ada lagi kesempatan kedua, ketiga, atau keempat. Jika terbukti Rey, sedang bersama wanita lain Dinda, tidak akan bisa memaafkannya lagi dan proses cerai yang akan dia ambil.
Dinda, kembali membuka layar gawainya mencari nama Boneka bear pada kontaknya. Tanpa rasa ragu Dinda, mencall nomor itu. Namun, sangat di sayangkan tidak ada jawaban.
"Sial!" umpat Dinda, yang langsung merubah nama boneka bear itu dengan nama Beruang kutub.
Dinda, melangkah keluar dari perusahaan itu tiba-tiba Dinda, teringat wanita yang ia temui di mini market. Kalung yang sama, ada kemungkinan wanita yang sama. Dinda, segera mengecek gawainya membuka layar galeri untuk melihat foto yang sempat Karin, kirimkan dulu. Sangat di sayangkan wajah wanita itu tidak terlihat jelas. Namun Dinda, yakin dia wanita yang sama.
"Aku harus bertemu Karin." Dinda, kembali mengayunkan langkahnya menaiki sebuah taksi untuk menemui Karin.
Di tempat lain Rey, menghentikan mobilnya di depan sebuah vila. Velove, menarik tangan Rey, untuk masuk ke dalam vilanya.
"Kamu suka, kan dengan Vilanya sayang!" Rey, hanya tersenyum mendapat pertanyaan itu dari Velove. Entah kenapa hatinya mendadak gelisah dan teringat pada Dinda, juga Syena.
"Sayang!" Velove, mengejutkan lamunan Rey, yang sengaja memeluk Rey, dari belakang. "Ada apa? Apa ada masalah?" lanjut Velove, yang melirik, kan matanya untuk menatap Rey.
"Velove, sepertinya aku harus pulang."
"Why?" Velove, begitu terkejut mendengar perkataan Rey, yang meminta pulang.
"Aku tidak bisa meninggalkan istri dan anakku."
"Kamu takut? Jika istrimu tahu?"
"Bukan begitu tapi …." ucap Rey, tertahan karena Velove, langsung mengecup bibirnya. Seketika Rey, pun terdiam.
"Lupakan mereka Mas, disini hanya ada kita berdua hanya aku dan kamu," bisik Velove, dengan mata menggoda. Kedua tangannya ia ayunkan pada leher jenjang milik Rey, kedua bibirnya kembali mendarat pada bibir Rey, hingga menyesap, dan melilitkan lidahnya pada akhirnya Rey, pun terbuai.
...----------------...
Aduh Rey 😠😠 Teganya kamu membohongi istrimu.
Jangan lupa like dan komentar setelah membaca 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Sri Mulyati
Siluman Rubah betina nya minta dihempaskan dengan segera itu.
Rey juga sudah ingat anak dan istri malah tergoda lagi.
cerai ancaman padahal.
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-07-21
1
Semet Tipis
Aku yg baca aku yg sesak juga seperti terjadi padaku 😢😢
Lanjut dan semangat💪💪 terus buat updatenya thor😊😊
2022-07-19
2
Herlina Rahman
ah dasar buaya buntung mah
2022-07-17
1