#14.

Perjalanan selama satu jam pun akhir nya selesai di lewati, dan Jessica bersama Viona sudah tiba di kedai minum milik Paman River yang sudah di renov menjadi lebih baik dari saat Jessica datang pertama kali.

Jessica dan Viona memutus kan untuk mampir terlebih dahulu di kedai minum River, guna mendiskusikan hal yang mereka bicarakan di dalam kereta, untuk menyelesaikan perkara yang terjadi.

River tetap menjadi pemimpin dari Dark Guild Shadow, dan Jessica menjadi pemimpin dari Asosiasi dagang Brigth.

Awalnya Jessica merasa keberatan, karena River dan kakek Rojer menunjuk diri nya sebagai pemimpin di umurnya yang ke-12 tahun.

Padahal Jessica tak masalah menjadi wakil ketua Asosiasi dagang, yang awalnya diketuai oleh River bersama kakek Rojer. Tapi karena entitas dan bakat Jessica yang sangat menonjol, membuat River dan Rojer sadar bahwa sejak awal yang harus menjadi pemimpin dari asosiasi dagang Bright adalah Jessica sendiri.

Mengingat yang membuat asosiasi dagang menjadi diperhitungkan di kerajaan Trandere, kerajaan Andora, dan kerajaan lainnya, membuat River dan Rojer sadar bahwa mereka berdua tak pantas duduk di posisi ketua dari asosiasi dagang Brigth.

Apalagi nama asosiasi dagang dibuat oleh Jessica sendiri. Jessica berpikir, jika asosiasi dagang ini tetap menjadi satu kesatuan dengan Guild informasi, maka asosiasi dagang mereka harus menjadi asosiasi dagang Bright, yang berarti asosiasi dagang terang. Sedangkan Guild informasi tetap menjadi Dark Guild Shadow, yang berarti Bayangan Guild Kegelapan.

Asosiasi adalah sisi terang, dan guild informasi adalah Sisi Gelap. Mengingat informasi yang dimiliki oleh kelompok River adalah informasi yang ilegal dan sensitif, kata Dark sangat cocok.

Terang dan gelap, satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. pemikiran Jessica sesimpel itu, tapi dianggap sangat luar biasa bagi orang-orang di sekelilingnya. Alhasil, pemimpin dari Asosiasi dagang pun di emban oleh Jessica dengan satu syarat.

"Rahasiakan identitas ku dari publik. Aku tak mau menjadi pusat perhatian dan di perlakukan berlebihan ke depan nya. Karena itu akan mengacaukan Rencana Ku. "

Begitulah perkataan Jessica yang seakan memberikan ultimaum, jika melanggar nya.. Maka bersiap siap lah menerima ganjaran. Seperti yang di katakan sebelum nya, permataan Jessica bersifat mutlak. Jika sesuatu terjadi di luar perkataan nya, maka bersiaplah menerima konsekuensi nya sendiri.

* * *

"Selamat datang Nona Jessica, asisten Viona." Salam hormat sebuah pria berbadan kekar yang menyambut kedatangan Jessica dan Viona.

"Em.." Jessica hanya berdehem dan mengangguk, setelah itu langsung berjalan masuk ke dalam. Tidak mempedulikan para pelanggan yang menatap penuh tanya ke arah nya.

"Siapa dia ?"

"Apakah dia anak dari pemilik kedai ini ?"

"Eheii, siapa yang tau ? Siapa tau dia adalah anak bangsawan yang datang untuk mendapatkan informasi.."

"Tak mungkin."

"Tak mungkin apa nya ? Coba kamu perhatikan kulit putih nya, kharisma nya, tekanan wibawah yang dipancarkan, tatapan mata yang dingin serta tegas. Apakah ada rakyat jelata yang seperti itu ? Jangan terlalu mengada ngada sobat."

Banyaknya bisikan bisikan yang menggema di kedai sore hari itu terdengar jelas di kuping Jessica, dan Jessica tampak tak suka. Terlihat jelas dari kerutan di kening nya.

Viona pun memberi isyarat pada para pelayan, dan pelayan pun pergi untuk menegur pelanggan pelanggan yang sedang bergosip. Setelah itu Viona pergi membisikkan sesuatu pada seorang pelayan yang berada di meja kasir lalu kembali berjalan di belakang Jessica seperti sedia kala.

"Apa yang kamu bisikan ? " Tanya Jessica pada Viona yang baru menghampiri diri nya dari belakang.

"Aku menyuruh nya untuk memberikan informasi pada departemen yang telah kita bangun beberapa saat yang lalu, agar mempersiapkan semuanya saat tiba di sana nanti. Aku ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Lebih cepat lebih baik bukan ? " Jawab Viona.

Mendengar jawaban Viona membuat Jessica menampakkan senyum di wajah nya. Tak dia sangka, anak buah nya itu sangat gesit dan melakukan sesuatu sesuai dengan yang dia katakan. Dengan kata lain, tidak hanya bermulut besar.

"Bagus.. Makin lama kamu semakin mirip dengan cara kerja Ku. Aku suka itu." Puji Jessica sungguh sungguh.

Mendapat pujian dari Jessica, membuat semburat merah muncul di pipi Viona. Mendapat kan pujian dari orang yang dia idola kan sejak dulu, merupakan sesuatu yang lebih berharga dari apapun.

Jessica dan Viona langsung masuk ke ruang tengah, atau ruang privasi milik orang dalam. Dan seketika ada dua orang yang menghalangi Jessica dan Viona, dengan menaruh pisau belati di leher mereka berdua.

"Siapa kalian ? Belum mendapat ijin dari ketua, tapi malah berani masuk ? " Ujar salah seorang yang saat ini mengancam Jessica.

"DASAR LANCANG. KALIAN -"

"Viona, hentikan. Jangan memancing para pelanggan di luar untuk masuk dan menyaksikan hal ini. " Tegur Jessica yang masih saja tenang, dan tidak terlihat gentar sedikit pun.

Viona pun menurut dan menatap geram pada pria berbaju hitam-hitam yang mangarahkan belati ke arah leher Jessica. Sampai sampai Viona lupa bahwa ada belati lain yang berada di leher nya.

"Aku tak peduli siapa kalian berdua, tapi kau... Jika Kau sentu Viona sedikit saja, dan membuat darah nya memetes.. Maka bersiap-siaplah keluar dari Dark Guild Shadow." Ancam Jessica yang melihat pria yang mengarahkan belati pada Viona.

Entah kenapa mereka berdua seketika merasa merinding mendengar ancaman dari Jessica, dan hal itu membuat Viona merasa diri nya bukan lagi sekedar bawahan Jessica. Saat itu juga, Viona menampakkan senyum di wajah nya dan sedikit menunduk, hingga sedikit belati menghores leher nya tanpa di sadari oleh Viona.

"Apa Aku boleh mematahkan tangan orang yang saat ini ada di belakang Ku ?" Batin Jessica memikirkan banyak nya hal yang akan terjadi selanjut nya.

...*KLEK* Pintu yang di buka....

"A.. APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA MEREKA BERDUA ? " Teriak seorang lelaki yang baru saja keluar dari balik pintu yang berasal dari satu ruangan di balik ruang privasi.

Ke dua Pria yang mengancam dengan belati itu langsung menarik kembali belati mereka, dan langsung memberi hormat.

"Maaf kami lancang ketua. Tapi ke dua wanita ini berani-"

...BRAAAKK...

Belum selesai menjelaskan, orang yang di panggil Tuan itu sudah menendang anak buah nya yang sedang memberi penjelasan hingga terpental ke dinding kayu.

"APA KALIAN BODOH ? MEREKA BERDUA ITU BUKAN LAH ORANG YANG BISA KALIAN PERLAKUKAN SEPERTI ITU. APALAGI WANITA BERAMBUT HITAM DAN PANJANG, LEBIH DAN LEBIH TAK BOLEH LAGI. AARGGHH, SEPERTI NYA HIDUP KALIAN SAMPAI DI SINI SAJA ."

"Sudahlah Paman River. Aku tak masalah dengan mereka, hanya saja.. Aku baru tau kalau di dalam Dark Guild Shadow masih ada bawahan yang tidak mengenali Ku dan Viona. Wow, mengesan kan. "

Ujar Jessica sambil menatap tajam pada ke dua orang yang saat ini berada di dinding kayu sambil memegang dada mereka karena di tendang oleh River tadi.

"Jes..Jessi.. Ini salah Paman.. Lain kali - "

"Sayangkan Aku tak mau ada lain kali lagi Paman River. Apakah kehadiran Ku benar benar di anggap remeh ?"

Kata Jessica dengan wajah yang semakin datar. Entah kenapa, emosi yang selalu dapat terkontrol itu kini sedang barhamburan tak teratur.

Terpopuler

Comments

rm_zzreinhart666ry

rm_zzreinhart666ry

lanjut thor semangat

2022-08-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!