#11.

Kehangatan dan perlakuan yang di berikan oleh Elmira, untuk kesekian kali nya, berhasil menghancurkan dinding tak terlihat yang Jessica bangun selama ini.

...*...

...*...

...*...

...*...

...Lima tahun kemudian......

...Pukul 12 siang......

"Jessi.. Nak, makan dulu. Jangan di kamar aja. Masih muda kok udah gila kerja . " Dari ruang makan, Elmira sang Mama sudah meneriaki anak nya yang sering lupa waktu itu.

"Iya... Lima menit lagi Maaaa... " Ikut berteriak, Jessica menjawab Mama nya.

... Klek.Pintu yang di buka....

"Kalo di panggil makan itu di dengar... Kamu itu udah bilang lima menit terus dari 30 menit yang lalu." Omel Elmira sambil menjewer kuping Jessi.

"Adududuh... Auww... Ma sakit.... Aauuu " Keluh Jessi karena merasa sakit.

"Dan lagi, kalo jadi perempuan itu gak boleh teriak teriak. Harus berbicara yang anggun, dan tak boleh kaya tadi. Paham? "

"Iyaaa.. Iyaaaa Ma.. Jessi paham kok... Auuuu, perut jessi udah lapar banget, Jessi gak punya tenaga sama sekali untuk jalan Ma.. Mama gendong Jessi yaah ~ " Sambil melingkarkan ke dua tangan di leher Elmira, Jessi menggantung kan diri nya.

"Haaaah... Selalu aja, kalo Mama lagi marah marah kamu bakal bersikap manja kaya gini. Cepat berdiri dan jalan sendiri, kalo di ulur lagi lambung kamu bisa kena penyakit. " Kata Elmira sambil berjalan ke arah pintu.

"Penyakit ? Penyakit apa Ma ? " Sambil memiringkan kepala, Jessica bertanya karena merasa sedikit penasaran.

"Penyakit Kelaparan ." BRAAK . Jawab Elmira dan langsung menutup pintu kuat kuat. Dia masih merasa kesal karena belum puas memarahi Jessi, tetapi karena wajah Jessi yang masih imut dan sifat nya yang di buat manja, membuat Elmira tak bisa memarahi nya.

"Hehehe... Mama kalo lagi ngambek lucu banget. Jadi ketagihan buat ngerjain Mama deh." Ujar Jessica sambil membereskan beberapa dokumen yang tinggal di stempel saja.

Ya, inilah Aku.. Ada yang berbeda ? Mungkin nama ku yang bertambah panjang, Jessica Latashia Mauren . Atau mungkin karena umur ku yang kini sudah menginjak 15 tahun ? Ah, atau karena perubahan sikap ku yang tidak sama dengan Jessica si CEO yang dingin di kehidupan sebelum nya ? Terserah kalian mau bilang apa, tetapi aku sangat suka dengan kehidupan kali ini.

Jessica, gadis yang sudah menyusun rencana agar kabur setelah tumbuh dewasa dan hidup demi pekerjaan dan menghasilkan uang, tanpa mau mengambil bagian dari novel With You yang dia masuki ini.

Tapi ternyata Jessica tak bisa menghindari banyak nya Variabel baru yang datang pada hidup nya. Sehingga banyak sekali perubahan.

Perubahan ? Ya, sangat Jelas sekali bahwa dari jejeran rencana yang di buat Jessica, ada beberapa yang berubah atau di tiadakan. Contoh nyata nya adalah Elmira, Mama nya.

Kini Jessica sudah mengakui Elmira sebagai Satu satu nya Orang Tua yang pernah ada di dalam kehidupan nya. Kenapa Jessi mengubah Rencana, padahal pada awal nya Jessi sangat yakin dapat bersikap sewajarnya saja dan tidak mau akrap dengan Elmira ? Itu karena perlakuan yang di berikan Elmira pada Jessi sangat berbeda dari Wali wali nya di kehidupan sebelum nya.

Wajah Elmira yang selalu tersenyum hangat saat Jessi membuka mata dan wajah Elmira yang mengatakan baik baik saja padahal sedang menahan rasa lelah dan sakit demi Jessi.

Semua itu berhasil menggoyahkan pendirian Jessi yang tampak sangat kokoh pada awal nya.

Membuat Jessica yang tak pernah merasakan kasih sayang yang tak bisa di dapatkan dengan menggesek kartu Black Card di kehidupan sebelum nya, dan membuat Jessi tau akan banyak nya ekspresi, banyak nya jenis kasih sayang, dan bagaimana membedakan yang baik dan tidak, dan bagaimana rasa nya memiliki sesuatu yang lebih berharga dari uang, KELUARGA.

* * *

...Di meja makan....

Jessica sedang makan dengan lahap karena kali ini Mama nya membuat 4 menu kesukaan nya. Jessica bahkan makan sampai membunyikan piring dengan sendok nya.

"Makan yang pelan pelan saja Jess. Tak ada yang akan mengambil makanan mu." Tegur sang Mama, sambil menyeka sebiji nasi yang ada di pipi Jessi.

"Em ? Ohe . " Dengan mulut yang masih penuh, Jessi langsung menjawab perkataan Mama nya.

"Jess, kalo mulut kamu masih penuh itu di telan dulu baru ngomong. Gak sopan tau. "

"Ma.. Ada yang mau Jessi tanyain deh. " Setelah menelan dan meminum setengah gelas air putih, Jessi mengalihkan pembicaraan yang memang sudah sangat lama ingin Jessi tanyakan tetapi masih ragu dan takut membuat Elmira kepikiran.

"Apa sayang ? " Sambil menyeka mulut dengan sangat sopan nya, Elmira bertanya pada Jessi.

"Mama itu asal nya dari mana sih ? "

"Hem ? Kamu bicara apa sih sayang ? Mama kan memang warga asli kampung yang pernah Kamu hebohkan dengan kepintaran Mu waktu itu. Masa kamu menanyakan pertanyaan yang sudah jelas sih ? "

"Bukan.. Jessi yakin bukan Ma. Dan lagi, Mama juga tau maksud pertanyaan Jessi ke arah mana kan ? "

DEG

Jantung Elmira seakan di pukul dengan palu, yang mengakibatkan goncangan dan rasa sakit pada tubuh nya.

"Pertama, Dialek atau bahasa yang Mama pakai itu walaupun terdengar sama dengan warga di desa dulu, tetap masih nampak sekali perbedaan nya. Ke dua, mau saat kita tinggal di rumah gubuk tua, kontrakan di desa baru, maupun di rumah yang Jessi beli ini, tindakan dan kelakuan Mama selalu anggun. Seperti seorang putri bangsawan yang terlatih sejak dini. Ke tiga, tata krama Mama sangat sempurna. Ke empat, pengetahuan yang Mama miliki itu seperti seorang putri yang di berikan kelas khusus untuk belajar dengan buku dan Guru yang di sediakan. Apakah perkataan Jessi salah Ma ? "

"....... " Elmira menatap Jessi dengan ekspresi kaget , seolah olah Jessi sudah membongkar rahasia kelam yang di miliki Elmira di depan umum.

"......... " Jessi juga ikut diam, karena dia menanti jawaban dari sang Mama.

"....." Sedangkan Elmira masih terpaku pada pikiran nya.

Dua menit kemudian, keheningan melanda ruang makan yang tadi nya tampak sangat berisik karena Jessi.

"... MA ??? "

"... AMA??? "

"... MAMAAAA ... " Teriak Jessi menyadarkan Elmira dari lamunan nya.

"Ya... Ya sayang .? " Elmira yang kaget pun, langsung reflek bertanya pada Jessica.

"Huuh... Mama itu ngelamun dari tadi Ma. Jessi panggil panggil juga mama gak dengar."

"Benarkah ? Maafkan Mama sayang." Dengan raut wajah yang sudah tidak baik baik saja, Elmira menjawab perkataan Jessi putri nya.

"Ma... Jessi itu sangat sensitif dengan perubahan keadaan . Dan keahlian Jessi itu mengamati, jadi wajar kalo Jessi menyadari tentang hal hal kecil dari Mama yang tidak di ketahui warga lain nya. "

"Em... " Elmira hanya menggigit bibir bagian bawah nya, dan berdehem saja untuk menjawab Jessi.

"Yaudah kalo Mama gak mau cerita, Jessi gak maksa kok. Mama tenang aja, Jessi akan selalu ada di dekat Mama. Jessi tetap sayang sama Mama, dalam keadaan seperti apapun. Selama lama nya ~ "

"..... " Elmira tersenyum lega saat mendengar perkataan anak nya itu, entah untuk yang ke berapa kali nya, Elmira sadar bahwa Jessi itu sangat dewasa terlepas dari umur nya yang masih remaja.

"Makasih sayang ~" Sambil mengusap usap punggung tangan Jessi, yang saat ini ada di bahu Elmira.

"Pokok nya Mama gak usah mikir lagi, sekarang mending Mama masuk ke kamar Mama dan tidur siang gih. Biar Jessi yang bersihin piring piring nya. "

"Gak usah sayang.. Kamu kan udah kerja demi kebutuhan kita selama ini, biar Mama yang beresin yaah . "

"Gausah Ma . Wajah Mama pucat banget . Jangan bikin Jessi khawatir ya. Sekarang Mama tidur, istirahatkan diri dulu. Karena Mama kaya gini juga karena perkataan Jessica yang bagaikan bom itu kan ? "

Elmira pun langsung sadar dan memberikan senyuman khas nya sebelum berjalan ke kamar nya, senyuman yang tak di paksa atau di buat buat. Senyuman kejujuran, yang menyalurkan kehangatan bagi Jessi.

"Wajar kalau kamu sangat sensitif dengan perubahan keadaan Jess, karena orang itu adalah Ayah Mu. "Gumam Elmira, dan di dengar oleh Jessica.

Jessica berpura pura tidak dengar dan membawa piring yang sudah di gunakan tadi ke tepat yang mirip seperti Wastafel di jaman modern.

Jessi tidak kepo atau ingin mencari tahu tentang Ayah nya. Karena Jessi sudah tau jelas siapa ayah nya, Raja ke 19 dari kerajaan Trandere, Raja Vinsentsius Dirgantara.

Jessica juga dapat mengetahui fakta ini karena sudah mengetahui isi novel, sehingga membuat Jessi tidak akan kaget lagi dengan berita berita baru yang Klise.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!