#8.

****

Beberapa saat kemudian...

Bocah berambut kuning keemasan itu sudah pergi dari tempat yang di tempati oleh River selaku ketua dari Dark Guild Shadow, dengan wajah yang memerah entah karena apa.

Lalu Tempat yang menjadi markas dari Guild River itu tampak seperti kafe untuk minum alkohol dan beberapa minuman lain nya. Dan jika menginginkan hal lain dalam hal ini informasi yang sensitif, tinggal katakan saja kata kunci nya. Maka Pelanggan itu akan di pertemukan dengan pemimpin Dark Guild Shadow, itu pun jika bayaran yang di ajukan sebelum bertemu mencapai kriteria yang ada.

Jessica sudah dapat duduk di meja yang biasa nya digunakan oleh para anak buah saat sedang meminum alkohol. saat ini Jessica tampak sedang duduk bersandar dan merilekskan otot punggungnya.

"Uugghhh.. Belum apa-apa, badanku sudah sakit di segala Sisi. Apalagi jika aku sudah memulai pekerjaan yang menjadi inti dari perkembangan asosiasi dagang, pasti akan menjadi Jessica yang sibuk seperti di zaman modern... Hidup memang tak ada yang mudah ya.." Gumam Jessica dengan suara yang kecil, sambil beberapa kali merenggangkan kedua tangannya ke atas, dan menaruh kepalanya di atas meja bundar.

"Apa kamu tidak mau pulang ? Sekarang sudah hampir jam 6 loh, Apakah rumahmu berada di dekat sini ? Jika iya, biarkan anak buahku mengantarmu... " Kata River yang baru muncul dari balik pintu, sehingga membuat Jessica yang sedang menutup mata langsung terbelalak seketika.

"ASTAAAGAAA ??!!! AKU LUPA WAKTU ! YA AMPUN... SEKARANG SUDAH JAM BERAPA PAMAN RIVER ? BERITAHUKAN SECARA MENDETAIL." Tanya Jessica yang saat ini sudah berdiri di atas kursi, dengan kedua tangan yang memegang meja. Kepanikan nya sudah masuk di tingkat maksimal.

"Jam 17 : 58. Apakah ada yang salah?

"Matilah.. Aku akan mati kali ini... Ya dewa dewi...Aarrrgghhh.. Ini semua karena bocah berambut kuning itu, jika tadi dia tidak menabrak aku dan membuat aku khawatir, aku tak mungkin berada di tempat ini untuk saat ini. Aku akan mati, sungguh... Mama pasti akan Membunuhku... Aku sungguh tidak ada harapan untuk hidup lagi.. Selamat tinggal kehidupan yang belum aku nikmati sepenuhnya.. Aku akan merindukanmu jika sudah berada di dalam alam baka nanti..."

Bicara Jessica sudah ngelantur, dan itu membuat River terganggu karena dia tidak mengerti sama sekali. Selalu saja tak ada yang dapat mengerti Jessica, ya walaupun mereka tak dapat disalahkan sepenuhnya.. karena tak ada yang tahu fakta bahwa Jessica yang saat ini adalah Jessica yang berasal dari dunia zaman modern.

"Dari tadi kamu ngomong apa sih Jessica ? kayak kerasukan saja, Kalau ada masalah ngomong dong. Jangan hanya menggeliat seperti cacing kepanasan, dan mengatakan hal-hal dengan suara yang kecil dan itu pun ngawur. kan kelihatannya jadi nggak jelas, dan membuatku ingin mencekikmu.. " kata River yang terdengar seperti kata penghiburan atau lebih tepat nya ke arah kata yang sekedar lintas minat saja dibenaknya?!

"Paman.. Memang saat ini udah jam 6 Kan? Mama aku kasih batasan waktu sampai jam 6 saja, jika lewat dari itu aku belum tiba di rumah.. Maka Mama akan mencubit dan memukul.. Sudah begitu Aku tidak akan mendapatkan izin untuk keluar bermain lagi... Semuanya akan menjadi sulit.... Aku akan menjadi anak yang tak tahu perkembangan dunia, dan jika suatu hari nanti aku keluar dari rumah, aku akan nampak seperti orang kolot yang tidak tahu apa-apa, dan tidak tahu berita Apapun Yang Terjadi... Itu seperti bencana... Lebih mengerikan dari kutukan... Sebaiknya kalian Bunuh saja aku daripada aku harus menempuh perjalanan hidup yang seperti itu.. Ah tidak... Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa akan membahagiakan Mama, jika keluar dari kenyataan.... Sama saja aku sudah berbohong pada diriku sendiri ! Sama saja aku telah mengingkari janji... perbuatan yang paling Aku benci.. "

Jessica terus berceloteh panjang kali lebar kali tinggi dan rumus seterusnya, Hal itu membuat River mulai habis kesabaran dengan yang dikatakan oleh Jessica. Apalagi Jessica terus mengacak acakan rambut nya, membuat Jessica sudah tampak seperti anak gelandangan.

"Aku semakin bingung dengan rasa takutmu Jessica.. Sekarang Aku berpikir, Apakah saat ini kau benar-benar sedang takut atau kau sedang berakting seperti saat berada di hadapan dokter Henzen tadi ?! "

"...." Jessica terdiam dan seakan tak mau memikirkan hal lain, karena saat ini dia sedang memutar otak nya agar dapat menemukan jalan keluar. Dan bukan jalan buntu.

"Haah.. Karena aku bukan merupakan orang yang dapat menggunakan otak selincah dirimu, maka Katakan padaku apa yang harus aku lakukan... Apapun itu agar dapat membantumu, Aku rasa aku dapat melakukannya.. Karena saat ini 4 gudang isi keju sudah kosong karena terjual, maka anggaplah Aku sedang mengucapkan terimakasih untuk Mu yang resmi menjadi teman Ku saat ini dan untuk waktu kedepan. Jadi, Apakah ada yang bisa kubantu? "

River memberi saran kepada Jessica.. Bukan karena dia merasa iba atau memiliki rasa tanggung jawab untuk menolong Jessica yang telah menolongnya..

Tapi River semacam memiliki niat untuk membantu Jessica. Benar-benar tulus dari hatinya yang paling dalam... Walaupun dia dan Jessica baru bersama beberapa saat saja, Dia merasa bahwa kehadiran Jessica bermakna lain dalam hidupnya... bukan bermakna pada hal hal yang negatif, tetapi seperti lebih mewarnai hidupnya yang selama ini seperti nampak sangat monoton saja...

Jessica terus menunduk dan memikirkan tentang hal-hal buruk yang akan terjadi... Lalu saat mendengar saran dan pengajuan diri dari River, membuat netra Jessica berbinar-binar Seperti Bintang... Bahkan sinar yang dipancarkan oleh mata Jessica dapat dilihat oleh mata telanjang River dengan jelas...

Hal itu membuat River merasa seperti, Apakah dia salah telah mengajukan saran seperti itu pada Jessica?? Tapi River ingin berpikir dewasa, dan tak mau terlalu sentimental pada perasaannya... Sehingga Riven memilih untuk diam dan mendengarkan perkataan dari Jessica.

...*...

...*...

...*...

...*Tok..Tok..Tok..* Pintu yang di ketuk....

Daun pintu itu pun terbuka, dan menampakan sosok seorang mama dengan wajah yang tampak sangat khawatir, dan terlihat sedikit pucat.

"JESSICA !!!!" Ujar wanita itu dengan nada yang melengking, dan terbesit perasaan lega.

Sontak dia langsung memeluk Jessica erat-erat, karena sampai jam 07.00 malam, Jessica belum juga tiba di rumahnya.

Mama Elmira sudah mencoba untuk pergi ke rumah teman-teman Jessica, namun mereka semua memberikan pengakuan bahwa hari ini Jessica tidak main sama sekali dengan mereka. Pengakuan seperti itu sudah pasti akan menjadi satu tolak ukur yang membuat Mama Elmira akan tampak sangat resah, khawatir, dan akan terus memikirkan hal-hal negatif.

"Ma.. Jessi minta maaf ya.. Tadi ada beberapa hal yang terjadi, sehingga Jessica baru sampai rumah pada jam yang lewat dari yang telah Mama Tentukan.. " Jessica pun meminta maaf pada mamanya, lalu mama Elmira pun menjadi sadar bahwa penampilan Jessica kini sangat berbeda.

Setelan baju yang dipakai oleh Jessica tadi tampak sangat biasa-biasa saja, namun saat ini penampilan Jessica tampak seperti seorang putri bangsawan, yang di dandan secantik mungkin.

"Apa yang terjadi padamu Nak ? " Tanya Mama Elmira dengan perempatan yang langsung muncul di keningnya.

Jessica pun langsung menjelaskan kepada mamanya, tentang bagaimana tadi dirinya menabrak sebuah kereta kuda, dan dalam kereta kuda itu terdapat seorang pria paruh baya yang menderita penyakit kurang waras atau gila, karena kehilangan anaknya yang berumur 10 tahun.

karena kerinduannya pada sang anak, pria itu menganggap bahwa Jessica adalah anaknya.

Hal itu membuat mereka Langsung mengangkat Jessica ke dalam kereta kuda, membawanya ke ibukota, dan merias Jessica seperti seorang putri bangsawan.. Jessica awalnya merasa tak enak dan seperti kurang hati jika menerima kebaikan yang berlebihan ini, tapi anak buah dari pria paruh baya itu berbisik dan memberitahukan pada Jessica..

Bahwa semuanya akan baik-baik saja... setelah pria paruh baya itu tertidur, anak buah itu langsung memutuskan untuk mengantar Jessica ke rumah.. dan telah berjanji pada Jessica bahwa akan menjelaskan semua hal ini pada sang mama, agar tidak berprasangka buruk terhadap Jessica..

Itulah yang di jelaskan Jessica beserta River kepad Elmira.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

setiap part isinya bacotan jesika doang,,,,satu2nya cerita time travel yg absurd,,,, fix bye

2022-08-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!