#9.

Jessica terus memberikan penjelasan atau tambahan beberapa kata saat River sedang menjelaskan.

Ya, River lah yang mengantar Jessica dengan kereta kuda sewaan yang setidak nya nampak mewah lah di mata Mama Elmira.

"Ahhh... Jadi kaya gitu yaah.. Huuhh, Mama kira Kamu di culik, atau kenapa kenapa sayang.. Lain kali jangan kaya gini lagi ya.. Gak baik buat jantung Mama.." Kata Elmira sambil mengusap poni Jessica yang ada di kening.

"Em.. Jessica janji gak bakal kaya gini lagi.. Tapi Ma.. Ada sesuatu yang harus Mama tau.."

Jessica mulai menggantung percakapan nya, seolah Dia tak yakin Mama nya akan memberikan lampu hijau pada nya.

"Apa sayang ?" Merasa khawatir, Mama Elmira pun menanyakan dengan suara yang kian melembut setiap detik nya.

"Mulai besok dan seterus nya.. Jessica harus rajin ke Ibu kota Ma.." Ucap Jessica akhir nya.

"Apa ? Bagaimana mungkin ? Apakah Pria paruh baya yang Kamu katakan tadi memaksaMu untuk menemui nya ? Beri tahu pada Mama, Mama bisa melindungi Kamu Nak. " Elmira tampak khawatir, karena merasa anak nya harus menjadi boneka untuk menghibur orang itu, rasa nya cukup menyakitkan.

"Bu..Bukan Ma.. Tuan Kesatria, Kamu pulang dulu sana.. Aku mau membicarakan hal penting dengan Mama." Perintah Jessica dengan senyum sumringah.

"....." River hanya diam, mengangguk, membungkuk sedikit, lalu berbalik dan masuk kembali ke dalam kereta kuda. Dalam sekejab kereta kuda sudah meninggalkan kintal halaman Jessica.

"Ma.. Sekarang kita masuk dulu yah, penjelasan Jessi bakal panjang.." Ajak Jessica sambil mengandeng tangan mama nya.

Elmira yang melihat Jessica ingin berbicara tapi memerlukan waktu berdua saja, sepertinya ada hal yang benar-benar serius. dan itu membuat Elmira khawatir, karena tiba-tiba ada perasaan gelisah yang datang pada diri nya.

* * *

Di meja makan..

Jessica sudah duduk di kursinya, yang mana berhadapan dengan Sang mama. Jessica juga sudah berganti baju, karena merasa baju rumah lebih nyaman daripada baju yang dibeli di toko tadi.

"Jadi Jessica.. Apa yang ingin kamu bicarakan Nak ? jangan buat rasa penasaran Ibu menjadi kegelisahan..." Ujar Elmira terlebih dahulu sebagai pembukaan percakapan.

Jessica tampak gelisah, dia berkali-kali meremas ujung bajunya, memainkan jemarinya dengan mentautkan satu jari dengan jari yang lain. Itu semua karena Jessica merasa gugup jika memberitahukannya pada sang Mama.

Apakah Mamanya akan mengijinkannya? Atau Mama Elmira akan menjadi halangan terbesar dalam menjalankan rencana Jessica yang ingin menjadi kaya? Pemikiran-pemikiran seperti ini membuat Jessica ragu sekali untuk berbicara.

"Jess..." Panggil sang Mama lagi dengan suara khasnya yang selalu lembut.

" Jessica bakal kasih tahu ke mama, tapi mama jangan marah ya.." kata Jessica akhirnya yang telah angkat bicara. Kini Jessica benar benar tampak seperti seorang anak kecil.

"Mama gak bisa janji sama kamu Jess.. Kalau hal yang kamu kasih tau ada sesuatu yang mengejutkan dan terlarang, pasti Mama akan marah. Kamu juga udah paham maksud Mama kan ? kamu kan anak yang pintar Jess, jadi Seharusnya kamu mengerti.." Jawab Elmira sambil mengusap punggung tangan Jessica yang saat ini berada di atas meja.

"Huuuhh..." Jessica menarik nafas dalam-dalam sebanyak dua kali dan menghembuskannya juga secara panjang... Jessica sedang berusaha menenangkan jantung yang berdebar karena merasa gugup, perasaan ini pernah Jessica rasakan saat melakukan ujian skripsi di hadapan para dosen killer.

"Maaf Ma.. Tapi Jessica udah resmi menjadi anggota di Asosiasi dagang. Dan mulai besok, Jessica harus berangkat kerja setiap hari.. Jam nya itu mulai dari jam 8 pagi dan pulang pada pukul 6 sore. Maaf Ma.." Ujar Jessica akhirnya sambil memejamkan kedua matanya kuat-kuat.

Selain takut karena memikirkan kemarahan sang Mama Jika dia pulang terlambat, Jessica juga sedang memikirkan cara yang baik agar dapat menyampaikan pada mamanya saat sampai di rumah, bahwa dirinya akan menjadi karyawan di asosiasi dagang yang juga sepasang dengan guild informasi ilegal yang mengetahui banyak informasi sensitif.

Jika tidak memberitahukan pada sang mama, Takutnya nanti Jessica akan kewalahan saat mencari alasan untuk keluar setiap harinya.

"Apa ?! Jessi.. Kamu udah jadi karyawan Asosiasi dagang ? Kamu tuh masih kecil sayang, Buat apa kerja... Lagian Mama juga masih sanggup buat kue kok, kamu nggak usah memaksakan diri untuk kerja.. Besok kamu pergi dan batalkan semuanya, Bila perlu langsung mengundurkan diri dan jangan pernah sekalipun pergi ke ibukota."

Jawaban dari Elmira terlalu sama persis dengan yang diduga oleh Jessica, Jessica pun menghembuskan nafas panjang sekali lagi, dan kini menatap mamanya dengan tatapan yang penuh akan keyakinan.

"Mama yakin kalau Jessica masih anak kecil? Bukankah kita pindah rumah ke sini karena kepintaran Jessica baru-baru ini terlalu sangat amat heboh di Desa sebelum nya, sehingga Mama pun khawatir Jika ada oknum-oknum yang akan menjadikan Jessica sebagai budak atau beberapa pemikiran lainnya untuk dimanfaatkan? "

Perkataan Jessica membuat Mama Elmira tertegun dan tak bisa berkata-kata lagi. Mau ditepis kenyataan itu tapi tak bisa.

Kenyataan bahwa Jessica adalah anak genius yang telah lulus pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA dalam satu tahun. Jessica yang berumur 8 tahun Pada saat itu, mampu menyelesaikan semua soal yang diberikan dari pihak sekolah dan yayasan terkait. Semuanya tampak sangat heboh dan kagum pada Jessica, tapi tidak dengan Mama Elmira..

Mama Elmira justru merasa bahwa semakin Jessica menonjol dan terkenal karena kepintarannya, maka semakin besar pula bahaya yang akan datang pada dirinya dan Jessica.

Bagi Elmira yang tidak punya kekuatan sama sekali untuk melindungi Jessica, membuat Elmira menjadi takut bahwa bisa jadi suatu waktu ada yang memiliki keinginan untuk menculik Jessica.

"Jess... " Panggil sang Mama dengan tatapan yang tampak senduh.. Tampak jelas bahwa Mama Elmira tak kuasa menahan tangis nya, karena berpikir dirinya terlalu lemah dan terlalu miskin, sehingga tak dapat membuat hidup Jessica berkecukupan.

"Jangan Menangis Ma.." Ujar Jessica yang kini sudah turun dari kursi dan memeluk mamanya yang juga sudah ikut turun dari kursi.

Elmira langsung memeluk Jessica erat-erat sambil berusaha sekuat tenaga agar tidak menangis dalam pelukan Buah Hati nya, tapi sepertinya tak bisa..

Karena pemikiran Jessica terlalu dewasa, sehingga membuat Elmira merasa bahwa dirinya telah kehilangan sosok Jessica yang imut dan polos. Waktu terlalu cepat berlalu, sehingga membuat Elmira memiliki pemikiran yang takut jika saat sadar nanti, Jessica sudah memakai gaun pernikahan dan sebagainya.

"Ma.. Jangan nangis ya.. Jessi tak bisa tahan jika Mama seperti ini, Mama jangan merasa bersalah.. Jessi udah hidup dengan berkecukupan kok sama Mama selama ini. Bahkan Jessi merasa bercukupan banget, jadi Mama harus buang pemikiran Mama jauh jauh, yang beranggapan bahwa Mama terlalu miskin dan lemah." Kata Jesisca sambil berusaha mengusap punggung Mama Elmira.

Jessica juga sebenar nya ingin menangis, tapi hal itu akan membuat Mama Elmira merasa semakin sedih.

"Jess...." panggil Mama Elmira dan akhirnya memecahkan tangis, Elmira tak kuasa menahan rasa sakit yang ada..

Dia merasa bahwa dirinya dan anaknya dapat sampai ke tahap seperti ini karena kesalahan dirinya pada masa lampau..

Dan jessica hanya ada di situ sambil memeluk mamanya, dan berusaha terus-menerus untuk mengusap punggung sang mama dengan sangat lembut, seperti sang Mama yang biasanya berusaha untuk menenangkan Jessica agar tidak menangis..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!