#4.

"Anak kecil sepertimu lebih baik pulang dan bermain lumpur di rumah. Jangan berbicara yang tidak kamu ketahui, karena itu akan tampak lebih rendah dari sebuah lelucon yang bahkan tidak lucu."

"Kau pikir bekerja di umurmu yang masih kisaran 9 sampai 10 tahun ini dapat membantu kami ? Justru kehadiranmu dapat membuat Bos kami memikul satu beban hidup lagi."

"Sudahlah.. Jangan menghina anak kecil ini. Hei dek, lebih baik kamu pulang ya. Turuti perkataan paman, karena ini demi kebaikanmu dan kebaikan kami semua. oke? "

Banyak nya hinaan dan cemoohan pun terdengar sangat jelas di kuping Jessica, dan itu membuat sifat arogan yang dimiliki CEO Jessica di jaman modern seakan kembali dengan sangat kental pada Jessica yang saat ini baru berumur 10 tahun.

"Heh.. Aku akan menambah beban? Malahan kehadiranku dapat membantu Bos kalian yang saat ini sedang stres dan frustasi karena gagal pada usaha keju, padahal Dia sudah memesan banyak sekali stock keju ~ " Ujar Jessica dengan percaya diri, dengan harapan per katanya dapat didengar. Apalagi penampilan arogan nya membuat siapapun tersihir dengan kharisma alami nya.

"Hahahhahahahahahah." Namun tawa kembali menggelenggar di ruangan itu. Dan hal itu membuat Jessica tak suka, karena sejak dulu Jessica paling tak suka menjadi bahan lelucon.

"Dasar bodoh ! Padahal ada orang yang dapat membantu kalian di situasi seperti ini, tapi bisa-bisanya kalian menertawakan Ku ? Apakah kalian tahu, bahwa keju keju yang sudah kalian stok dengan sangat banyak itu, dapat terjual dan laku habis dengan ide yang akan aku katakan? " Kata Jessika lagi sambil melipat ke dua tangan nya di dada, kali ini dia terpaksa menggunakan sifat arogan nya yang dulu selalu dia pakai.

Suasana tiba-tiba menjadi hening saat Jessica berkata demikian, karena dengan sangat yakin Jessica berkata seperti itu, membuat mereka semua sulit untuk meragukan perkataannya.

Klek...

Pintu yang di buka pun terdengar.

"Apakah Kamu benar benar punya ide untuk membuat keju keju yang sudah aku stok dengan sangat banyak itu laku terjual sebelum di tumbuhi jamur ? " Tanya seseorang yang baru muncul dari balik pintu.

Kehadiran nya membuat suasana yang tampak sangat kacau tadi langsung tentram, dan semua laki-laki berbadan kekar yang ada di dalam ruangan itu langsung memberi hormat padanya.

"Tentu saja aku punya ide itu, Tuan yang merupakan pemimpin dari Dark Guild Shadow. " Jawab Jessica tanpa rasa takut.

Laki-laki yang baru muncul itu mengulas senyum di wajahnya, anak kecil berusia 10 tahun yang merupakan Jessica ini, tampak tidak sesederhana yang terlihat. Dari balik mata Jessica, tampak terpancar aura berbeda yang membuat orang lain dapat percaya dengan perkataannya.

"Oh kalau begitu, katakan apa ide Mu itu gadis kecil." Perintah pemilik guild.

"Aku akan memberitahu nya, dengan beberapa syarat." Kata Jessica.

"Katakan."

"Jika keju keju itu laku sampai tak tersisa, beri Aku 15% dari hasil penjualan kalian."

"Ohh.. 15% bukan kah terlalu banyak gadis kecil ?"

"Ya memang banyak, tapi jika dibandingkan dengan harga keju yang akan dijual dengan harga miring, ide yang aku berikan dapat sangat membantumu dan menstabilkan keuanganmu." Ujar Jessi lagi.

"Baiklah.. Apakah ada syarat yang lain ?"

"Ya ada."

"Hei jangan kelewatan ! "

"Ngelunjak dia ! Mentang mentang di perlakukan baik oleh Bos, dia malah jadi kaya gini."

Komentar tak terima pun mulai menggema, berhubung banyak orang yang berbicara secara bersamaan.

"Ehem..." Sang pemimpin Guild itu pura pura batuk, dan seketika keadaan hening kembali.

"Syarat yang berikut, pekerjakan Aku di Dark Guil Shadow ini. Aku ingin menjadi anggota dari Dark Guild Shadow, dan juga Aku ingin menjadi perintis awal dari asosiasi dagang yang akan berhasil di kemudian hari. Bagaimana ? Apakah perkataan Ku dapat di terima ?"

"Ya, dapat diterima. Sekarang katakan ide yang Kamu bangga banggakan sedari tadi."

"Oke, yang pertama.. Harga jual keju dapat turun karena harga jual mentega lebih murah kan ?"

"Ya betul sekali."

"Besok adalah hari di mana seluruh kota ingin merayakan Festival, Jadi mereka akan membuat kue hari ini dan menyantapnya bersama keluarga besok, dan bahkan ada yang ingin menjualnya kembali. Apa perkataanku salah ? "

"Tidak."

"Oke kalau begitu, ide yang ingin aku sampaikan adalah.. masukkan 2 atau 3 koin emas pada satu bongkahan keju secara acak."

"Apa ? Bukan kah jika seperti itu kita akan rugi besar ? Sudah Aku duga anak ini sedang mengada ngada sejak tadi."

"Aku belum selesai berbicara bodoh. Jadi Bisakah kamu diam hingga percakapan Ku dan Tuan pemimpin Dark Guild Shadow selesai ?" Tegur Jessica sambil menatap tajam ke arah orang yang berkomentar tadi. Sejak dulu, Jessica tak suka jika perkataan nya di sela saat sedang membahas masalah pekerjaan.

"Maksud Mu ?" Tanya sang pemmpin Guild agar Jessica berhenti menatap tajam ke arah bawahan nya.

"Baiklah. Akan aku jelaskan. Saat kalian menjual keju eceran, kalian memotong bongkahan keju sesuai dengan keinginan pelanggan kan? "

"Ya. Tentu saja."

"Aku yakin penjelasanku sudah dapat kamu mengerti. Setelah itu tempelkan poster dan lakukan promosi besar-besaran. Isi poster itu adalah kami sudah memasukkan koin emas ke dalam keju yang dijual di toko kami. Apa kamu yang bisa menjadi pemilik koin emas itu? silakan uji keberuntunganmu. Selesai deh, dalam hitungan sekejab, keju yang telah kalian stok sampai 4 gudang itu akan ludes terjual habis."

"........ " Semua nya terdiam. Mereka tak tau berbisnis itu yang seperti apa, sehingga sang ketua Guild yang akan memutuskan segala nya.

"Perkataan nya masuk akal. Undian... Itulah metode nya. Jika Aku menggunakan metode nya-"

"Aku pulang dulu. Bisa gawat jika Aku tidak bergegas pulang. Paman pit kalau gak nunggu Aku gimana ? Udah itu aja, Dadaaah semua nya." Perkataan Jessica pun membuyarkan lamunan pemimpin Dark Guild.

"Kamu akan pulang ? Bagaimana dengan bisnis yang kita bicarakan ? Apakah Kamu tak mau ambil keuntungan nya ? " Tanya Pemimpin Guild yang seakan tak mau melepaskan Jessica pergi sekarang.

"Aku tak sebodoh itu paman. Lebih baik fokus pada penjualan Mu hari ini, karena besok Aku akan datang dan mengambil jatah Ku. Dadahh "

Setelah berkata seperti itu pun, Jessica langsung bergegas pergi dari tempat Guild informasih. Menyisahkan pemimpin Guild yang sudah mengakui kehebatan Jessica.

"Lakukan seperti yang di katakan oleh anak gadis itu ! " Perintah Pemimpin Guild.

"Baik" Jawaban patuh terdengar, dan itu membuat Jessica menyunggingkan senyum di wajah nya. Dia senang karena diri nya sudah mendapatkan sokongan yang akan sangat membantu nya di masa mendatang.

* * *

Jessica yang sedang berjalan di antara gang sempit pun mulai melantunkan nada yang entah itu lagu apa karena merasa bosan. Saat Dia ingin berbelok ke kanan dan berjalan 500 meter ke depan agar sampai di kandang kuda, tiba tiba...

BRAAAKK.

"Aaauuuwww..." Keluh Jessica menahan sakit, karena diri nya di tabrak seseorang.

Saat Jessica membuka mata dengan tangan yang memegang punggung nya, mata Jessi langsung terbelalak saat melihat seorang bocah dengan bercak darah di mana mana sedang berada di pangkuan nya dengan nafas yang tak beraturan.

" SI....SIAPAA DIIAAA ???! " Batin Jessica Syok.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!