Pov. Author
Keesokan harinya di keluarga Raihan terjadi perdebatan yang sengit antara ibu dan anak itu.
"Ini karena kelakuan mamah, apa mamah tahu dampak dari video ini pada perusahaan kita? Kejadiannya pun sebelum aku bertemu klien ku mah." Raihan kesal.
Kejadian di restoran kemarin dimana Lisa menjambak rambut Raina kini tersebar luas karena ada yang merekam kejadian itu, lalu mempostingnya di sosial media.
Disitu banyak sekali komen yang negatif, Raihan yang tega menyelingkuhi istrinya lah, pemimpin perusahaan yang gila wanita lah, sekretaris pelakor jahat lah, dan banyak hujatan lainnya.
"Itu bukan salah mamah Raihan, tuh salahkan saja imelda, dia yang bilang kalau perempuan itu selingkuhanmu," Ucap bu Lisa membela diri.
"Hmm… sudah sejak lama bukan aku bilang bahwa aku tidak bisa mencintai dia mah, rumah tanggaku terasa hampa." Raihan
"Nanti lama-lama juga kamu cinta sama dia Raihan, apalagi nanti kalau kamu sudah punya anak." Lisa
Raihan hanya diam, sementara Imelda hanya menguping dibalik pintu.
Imelda dengan cepat dan pelan pergi dari tempat itu, menuju kamarnya dan memikirkan cara agar bisa menyingkirkan pelakor itu, dia juga merasa sedih karena di pernikahannya yang sudah lebih dari satu tahun ini belum ada tanda-tanda kehamilan, dia ingin anaknya kelak menjadi ahli waris kekayaan keluarga ini.
***
Sementara ditempat lain Raina sedang menjemur pakaian di depan rumahnya, rumah itu memiliki halaman depan yang tidak begitu luas, dihiasi pagar besi di depannya.
Datanglah tukang sayur yang biasa setiap pagi berkeliling di daerah sini. Raina meninggalkan kegiatan menjemurnya dan menghampiri abang sayur di depan rumahnya, hari ini dia libur bekerja dan ingin mengisi waktu luang dengan memasak.
"Bang sayurannya masih segar-segar ya? Aku mau beli yang ini, yang ini, yang itu, ah.. itu juga." Ucap Raina antusias, sambil menunjuk beberapa sayuran yang mau dibeli.
Ibu-ibu komplek datang satu persatu menghampiri,
"Bang, aku mau ayam sama tahu nya ya."
"Bang, sayur bayam nya masih segar nih, saya mau 2 ikat ya bang."
"Hmm.. hmm… ada artis nih beli sayur, jadi artis karena merebut laki orang nih, katanya tidak pernah godain suami kita-kita, eh ternyata bos sendiri di embat juga. Hahaa.."
Raina tak menanggapinya, dia memang sedikit tersinggung, tapi dia berpikir positif bahwa bukan dia orang yang dimaksud.
"Hei Raina janda gatel, kalau gatel ya cari laki-laki single lalu menikah, jangan gangguin suami orang mulu..!"
Raina menoleh, "apa maksud ibu bicara seperti itu?"
"Jangan sok membela diri seperti hari kemarin, video yang viral saat ini sudah membuktikan kalau kamu itu seorang pelakor, janda gatel."
Raina mengerutkan dahinya, dia merogoh ponsel di dalam saku celananya dan dia begitu terkejut.
Ya ampun kejadian kemarin, apa yang aku takutkan benar-benar terjadi, bagaimana ini? Pikirnya
Dia dengan santai menghadapi ibu-ibu di depannya, dia gak boleh panik dan emosi.
"Itu memang saya, tapi kejadiannya tak seperti yang ibu-ibu katakan. Itu hanya salah paham, permisi."
Raina dengan segera mengambil belanjaan dan tak lupa membayarnya. Dia begitu cemas dan rasanya ingin memutar video itu secara lengkap dari awal sampai akhir dan tentu saja mengecek semua kolom komentar.
Dia duduk di kursi, meletakan belanjaan dengan sembarangan, dia merogoh ponselnya dan langsung meluncur ke video yang membuatnya khawatir.
Ya ampun, komentarnya banyak sekali.. Batin Raina
Memang kalau cari sekretaris harus pilih-pilih
Dari penampilannya aja udah yakin itu cewek niat menggoda.
Duh.. bos muda ganteng, kaya, memang mainannya cewek.. merasa kaya dia jadi semena-mena. Haha
Istrinya pasti kecewa nih.. jadi penasaran cantikan siapa ya pelakor, apa istrinya?
Haha.. jambak aja terus bu..! Kalau perlu sampai botak..! biar modal cantiknya ilang.. ups
Gue ogah ah dapet suami ganteng tapi banyak tingkah kayak dia. . Makan ati terus jadinya kan. Hemm
Semakin Raina men scroll ke bawah, semakin ia bingung menghadapi dunia.
Aku harus bagaimana? Aku harus menghubungi Raihan. Pikirnya
Dia menghubungi Raihan, meneleponnya dengan suara panik, dengan perlahan Raihan mulai menenangkan wanita itu sebenarnya lelaki itu ingin bertemu secara langsung, tapi mengingat video itu sudah tersebar dan banyak yang menghujat, dia takut kalau ditempat umum nanti ada yang mengenali mereka.
"Sabar ya Rain, aku akan mengatasi masalah ini, sebaiknya kamu berdiam dulu di rumah jangan kemana-mana..!" Raihan
"Iya.. tapi aku masih cemas, tak bisa melakukan apapun hari ini." Raina
"Ya sudah, kamu istirahat saja dirumah. Jangan terlalu dipikirkan, kamu bisa mengandalkan aku." Raihan.
"Baiklah.." Raina.
Raina menutup telepon dengan berat hati, dia melihat kantong kresek yang berisi sayuran yang ia beli.
Tadinya aku ingin memasak, tapi ya sudahlah kalau dipaksakan pasti masakan ku tidak enak bukan?
Dia mengambil bungkusan itu lalu menata sayurannya di dalam kulkas, dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya, membaringkan tubuhnya yang kini tiba-tiba lemas, padahal dia belum melakukan apa-apa.
***
"Joni.. tolong kamu bereskan video itu, aku mau tidak ada jeja yang tertinggal..!" Ucap Raihan pada asistennya di sambungan telepon.
"Baik bos, tapi biayanya?" Joni
"Berapapun akan aku bayar yang penting video itu hilang." Raihan
"Baik bos." Joni
Raihan menyudahi pembicaraannya, menutup teleponnya dan memijat-mijat pangkal hidungnya. Dia berdiam diri di ruangan kerjanya, mungkin akan tetap disana selama seharian penuh.
Dia mulai berpikir, apakah dirinya salah jika memilih kembali dengan Raina, tapi saat ini tidak ada kebahagian yang didapat dengan hubungannya bersama Imelda.
Apakah aku tidak pantas bahagia?
Untuk apa semua kekayaan ini, jika aku hidup menyedihkan seperti ini. Batin Raihan
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu itu membuat Raihan tersadar dari lamunannya.
"Masuk…" Ucapnya keras
Imelda datang menghampiri Raihan, dia datang dengan wajah kesal. Mulai mencerca banyak pertanyaan tentang sekretaris baru suaminya itu, membuat Raihan semakin pusing.
"Inilah sebabnya aku tak pernah bisa mencintaimu Mel.. kamu selalu marah-marah, tidak pernah sekalipun kamu memahamiku, sekedar menenangkanku disaat aku banyak masalah, itu dari dulu kamu begitu, selalu begitu, cukup lama aku bersabar tapi semua sia-sia."
"Keluar..!"
"Aku muak, keluar jika kau hanya ingin mengoceh saja..!"
Diseretnya wanita itu keluar dari ruangan kerjanya, dan dengan segera mengunci pintu itu..!
Wanita itu selalu saja menuntutku ini dan itu, memangnya aku robot, aku juga manusia biasa yang butuh dukungan istri, semangat dari istri, sambutan dari istri. Arrgghhh.. pikir Raihan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
vheindie19
ish.. Dasar ibu-ibu komplek masih aja mencoba menjelekan Raina padahal kemarinnya pada dibayarin belanjaannya
2022-09-10
1
Riskejully
eh ngomelnya seperti apa? kenapa di skip begitu?
2022-08-22
1
Riskejully
aku tidak salah paham denganmu kok Rain, tenang saja oke 😂
2022-08-22
1