Maafkan aku bu, dengan jalan yang kuambil sekarang . Batin Raina
Dia lalu berpikir untuk menemui Raihan, membahas masalah ini sampai selesai.
Saat malam tiba sekitar pukul 8 malam, mereka pun janjian di sebuah kafe, kafe yang sedikit pengunjungnya, ya.. mereka mencari cafe yang tidak cukup terkenal.
Karena takut ada yang mengenalinya dari video viral itu, Raina merasa khawatir dia bahkan melakukan penyamaran.
Memakai baju longgar, berpenampilan seperti laki-laki, bahkan rambutnya pun ia gulung sempurna lalu ditutupi topi hitamnya, tak lupa juga ia memakai masker.
Dia bercermin di spion mobilnya.
Apakah ini aman? Tapi aku harus menemui Raihan malam ini. Pikir Raina
Dia melangkahkan kakinya menuju cafe itu, memilih meja yang berada di belakang dan paling pojok.
Sekalinya jadi artis dadakan, ko rasanya seperti ini ya? Hmm keluhnya dalam hati
Dia mencari handphone nya di dalam tas, lalu berusaha menghubungi Raihan, memberitahunya bahwa dia telah sampai.
Raihan pun datang dengan baju sederhananya dipadukan dengan topi dan masker juga.
Saat mereka berhadapan, duduk dikursi yang berseberangan.
"Haha.. kamu lucu Han.. kita ternyata sehati pake topi hitam dan masker hitam." Ucap Raina.
"Hmm.. sepertinya begitu, kamu sudah pesan makanan belum?"
"Belum."
"Ya udah pesan saja sekarang, kita makan sepuasnya, kamu jangan terlalu stress mikirin vidieo itu..!" Ucap Raihan.
"Iya, aku juga perlu menjaga kesehatanku."
Makanan pun datang, mereka masih mempunyai selera makan yang sama.
Sambil makan mereka membahas bagaimana mencari jalan keluar dari video yang terlanjur tersebar itu.
Saat Raina mencari video itu di sosmed, tidak ditemukan apapun. Videonya menghilang.
"Kok video nya gak ada sih?."
"Udah aku beresin, kamu tenang aja Na, beberapa hari kedepan juga mereka akan lupa dengan video itu, aku juga sudah mengklarifikasinya."
"Benarkah? Kapan?."
"Iya, tadi pagi."
"Ish.. kenapa kamu baru bilang sekarang Han? Nyebelin." Raina malah cemberut dan membuat laki-laki itu semakin gemas.
"Hahaha.. kamu masih sama seperti dulu, kalau marah tuh semakin manis, apalagi pipimu yang sedikit chubby."
"Gombal."
"Ya udah biar kamu happy, kita nonton aja yu lalu jalan-jalan, aku lihat di daerah sana ada pasar malam loh."
"Bener nih ada pasar malam?."
"Iya, ada rumah hantu juga, bukannya dulu kamu suka."
"Gak, aku takut, kamunya aja yang suka cari kesempatan peluk-peluk aku. Modus."
"Hahahaha…"
Raihan tertawa kala mengenang masa pacarannya dulu.
Dia baru bisa merasakan tawa lepasnya bersama mantan pacarnya itu, selama menikah dia merasa tertekan oleh dua wanita yang ada di rumah, ibunya dan juga istrinya Imelda.
Bergegas mereka menaiki mobil, menuju pasar malam yang bahkan ternyata ada layar tancap disana.
Raina merasa dirinya harus memanfaatkan kesempatan ini, seakan masuk ke masa lalu lagi, masa lalu yang indah.
Mereka duduk di alaskan tikar, ditemani dua popcorn dan satu minuman. Menyaksikan film layar lebar yang kini tayang, suasananya begitu ramai tapi dua insan itu menikmatinya serasa dunia milik berdua.
"Loh, ko minumannya satu Han?."
"Biar berdua, kan romantis."
"Romantis sih romantis tapi kan gak cukup Han." Keluh Raina.
Raihan mulai bingung, benar yang dikatakan Raina, minuman itu tidak akan cukup untuk mereka berdua, apalagi sampai film itu selesai.
"Hmm.. nanti kalau habis, aku beli lagi deh."
"Terserah kamu aja deh, yu sini duduk..!" Ajak Raina
Saat film itu mulai mereka begitu serius menonton, saat adegan menegangkan dan layar mati, Raihan mencuri-curi kesempatan.
"Raihan…"
"Iya apa sayang?."
"Kamu tuh lagi apa?."
"Lagi pegangin tangan kamu takut ilang.hehe."
Entahlah mereka seperti ABG lagi, menikmati masa-masa indah yang tak ingin berakhir.
Setelah selesai menonton, mereka mengabsen semua wahana permainan satu persatu.
Jika dikala melihat banyak orang yang seusia mereka datang kemari membawa anak-anak yang masih kecil dan lucu, mengajak mereka bermain.
Namun tidak dengan 2 sejoli ini, umur yang bahkan bisa dibilang matang ini seperti ABG, mereka datang berdua dan berkencan.
"Aku pusing Han.. udah stop stop." Ucap Raina yang menaiki kuda berputar.
"Iya, bentar lagi juga berhenti."
Saat kuda berhenti Raina langsung turun dan kehilangan keseimbangannya, untung saja Raihan dengan sigap menangkapnya.
"Makasih.."
"Sama-sama, ya udah kita istirahat dulu kalau kamu pusing."
"Aku ingin pulang saja Han."
Mereka pun menuju parkiran dan segera menaiki mobil itu. Sebelumnya Raihan sempat berhenti untuk membeli minyak angin membuat wanita itu sedikit membaik.
Sementara Raina mampir sebentar ke pom bensin, dia ingin ke toilet umum.
"Raina sayang?." Panggil seseorang menyeringai menakutkan.
"Jangan sentuh aku..! Pergi ..! Pergi..!" Bentak Raina, dia mulai gemetar ketakutan.
Saat pria itu lengah, Raina lari sekuat tenaga dan segera menghampiri Raihan.
"Cepet Han kita pergi dari sini..!"
"Ada apa?."
"Cepat Han!." Raina memohon lagi.
Membuat Raihan berhenti bertanya dan dia dengan segera masuk lalu melesat jauh.
Sepanjang jalan Raina terus menangis, membuat laki-laki itu bingung harus berbuat apa. Dia menepikan mobilnya mendekati wanita itu, lalu memeluk tubuh wanita itu yang sedang gemetar.
"Tenanglah.. aku disini..!" Ucap Raihan sambil memeluk erat tubuh wanita yang masih sangat ia cintai itu.
10 menit berlalu, tubuh Raina berhenti bergetar, dia mulai merilekskan tubuhnya.
Memandang wajah Raihan yang membuatnya tenang, membuatnya terhanyut, dia bahkan sudah menyambar bibir itu.
Ci*man itu begitu lembut, membuat perasaan Raina kini tenang, tenang dan semakin tenang. Hingga ia kehabisan nafas dan melepaskannya.
"Maaf Han, aku lepas kendali."
"Tidak apa-apa, aku menyukainya." Ucap Raihan tersenyum senang.
"Apa yang sebenarnya terjadi di toilet tadi?." Tanya Laki-laki itu menatap dengan serius.
"Sebenarnya….."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sui Ika
aku ketemu mbak kun
2022-08-22
1