Dijambak

Ternyata Mas Raihan pulang lebih awal, sehingga aku tidak bisa pulang bersamanya.

Kehidupanku kini memang telah berubah, aku sudah menjadi wanita sukses dalam berbisnis. Usahaku semakin hari semakin maju, penampilanku juga semakin menarik karena perawatan yang aku lakukan dengan rutin.

Karena statusku janda, banyak lelaki yang menggodaku, bahkan melamarku, dan  ibu-ibu komplek sangat membenciku karena suami mereka sering menggodaku, tapi aku rasa itu bukan salahku.

Pernah suatu hari saat aku berbelanja sayuran di depan rumah, karena memang ada tukang sayur keliling lewat.

"Hei janda gatel, jangan bikin rusuh dong, gangguin suami orang mulu..!" Ucap salah satu ibu yang berbelanja.

"Maaf ya bu, aku merasa tidak pernah menggoda suami ibu, lihatlah bukankah penampilanku cukup sopan? Mungkin suami ibu nya aja yang mata keranjang." Jawabku kesal, bahkan ingin rasanya ku remas tomat yang sudah ku pegang itu sampai hancur.

Memang ketika dirumah aku akan memakai pakaian sederhana dan sopan, aku akan memakai baju seksi saat berangkat kerja saja, karena aku mengincar sesuatu.

"Halah.., kan kalau kamu kerja suka tuh pake baju seksi, harusnya jangan berlebihan begitu dong!"

"Ibu... itukan saat aku bekerja, bos saya aja gak protes kok." Jawabku pelan, masih bisa menahan emosiku.

"Dinasehati kok ngeyel."

Aku tak melayaninya lagi, aku tidak ingin berdebat panjang lebar.

"Berapa bang?" Tanyaku dengan cepat, karena aku ingin cepat masuk ke dalam rumah.

"50rb Neng semuanya." Jawab abang tukang sayur itu.

Ku sodorkan uang 500rb , "Bang ini sekalian sama belanjaan ibu-ibu ini ya."

Mereka diam sesaat, lalu sebagian ibu-ibu mengucapkan terima kasih, ku anggukan kepala sambil berlalu masuk ke dalam rumah.

Suami mereka yang genit ko aku yang disalahin? nasib janda begini amat. keluhku

Hari ini seperti biasa aku pergi bekerja, aku semangat sekali karena akan bertemu mas Raihan, akan aku buat dia klepek-klepek.

Kebetulan sekali kami akan pergi menemui klien kami di sebuah restoran, membuat kami bisa keluar berdua.

Hari ini sengaja ku pakai pakaian lebih seksi, bajuku yang mini membuat penampilanku semakin menggoda.

**

Ketika di dalam mobil aku mulai bercerita mengenang masa-masa pacaran dulu, sambil mendekat, memegang pahanya perlahan.

Ku lihat dia semakin tidak fokus, matanya sempat curi-curi pandang padaku.

Kena kau, kau pasti menginginkanku, batinku.

Tak sia-sia selama ini aku nonton drama korea tentang pelakor, sebenarnya saat menonton aku muak, bahkan ingin ku lempar sesuatu tepat diwajah sang pelakor, tapi aku ingat jika ku lempar maka TV ku yang akan rusak, dan sekarang kenapa malah seru ya berperan sebagai pelakor? Haha..

Mas Raihan hanya menanggapiku dengan senyuman dan berusaha fokus menyetir kedepan.

Tiba-tiba dia menghentikan mobilnya, menepikan nya di jalan yang lumayan sepi.

"Rain, kenapa kau terus menggodaku? Apa kau tau aku ini pria normal? Apa kau tak takut aku terkam hah..?"

Justru itu yang aku inginkan Mas, pikirku.

"Aku tidak takut padamu Mas, bukankah aku pernah memberikan keperawananku padamu, apa kau lupa?"

Ku sentuh pahanya dengan lembut, ku harap dia tergoda dengan sentuhan kecil itu.

"Rain.. kamu nakal, sekarang kamu berani melakukan ini?."

iyalah aku berani, aku janda kesepian mas.. janda gatel ini pengen digaruk sama kamu.. cuma sama kamu ya..! hmm.., batinku.

"Karena aku masih mencintaimu mas.." Ucapku sambil kukecup bibirnya,

Yes berhasil, dia terpancing.

Selama 10 menit kami diam di dalam mobil melakukan aktivitas yang memabukkan. Bahkan bajuku sudah melorot dibuatnya.

Ah jatahku hari ini, aku menikmatinya, setidaknya ada kehangatan bagi jiwa jandaku ini. aku mulai berpikir, kenapa aku berakhir menjadi pribadi yang seperti ini? Tapi ini sudah setengah jalan, aku harus menyelesaikannya bukan?

Mas Raihan membenarkan kembali letak bajuku.

"Lain kali jangan berpakaian seperti ini, aku tak tahan melihatnya, nanti kita berhenti dulu untuk membeli baju atasanmu yang lebih longgar..!"

"Tapi mas.." ucapku.

"Turuti saja, apa kau mau bertemu klien dengan baju itu? Kau hanya boleh memperlihatkan itu padaku saja. Ok." Ucapnya sambil memandangku.

"Baiklah.."

Aku tersenyum tersipu malu, Oh astaga, aku merasa menjadi muda lagi, jantungku berdebar tak karuan, OMG jatahku hari ini. . Jatah dari mantanku membuatku candu.

***

Saat di restoran kami masih menunggu klien yang belum datang.

Tiba-tiba aku melihat imelda dan ibu mas Rehan menghampiri kami.

Astaga, mau apa mereka? Jangan bilang aku dikepung dua nenek sihir itu.

Tenang Rain.. tenang..! aku mulai mengatur nafasku agar lebih rileks.

"Lihat kan mah, aku gak bohong, ada wanita jal*** yang menggoda mas Raihan." Ucap imelda menunjuk ke arahku.

"Sepertinya mamah pernah lihat, siapa dia Raihan? Apa benar kamu selingkuh sama dia?" tanya ibu Lisa.

"Dia sekretarisku mah, mungkin dia mirip seseorang. Aku sedang menunggu klien mah, dan aku mohon jangan mengacaukannya..!" ucap Raihan.

"Tapi, aku melihat mereka bermesraan mah di kantor, kemarin." Imelda bersuara lagi.

"Raihan jangan coba-coba mengkhianati imelda..!" ancam Bu Lisa.

"Iya aku tahu, karena orang tua imelda yang telah membantu mamah dan papah, pernah menyelamatkan nyawa papah, aku bosan mendengarnya mah..! Apakah balas budi itu harus dengan mengorbankan aku? Mamah begitu egois," ucap Mas Rehan kesal.

"Kamu berani melawan mamah, ah.. pasti gara-gara pelakor ini ya? Kemari kau..!" Ucap bu Lisa yang mendekat seakan ingin menjambak rambutku.

Ya ampun mak lampirnya mulai mengamuk, bagaimana ini? Ini tempat umum pula, bagaimana kalau nanti ada video viral dan aku jadi topik utama. . Dengan judul PELAKOR, aarrgghh..

Tuhan lindungi aku..! Dari serangan syaitan yang terkutuk ini..! Aamiin

Rambutku sempat dijambak, tapi aku berusaha melepaskan diri.

"Sakit bu, ibu aku hanya sekretarisnya, sebentar lagi klien kami datang." Ucapku sambil meringis menahan sakit.

Mas Raihan juga membantu melerai.

"Lihatlah mah, itu klienku sedang menuju kemari, cepat hentikan, atau jangan salahkan aku perusahaan kita mengalami kerugian besar..!"

Saat mendengar ancaman itu, bu Lisa langsung melepaskan tangannya.

Aku Pun langsung merapikan rambutku.

Nasib nasib, nasib jadi pelakor emang gini amat ya. Tapi nanggung Rain sudah setengah jalan, kamu harus bisa balas dendam.

"Awas kau ya..!" Ucap imelda sambil menunjukku dan berlalu pergi.

Tapi aku tidak takut, ku beri dia senyuman kemenanganku.haha

Untunglah klien kami tidak sempat melihat keributan tadi, dan kesepakatan berjalan dengan lancar.

Hari ini aku begitu shock, dan memilih langsung pulang setelah pekerjaanku selesai. Mas Raihan sempat mengkhawatirkan ku yang melamun sepanjang jalan pulang, tapi aku mengatakan kalau aku sedang sedikit lelah dan ingin cepat pulang.

Aku baru merasakan resiko dari statusku sekarang, ya pelakor baru.. kalau saja aku sudah mahir menjadi pelakor mungkin aku akan baik-baik saja dengan mental yang sudah kuat.

Oh rambutku, andai dia bukan calon mertuaku, sudah ku jambak rambutnya biar sama-sama impas.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Riskejully

Riskejully

gadis polos macak menjadi pelakor,, eh thor ngakak banget bacanya ya ampun,, semangat thor 🎉

2022-08-22

1

Riskejully

Riskejully

kau disini juga sudah menjadi topik utama woi 🤣🤣

2022-08-22

1

Riskejully

Riskejully

serasa terbang melayang ya rain, awas loh

2022-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!