Imelda keluar dari ruangan kerja suaminya itu dengan wajah kesal, tanpa sengaja dia berpapasan dengan mertuanya.
"Imelda, lain kali selidiki dengan benar, jangan emosi dulu..! mamah kan jadi disalahkan oleh Raihan, belum lagi masalah video viral itu, jangan terlalu curiga pada suamimu!" Ucap Lisa
"Tapi mah, aku beneran lihat wanita itu memeluk Raihan." Jawab Imelda tak mau kalah.
"Jangan berbohong, pasti kamu hanya membesar-besarkan masalah ini dan tidak mau disalahkan, kamu tahu kan video itu membuat kita banyak menanggung kerugian."
Imelda hanya mengangguk, sebenarnya jauh di lubuk hatinya, dia memaki mertuanya itu.
Sial, kenapa jadi aku yang disalahkan? Batinnya
Lisa pergi begitu saja, dia biasanya akan selalu bersikap baik dan membela Imelda daripada anaknya sendiri, meski terkadang cerewetnya bu Lisa membuat Imelda sakit telinga, tapi hari ini dia benar-benar kesal dan memarahi imelda.
Flashback
"Mel.. kamu harus bisa masuk ke keluarga itu, kamu harus bisa menjamin hidupmu nantinya..!"
"Maksudnya?" Tanya imelda
"Iya, kamu harus bisa menikah dengan Raihan, dan menguasai dia sepenuhnya, agar apa yang kamu inginkan bisa tercapai."
"Tapi.. dia sudah punya pacar."
"Alah… baru juga pacar, ya kamu rebut lah..! Emang kamu gak mau punya suami kayak Raihan?."
"Mau lah, udah ganteng, kaya lagi."
"Ya udah, kalau gitu semua rencana sudah disiapkan, agar kamu masuk ke keluarganya dan dekat dengan ibunya, selebihnya kamu atur sendiri..!"
"Ok."
Mereka tersenyum senang membayangkan rencananya akan berhasil
Flashback Off
"Sial.. andai saja aku sudah bisa menguasai setengahnya saja dari harta keluarga ini, sudah aku lawan itu nenek bawel." Ucap Imelda di kamarnya, ia memaki ibu mertuanya sendiri.
Aku harus bisa hamil dan menjamin bahwa aku akan mendapatkan hak waris.
Tapi bagaimana aku bisa hamil? Mas Raihan paling 2 bulan sekali menyentuhku, aku tidak tahu apakah dia benar-benar normal atau tidak, rasanya aneh.. apa dia jajan di luar ya?
Malam ini imelda memakai lingerie warna merah terang, begitu seksi dan menerawang.
Dia berniat menggoda suaminya itu, saat pintu terbuka, dia tersenyum senang.
Meski Raihan dapat melihat tubuh istrinya itu yang menurutnya lumayan menggoda, karena kalau dibandingkan Raina , body Raina lebih menggoda.
Raihan sempat tergoda, bukankah dia istriku? Lagipula aku sedang ingin melepaskan beban pikiranku, sayang sekali bukan aku melewatkannya?
Tapi pikirannya ia tepis jauh, ia harus bisa menahan keinginannya itu karena ia sedang menyelidiki sesuatu dan itu semua berkaitan dengan imelda.
Uang perusahaan yang selisihnya jauh, membuatnya bertanya-tanya kemana uang itu pergi, dia sekuat tenaga menahan sesuatu yang sesak di celananya. Dia tidak ingin melakukan hal yang nantinya membuatnya rugi, untuk perasaan bukankah Raihan tak pernah mencintai Imelda?.
Ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi, berendam di sana cukup lama, lalu keluar dengan perasaan lega.
"Sayang kamu habis mandi, wah pasti tubuhmu terasa segar." Ucap Imelda sambil memainkan jari jarinya di titik-titik tertentu.
"Iya.. aku sedang lelah, lain kali saja kita melakukannya." Ucap Raihan yang menolak istrinya itu secara terang-terangan.
"Tapi.. lihatlah bahkan aku sudah bersiap-siap..!"
Tapi Raihan mengabaikannya, dia memakai baju tidur, menarik selimut dan tidur di ranjang.
Untung saja aku telah menuntaskan sesuatu yang sesak itu dikamar mandi. Gumam Raihan
Sementara Imelda merasa kesal, kesal tingkat tinggi. Dia juga kini semakin yakin jika suaminya mendapatkan jatah diluar sana sehingga tidak menginginkannya, dia tiba-tiba teringat sekretaris suaminya itu.
Awas kau ya, wanita ja***g..! Ucap imelda dalam hatinya
Wanita itu mengganti bajunya, karena baju yang pertama ia pakai sangat tidak nyaman, membuatnya kedinginan.
Dia terpaksa ikut tidur di samping suaminya itu, membelakanginya karena kesal.
***
Sementara ditempat lain, Raina tidak bisa tidur, ia masih teringat video viral itu. Bahkan dia sempat menerima pesan dari ibu dan adik laki-lakinya yang menanyakan kebenaran tentang video itu.
Tentu saja Raina menolak menceritakan yang sebenarnya, keluarganya juga tahu jika laki-laki yang bersama dengannya dalam video itu mantan pacarnya.
"Nak.. ibu mencoba percaya padamu, tapi jangan kecewakan ibu nak..! Kamu jangan sampai melakukan hal yang akan merugikanmu nantinya!." Ucap Bu Ana lewat telepon
"Iya ibu, video itu tidak seperti yang ibu lihat, itu hanya salah paham."
"Apa kamu masih mencintai nak Raihan?."
"Hmm.. dari dulu juga aku cinta sama dia."
"Tapi ibu mohon jangan melakukan hal bodoh lagi demi dia, bukankah dulu kamu yang menyerahkan tubuhmu dan membuat Agus murka menyiksamu, ibu sangat khawatir nak.." Bu Ana terdengar menangis di seberang sana.
Ibu mana yang tak sakit hati mendengar kabar jika pernikahan anaknya tidak bahagia bahkan mengalami kekerasan dalam rumah tangganya, dia juga tahu penyebab suaminya Agus murka.
Meski perbuatan Agus salah, tapi Agus menyalahkan Raina karena asal muasal itu terjadi karena kekecewaannya terhadap Raina. Entahlah Bu Ana merasa bingung, disatu sisi kasihan, disatu sisi juga menyayangkan perbuatan anaknya yang juga mengecewakan orang tuanya.
"Ibu jangan menangis, ibu gak usah khawatirin Raina, ibu tahu kan Raina sudah banyak uang, tidak akan ada yang berani menghina aku lagi bu..!, aku juga sekarang bukan wanita lemah yang mudah ditindas." Ucap Raina berusaha menenangkan ibunya.
"Tapi kamu janji ya nak, akan selalu baik-baik saja, ibu mau melihat kamu bahagia nak."
"Iya bu.."
Bu Ana tak kuasa menahan tangisannya, ia juga dengan segera mengakhiri percakapan dengan anak sulungnya itu.
Maafkan aku bu, dengan jalan yang kuambil sekarang . Batin Raina
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments