Mayleen yang mendengar keinginan putrinya pun paham lalu Dia menawarkan kain yang biasa Dia pakai untuk latihan kepada kedua putrinya itu. Kain ini terbuat dari sutra tetapi dengan campuran bahan tertentu yang membuatnya lebih fleksibel juga tidak terlalu berat dari kain sutra biasa ini sangat cocok untuk dibuat pakaian berlatih.
Li Wei dan Li Mei pun setuju dengan pilihan Ibunya menurut mereka juga sangat bagus jika dibuat pakaian berlatih untuk mereka. Akhirnya mereka memilih beberapa warna yaitu hitam, maroon, navi, ungu dan abu-abu. Mereka memilih warna yang gelap karena saat berlatih mereka pasti akan kotor kan.
Akhirnya Mayleen dan kedua putrinya itu selesai berbelanja kain sutra. Mayleen pun menyerahkan barang belanjaannya ke kasir untuk membayar. Li Wei dan Li Mei dengan patuh terus dibelakang Ibunya dan menunggu Ibunya selesai membayar.
Setelah selesai mereka bertiga keluar dari kios Shicou dan ingin masuk kedalam kereta. Lalu Mayleen teringat putrinya Li Mei membicarakan tanghulu tadi sehingga Ia menawarkan kepada putrinya untuk pergi membelinya, “Putriku sayang, bukankah Kau ingin makan tanghulu? Mau pergi membelinya?” tanya Mayleen sambil tersenyum hangat pada Li Mei
“Eh? Oh yaa Ibu. Aku ingin itu. Ayo kita beli.” Ucap Li Mei agak bingung karena Dia hanya sembarang menyebut tanghulu saja tadi dan tak menyangka jika Ibunya masih mengingatnya.
“Baiklah, ayo pergi membelinya. Sebaiknya kita berjalan kaki saja agak repot jika naik kereta kuda kan. Lagipula sekalian kita berjalan-jalan menikmati suasana pasar.” Tawar Mayleen pada kedua putrinya
“Ibu benar.” Jawab Li Wei dan Li Mei.
Mereka bertiga pun berjalan kaki dari kios Shicou tadi menuju tempat penjual tanghulu. Sesekali mereka singgah ke kios-kios saat melihat sesuatu yang menarik dan membelinya jika mereka suka. Kereta mereka tak jauh dibelakang mereka. Barang belanjaan yang mereka beli dipasar barusan dibawakan oleh pelayan Mayleen yang ikut bersamanya.
Akhirnya mereka sampai didepan penjual tanghulu. Penjualnya adalah seorang pria paruh baya dengan jenggot putih Dia terlihat ramah. Melihat ada gadis kecil didepannya Dia pun menawarkan, “Gadis kecil, apakah kau mau membeli tanghulu?” tanyanya
Li Mei pun mengganggukan kepalanga antusias, “Paman! aku ingin 20 tusuk!” ucap Li Mei bersemangat kalau soal makan. Sedangkan Li Wei yang melihat Adiknya hanya menggelengkan kepalanya saja.
Mayleen tertawa melihat putrinya ini memesan banyak Dia tahu Li Mei yang paling suka makan. “Paman, berikan putriku inu 20 tusuk tanghulu dan ini uangnya.” Ucap Mayleen kepada penjual sambil memberikan 1 tael perak
“Li Wei apa kau tak ingin juga?” tanya Mayleen pada putrinya Li Wei. Sungguh putrinya ini lebih pendiam dibandingkan Li Mei. Mayleen juga bingung mereka adalah anak kembar tetapi kepribadian mereka berbeda jauh. Mayleen pikir mungkin karena Li Wei adalah Kakak sehingga sikapnya lebih dewasa. Jadi Mayleen tak ambil pusing dengan sikap Li Wei yang pendiam itu.
“Tidak Ibu.” Ucap Li Wei
“Baiklah. Kalau ada yang kau inginkan katakanlah sayang.” Ucapnya Mayleen sambil mengelus kepala putrinya itu
“Iyaa Bu.” Jawab Li Wei
Paman penjual tanghulu pun membungkus pesanan gadis kecil itu dan memberikan bungkusan tanghulu kepada Li Mei, “Ini tanghulu mu Nona.” Ucapnya
“Terima kasih paman!” ucap Li Mei
"Sama-sama. Datanglah lain kali." ucap paman sang penjual tanghulu sambil tersenyum ramah.
Mayleen dan kedua putrinya pun terus berkeliling pasar. Li Mei sibuk dengan tanghulunya bahkan pipinya menggembung karena kepenuhan membuatnya terlihat lucu. Sedangkan Li Wei mengamati sekitarnya.
Li Wei melihat orang-orang didunia ini menggunakan tembaga, perak dan emas sebagai mata uang. 1 tael perak setara 100 tael tembaga dan 100 tael perak setara dengan 1 tael emas. Li Wei juga memperhatikan orang dewasa yang lewat banyak yang memakai seragam seperti dari suatu lembaga atau sesuatu yang lain.
“Ibu, kenapa mereka memakai baju yang sama?” tanya Li Wei penasaran sambil menunjuk kearah beberapa pria yang memakai seragam putih
Mayleen pun melihat arah yang ditunjukkan putrinya, “Oh. Mereka adalah murid dari akademi sayang dan yang mereka pakai adalah seragam untuk murid resmi. Melihat dari seragam mereka sepertinya dari akademi Yongheng itu adalah akademi kelas 5 dikerajaan Fengshi ini.” Jawab Mayleen
Li Wei yang mendengar penjelasan Ibunya pun bertanya lagi, “Apa maksud akademi kelas 5 bu?” tanyanya
“Akademi diseluruh benua mempunyai peringkatnya masing-masing terdiri dari kelas 1 yang terendah biasanya hanya akademi yang kecil, lalu ada kelas 2, 3, 4, 5, 6, dan kelas 7 adalah yang tertinggi. Dikerajaan kita akademi Yongheng adalah yang terbaik.” Jawab Mayleen
“Ternyata begitu.” Ucap Li Wei sambil menyentuh dagunya berpikir. Ternyata dunia ini juga memiliki akademi untuk mengembangkan diri sepertinya aku dan adikku harus bisa belajar ke akademi Yongheng ini saat kekuatan kami sudah bangkit. Seharusnya akademi akan memberikan sumber daya yang cukup untuk murid resmi pikirnya.
“Apakah kalian sudah lelah? Mari kita pulang hari sudah sangat sore. Ayah kalian pasti mencari kita.” Ucap Mayleen mengajak kedua putrinya itu pulang
“Baik Ibu.” Jawab Li Wei dan Li Mei
Akhirnya mereka pun pergi menuju kereta mereka dan masuk kedalamnya. Mereka pun pulang menuju arah mansion Jendral Jiao.
Setelah 15 menit kemudian mereka sudah sampai didepan gerbang mansion. Mayleen dan putrinya pun pergi kearah halaman masing-masing. Tak lupa Mayleen mengingatkan kedua putrinya untuk jangan telat makan malam bersama.
-------------------
Keesokan harinya....
Hari ini adalah jadwal latihan beladiri Li Wei dan Li Mei bersama master Fei tetapi mereka hanya bisa latihan sendirian saja karena master Fei tak akan datang. Master Fei akan datang setelah 30 hari yaitu setelah mereka menyelesaikan menu latihan dari master Fei.
Selama beberapa hari ini Li Wei dan Li Mei tak lupa selalu memakai kantung pasir besi di tubuh mereka. Mereka juga rutin latihan setiap hari dengan cara melatih ilmu beladiri modern dan juga berlari keliling lapangan latihan yang seluas lapangan sepakbola itu sebanyak 100 kali putaran dan begitu seterusnya.
“Hei Kak.. aku bosan dengan rutinitas ini.” Jawab Li Mei
“Sabarlah. Kita harus memiliki tubuh yang kuat sehingga harus melatih tubuh kita saat ini agar dimasa depan kultivasu kita tidak terhambat.” Jawab Li Wei
“Baiklah Kak.” Ucap Li Mei
Mereka pun menghabiskan hari-hari mereka seperti sebelumnya dan tak terasa hari demi hari telah berlalu. Semakin lama mereka merasakan jika kantung pasir itu sudah tak memberikan mereka kesulitan apapun. Mereka bisa beraktivitas seperti biasa tanpa hambatan rasanya sangat jauh berbeda dengan saat pertama kali mereka memakainya.
26 hari kemudian.....
Selama hampir 1 bulan ini Li Wei dan Li Mei terus melakukan rutinitas seperti biasanya. Hari ini adalah hari minggu sehingga mereka bisa bersantai.
Saat ini mereka sedang duduk sambil minum teh juga ada kue kering disana. Mereka duduk bersantai disamping kolam ikan yang cantik karena ditumbuhi banyak bunga teratai letaknya masih dihalaman mereka sendiri.
anggap bunga teratainya banyak yang mekar yaa hehee seperti ini
“Kak, sepertinya tubuh kita sudah sangat kuat membuat kita tak merasakan beban dari kantung-kantung pasir ini. Kita juga sudah berlatih ilmu beladiri modern dikehidupan sebelumnya dengan tubuh ini. Kapan kita bisa belajar kultivasi? Ini sangat lama hahh....” ucap Li Mei mengeluh
“Sabarlah. Kekuatan qi langit dan bumi hanya bisa bangkit saat kita berusia 10 tahun jadi kita hanya bisa bersabar sambil menguasai teknik beladiri tubuh dulu.” Jawab Li Wei
“Hmm sepertinya hanya bisa begitu Kak. Lalu apakah sebaiknya kita minta saja buku teknik beladiri tubuh dari Ayah Kak?” tanya Li Mei yang sudah bosan dengan rutinitas latihannya yang itu-itu saja selama ini
“Baiklah. Kita temui Ayah nanti.” Jawab Li Wei sambil meenganggukan
kepalanya. Lalu Dia kembali menyesap teh ditangannya.
----------------
Jangan lupa vote, like, dan komen😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
yg sabar dongg, Mei🤭
2024-04-02
0
Tin
sepertinya ini lama" akan jadi Scrip Sinetron 🤣😅😅
2020-08-13
51
Ria
Keren bet dahh
2020-07-14
37