Jiao Hongli yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya itu tak menyadari tingkah kedua putrinya itu. Sepertinya sang Jendral terlalu fokus sampai-sampai tak mendengar suara keributan yang ditimbulkan saat putri-putrinya menjatuhkan buku ke lantai untuk dibaca.
Li Mei dan Li Wei yang membuka buku pun heran karena bahasa di dunia ini sangat berbeda bahkan tulisannya terlihat aneh seperti tulisan aksara kuno. Tetapi mereka lebih bingung mengapa mereka bisa memahami tulisan yang baru pertama kali mereka lihat ini? Li Wei berpikir mungkin ini karena kami sudah sering berinteraksi dengan orangtua mereka sehingga bisa mengerti bahasa di dunia ini.
Setelah membaca beberapa buku itu mereka dapat menyimpulkan bahwa mereka sekarang berada di Kerajaan Fengshi tempat ayah dan ibunya ini tinggal. Di dunia tempat mereka sekarang berada adalah dunia para kultivator yang memakai energi qi langit dan bumi sebagai kekuatan mereka sendiri. Dari yang mereka baca didunia ini semua hal haruslah mengandalkan kekuatan sendiri. Hanya orang yang kuat lah yang pantas dihormati baik itu perempuan ataupun laki-laki. Jika kau tak berbakat maka kau akan dianggap sampah didunia ini dan pantas diremehkan. Ada banyak tingkatan kekuatan didunia ini dimana yang terendah adalah level 1 sampai yang terkuat adalah level 7. Masing-masing level memiliki 9 tingkatan sebelum dapat menerobos ke level berikutnya. Mereka belum tahu dimana level kekuatan Ayah dan ibunya karena mereka belum pernah bertanya kepada mereka.
Li Wei dan Li Mei yang telah membaca informasi inipun berjanji kepada diri mereka sendiri bahwa mereka akan menjadi yang terkuat sekali lagi seperti dikehidupan sebelumnya. Tentunya mereka akan lebih berhati-hati lagi agar tidak dikhianati seperti dulu. Mereka juga berjanji akan melindungi orang-orang yang mereka sayangi didunia ini. Akhirnya mereka punya kebahagiaan baru sekarang jadi mereka tidak akan membiarkan kebahagiaan ini hancur lagi.
Jiao Hongli yang telah selesai dengan pekerjaannya pun memijat kening diantara dua alisnya itu. Dia merasa lelah membaca terlalu lama sampai-sampai matanya sakit karena pekerjaannya banyak sekali. Lalu dia teringat bahwa kedua putrinya berada disini juga di ruang kerjanya. Jiao Hongli berdiri dari kursinya dan datang menghampiri putri-putrinya itu dilihatnya mereka sedang membolak-balikkan buku seakan sedang membaca? heh sepertinya aku salah lihat mana mungkin putrinya bisa membaca mereka baru berusia 3 tahun oke. Mereka memang sudah bisa berbicara sejak berusia 1 tahun. Jiao Hongli tidak tahu bahwa putri-putrinya itu sudah bisa berbicara saat usia 5 bulan. Mereka hanya tidak mau orang tuanya kaget karena mereka sudah bisa berbicara hahaa
"Hallo putri-putriku maafkan ayah karena terlalu sibuk dengan pekerjaan ayah sehingga mengabaikan kalian disini. Sekarang ayah sudah selesai. Ayah bisa menemani kalian bermain sekarang." ucap Jiao Hongli sambil tersenyum
Li Wei pun menjawab, "Tak apa ayah. Kami tahu kau sibuk." ucapnya
"Terimakasih putriku. Kau selalu paling mengerti Ayah." ucap Jiao Hongli bahagia
Li Mei yang mendengar perkataan ayahnya pun meletakkan buku yang dipegangnya itu lalu dia menyentuh jempol tangan ayahnya. "Ayah!" ucapnya berteriak memanggil ayahnya
Jiao Hongli yang melihatnya pun tersenyum bahagia, "Ada apa sayang? apakah kau ingin bermain bersama ayah?" ucapnya. Li Mei pun mengangguk lalu menunjuk kertas dan pena yang ada disamping ayahnya itu
"Apakah kau ingin belajar menulis putriku?" ucap Jiao Hongli yang melihat putrinya menunjuk ke kertas dan pena
"Ya!" ucap Li Mei senang dia sangat ingin menunjukkan ke orangtuanya bahwa mereka itu bukan anak kecil biasa mereka itu jenius. Lebih tepatnya mereka memang sudah dewasa sih.
Jiao Hongli pun memberikan kertasnya kepada putrinya lalu mengajarkannya memegang pena. Li Mei pun pura-pura belajar dan mengikuti perkataan ayahnya. Sedangkan Li Wei yang melihat tingkah adiknya hanya tersenyum sambil memperhatikan mereka berdua.
"Ayah akan menunjukkan caranya menulis sayang." ucap Jiao Hongli seraya menuliskan kata "Ayah" dikertas.
"Baiklah sekarang kau bisa mencobanya Li Mei." ucapnya sambil memberikan penanya
Li Mei pun mulai menulis kata "Ayah" dengan mudah. Lalu dia melirik ayahnya yang menatap tak percaya padanya.
"Putriku! Kau sangat jenius! Aku hanya mengajarkan sekali dan kau langsung menulisnya dengan benar!" ucap sang Jendral yang terkejut dengan anaknya sekaligus bahagia karena anaknya jenius. Lalu dia melirik ke Li Wei, "Li Wei putri ayah. Apakah kau juga bisa menulisnya?"
Li Wei pun menggangguk menanggapi ayahnya. Lalu dia mulai menulis juga dikertas milik Li Mei. dia menulisnya disebelah tulisan Li Mei lalu menyerahkannya pada ayahnya. "ini ayah."
"Astaga kedua putriku sangat jenius! hahahahaa aku harus memberi tahu ibu kalian! Kalian tunggu disini yaa. Ingat jangan pergi kemana pun. Ayah akan menunjukkan ke ibu kalian dan membawanya kemari!" ucap Jiao Hongli lalu pergi berlari ke arah dapur tak lupa dia juga membawa kertas hasil tulisan anaknya itu
Sebelum sampai ke dapur Jiao Hongli bahkan sudah berteriak memanggil istri nya padahal letak dapur masih jauh. Mungkin ini karena dia terlalu bersemangat.
"Istriku! istriku! Sayaaang...Lihatlah lihat putri kita bisa menulis" teriak Jiang hongli dari jauh sambil berlari menghampiri istrinya didapur
Mayleen yang mendengar suara suaminya berteriak pun menoleh. Ia melihat dari jauh suaminya berlari sambil membawa kertas dengan senyum yang lebar diwajahnya. Sungguh saat seperti ini suaminya terlihat bodoh. "Ada apa Suamiku? Kenapa kau berlarian seperti itu? Bahkan kau berteriak dengan bahagia hm." ucap Mayleen
"Istriku lihatlah putri kita bisa menulis. Mereka jenius padahal aku baru mengajarkan sekali pada mereka lalu langsung menyalinnya tanpa kesulitan!" ucap Jiao Hongli dengan antusia
"Benarkah?! Berikan padaku aku ingin melihatnya sayang!" ucap Mayleen tak kalah antusias dari suaminya karena dia sangat bahagia putrinya sangat pintar
Jiao Hongli pun memberikan kertas itu pada Istrinya, "Ini..ini coba kau lihatlah. Ini tulisan Li Mei dan ini Li Wei yang menulisnya!" ucapnya seraya menunjukkan tulisan tersebut
"Kau curang sayang." ucap Mayleen cemberut
"Ada apa Istriku? Apakah ada yang salah?" tanya Jiao Hongli bingung dengan reaksi istrinya itu
"Kau curang karena membuat mereka menulis kata AYAH lebih dulu dibandingkan aku IBU nya!" ucap Mayleen
Jiao Hongli pun gelagapan dia paling takut saat istrinya marah padanya, "Oh ayolah Istriku... aku tak sengaja. aku bahkan tak tau mereka akan langsung bisa menulisnya aku hanya asal saja tadi."
"Aku hanya bercanda sayang hehe" ucap Mayleen sambil tertawa melihat reaksi Suaminya yang ketakutan
"Istriku kau mulai suka mengerjaiku rupanya...cup" ucap Jiao Hongli sambil mencium istrinya karena gemas dengan tingkahnya
"Reaksimu sangat lucu Suamiku membuat ku suka menggodamu hehe Ayo kita temui mereka sayang." ucap Mayleen sambil menarik Suaminya pergi menuju ruang kerja
Sebenarnya didapur tidak hanya mereka berdua saja tetapi ada banyak pelayan yang sedang bekerja didapur. Para pelayan sudah terbiasa dengan cara interaksi tuan dan nyonya mereka. Justru mereka sangat senang melihat tuan dan nyonya nya yang sangat romantis tersebut.
Jangan lupa Vote dan komen nya yaa Readers!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
dunia milik berdua, yg lain ngontrak🤣
2024-03-23
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
wkwkwk, ibu lagi cemburu😄
2024-03-23
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
ayah sangat gembira sekali ya🤭
2024-03-23
0