chapter 13 Belanja

Setelah selesai belajar dengan master Yao. Li Wei dan Li Mei pergi ke ruang makan didekat dapur mereka lupa sarapan tadi pagi dan hari sudah hampir sore sekarang. Saat belajar tadi perut mereka terus berbunyi bahkan masternya menyuruh mereka makan dulu tetapi mereka sungkan. Bagaimana tidak sungkan? Sudah mereka meminta mengundur waktunya, mereka juga membuat masternya memperbaharui jadwal agar mereka bisa istirahat cukup kedepannya. Sungguh master Yao sangat baik hati dan penyayang apalagi dia berbicara deengan senyumnya yang secerah mentari pagi membuat Li Wei dan Li Mei makin tak tega meninggalkan master mereka untuk pergi makan.

Akhirnya Li Wei dan Li Mei menolak tawaran masternya dan tetap melanjutkan belajarnya sampai selesai. Sekarang mereka bergegas ke dapur untuk makan dahulu. Sesampainya didapur mereka langsung meminta pelayan menyiapkan makanan untuk mereka dan mereka akan menunggu diruang makan. Setelah itu Li Wei dan Li Mei pun menuju ke ruang makan. Sambil menunggu mereka memakan makanan ringan seperti kue kering dan teh hangat.

“Hei Kak.. Aku tak melihat Ayah dan Ibu seharian ini. Bahkan tak berpapasan sekalipun.” Ucap Li Mei lesu dia menopangkan tubuhnya ke meja makan.

“Kita berpapasan dengan Ayah.” Jawab Li Wei santai sambil minum teh ala bangsawan

“Hah? Kapan Kak? Kenapa aku tak melihat Ayah sekalipun?” tanya Li Mei

Dengan malas Li Wei menjelaskan pada Adiknya itu. “Kau sibuk menyeretku berlari. Jadi Kau tak melihat Ayah lewat disampingmu.” Ucapnya

“Benarkah? Astagaa! Apa Ayah akan marah padaku karena mengabaikannya Kak? Sepertinya aku harus menemui Ayah nanti.” Ucap Li Mei kebingungan. Dia benar-benar tak menyadari telah melewati Ayahnya saat berlari tadi lagian Dia memang sedang terburu-buru.

“Tak perlu. Nanti malam juga bertemu.” Jawab Li Wei

“Benar juga. Ayah juga pasti masih sibuk sekarang.” Pikir Li Mei setuju dengan Kakaknya

Saat mereka asyik mengobrol pelayan yang menyiapkan makanan sudah datang dan meletakkan berbagai makanan didepan mereka berdua.

“Oh! Terlihat sangat enak!” ucap Li Mei antusias.

“Silahkan makan Nona muda.” Ucap sang pelayan sambil menunduk hormat

“Terimakasih.” Ucap Li Wei dan Li Mei. Meskipun Li Wei dan Li Mei adalah agen khusus yang tugasnya untuk membunuh bahkan tak terhitung nyawa yang sudah mereka bunuh tetapi bukan berarti tak bisa menghargai orang lain. Mereka sudah terbiasa selalu berterimakasih jika menerima apapun. Mereka pernah hidup sulit dan menjadi pengemis, hal itu membuat mereka menghargai segala hal bahkan hal terkecil sekalipun.

Pelayan itu terkejut. Meski sudah berkali-kali para pelayan mendengarnya tetap saja mereka senang karena kerja keras mereka dihargai. Sungguh jarang ada Nona muda bangsawan seperti mereka yang menunjukkan terimakasih untuk hal kecil seperti ini padahal kan ini memang pekerjaan mereka.

“Baik Nona muda. Hamba permisi.” Jawab pelayan sambil tersenyum lalu beranjak pergi

“Ya!” jawab Li Mei berbicara dengan mulut penuh makanan. Dia sudah terlalu lapar sekarang. Soal makan Li Mei tak memikirkan lagi citra seorang anak bangsawan. Menurutnya makan ala bangsawan yang elegan itu melelahkan dan membuat makanan cepat dingin jadi tak enak menurutnya.

Sedangkan Li Wei makan dengan santai. Dia pun heran bagaimana bisa Adiknya daridulu sangat menyukai makan dengan cepat seperti itu. Li Wei takut Dia akan gangguan pencernaan jika seperti itu terus.

30 menit kemudian...

Setelah Li Wei dan Li Mei selesai makan. Mereka langsung kembali ke halaman mereka. Saat dalam perjalanan, dari jauh mereka melihat Ibunya yang sepertinya akan pergi keluar masion Jendral. Hal itu terlihat karena ada kereta didepan Ibunya.

Mayleen tak tahu jika ada putrinya disana. Saat Dia akan naik ke kereta Dia mendengar teriakan dari jauh seperti suara putrinya.

“Ibu!!” teriak Li Mei

Lalu Mayleen menoleh dan mencari arah suara dilihatnya Li Mei sedang berlari kearahnya dan Li Wei dibelakangnya hanya berjalan santai. Mayleen tersenyum melihat putrinya berlari kearahnya.

“Ibu!! Ibu mau kemana?!” teriak Li Mei saat masih berlari menuju Mayleen. Tak alam Dia sampai ke pelukan Mayleen sedangkan Li Wei masih dibelakang.

“Ibu akan belanja kain di pasar. Apakah kalian baru selesai belajar bersama master Yao?” tanya Mayleen sambil mengelus kepala Li Mei

“Kami sudah selesai daritadi Ibu. Kami baru saja habis makan hehe” ucap Li Mei sambil tertawa memperlihatkan giginya yang putih dan rapi. Dia sangat manis saat tersenyum atau tertawa akan membuat lesung pipinya terlihat. Mayleen yang pun mencubit pipi Li Mei gemas.

“Lalu kenapa kamu berlari-lari sayang. Bukankah kamu masih memakai kantung pasir itu? Tapi Ibu lihat kamu tidak terlihat kesulitan berlari padahal baru kemarin kamu bahkan sulit melangkah.” Tanya Mayleen bingung karena putrinya bilang mereka tak diperbolehkan melepaskannya sampai 1 bulan berlalu.

“Aku masih memakainya Ibu. Lihatlah! Lenganku tak mungkin sebesar ini jika tak memakainya bu.” Ucap Li Mei menunjukkan lengannya.

“Lalu bagaimana bisa kamu berlari seperti tadi? Seperti tanpa beban nak? Apakah itu kantung pasir yang berbeda?” tanya Mayleen lagi bingung

“Oh ayolah Ibu... Ibu meremehkan kami. Kami tidak selemah gadis kecil lainnya. Aku dan Kakak sangat kuat hanya butuh waktu sebentar untuk Kami beradaptasi Ibu.” Jawab Li Mei bangga dengan kekuatannya

Mendengar ucapan putrinya itu Mayleen terkejut ternyata putrinya benar-benar kuat untuk anak seukuran mereka. Bukan hanya mereka jenius dalam pelajaran tapi juga dalam beladiri sepertinya. Mayleen dulu juga pernah memakai kantung pasir untuk latihan tubuh tetapi Dia saat itu berusia 7 tahun dan masih membutuhkan waktu 1 minggu untuk bisa terbiasa dengan beban itu. Bagaimana tidak berat dari 1 kantung itu 20 kg dan mereka memakai 4 kantung jadi jika ditambah beratnya total 80 kg. Bayangkan anak kecil usia 3 tahunl membawa beban 80 kg kemanapun mereka pergi.

“Putri Ibu sangat kuat ternyata. Lalu kenapa Kakakmu hanya berjalan pelan? Apakah Li Wei kesulitan?” tanya Mayleen

“Tentu saja aku kuat bu hehe kan aku putru Ibu dan Ayah.” Jawab Li Mei bangga, lalu dia melanjutkan “Kalau Kakak iti hanya malas bu. Dia juga kuat berlari sepertiku tetapi Ibu harusnya tahu jika Kakak itu terlalu menghemat energinya bahkan saat betbicara.”

Mayleen pun tertawa mendengarnya, “hahaa Itulah Kakakmu.” Ucapnya

Selagi mereka berdua mengobrol, akhirnya Li Wei sampai didepan kereta juga.

Li Wei pun bertanya, “Ibu mau kemana?”

“Ibu akan ke pasar sayang. Ibu ingin membeli kain sutra untuk membuat pakaian.” Jawab Mayleen sambil tersenyum lembut kearah putrinya Li Wei

“ohh..” jawab Li Wei singkat

“Hei Kak! Ayo kita ikut Ibu kepasar ?! Bolehkan bu???” ucap Li Mei dengan wajah memelas kearah Mayleen dan Li Wei

“Baik.. baik. Tapi kalian jangan sampai tersesat yaa. Kalian harus terus didekat Ibu mengerti?” ucap Mayleen. Dia sungguh tak bisa menolak wajah menyedihkan putrinya itu

“Yayyy!!!” teriak Li Mei

“Ayo kita pergi sekarang.” Ucap Mayleen sambil menyuruh Li Wei dan Li Mei masuk ke kerera kuda. Lalu Mayleen juga masuk. Kereta pun berangkat menuju ke pasar.

Letak pasar dari mansion Jendral tak terlalu jauh hanya butuh waktu 15 menit dengan menggunakan kereta kuda. Akhirnya kereta mulai memasuki pasar. Li Mei pun membuka tirai jendela nya karena penasaran dengan pasar di jaman kuno.

Lalu dilihatnya jalan-jalan dan tata letak kios sangat mirip dengan drama kolosal yang Dia tonton dikehidupan sebelumnya. “Kakak.. lihatlah bukankah terlihat sangat mirip dengan drama kolosal didunia kita?” ucap Li Mei sambil berbisik ke Kakaknya agar Ibunya tak mendengarnya

“Sstt.. Jangan membahas hal itu sembarangan.” Ucap Li Wei memperingati. Takut jika ada yang mengetahuinya mereka akan dikira menggunakan ilmu sesat untuk bisa sampai didunia ini. Li Wei juga takut orangtuanya membencinya jika tahu mereka menempati tubuh anak mereka yang baru lahir. Sebenarnya Li Wei juga masih bingung kenapa mereka bisa sampai kesini.

“Hehee.. iyaa Kak. Aku akan berhati-hati.” Jawab Li Mei

“Apa yang Kalian bisikkan sayang? Apakah kalian menyimpan rahasia dari Ibu?” ucap Mayleen penasaran

“Tidak ada Ibu hehee Aku hanya mengajak Kakak untuk membeli tanghulu itu nanti.” Ucap Li Mei sambil tertawa

“Ternyata begitu.” Ucap Mayleen tak melanjutkan topik itu lagi

-----------------

Ayo guys...

dukung author dengan memberikan vote, like, dan komen kalian😊

tip juga boleh banget👍👍

biar author semangat terus menulis cerita ini hehee

Terpopuler

Comments

Mami El

Mami El

jalan jalan kepasar seru pastinya

2023-10-13

0

Gina Sri Wahyuningsih

Gina Sri Wahyuningsih

gambar visual nya mana

2022-02-11

0

M Elyas Firdaus

M Elyas Firdaus

waw 3 thn bwa beban 80 kg🤔

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 prolog
2 chapter 2 Dunia lain
3 chapter 3 Dunia lain
4 chapter 4 karma ini terlalu cepat
5 chapter 5 Terkejut
6 chapter 6 Ingin belajar
7 chapter 7 Guru
8 chapter 9 Hari pertama
9 chapter 10 Latihan
10 chapter 8 Jalan-jalan
11 chapter 11 Terlambat
12 chapter 12 Belajar
13 chapter 13 Belanja
14 chapter 14 Belanja 2
15 chapter 15 Belanja 3
16 chapter 16 Perubahaan
17 chapter 17 Jenius
18 chapter 18 Rencana
19 chapter 19 Penyusup
20 chapter 20 Cincin Pemalsu Kekuatan
21 chapter 21 SSTI
22 chapter 22 Energi Qi
23 chapter 23 Adik
24 chapter 24 Identitas
25 chapter 25 Bertemu lagi
26 chapter 26 Bakat
27 chapter 27 Bakat 2
28 chapter 28 Ancaman
29 chapter 29 Undangan
30 chapter 30 Akademi
31 chapter 31 Kebenaran
32 chapter 32 Klan Fenghuang
33 chapter 33 Keputusan
34 chapter 34 Ketua Akademi
35 chapter 35 Ujian Ulang
36 chapter 36 Ujian Ulang 2
37 chapter 37 Berangkat
38 chapter 38 Perjalanan
39 chapter 39 Beast Monster
40 chapter 40 Beast Monster 2
41 chapter 41 Danau
42 chapter 42 Danau 2
43 chapter 43 Danau 3
44 chapter 44 Ramalan
45 chapter 45 Ice Dragon
46 chapter 46 Ice Dragon 2
47 chapter 47 Kesalahpahaman
48 chapter 48 Kontrak
49 chapter 49 Akademi Yongheng
50 chapter 50 Akademi Yongheng 2
51 chapter 51 Akademi Yongheng 3
52 chapter 52 Syarat
53 chapter 53 Murid Langsung
54 chapter 54 Dermawan
55 chapter 55 Hadiah
56 chapter 56 Hadiah 2
57 chapter 57 Seorang Dewi
58 chapter 58 Identitas
59 chapter 59 Konflik
60 chapter 60 Konflik 2
61 chapter 61 Konflik 3
62 chapter 62 Berpisah
63 chapter 63 Terpesona
64 chapter 64 Salah Sasaran
65 chapter 65 Salah Sasaran 2
66 chapter 66 Teman Baru
67 chapter 67 Kantin
68 chapter 68 Rencana Jahat
69 chapter 69 Rendah Diri
70 chapter 70 Cerita
71 chapter 71 Adik
72 chapter 72 Tim
73 chapter 73 Hutan Kegelapan
74 chapter 74 Takdir
75 chapter 75 Murid vs Anak
76 chapter 76 Paviliun Senjata
77 chapter 77 Pohon Suci
78 chapter 78 Bibi
79 chapter 79 Senjata
80 Chapter 80 Memilih Senjata
81 Chapter 81 World Tree
82 Chapter 82 Pedang Es
83 chapter 83 Hari Pendaftaran
84 Chapter 84 Hari Pendaftaran 2
85 Chapter 85 Hari Pendaftaran 3
86 Chapter 86 Hari Perburuan
87 Chapter 87 Hari Perburuan 2
88 Chapter 88 Hari perburuan 3
89 Chapter 89 Hari Perburuan 4
90 Chapter 90 Pria Misterius
91 Chapter 91 Harta Milik Semut
92 Chapter 92 Dijebak
93 Chapter 93 Dijebak 2
94 Chapter 94 Hukuman kecil
95 Chapter 95 Dewi Es
96 Chapter 96 Area Tersembunyi
97 Chapter 97 Wanita Superior
98 Chapter 98 Ruang Rahasia
99 Chapter 99 Sadar
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Season 1 Tamat
107 Chapter 107 Menghitung Hasil Perburuan
108 Chapter 108 Hari Terakhir Perburuan
109 Chapter 109 Pemecah Rekor Poin
110 Chapter 110 Seseorang Menyelinap Ke Dark Forest?
111 Chapter 111 Kompensasi dan Hadiah
112 Chapter 112 Bertemu Keluarga
113 Chapter 113 Adik Lahir, Kakek dan Nenek Berkunjung
114 Chapter 114 Mak Comblang
115 Chapter 115 Jiao Zhi Pulang Ke Rumah
116 Chapter 116 Dekan Akademi Berkunjung
117 Chapter 117 Tidak Sengaja Mengintip
118 Chapter 118 Lamaran Secara Langsung
119 Chapter 119 Kemarahan Keluarga Jiao
120 Chapter 120 Meminta Restu
121 Chapter 121 Pertunangan
122 Chapter 122 Kembali ke Akademi
123 Chapter 123 Balok Besi Misterius
124 Chapter 124 Menuju Warcraft Forest
125 Chapter 125 Nangong Ye menyukai seseorang...
126 Chapter 126 Diserang Wind Fox
127 Chapter 127 Bersama Mercenary Tiger Fang
128 Chapter 128 Awan Kabut Muncul
129 Chapter 129 Fire Lion Terluka
130 Chapter 130 Ice Dragon Muncul
131 Chapter 131 Ninetail Snow Fox
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155 n
Episodes

Updated 155 Episodes

1
chapter 1 prolog
2
chapter 2 Dunia lain
3
chapter 3 Dunia lain
4
chapter 4 karma ini terlalu cepat
5
chapter 5 Terkejut
6
chapter 6 Ingin belajar
7
chapter 7 Guru
8
chapter 9 Hari pertama
9
chapter 10 Latihan
10
chapter 8 Jalan-jalan
11
chapter 11 Terlambat
12
chapter 12 Belajar
13
chapter 13 Belanja
14
chapter 14 Belanja 2
15
chapter 15 Belanja 3
16
chapter 16 Perubahaan
17
chapter 17 Jenius
18
chapter 18 Rencana
19
chapter 19 Penyusup
20
chapter 20 Cincin Pemalsu Kekuatan
21
chapter 21 SSTI
22
chapter 22 Energi Qi
23
chapter 23 Adik
24
chapter 24 Identitas
25
chapter 25 Bertemu lagi
26
chapter 26 Bakat
27
chapter 27 Bakat 2
28
chapter 28 Ancaman
29
chapter 29 Undangan
30
chapter 30 Akademi
31
chapter 31 Kebenaran
32
chapter 32 Klan Fenghuang
33
chapter 33 Keputusan
34
chapter 34 Ketua Akademi
35
chapter 35 Ujian Ulang
36
chapter 36 Ujian Ulang 2
37
chapter 37 Berangkat
38
chapter 38 Perjalanan
39
chapter 39 Beast Monster
40
chapter 40 Beast Monster 2
41
chapter 41 Danau
42
chapter 42 Danau 2
43
chapter 43 Danau 3
44
chapter 44 Ramalan
45
chapter 45 Ice Dragon
46
chapter 46 Ice Dragon 2
47
chapter 47 Kesalahpahaman
48
chapter 48 Kontrak
49
chapter 49 Akademi Yongheng
50
chapter 50 Akademi Yongheng 2
51
chapter 51 Akademi Yongheng 3
52
chapter 52 Syarat
53
chapter 53 Murid Langsung
54
chapter 54 Dermawan
55
chapter 55 Hadiah
56
chapter 56 Hadiah 2
57
chapter 57 Seorang Dewi
58
chapter 58 Identitas
59
chapter 59 Konflik
60
chapter 60 Konflik 2
61
chapter 61 Konflik 3
62
chapter 62 Berpisah
63
chapter 63 Terpesona
64
chapter 64 Salah Sasaran
65
chapter 65 Salah Sasaran 2
66
chapter 66 Teman Baru
67
chapter 67 Kantin
68
chapter 68 Rencana Jahat
69
chapter 69 Rendah Diri
70
chapter 70 Cerita
71
chapter 71 Adik
72
chapter 72 Tim
73
chapter 73 Hutan Kegelapan
74
chapter 74 Takdir
75
chapter 75 Murid vs Anak
76
chapter 76 Paviliun Senjata
77
chapter 77 Pohon Suci
78
chapter 78 Bibi
79
chapter 79 Senjata
80
Chapter 80 Memilih Senjata
81
Chapter 81 World Tree
82
Chapter 82 Pedang Es
83
chapter 83 Hari Pendaftaran
84
Chapter 84 Hari Pendaftaran 2
85
Chapter 85 Hari Pendaftaran 3
86
Chapter 86 Hari Perburuan
87
Chapter 87 Hari Perburuan 2
88
Chapter 88 Hari perburuan 3
89
Chapter 89 Hari Perburuan 4
90
Chapter 90 Pria Misterius
91
Chapter 91 Harta Milik Semut
92
Chapter 92 Dijebak
93
Chapter 93 Dijebak 2
94
Chapter 94 Hukuman kecil
95
Chapter 95 Dewi Es
96
Chapter 96 Area Tersembunyi
97
Chapter 97 Wanita Superior
98
Chapter 98 Ruang Rahasia
99
Chapter 99 Sadar
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Season 1 Tamat
107
Chapter 107 Menghitung Hasil Perburuan
108
Chapter 108 Hari Terakhir Perburuan
109
Chapter 109 Pemecah Rekor Poin
110
Chapter 110 Seseorang Menyelinap Ke Dark Forest?
111
Chapter 111 Kompensasi dan Hadiah
112
Chapter 112 Bertemu Keluarga
113
Chapter 113 Adik Lahir, Kakek dan Nenek Berkunjung
114
Chapter 114 Mak Comblang
115
Chapter 115 Jiao Zhi Pulang Ke Rumah
116
Chapter 116 Dekan Akademi Berkunjung
117
Chapter 117 Tidak Sengaja Mengintip
118
Chapter 118 Lamaran Secara Langsung
119
Chapter 119 Kemarahan Keluarga Jiao
120
Chapter 120 Meminta Restu
121
Chapter 121 Pertunangan
122
Chapter 122 Kembali ke Akademi
123
Chapter 123 Balok Besi Misterius
124
Chapter 124 Menuju Warcraft Forest
125
Chapter 125 Nangong Ye menyukai seseorang...
126
Chapter 126 Diserang Wind Fox
127
Chapter 127 Bersama Mercenary Tiger Fang
128
Chapter 128 Awan Kabut Muncul
129
Chapter 129 Fire Lion Terluka
130
Chapter 130 Ice Dragon Muncul
131
Chapter 131 Ninetail Snow Fox
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155 n

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!