***Mohon bantuannya yaa guys..
bantu author jika ada pendapat tentang novel ini hehee author masih pemula dan saran kalian akan sangat membantu.
Terimakasih***😁
--------------------------
Setelah mengantarkan kepergian Suaminya Mayleen melihat Suaminya sudah pergi jauh. Mayleen pun menutup kembali pintu kamar putri-putrinya itu. Lalu Mayleen menghampiri mereka yang tertidur lelap, Mayleen pun mengelus kepala mereka lembut berusaha membangunkan mereka dengan pelan takut mengganggu mereka yang sangat lelah dengan latihan hari ini. “Malaikat kecilku... Ayo bangunlah.. sayangku Li Wei, Li Mei.... ayo bangun sayang....” ucap Mayleen lembut
Setelah beberapa saat Li Mei membuka matanya tetapi terlalu lelah untuk sadar Dia pun tertidur lagi.
Mayleen yang melihat tingkah putrinya sungguh tak tega ingin membangunkan mereka tetapi badan mereka masih kotor Ia takut mereka akan gatal-gatal besok saat bangun sehingga Ia pun terpaksa membangunkan mereka lagi, “Ayolah... Malaikat kecil Ibu sangat kotor sekarang.. mari kita mandi.” Ajak Mayleen sambil menyentuh pipi mereka
Li Wei yang pertama bangun, “Hallo Ibu.” Ucapnya sambil mengantuk Ia pun duduk di pinggir ranjangnya
“Hallo sayang. Mari kita mandi.” Jawab Mayleen pada Li Wei yang sudah bangun. Lalu kembali membangunkan Li Mei putri kecilnya yang paling susah jika disuruh bangun dari tidurnya.
“Putri Ibu Li Mei.. Ayo bangunlah kakakmu sudah bangun. Setelah mandi kalian bisa tidur lagi oke?” ucap Mayleen seraya mencubit pelan pipi Li Mei
Li Mei yang terganggu tidurnya pun mengeluh, “Aduh Ibu... Mei-er masih mengantuk.... tak bisakah mandinya besok saja?” tanyanya
Mayleen pun gemas melihat putrinya yang malas sekali untuk bangun, “Tak boleh sayang atau kau akan gatal-gatal besok.” Jawab Mayleen
“Ayolah.. lihatlah Kakakmu sudah bangun menunggumu....ehh....” ucap Mayleen sambil menoleh ke Li Wei yang duduk dibelakangnya. Dilihatnya Li Wei tertidur sambil duduk disana bahkan terlihat air liurnya hampir menetes. Mayleen pun tersenyum melihatnya sambil menggeleng kepalanya, mereka sungguh seperti Ayahnya sangat sulit untuk dibangunkan pikirnya.
Li Mei yang melihat Kakaknya tertidur sambil duduk dengan kepala yang terantuk-antuk pun tertawa, “Hahahaa... Kakak! Kau sangat lucu. Ibu! Kapan lagi kita bisa melihatnya seperti itu!! Hahaa” teriak Li Mei sambil tertawa lepas. Sepertinya Dia sudah penuh energi sekarang karena bisa menertawakan Kakaknya yang biasanya keren menurutnya. Sekarang Kakaknya benar-benar terlihat seperti bocah. Padahal Li Mei juga bocah sekarang hihii
Mayleen pun tertawa juga melihat putrinya tertidur lagi bahkan sambil duduk dan ngiler. Sedangkkan Li Wei yang mendengar teriakan Li Mei pun kaget dan langsung berdiri ditempat. Ia pun langsung terhuyung karena lemah baru bangun tidur.
“Aiyaa! Hati-hati Kak.” Teriak Li Mei yang melihat Kakaknya terhuyung pun langsung berlari membantunya berdiri agar tidak jatuh.
Mayleen senang melihat putri-putrunya slaing menyayangi satu sama lain. Lalu Ia pun mengajak mereka mandi, “Ayo sayang mari kita mandi nanti airnya akan dingin.” Ucap Mayleen sambil menggendong kedua putrinya menuju kamar mandi.
Mayleen yang membantu melepaskan pakaian mereka pun terkejut melihat kantung pasir terikat pada masing-masing tangan dan kaki mereka. “Putriku, kenapa kalian memakai ini?” tanyanya pada mereka.
“Ibu, master yang menyuruh kami memakainya tanpa boleh melepaskannya selama sebulan... Ohh kecuali saat mandi bu.” Jawab Li Mei
“Ternyata begitu.” Ucap Mayleen. Lalu Ia ingin membantu melepaskannya. Setelah lepas Ia memegangnya “Astaga ini sangat berat! Bagaimana bisa putri-putri memakainya ditubuh mungil mereka! Pantas saja mereka berlari dengan sangat kesulitan tadi saat latihan “ pikirnya
“Putriku, ini sangat berat. Apakah kalian kesulitan? Jika kalian mau Ibu bisa bernegosiasi dengan master Fei.” Ucap Mayleen tak tega dengan kesulitan putrinya itu.
“Tidak perlu Ibu. Ini untuk kebaikan kami.” Jawab Li Wei serius
“Kakak benar Ibu.” Jawab Li Mei menimpali
“Baiklah kalau itu pilihan kalian sayang. Ibu akan mendukung kalian.” Ucap Mayleen sambil tersenyum lembut
Akhirnya mereka bertiga pun mandi bersama karena bak mandi yang disiapkan pelayan sangat besar seperti kolam renang kecil sehingga Mayleen ikut mandi juga. Lagipula Mayleen juga belum mandi Dia seharian terus mengawasi putri-putrinya latihan ditemani Suaminya itu.
Setelah 1 jam mereka pun selesai mandi. Mayleen pun membantu mereka memakai handuk. Lalu kembali ke kamar. Mayleen yang tak membawa baju pun memerintahkan pelayan diluar kamar untuk mengambil 1 pasang baju untuknya kan awalnya Dia hanya ingin memandikan putri-putrinya saja.
“Kemarilah sayang. Biar Ibu membantu kalian memakainya.” Ucap Mayleen menawarkan bantuan kepada Li Wei dan Li Mei untuk memakaikan baju
Li Wei pun menolaknya, “Tidak perlu Ibu. Aku sudah besar.” Jawabnya sambil memakai bajunya sendiri. Setelah itu tak lupa Ia memakai kembali 4 kantung pasir itu.
Li Mei yang manja pun meminta dipakaikan baju Ibunya, “Ibu, Aku saja. Pakaikan aku bajuku hehee” ucapnya bersemangat.
“Kemarilah sayang.” Ucap Mayleen. Dia sudah tau jika putrinya Li Wei tak suka diperlakukan seperti anak kecil padahal Li Wei masih kecil menurut Mayleen. Tetapi Mayleen tak tahu jika roh di tubuh Li Wei adalah orang dewasa berusia 21 tahun.
Tak lama pelayan datang membawakan Mayleen 1 pasang pakaian miliknya. Lalu mereka pun berdandan setelah itu. Mayleen menyisiri rambut Li Mei dan Li Mei menyisiri rambur Li Wei. Selagi mereka dandan Mayleen meminta pelayan membawa makanan kemari untuk mereka bertiga.
Setelah selesai dandan mereka bersiap untuk makan malam dulu sebelum tidur.
-----------------------
Keesokan harinya...
Mayleen ikut tidur bersama kedua putrinya semalam, tak lupa Ia meminta pelayan untuk memberi tau Suaminya tak usah menunggunya karena Dia akan menginap dihalaman putrinya. Mayleen bangun duluan dipagi hari, dilihatnya mereka masih tertidur lelap. Lalu Mayleen beranjak pergi untuk kembali ke halamannya. Dia tak ingin menggangu istirahat kedua putrinya itu.
Setelah hampir pukul 11 siang, akhirnya Li Wei bangun juga. Lalu Ia duduk sambil membangunkan Adiknya. “Adik bangun lah. Ini sudah siang. Kita bahkan melewatkan sarapan pagi.” Ucapnya setengah tertidur.
Li Mei yang mendengarnya pun terkejut dan langsung duduk, “Kakak! Kita telat! Master pasti menunggu!”
Li Wei pun teringat jadwal mereka hari ini adalah belajar sastra bersama master Yao jam 10 pagi. “Ah.. Aku lupa. Ayo bersiap.” Ucapnya santai sambil menaikkan alisnya sebelah.
“Ayo Kak!” jawab Li Mei
30 menit kemudian....
Terdengar suara pintu ditendang terbuka.
Bruakk....
Li Mei segera menarik Kakaknya untuk berlari ke arah ruang belajar milik mereka yang telah disiapkan olah Ayahnya. Letaknya sangat jauh bahkan harus melewati ruang kerja Ayahnya lalu melewati dapur dulu barulah sampai. Li Mei masih menarik Kakaknya untuk berlari secepatnya. Sungguh Kakaknya adalah manusia tersantai menurutnya. Sepertinya hanya Li Mei yang tergesa-gesa.
Mereka berlari dengan kesulitan. Kemarin saat latihan dengan memakai kantung pasir itu, mereka sangat-sangat tersiksa bahkan untuk melangkah saja sulit. Sekarang mereka sudah bisa berlari pelan tetapi masih kesulitan. Sungguh rasanya mereka mengangkut 2 tubuh tambahan
----------------
Author mau memperlihatkan twin sisters saat di dunia modern😁
Li Wei (kiri) dan Li Mei (kanan)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
Li wei gagal cool🤣
2024-03-29
0
komentar terbaik
ah ibu mayleen emang ngga nyaxar waktu gendong si kembar itu berat gara2 kantong pasir di kaki dan tangannya
2024-02-21
0
Mami El
cantik cantik ya Li wey dan Li Mey
2023-10-13
0