1 jam kemudian Li Wei dan Li Mei telah selesai membersihkan dirinya lalu mereka pun segera sarapan. Setelah semuanya selesai mereka pun segera pergi keluar dari kamarnya menuju ke arah ruang kerja Ayah mereka. Saat masih dalam perjalanan menuju ruang kerja Ayahnya tiba-tiba Li Mei bertanya pada Kakaknya, “Kak, menurut Kakak bagaimana kekuatan guru yang akan mengajari kita beladiri?” tanyanya
“Entahlah tapi aku percaya pada Ayah.” Jawab Li Wei
“Benar juga. Tak mungkin Ayah mencarikan kita guru yang tidak berguna kan. Entahlah disaat seperti ini aku malah jadi teringat dengan kehidupan kita dulu saat berada didunia modern kak. Apakah Kakak masih ingat? dulu karena kita tidak punya uang semenjak orangtua kita meninggal kita menjadi pengemis, jangankan untuk sekolah untuk makan saja kita susah. Aku sangat mengingatnya kak saat itu kita diculik oleh orang-orang jahat itu lalu penderitaan kita yang mengerikan itu pun dimulai. Mereka sungguh jahat menyuruh anak kecil berusia 5 tahun untuk melakukan semua latihan neraka itu demi membuat kita menjadi pembunuh bayaran terkuat. Akhirnya dari seratus anak yang ada bersama kita semuanya meninggal karena tak kuat dan hanya kita berdua yang bertahan Kak. Sungguh itu semua kenangan terburukku, jika tak ada Kakak disamping ku mungkin aku juga sudah lama menyerah hehe untungnya aku tak sendirian aku punya saudara kembar yang selalu bersamaku. Maka dari itu Kak, aku sangat ingin menjadi kuat secepatnya. Aku ingin melindungi kebahagian kita ini, melindungi Ayah dan juga Ibu kita. Aku tak ingin kejadian itu terulang saat kita kehilangan orangtua kita Kak.” Ucap Li Mei yang tiba-tiba membahas masa lalu itu Dia khawatir masa lalunya itu terulang lagi. Dia sungguh tak menyukai semua itu.
Li Wei yang mengerti kekhawatiran Adiknya itu pun berusaha membuatnya tenang, “Tenanglah Adik. Kakak berjanji akan menjadi yang terkuat agar Kakak bisa melindungimu juga melindungi Ayah dan Ibu. Kakak tak akan membiarkan semua itu terjadi lagi.”
“Terimakasih Kakak. Kau adalah hadiah paling indah dalam hidupku, aku tak habis pikir bagaimana jadinya jika aku sendirian yang melalui semua ini.” Ucap Li Mei sambil tersenyum lembut pada Kakak tersayangnya.
“Terimakasih kembali. Sekarang ayo kita bergegas Ayah pasti sudah menunggu sangat lama.” Ucap Li Wei
Li Mei yang teringat pun berkata, “Kau benar kak hehee aku hampir lupa kita dipanggil oleh Ayah.”
Mereka pun berjalan lebih cepat menuju ruang kerja Ayahnya. Tak lama mereka sampai didepan pintu lalu Li Mei mengetuk pintu didepannya “tok..tokk... Ayah ini kami.” Ucapnya
Tak lama terdengarlah suara dari dalam ruangan itu, “Masuklah.” Itu adalah suara Ayah mereka Jiao Hongli
Li Mei dan Li Wei pun masuk ke ruangan lalu dilihatnya bahwa ada orang lain diruangan itu mungkin itu oranga yang akan jadi guru mereka “Salam Ayah. Maaf kami membuat Ayah menunggu lama.” Ucap mereka berdua
Jiao Hongli yang melihatnya pun terkejut sebentar lalu teringat bahwa Dia tidak sendirian disini sehingga membuat putrinya bersikap sopan padanya. Padahal biasanya mereka langsung pergi memeluknya saat bertemu dengannya. “Tak apa sayang. Ayo kemarilah duduk disaamping Ayahmu.” Ucap Jiao Hongli
Melihat putrinya telah duduk Jiao Hongli pun mulai memperkenalkan dua orang pria didepannya, “Putri-putriku , Ayah sudah mencarikan kalian guru untuk belajar beladiri dan sastra. Pria berbaju kuning itu adalah Master Yao, beliau yang akan mengajarkan kalian tentang sastra. Lalu yang berpakaian hitam adalah Master Fei yang akan mengajarkan kalian beladiri.”
“Salam Nona-nona.” Ucap Master Yao dan Master Fei bersamaan
“Salam. Mohon bimbingannya Master.” Ucap mereka berdua seraya membungkuk sedikit dan menangkupkan kedua tangan mereka. Li Mei sambil tersenyum sedangkan Li Wei berwajah datar
“Wah.. Jendral Jiao kedua putrimu ini sangat cantik bahkan mereka sangat sopan. Padahal anak-anak seusia mereka banyak yang belum mengerti tentang sopan santun. Baiklah aku akan menerima mereka” Puji Master Yao sambil tersenyum ramah. Senyumnya seperti matahari menyilaukan juga menenangkan
Sang Jendral yang mendengarnya pun senang, “Tentu saja mereka adalah putri Jendral ini hahaa”
Master Fei yang melihat calon muridnya pun menghampiri Li Wei dan Li Mei, “Apakah kalian serius ingin belajar beladiri? Aku tidak meragukan usia kalian. Aku hanya menerima murid dengan tekad yang kuat karena latihan yang kuberikan akan menjadi neraka bagi kalian! Jika kalian ingin menyerah setelah kuajarkan lebih baik aku tidak menerima kalian!” ucapnya.
“Kami yakin!” ucap Li Wei dan Li Mei serempak
Sebenarnya Master Fei hanya ingin menguji tekad mereka sambil menakut-nakuti mereka. Biasanya anak-anak seusia mereka jika dibentak akan segera menangis tetapi melihat mata mereka berdua Master Fei terkejut karena Dia bisa melihat tekad yang sekuat baja. Dia merasa tidak sedang berada dihadapan anak-anak berusia 3 tahun.
“Hahahaa Aku suka tekad kalian. Baiklah aku akan menerima kalian. Jendral Jiao sepertinya kau punya anak-anak yang mewarisi semangat juangmu itu walaupun mereka perempuan tetapi tenanglah aku akan membuat mereka menjadi yang terkuat aku janji. Aku akan membuat mereka dihormati didunia kultivator ini.” Ucap Master Fei yang sangat yakin akan potensi mereka
Jiao Hongli sangat senang bahwa putrinya tidak mengecewakannya, “Baiklah. Aku akan mempercayakan kedua putriku ini pada kalian.” Ucapnya kepada Master Yao dan Master Fei sambil menangkupkan tangannya memberi hormat
“Serahkan pada Kami Jendral.” Ucap kedua Master itu sambil membalas menangkupkan tangannya
“Baiklah. Kalian berdua bisa pergi. Master mu ini akan mendiskusikan terkait jadwal belajar kalian berdua.” Ucap Master Yao sambil tersenyum lembut pada Li Wei dan Li Mei
“Master Yao benar. Kalian bisa pergi santai untuk hari ini.” Ucap Master Fei
“Baiklah. Ayah, Master Yao, dan Master Fei kami berdua undur diri dulu. Salam.” Ucap Li Wei dan Li Mei. Kemudian ditanggapin dengan anggukan oleh mereka bertiga. Setelah itu Li Wei dan Li Mei beranjak pergi dari ruangan itu
Sang Jendral yang melihat kedua putri kecilnya pergi pun langsung mendiskusikan jadwal belajar mereka bersama Master Yao dan Master Fei.
---------------
Setelah keluar dari ruangan Li Mei mengajak Kakaknya itu untuk berkeliling mansion Jendral lagian jarang-jarang mereka bisa dibiarkan bebas seperti ini hehee maklum lah biasanya mereka selalu diawasi oleh Ibu mereka yang sangat khawatir kedua putrinya itu jatuh dan terluka. Yah memang Ibunya terlihat berlebihan tetapi mereka menyukainya karena Ibunya sangat menyayangi mereka sehingga begitu khawatir. “Hei Kak, ayo kita pergi keliling mansion Ayah. Kapan lagi kita bisa bebas Kak.” Ucap Li Mei sambil menyeret Kakaknya itu
Li Wei yang diseret Adiknya pun hanya bisa menurutinya saja tapi memang benar mereka jarang bisa pergi tanpa diawasi seperti ini.
-----------
Jangan lupa vote, komen, dan like nya yahh readers😊😊 biar author tambah semangat nulisnya hehe
btw jika ada kesalahan ketik atau ada saran buat author terkait cerita ini bisa disampaikan lewat kolom komentar yaa😁 maklum lah author masih pemula jadi sangat membutuhkan saran-saran pembaca sekalian..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
Li Wei😐
2024-03-23
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
ada bawang disini🥺
2024-03-23
0
Mami El
lanjut Thor 💪
2023-10-13
0