chapter 4 karma ini terlalu cepat

"Sebaiknya kau beristirahat sekarang Istriku. Aku tau kau pasti sangat lelah. Biarkan aku yang menjaga putri kita." ucap sang Jendral kepada istrinya itu

Mayleen yang mendengarnya pun merasa bahwa suaminya adalah yang terbaik karena Dia selalu mengerti aku, "Baiklah Suamiku, aku akan beristirahat dulu kau jagalah mereka." jawabnya

"Aku pasti akan menjaga mereka sayangku..cup." ucap Jiao Hongli seraya mengecup kening istrinya

Beberapa saat kemudian akhirnya Mayleen pun terlelap dalam tidurnya. Dia tertidur sangat cepat mungkin karena terlalu lelah.

Jiao Hongli yang melihat istrinya sudah tertidur pun tersenyum lembut. Lalu Dia meletakkan kedua putrinya itu ke keranjang bayi disamping istrinya. Dia menepuk-nepuk pelan kaki mereka berharap mereka tertidur juga, "Putri ayah yang cantik. Apakah kalian tidak mengantuk? ayo tidurlah kalian pasti lelah juga kan." ucap Jiao Hongli berbicara kepada kedua putrinya itu seakan Dia tau putrinya pasti paham maksudnya.

Li Wei dan Li Mei pun saling memandang lalu tersenyum, "Sepertinya kita harus pura-pura tertidur biar ayah mereka senang." batinnya. Mereka pun pura-pura menguap biar terlihat ayahnya bahwa mereka juga mengantuk.

Jiao Hongli yang melihatnya pun senang sepertinya caranya berhasil, "cup..cup.. putri ayah mengantuk yaa? ayo tidur sayang."

Li Wei dan Li Mei pun berusaha memejamkan mata mereka pura-pura sudah tertidur.

"Sepertinya mereka sudah tertidur. Sebaiknya aku keluar dan membiarkan mereka bertiga beristirahat. Aku akan meminta pelayan untuk belanja kebutuhan putri-putriku yang cantik ini." ucap Jiao Hongli lalu Dia berdiri karena tadi Dia berjongkok disamping keranjang bayi kedua putrinya itu.

Lalu saat akan beranjak pergi Dia menoleh untuk menatap mereka bertiga yang tertidur pulas sekali lagi sebelum akhirnya Dia pergi dari ruangan itu. Bahkan saat menutup pintu Dia sangat berhati-hati karena takut itu akan membangunkan mereka.

Li Wei dan Li Mei yang pura-pura tertidur tadi tanpa sadar mereka pun tertidur pulas. Sepertinya mereka juga lelah.

---------------

Keesokan harinya....

Mayleen yang terbangun dari tidurnya duduk untuk melihat kedua putrinya yang masih tertidur pulas dikeranjang mereka itu.

Mayleen tersenyum lembut melihat mereka. Dia tak membangunkan mereka karena tak ingin melihat wajah malaikat kecilnya itu dipaksa untuk bangun dari mimpi kecilnya.

Jadi, Mayleen memilih membersihkan dirinya dulu Dia sudah sangat risih dengan bau badannya. Lalu Dia pun memanggil pelayan yang ada di luar pintu kamarnya, "Pelayan. Kalian boleh masuk." ucapnya

Para pelayan itu sudah menunggu dari pagi karena mereka diperintahkan oleh Jendral Jiao untuk menunggu istrinya bangun dulu baru masuk. Para Pelayan yang mendengar suara Nyonya dari dalam pun langsung masuk ke dalam ruangan sambil membawa segala kebutuhan mandi nyonya nya.

"Kemarilah. bantu aku membersihkan diriku." ucap Mayleen kepada para pelayan. pelayan pun membantunya membersihkan dirinya.

Beberapa saat kemudian Li Wei yang mendengar suara keributan mereka karena membantu ibunya pun terbangun. Lalu dia melihat bahwa ada banyak pelayan diruangan ini. "Melihat ada banyak pelayan yang melayani ibu sepertinya orangtuanya didunia ini juga orang yang kaya." batinnya

Mayleen sudah selesai membersihkan dirinya Dia juga sudah selesai sarapan. Lalu teringat kedua putrinya itu belum sarapan sehingga dia menghampiri kedua putrinya itu.

Dilihatnya Li Wei yang sudah terbangun bahkan menatapnya saat ini, "Halo malaikat kecilku.. kau sudah bangun ternyata. Apakah kau lapar sayang? Ibu akan memberimu ASI sekarang." ucap Mayleen kepada putrinya itu

Li Wei yang mendengar perkataan ibunya pun sontak kaget saat melihat ibunya sudah membuka pakaian depannya. Li Wei memerah karena malu, "Sialan! apakah aku harus minum ASI lagi? uh aku tidak suka ini!" batin Li Wei karena Dia adalah roh orang dewasa okee. Dia ingin bicara bahwa dia tidak ingin ASI tapi tubuh kecil ini sangat tidak berguna karena belum bisa bicara. Akhirnya Li Wei pun pasrah akan semuanya lagipula tubuh bayi ini butuh nutrisi pikirnya.

Li Mei yang mendengar suara ibunya pun terbangun. Saat ia membuka matanya dilihat kakaknya sedang menyusu pada ibunya itu. Li Mei kaget apakah yang dilihatnya ini benar? hahaa kakaknya yang sudah dewasa minum ASI lagi? hahahaa Li Mei pun tertawa dengan tubuh bayinya itu membuat kakaknya menoleh padanya.

Li Wei yang mendengarkan tawanya pun melepaskan ibunya. Matanya menyipit menatap Li Mei adiknya itu, "Kau menertawaiku huh? lihat saja kau juga akan mengalaminya adikku sayang." batinnya

Mayleen melihat Li Wei sudah melepasnya berpikir mungkin putrinya ini sudah kenyang. Lalu Dia mendengar putri kecilnya Li Mei sudah bangun juga sehingga dia beranjak dari kasur dan menghampiri Lu Mei, "Malaikat kecil ibu akhirnya bangun juga. Ayo kemari biar ibu memberimu ASI sayang." ucap ibunya seraya mengangkat Li Mei dari keranjang bayi ke pelukannya.

Li Mei yang sadar apa yang akan terjadi selanjutnya pun panik berteriak tapi yang keluar adalah tangisan, "oeekk...oeeek!!!"

"cup..cup... malaikat kecil ibu sudah lapar sekali yaa." ucap Mayleen yang mengira putrinya itu lapar sekali hingga menangis.

"tidak.. tidak.. Ibu! aku lapar tapi aku tidak mau ASI !" batin Li Mei panik sambil menggelengkan kepalanya terus menerus. Akhirnya tubuh bayinya ini tak berdaya dia pun menyusu juga akhirnya.

Lalu, Li Mei melihat kakaknya Li Wei yang ada diranjang tersenyum sambil menatapnya seakan dia mengerti kakaknya itu berkata "Rasakanlah!"

"huhuu... secepat inikah karma datang karena Ia menertawakan kakaknya tadi?" batin Li Mei

Setiap pagi kejadian ini pun berulang.........

--------------

3 Tahun Kemudian......

"Malaikat kecil ibu kalian disini dulu yaa bersama ayah kalian. Ibu akan memasak makanan kalian dulu." ucap Mayleen seraya menaruh kedua putrinya diruang kerja suaminya itu.

"Kau bisa pergi Istriku. Biarkan aku yang mengawasi mereka lagian mereka pasti tak akan bisa kemana-mana." ucap Jendral Jiao yang sedang duduk dimeja kerjanya itu

"Baiklah Suamiku kuserahkan mereka padamu. Aku akan pergi memasak." ucap Mayleen lalu beranjak pergi dari ruang kerja suaminya

Jendral Jiao menghampiri kedua putrinya yang imut itu. Lalu berkata, "Hai dua putri kecil Ayah! Apakah kalian bosan? Ayah akan memberikan kalian alat tulis untuk kalian coret-coret okee?" ucapnya sambil memberikan kertas dan pena yang terbuat dari bulu angsa kepada kedua putrinya.

"Terimakasih ayah." ucap Li Wei

"Baiklah Ayah akan melanjutkan pekerjaan Ayah. Kalian bisa melakukan apapun disini." ucapnya lalu kembali ke meja kerjanya.

Li Wei yang melihat kesempatan untuknya belajar tentang dunia ini pun senang. "Ayah bisa berguna juga ternyata." batinnya. Dia pun pergi mengambil buku-buku yang ada disekitarnya. Li Wei ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia barunya ini.

Adiknya Li Mei melihat kakaknya mengambil buku-buku itu sepertinya mengerti maksud dari tingkah laku kakaknya itu. Jadi dia juga ikut-ikutan mengambil buku-buku disampingnya juga lalu datang menghampiri kakaknya. Mereka berdua membaca buku bersama-sama diruang kerja ayahnya itu.

-------

Jangan Lupa Vote, Like, dan Komentarnya Readers! kalian bisa memberikan author saran juga pasti akan author pertimbangkan😊

Terpopuler

Comments

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

makanya jangan suka menertaeakan orang, kualat kan😄

2024-03-23

0

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

masi bayi, jadi gampang lelah🤭

2024-03-23

0

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

definisii apapun ku lakukan untuk mu ayah😄

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 prolog
2 chapter 2 Dunia lain
3 chapter 3 Dunia lain
4 chapter 4 karma ini terlalu cepat
5 chapter 5 Terkejut
6 chapter 6 Ingin belajar
7 chapter 7 Guru
8 chapter 9 Hari pertama
9 chapter 10 Latihan
10 chapter 8 Jalan-jalan
11 chapter 11 Terlambat
12 chapter 12 Belajar
13 chapter 13 Belanja
14 chapter 14 Belanja 2
15 chapter 15 Belanja 3
16 chapter 16 Perubahaan
17 chapter 17 Jenius
18 chapter 18 Rencana
19 chapter 19 Penyusup
20 chapter 20 Cincin Pemalsu Kekuatan
21 chapter 21 SSTI
22 chapter 22 Energi Qi
23 chapter 23 Adik
24 chapter 24 Identitas
25 chapter 25 Bertemu lagi
26 chapter 26 Bakat
27 chapter 27 Bakat 2
28 chapter 28 Ancaman
29 chapter 29 Undangan
30 chapter 30 Akademi
31 chapter 31 Kebenaran
32 chapter 32 Klan Fenghuang
33 chapter 33 Keputusan
34 chapter 34 Ketua Akademi
35 chapter 35 Ujian Ulang
36 chapter 36 Ujian Ulang 2
37 chapter 37 Berangkat
38 chapter 38 Perjalanan
39 chapter 39 Beast Monster
40 chapter 40 Beast Monster 2
41 chapter 41 Danau
42 chapter 42 Danau 2
43 chapter 43 Danau 3
44 chapter 44 Ramalan
45 chapter 45 Ice Dragon
46 chapter 46 Ice Dragon 2
47 chapter 47 Kesalahpahaman
48 chapter 48 Kontrak
49 chapter 49 Akademi Yongheng
50 chapter 50 Akademi Yongheng 2
51 chapter 51 Akademi Yongheng 3
52 chapter 52 Syarat
53 chapter 53 Murid Langsung
54 chapter 54 Dermawan
55 chapter 55 Hadiah
56 chapter 56 Hadiah 2
57 chapter 57 Seorang Dewi
58 chapter 58 Identitas
59 chapter 59 Konflik
60 chapter 60 Konflik 2
61 chapter 61 Konflik 3
62 chapter 62 Berpisah
63 chapter 63 Terpesona
64 chapter 64 Salah Sasaran
65 chapter 65 Salah Sasaran 2
66 chapter 66 Teman Baru
67 chapter 67 Kantin
68 chapter 68 Rencana Jahat
69 chapter 69 Rendah Diri
70 chapter 70 Cerita
71 chapter 71 Adik
72 chapter 72 Tim
73 chapter 73 Hutan Kegelapan
74 chapter 74 Takdir
75 chapter 75 Murid vs Anak
76 chapter 76 Paviliun Senjata
77 chapter 77 Pohon Suci
78 chapter 78 Bibi
79 chapter 79 Senjata
80 Chapter 80 Memilih Senjata
81 Chapter 81 World Tree
82 Chapter 82 Pedang Es
83 chapter 83 Hari Pendaftaran
84 Chapter 84 Hari Pendaftaran 2
85 Chapter 85 Hari Pendaftaran 3
86 Chapter 86 Hari Perburuan
87 Chapter 87 Hari Perburuan 2
88 Chapter 88 Hari perburuan 3
89 Chapter 89 Hari Perburuan 4
90 Chapter 90 Pria Misterius
91 Chapter 91 Harta Milik Semut
92 Chapter 92 Dijebak
93 Chapter 93 Dijebak 2
94 Chapter 94 Hukuman kecil
95 Chapter 95 Dewi Es
96 Chapter 96 Area Tersembunyi
97 Chapter 97 Wanita Superior
98 Chapter 98 Ruang Rahasia
99 Chapter 99 Sadar
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Season 1 Tamat
107 Chapter 107 Menghitung Hasil Perburuan
108 Chapter 108 Hari Terakhir Perburuan
109 Chapter 109 Pemecah Rekor Poin
110 Chapter 110 Seseorang Menyelinap Ke Dark Forest?
111 Chapter 111 Kompensasi dan Hadiah
112 Chapter 112 Bertemu Keluarga
113 Chapter 113 Adik Lahir, Kakek dan Nenek Berkunjung
114 Chapter 114 Mak Comblang
115 Chapter 115 Jiao Zhi Pulang Ke Rumah
116 Chapter 116 Dekan Akademi Berkunjung
117 Chapter 117 Tidak Sengaja Mengintip
118 Chapter 118 Lamaran Secara Langsung
119 Chapter 119 Kemarahan Keluarga Jiao
120 Chapter 120 Meminta Restu
121 Chapter 121 Pertunangan
122 Chapter 122 Kembali ke Akademi
123 Chapter 123 Balok Besi Misterius
124 Chapter 124 Menuju Warcraft Forest
125 Chapter 125 Nangong Ye menyukai seseorang...
126 Chapter 126 Diserang Wind Fox
127 Chapter 127 Bersama Mercenary Tiger Fang
128 Chapter 128 Awan Kabut Muncul
129 Chapter 129 Fire Lion Terluka
130 Chapter 130 Ice Dragon Muncul
131 Chapter 131 Ninetail Snow Fox
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155 n
Episodes

Updated 155 Episodes

1
chapter 1 prolog
2
chapter 2 Dunia lain
3
chapter 3 Dunia lain
4
chapter 4 karma ini terlalu cepat
5
chapter 5 Terkejut
6
chapter 6 Ingin belajar
7
chapter 7 Guru
8
chapter 9 Hari pertama
9
chapter 10 Latihan
10
chapter 8 Jalan-jalan
11
chapter 11 Terlambat
12
chapter 12 Belajar
13
chapter 13 Belanja
14
chapter 14 Belanja 2
15
chapter 15 Belanja 3
16
chapter 16 Perubahaan
17
chapter 17 Jenius
18
chapter 18 Rencana
19
chapter 19 Penyusup
20
chapter 20 Cincin Pemalsu Kekuatan
21
chapter 21 SSTI
22
chapter 22 Energi Qi
23
chapter 23 Adik
24
chapter 24 Identitas
25
chapter 25 Bertemu lagi
26
chapter 26 Bakat
27
chapter 27 Bakat 2
28
chapter 28 Ancaman
29
chapter 29 Undangan
30
chapter 30 Akademi
31
chapter 31 Kebenaran
32
chapter 32 Klan Fenghuang
33
chapter 33 Keputusan
34
chapter 34 Ketua Akademi
35
chapter 35 Ujian Ulang
36
chapter 36 Ujian Ulang 2
37
chapter 37 Berangkat
38
chapter 38 Perjalanan
39
chapter 39 Beast Monster
40
chapter 40 Beast Monster 2
41
chapter 41 Danau
42
chapter 42 Danau 2
43
chapter 43 Danau 3
44
chapter 44 Ramalan
45
chapter 45 Ice Dragon
46
chapter 46 Ice Dragon 2
47
chapter 47 Kesalahpahaman
48
chapter 48 Kontrak
49
chapter 49 Akademi Yongheng
50
chapter 50 Akademi Yongheng 2
51
chapter 51 Akademi Yongheng 3
52
chapter 52 Syarat
53
chapter 53 Murid Langsung
54
chapter 54 Dermawan
55
chapter 55 Hadiah
56
chapter 56 Hadiah 2
57
chapter 57 Seorang Dewi
58
chapter 58 Identitas
59
chapter 59 Konflik
60
chapter 60 Konflik 2
61
chapter 61 Konflik 3
62
chapter 62 Berpisah
63
chapter 63 Terpesona
64
chapter 64 Salah Sasaran
65
chapter 65 Salah Sasaran 2
66
chapter 66 Teman Baru
67
chapter 67 Kantin
68
chapter 68 Rencana Jahat
69
chapter 69 Rendah Diri
70
chapter 70 Cerita
71
chapter 71 Adik
72
chapter 72 Tim
73
chapter 73 Hutan Kegelapan
74
chapter 74 Takdir
75
chapter 75 Murid vs Anak
76
chapter 76 Paviliun Senjata
77
chapter 77 Pohon Suci
78
chapter 78 Bibi
79
chapter 79 Senjata
80
Chapter 80 Memilih Senjata
81
Chapter 81 World Tree
82
Chapter 82 Pedang Es
83
chapter 83 Hari Pendaftaran
84
Chapter 84 Hari Pendaftaran 2
85
Chapter 85 Hari Pendaftaran 3
86
Chapter 86 Hari Perburuan
87
Chapter 87 Hari Perburuan 2
88
Chapter 88 Hari perburuan 3
89
Chapter 89 Hari Perburuan 4
90
Chapter 90 Pria Misterius
91
Chapter 91 Harta Milik Semut
92
Chapter 92 Dijebak
93
Chapter 93 Dijebak 2
94
Chapter 94 Hukuman kecil
95
Chapter 95 Dewi Es
96
Chapter 96 Area Tersembunyi
97
Chapter 97 Wanita Superior
98
Chapter 98 Ruang Rahasia
99
Chapter 99 Sadar
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Season 1 Tamat
107
Chapter 107 Menghitung Hasil Perburuan
108
Chapter 108 Hari Terakhir Perburuan
109
Chapter 109 Pemecah Rekor Poin
110
Chapter 110 Seseorang Menyelinap Ke Dark Forest?
111
Chapter 111 Kompensasi dan Hadiah
112
Chapter 112 Bertemu Keluarga
113
Chapter 113 Adik Lahir, Kakek dan Nenek Berkunjung
114
Chapter 114 Mak Comblang
115
Chapter 115 Jiao Zhi Pulang Ke Rumah
116
Chapter 116 Dekan Akademi Berkunjung
117
Chapter 117 Tidak Sengaja Mengintip
118
Chapter 118 Lamaran Secara Langsung
119
Chapter 119 Kemarahan Keluarga Jiao
120
Chapter 120 Meminta Restu
121
Chapter 121 Pertunangan
122
Chapter 122 Kembali ke Akademi
123
Chapter 123 Balok Besi Misterius
124
Chapter 124 Menuju Warcraft Forest
125
Chapter 125 Nangong Ye menyukai seseorang...
126
Chapter 126 Diserang Wind Fox
127
Chapter 127 Bersama Mercenary Tiger Fang
128
Chapter 128 Awan Kabut Muncul
129
Chapter 129 Fire Lion Terluka
130
Chapter 130 Ice Dragon Muncul
131
Chapter 131 Ninetail Snow Fox
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155 n

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!