"Sebaiknya kau beristirahat sekarang Istriku. Aku tau kau pasti sangat lelah. Biarkan aku yang menjaga putri kita." ucap sang Jendral kepada istrinya itu
Mayleen yang mendengarnya pun merasa bahwa suaminya adalah yang terbaik karena Dia selalu mengerti aku, "Baiklah Suamiku, aku akan beristirahat dulu kau jagalah mereka." jawabnya
"Aku pasti akan menjaga mereka sayangku..cup." ucap Jiao Hongli seraya mengecup kening istrinya
Beberapa saat kemudian akhirnya Mayleen pun terlelap dalam tidurnya. Dia tertidur sangat cepat mungkin karena terlalu lelah.
Jiao Hongli yang melihat istrinya sudah tertidur pun tersenyum lembut. Lalu Dia meletakkan kedua putrinya itu ke keranjang bayi disamping istrinya. Dia menepuk-nepuk pelan kaki mereka berharap mereka tertidur juga, "Putri ayah yang cantik. Apakah kalian tidak mengantuk? ayo tidurlah kalian pasti lelah juga kan." ucap Jiao Hongli berbicara kepada kedua putrinya itu seakan Dia tau putrinya pasti paham maksudnya.
Li Wei dan Li Mei pun saling memandang lalu tersenyum, "Sepertinya kita harus pura-pura tertidur biar ayah mereka senang." batinnya. Mereka pun pura-pura menguap biar terlihat ayahnya bahwa mereka juga mengantuk.
Jiao Hongli yang melihatnya pun senang sepertinya caranya berhasil, "cup..cup.. putri ayah mengantuk yaa? ayo tidur sayang."
Li Wei dan Li Mei pun berusaha memejamkan mata mereka pura-pura sudah tertidur.
"Sepertinya mereka sudah tertidur. Sebaiknya aku keluar dan membiarkan mereka bertiga beristirahat. Aku akan meminta pelayan untuk belanja kebutuhan putri-putriku yang cantik ini." ucap Jiao Hongli lalu Dia berdiri karena tadi Dia berjongkok disamping keranjang bayi kedua putrinya itu.
Lalu saat akan beranjak pergi Dia menoleh untuk menatap mereka bertiga yang tertidur pulas sekali lagi sebelum akhirnya Dia pergi dari ruangan itu. Bahkan saat menutup pintu Dia sangat berhati-hati karena takut itu akan membangunkan mereka.
Li Wei dan Li Mei yang pura-pura tertidur tadi tanpa sadar mereka pun tertidur pulas. Sepertinya mereka juga lelah.
---------------
Keesokan harinya....
Mayleen yang terbangun dari tidurnya duduk untuk melihat kedua putrinya yang masih tertidur pulas dikeranjang mereka itu.
Mayleen tersenyum lembut melihat mereka. Dia tak membangunkan mereka karena tak ingin melihat wajah malaikat kecilnya itu dipaksa untuk bangun dari mimpi kecilnya.
Jadi, Mayleen memilih membersihkan dirinya dulu Dia sudah sangat risih dengan bau badannya. Lalu Dia pun memanggil pelayan yang ada di luar pintu kamarnya, "Pelayan. Kalian boleh masuk." ucapnya
Para pelayan itu sudah menunggu dari pagi karena mereka diperintahkan oleh Jendral Jiao untuk menunggu istrinya bangun dulu baru masuk. Para Pelayan yang mendengar suara Nyonya dari dalam pun langsung masuk ke dalam ruangan sambil membawa segala kebutuhan mandi nyonya nya.
"Kemarilah. bantu aku membersihkan diriku." ucap Mayleen kepada para pelayan. pelayan pun membantunya membersihkan dirinya.
Beberapa saat kemudian Li Wei yang mendengar suara keributan mereka karena membantu ibunya pun terbangun. Lalu dia melihat bahwa ada banyak pelayan diruangan ini. "Melihat ada banyak pelayan yang melayani ibu sepertinya orangtuanya didunia ini juga orang yang kaya." batinnya
Mayleen sudah selesai membersihkan dirinya Dia juga sudah selesai sarapan. Lalu teringat kedua putrinya itu belum sarapan sehingga dia menghampiri kedua putrinya itu.
Dilihatnya Li Wei yang sudah terbangun bahkan menatapnya saat ini, "Halo malaikat kecilku.. kau sudah bangun ternyata. Apakah kau lapar sayang? Ibu akan memberimu ASI sekarang." ucap Mayleen kepada putrinya itu
Li Wei yang mendengar perkataan ibunya pun sontak kaget saat melihat ibunya sudah membuka pakaian depannya. Li Wei memerah karena malu, "Sialan! apakah aku harus minum ASI lagi? uh aku tidak suka ini!" batin Li Wei karena Dia adalah roh orang dewasa okee. Dia ingin bicara bahwa dia tidak ingin ASI tapi tubuh kecil ini sangat tidak berguna karena belum bisa bicara. Akhirnya Li Wei pun pasrah akan semuanya lagipula tubuh bayi ini butuh nutrisi pikirnya.
Li Mei yang mendengar suara ibunya pun terbangun. Saat ia membuka matanya dilihat kakaknya sedang menyusu pada ibunya itu. Li Mei kaget apakah yang dilihatnya ini benar? hahaa kakaknya yang sudah dewasa minum ASI lagi? hahahaa Li Mei pun tertawa dengan tubuh bayinya itu membuat kakaknya menoleh padanya.
Li Wei yang mendengarkan tawanya pun melepaskan ibunya. Matanya menyipit menatap Li Mei adiknya itu, "Kau menertawaiku huh? lihat saja kau juga akan mengalaminya adikku sayang." batinnya
Mayleen melihat Li Wei sudah melepasnya berpikir mungkin putrinya ini sudah kenyang. Lalu Dia mendengar putri kecilnya Li Mei sudah bangun juga sehingga dia beranjak dari kasur dan menghampiri Lu Mei, "Malaikat kecil ibu akhirnya bangun juga. Ayo kemari biar ibu memberimu ASI sayang." ucap ibunya seraya mengangkat Li Mei dari keranjang bayi ke pelukannya.
Li Mei yang sadar apa yang akan terjadi selanjutnya pun panik berteriak tapi yang keluar adalah tangisan, "oeekk...oeeek!!!"
"cup..cup... malaikat kecil ibu sudah lapar sekali yaa." ucap Mayleen yang mengira putrinya itu lapar sekali hingga menangis.
"tidak.. tidak.. Ibu! aku lapar tapi aku tidak mau ASI !" batin Li Mei panik sambil menggelengkan kepalanya terus menerus. Akhirnya tubuh bayinya ini tak berdaya dia pun menyusu juga akhirnya.
Lalu, Li Mei melihat kakaknya Li Wei yang ada diranjang tersenyum sambil menatapnya seakan dia mengerti kakaknya itu berkata "Rasakanlah!"
"huhuu... secepat inikah karma datang karena Ia menertawakan kakaknya tadi?" batin Li Mei
Setiap pagi kejadian ini pun berulang.........
--------------
3 Tahun Kemudian......
"Malaikat kecil ibu kalian disini dulu yaa bersama ayah kalian. Ibu akan memasak makanan kalian dulu." ucap Mayleen seraya menaruh kedua putrinya diruang kerja suaminya itu.
"Kau bisa pergi Istriku. Biarkan aku yang mengawasi mereka lagian mereka pasti tak akan bisa kemana-mana." ucap Jendral Jiao yang sedang duduk dimeja kerjanya itu
"Baiklah Suamiku kuserahkan mereka padamu. Aku akan pergi memasak." ucap Mayleen lalu beranjak pergi dari ruang kerja suaminya
Jendral Jiao menghampiri kedua putrinya yang imut itu. Lalu berkata, "Hai dua putri kecil Ayah! Apakah kalian bosan? Ayah akan memberikan kalian alat tulis untuk kalian coret-coret okee?" ucapnya sambil memberikan kertas dan pena yang terbuat dari bulu angsa kepada kedua putrinya.
"Terimakasih ayah." ucap Li Wei
"Baiklah Ayah akan melanjutkan pekerjaan Ayah. Kalian bisa melakukan apapun disini." ucapnya lalu kembali ke meja kerjanya.
Li Wei yang melihat kesempatan untuknya belajar tentang dunia ini pun senang. "Ayah bisa berguna juga ternyata." batinnya. Dia pun pergi mengambil buku-buku yang ada disekitarnya. Li Wei ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia barunya ini.
Adiknya Li Mei melihat kakaknya mengambil buku-buku itu sepertinya mengerti maksud dari tingkah laku kakaknya itu. Jadi dia juga ikut-ikutan mengambil buku-buku disampingnya juga lalu datang menghampiri kakaknya. Mereka berdua membaca buku bersama-sama diruang kerja ayahnya itu.
-------
Jangan Lupa Vote, Like, dan Komentarnya Readers! kalian bisa memberikan author saran juga pasti akan author pertimbangkan😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
makanya jangan suka menertaeakan orang, kualat kan😄
2024-03-23
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
masi bayi, jadi gampang lelah🤭
2024-03-23
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
definisii apapun ku lakukan untuk mu ayah😄
2024-03-23
0