Berdua saja

Aku libur kuliah karena tanggal merah dan dua hari kemudian aku mulai ujian semester. Nyonya Besar memintaku menjaga rumah sementara ia pergi ke klinik terapi bersama bibi dan sopir.

Aku tidak keberatan menjaga rumah, hanya saja Boy secara kebetulan juga tidak berangkat ke kantor. Ia sedang berenang di kolam renang dan memintaku membuatkan sarapan dan kopi.

Aku membawakan nasi goreng dengan telur mata sapi, air putih dan kopi ke kolam renang. Baru saja aku mau kabur Boy memanggilku,

Boy : “Joya, tolong kesini sebentar.”

Aku mendekat ke kolam renang.

Boy : “Tolong oleskan sun block ke punggungku. Aku gak mau terbakar matahari.”

Padahal itu baru jam 9 pagi. Memangnya dia mau berenang sampai sore. Aku mulai mengoleskan sun block ke punggung Boy.

Joya : “Sudah, Tuan.”

Boy : “Sekarang bagian depan juga. Jangan lupa tanganku ya.”

Aku mengikuti perintahnya. Boy berbalik dan menatapku lama. Ketika sudah selesai, aku menaruh sun block di meja.

Joya : “Sudah, Tuan. Saya ke dapur dulu.”

Tapi tanganku tertahan sesuatu. Ketika kulihat, gelang yang biasa kupakai tersangkut di jam tangan Boy. Bahkan dia berenang memakai jam tangan. Aku duduk lagi mencoba melepaskan kedua benda itu. Setelah lepas, giliran Boy yang menarik tanganku.

Joya : “Ada apa lagi, Tuan?”

Ia tersenyum.

Boy : “Gak ada. Sudah sana.”

Aku bergegas kembali ke dapur untuk menyiapkan makan siang. Baru saja aku memotong sayur, suara Boy mengagetkan aku.

Boy : “Joya!”

Astaga.

Joya : “Ya, Tuan. Sebentar.”

Aku menghampirinya di kolam renang. Boy sedang berbaring di pinggir kolam hanya

memakai celana renang.

Boy : “Ambilkan HP-ku. Sepertinya di kamar.”

Joya : “Baik, Tuan.”

Aku naik ke lantai 2, masuk ke kamar Boy. Kucari di semua meja yang ada di kamar itu, tapi gak ada. Di kamar mandi, gak ada. Di samping TV, gak ada.

Akhirnya aku mengambil HP dan menelpon Boy. Terdengar suara getar HP. Aku melihat ke kolong tempat tidur, gak ada. Sepertinya getar itu ada diatas tempat tidur.

Aku naik ke tempat tidur Boy, merogoh ke bawah bantal. Tanganku meraih sesuatu , ada remote TV, remote AC, sebuah kotak kecil, sampai HP itu kudapatkan.

Boy : “Sudah ketemu?”

Deg. Aku terdiam dalam posisi setengah terlentang di atas tempat tidur Boy.

Joya : “Sudah, Tuan. Ini.”

Aku menyerahkan HP Boy dan duduk. Saat itu tubuh Boy sangat dekat denganku. Perlahan aku menggeser dudukku. Tapi Boy terus menghalangiku untuk turun dari tempat tidurnya.

Joya : “Tuan, saya mau turun. Permisi.”

Melihat tak ada jalan dari sisi ini, aku berbalik hendak turun dari sisi yang satunya. Tapi Boy

menarik tanganku dengan cepat,

Joya : “Aduch, sakit Tuan...”

Aku merasakan nafas Boy sudah sampai di leherku. Aku cepat berbalik, mendorongnya. Boy menatapku yang turun dari tempat tidurnya dan langsung lari ke pintu keluar. Tapi pintunya terkunci, kenapa gak bisa dibuka sich? Saat mendesak begini lagi, aku harus apa?.

Boy : “Pintunya gak bisa dibuka ya?”

Aku terdiam dan berbalik lagi. Kulihat Boy berjalan mendekatiku, masih dengan celana renangnya.

Joya : “Tuan, sebaiknya Tuan mandi dulu. Nanti bisa masuk angin loh.”

Aku mencoba mengalihkan perhatian Boy yang terus berjalan mendekatiku. Berharap Boy akan membantu membukakan pintunya, aku bergeser dari pintu dan bersandar ke dinding.

Tapi aku salah, Boy meraih tangan kiriku dan menggenggamnya erat. Aku mencoba melepasnya, tapi Boy meraih pinggangku. Tangan kananku refleks memegang pundaknya.

Kami bertatapan sampai suara HP Boy mengagetkan kami.

Joya : “Tuan, ada telpon.”

Aku bernafas lega, Boy melihat HP-nya dan tersenyum. Boy menarikku ke tempat tidurnya dan menahanku disana, sambil menjawab telponnya.

Percakapan Boy dan ibunya,

Boy : “Ya bu? Boy lagi di kamar."

Ny. Besar : "Boy, apa Joya ada didekatmu?"

Boy : "Joya? Ada, tapi dia lagi sibuk. Ibu mau bicara? Telpon saja ke HP-nya ya.”

Ny. Besar : "Oh ya sudah."

Boy menutup telponnya. Aku menutup mulutku dengan tangan berharap Boy tidak bilang apa-apa kalau saat ini aku sedang berada di bawah tubuhnya dan bukan di dapur. Kring, Kring... Giliran HP-ku yang berbunyi,

Joya : “Iya, halo... Iya, Nyonya Besar. Ada yang bisa... saya bantu?”

Boy sama sekali tidak membiarkan aku menjawab telpon dengan tenang. Ia memelukku sambil membenamkan wajahnya ke leherku. Tangannya bahkan dengan berani menyusup masuk ke dalam kemejaku, meraba perut dan punggungku. Aku sama sekali gak bisa konsentrasi mendengarkan kata-kata Nyonya Besar.

Joya : “Iy, Iya Nyonya... Besar! Baik...”

Nyonya Besar agak curiga dengan nada suaraku.

Joya : ”Saya?... Saya sedang di kamar... mandi, Nyonya Besar... Iya.”

Nyonya Besar masih saja mengajakku ngobrol. Boy semakin bebas menggerayangi tubuhku. Aku melirik ke bawah. Rokku sudah naik sampai ke paha. Kemejaku sudah terlepas kancing bawahnya memperlihatkan perut dan bagian bawah bra-ku yang berwarna coklat. Ya ampun, apa lagi yang akan dilakukannya sekarang.

Joya : “Nyonya Besar, bisa saya telpon lagi nanti, saya... kebelet sekali... Iya Nyonya, segera... Baik...”

Aku melempar HP-ku ke dekat bantal Boy.

Joya : “Tuan, stop. Apa yang... Tuan!.”

Aku mencoba mendorong tubuh Boy yang lebih besar dari tubuhku, sambil menarik kemeja dan rokku. Kurasakan kait bra-ku terlepas. Aku berusaha turun dari tempat tidur Boy dengan nafas agak tersengal.

Kulirik HP-ku yang masih ada didekat bantal Boy. Aku harus mengambil HP itu, Nyonya Besar akan menelpon lagi. Perlahan aku naik lagi ke tempat tidur dan mengambil HP-ku. Saat HP itu berdering, Boy sudah menerjangku.

Joya : “Tuan, saya mohon...”

Aku menjawab telpon dari Nyonya Besar.

Joya : “Iya, Nyonya... Menginap?.. Apa terapinya berjalan lancar?... Nyonya baik-baik saja kan?...”

Aku bahkan tak peduli lagi dengan keadaanku dan apa yang dilakukan Boy terhadap tubuhku. Aku lebih kuatir dengan keadaan Nyonya Besar.

Joya : “Apa saya perlu menyusul kesana, Nyonya? Saya bisa pergi sekarang...”

Nyonya Besar memintaku tetap di rumah saja.

Usai pembicaraan, aku baru melihat keadaanku yang sudah berantakan. Boy berbaring di sampingku dengan kepala bersandar di perutku, ia tertidur. Perlahan aku memindahkan kepalanya ke bantal, tapi tangannya memeluk pinggangku erat sekali.

Lama kelamaan, pelukannya merenggang. Aku turun dari tempat tidur Boy, membenahi penampilanku dan mengancingkan tali bra-ku. Melihat Boy, aku menarik selimut menutupi tubuhnya. Kucoba membuka pintu kamar dan terbuka. Aku bernafas lega dan bergegas ke dapur menyiapkan makan siang yang terlambat.

Setelah menghidangkan makanan di meja makan, aku beranjak ke kamar Boy lagi. Bagaimanapun juga dia adalah Tuan Muda di rumah itu. Aku harus tetap bersikap sopan dengan memberitahukannya kalau makan siang sudah siap. Tok, tok, tok...

Joya : “Tuan, makan siang sudah siap.”

Aku menunggu jawaban dari dalam, tapi tidak ada suara. Apa dia masih tidur ya? Aku membuka pintu kamar Boy. Perlahan-lahan sambil mengendap-endap. Aku lihat Boy masih tertidur di bawah selimutnya.

Joya : “Tuan? Masih tidur ya.”

Baru aku berbalik hendak keluar kamar, kulihat Boy baru saja mengunci pintu kamarnya.

Joya : “Tuan? Lalu siapa...”

Aku menarik selimut dan mendapati tumpukan bantal di bawahnya.

Boy : “Ketipu ya... Sudah kuduga kau akan datang lagi. Tunggu disini, jangan kemana-mana. Aku mau mandi dulu.”

Boy membawa kunci kamarnya ke dalam kamar mandi. Tak lama terdengar suara air dari kamar mandi. Aku menunggu dengan gelisah. Apa lagi yang bakalan terjadi sekarang.

Boy : “Joya! Ambilkan aku handuk. Cepat!”

Aku mengambil handuk dari lemari dan mengetuk pintu kamar mandi. Aku mengulurkan handuk sambil menunduk, tapi Boy  menarik tanganku masuk ke dalam kamar mandi. Boy menghimpitku ke dinding kamar mandi. Ia tersenyum melihat wajahku yang terkejut. Kami terlalu dekat sampai-sampai tetesan air dari rambut Boy mulai membasahi kemejaku.

Joya : “Tuan, ini handuknya.”

Boy masih menatapku. Lama kelamaan kemejaku mulai menampakkan samar pakaian dalamku. Boy masih menatapku terutama kemejaku.

Boy : “Keringkan rambutku. Ayo.”

Aku mulai mengeringkan rambut Boy dengan handuk. Dia terus berjalan mundur, hingga ke dekat shower. Tiba-tiba dinginnya air menyentuh wajahku. Aku berjalan mundur menghindari shower, tapi Boy menarikku ke dekatnya.

Joya : “Tuan, saya basah...”

Boy tertawa mendengar kata-kataku yang terdengar ambigu. Aku meronta mencoba menghindari air yang semakin membasahi rambut dan pakaianku.

Boy melepaskan tanganku setelah aku benar-benar basah. Aku membelakangi Boy, memeras ujung kemeja dan rambut panjangku. Kusadari Boy memandang punggungku. Bra-ku tercetak jelas berwarna coklat. Aku gak berani balik badan.

Boy : “Joya...”

Suara Boy terasa begitu dekat di telingaku.

Joya : “Tuan, makan siangnya sudah siap. Saya mau ganti baju dulu. Tolong buka pintunya.”

Aku hampir melangkah keluar kamar mandi, ketika Boy menarik tanganku lagi.

Boy : “Kau bisa ganti baju disini. Ayo, lepaskan.”

Aku mencoba melepaskan tangan Boy, dengan tangan satunya mendorong tubuhnya yang terus mendekat.

Joya : “Tuan, jangan!”

Aku menunduk ketakutan karena kalah tenaga. Disaat begini Boy semakin berani karena Nyonya Besar gak ada di rumah. Dia ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kurasakan gerakan Boy terhenti.

Ia melepaskan tanganku dan menyerahkan kunci kamarnya. Aku segera keluar dari kamar Boy dan berlari menuju kamarku. Setelah ganti baju, aku kembali ke ruang makan. Boy sudah duduk disana.

Boy : “Joya, temani aku makan. Duduk!”

Nada suara Boy agak memaksa. Aku menurut dan duduk di sampingnya. Aku menuangkan nasi, sayur dan ayam ke piring Boy. Kami makan bersama dengan canggung. Boy terus menatapku sambil tersenyum. Akhirnya kami selesai makan. Aku mengambil piring kotor bekas Boy dan membawanya ke dapur.

-------

Terima kasih sudah membaca novel author dan dukungan untuk author.

Jangan lupa like, fav, komen, kritik dan saran para reader sangat ditunggu author.

Baca juga novel author yang lain dengan judul “Perempuan IDOL”, “Jebakan Cinta” dan “Duren Manis” dengan cerita yang gak kalah seru.

Please vote poin buat karya author ya...

Makasi banyak...

-------

Terpopuler

Comments

Rasni 01

Rasni 01

seru.......

2020-12-30

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

ijin promo sekalian 🙏

jgn lupa mampir di novelku jg dg judul "AMBIVALENSI LOVE"

kisah cinta beda agama 🦋🦋🦋

jgn lupa like and comment, ku tunggu 🙏🙏🙏❤️

2020-10-03

0

Nasywa R.M

Nasywa R.M

mantabz Thor....smart authornya,gak ada yg salah dlm penulisan kalimat demi kalimat.👍

2020-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 - Joya & Boy
2 Spageti
3 Boy sakit
4 Pertimbangan
5 Mulai dekat
6 Mulai dekat (2)
7 Berdua saja
8 Berdua saja (2)
9 Kepergok
10 Penolakan
11 Salah Paham
12 Calon istri Boy
13 Orang ketiga (berharap)
14 Sandiwara
15 Apartment Boy
16 Calon suami Joya
17 Pindah kamar
18 Pernikahan
19 Jadi istri dan menantu
20 Hidup baru
21 (Menikah) - Ngidam
22 (Menikah) - Kontraksi
23 (Menikah) - Kangen
24 Rio
25 (Menikah) - Adik untuk Alvin
26 (Kisah Anak) - Adik Alvin, Aliya
27 (Kisah Anak) - Alvin Prawira
28 (Kisah Anak) - Kekasih Alvin (calon)
29 (Kisah Anak) - Mulai berpaling
30 (Kisah Anak) - Libur semester
31 (Kisah Anak) - Tidak mau kehilangan
32 (Kisah Anak) - Memang serius
33 (Kisah Anak) - Godaan
34 (Kisah Anak) - Godaan (2)
35 (Kisah Anak) - Sekali untuk Selamanya
36 (Kisah Anak) - Perempuan lain
37 (Kisah Anak) - Mengenal adik ipar
38 (Kisah Anak) - Aliya Prawira
39 (Kisah Anak) - Penasaran Aliya
40 (Kisah Anak) - Pria untuk Aliya
41 (Kisah Anak) - Mencari cinta
42 (Kisah Anak) - Jadi apa nggak
43 (Kisah Anak) - Rara hamil??
44 (Kisah Anak) - Masa lalu Deril
45 (Kisah Anak) - Penebusan dan Pengampunan
46 (Kisah Anak) - Bermain api
47 (Kisah Anak) - Tanggung jawab
48 (Kisah Anak) - Kencan
49 (Kisah Anak) - Ingin lebih
50 (Kisah Anak) - Pilihan Aliya
51 (Kisah Anak) - Menghentikan Deril
52 (Kisah Anak) - Jadi partner
53 (Kisah Anak) - Pindah apartment
54 (Kisah Anak) - Pertunangan
55 (Kisah Anak) - Pertunangan (2)
56 (Kisah Anak) - Pernikahan Andra
57 (Kisah Anak) - Mencari perhatian
58 (Kisah Anak) - Bukan kencan
59 (Kisah Anak) - Cemburu?
60 (Kisah Anak) - Kembali ke LN
61 (Kisah Anak) - Menikahlah denganku
62 (Kisah Anak) - Kita kapan?
63 (Kisah Anak) - Pernikahan Mila
64 (Kisah Anak) - Alvin merajuk
65 (Kisah Anak) - Kehamilan Rara
66 (Kisah Anak) - Cucu Pertama Boy
67 (Kisah Anak) - Bertengkar
68 (Kisah Anak) - Persiapan pernikahan
69 (Kisah Anak) – Baby Arya
70 (Kisah Anak) – Pernikahan Aliya
71 (Kisah Anak) - Kena Iseng
72 (Kisah Anak) - Memilikimu
73 (Kisah Anak) - Siang pertama pernikahan
74 Author bingung nich, butuh masukan...
75 (Spesial Episode AC) - Jatuh cinta pada Cecil
76 (Episode Spesial AC) - Jadilah milikku
77 (Episode Spesial AC) - Aku terima
78 (Episode Spesial AC) – Calon istriku
79 (Episode Spesial DM) - Kelakuan Mila
80 (Spesial Episode DM) - Permintaan aneh
81 (Kisah Anak) - Ingin selalu dekat
82 (Kisah Anak-anak) - Nikmatnya
83 (Kisah Anak-anak) - Joint
84 (Kisah Anak-anak) - Terlalu sibuk
85 (Kisah Anak-anak) - Penantian
86 (Kisah Anak) - Lengkap sudah
87 Info Author
88 Eps.10 - Penolakan
89 Eps. 10 - Magang
90 Eps.10 - Boy kangen
91 Eps.10 - Gencar
92 Eps.10 - Terus terang
93 Eps. 10 - Misi rahasia
94 Eps. 10 - Lembur
95 Eps. 10 - Tugas luar kota
96 Eps. 10 - Hampir ketahuan
97 Eps. 10 - Malam rindu
98 Eps. 10 - Kurasa kau gila
99 Eps. 10 - Ke klub
100 Eps. 10 - Obat tidur
101 Eps. 10 - Malu
102 Eps. 10 - Saksi pernikahan
103 Eps. 10 - Selesai magang
104 Eps. 10 - Berduaan lagi
105 Eps. 10 - Ketiduran
106 Eps. 10 - Kembali
107 Eps. 10 - Wisuda
108 Eps. 10 - Merawat Joya
109 Eps. 10 - Pekerjaan untuk Joya
110 Eps. 10 - Panggilan kerja
111 Eps. 10 - Sampai kapan menunggu?
112 Eps. 10 - Terkilir
113 Eps. 10 - Liburan tahun pertama
114 Eps. 10 - Liburan Tahun Kedua
115 Eps. 11 - Liburan tahun ketiga
116 Eps. 11 - Taman Bermain
117 Eps. 11 - Pernikahan kita
118 Eps. 11 - Fitting baju
119 Eps. 11 - Foto pre wedding
120 Eps. 18 - Pernikahan
121 Eps. 18 - Resepsi
122 Eps. 20 – Apartment lagi
123 Eps. 20 – Piyama tidur
124 Eps. 20 - Nyonya Joya
125 Eps. 20 - Ketahuan
126 Eps. 20 - Kata manis
127 Eps. 20 – Dimabuk cinta
128 Eps. 20 – Dia istriku
129 Eps. 20 – Membahas hal penting
130 Eps. 20 – Menantu kesayangan ibu
131 Ep. 20 - Masih kerja
132 Ep. 20 – Anak kecil
133 Ep. 20 – Kado untuk Boy
134 Ep. 20 – Ulang tahun Boy
135 Ep. 20 – Aku suka kadomu
136 Ep. 20 – Status istri
137 Ep. 20 – Rencana Mbak Putri
138 Ep. 20 – Mengintai
139 Ep. 20 – Melayani suami
140 Ep. 20 – Menolong teman
141 Ep. 20 – Tidak seperti kelihatannya
142 Ep. 20 – Sakit hati
143 Ep. 20 – Rekaman CCTV
144 Eps. 20 – Memaafkan
145 Eps. 20 – Memperbaiki hubungan
146 Eps. 20 – Penjelasan Joya
147 Eps. 20 – Sangat mencintaimu
148 Eps. 20 – Bersabar terus
149 Eps. 20 – Dimaafkan
150 Eps. 20 – Sakit lagi
151 Eps. 20 – Kisah pernikahan Ny.Besar
152 Eps. 20 – Boy sembuh
153 Eps. 20 – Berani merayu
154 Eps. 20 – Dipecat
155 Eps. 20 – Serangan Boy
156 Eps. 20 – Takut dimarahi lagi
157 Eps. 20 – Sekretaris Carol
158 Eps. 20 – Masa lalu Boy
159 Eps. 20 – Yakin bukan mantan?
160 Eps. 20 - Jiwa kepo
161 Eps. 20 – Cinta romantis
162 Visual pemain
163 Eps. 20 – Honeymoon
164 Eps. 20 – Honeymoon (2)
165 Eps. 20 – Ngambeknya suami
166 Eps. 20 – Rahasia restauran
167 Eps. 20 – Situasi memalukan
168 Eps. 20 – Siasat Joya
169 Eps. 20 – Menghukum Joya
170 Eps. 20 – Joya ngambek
171 Eps. 20 – Hukuman Boy
172 Eps. 20 – Menangkap tikus
173 Eps. 20 – Calon adik ipar
174 Eps. 20 – Sandiwara Carol
175 Eps. 20 – Hari baik
176 Eps. 20 – Masa lalu Nando
177 Eps. 20 – Tingkat akut
178 Eps. 20 – Tawaran mengejutkan
179 Eps. 20 – Blacky yang pintar
180 Eps. 20 – Alasan sepele
181 Eps. 20 – Tante Ana
182 Eps. 20 – Kesayangan Nanda
183 Eps. 20 – Membujuk tante Ana
184 Eps. 20 – Penawaran Nanda
185 Eps. 20 – Janda memikat
186 Eps. 20 – Penakluk hati
187 Eps. 20 – Tunjukkan semuanya
188 Eps. 20 – Pertu vs Jamu
189 Eps. 20 – Tidak bisa ditahan
190 Eps. 20 – Pertu buka puasa
191 Eps. 20 – Bayi besar
192 Eps. 20 – Gak tau arah
193 Eps. 20 – Keinginan Nadia
194 Eps. 20 – Menggoda Nanda
195 Eps. 20 – Charlie yang misterius
196 Eps. 20 – Proposal atau...
197 Eps. 20 – Tuan muda kepo
198 Eps. 20 – Jauhi dia
199 Eps. 20 – Kebaya Pernikahan
200 Eps. 20 – Kita keluarga
201 Eps. 20 – Teman lama
202 Eps. 20 – Minta penjelasan
203 Eps. 20 – Nggak boleh cemburu
204 Eps. 20 – Pilihan
205 Eps. 20 – Wedding day
206 Eps. 21 – Joya sakit
207 Eps. 21 – Hamil?
208 Eps. 21 – Ngidam
209 Eps. 21 – Gini amat yak
210 Eps. 21 – Gak mau jauh
211 Eps. 21 – Prasangka
212 Eps. 21 – Sakit hati
213 Eps. 21 – Gak ada saksi
214 Eps. 21 – Mencarimu
215 Eps. 21 – Kembali
216 Eps. 21 – Menemani jalan
217 Eps. 21 – Menyamar
218 Eps. 21 – Boleh pulang
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Eps. 1 - Joya & Boy
2
Spageti
3
Boy sakit
4
Pertimbangan
5
Mulai dekat
6
Mulai dekat (2)
7
Berdua saja
8
Berdua saja (2)
9
Kepergok
10
Penolakan
11
Salah Paham
12
Calon istri Boy
13
Orang ketiga (berharap)
14
Sandiwara
15
Apartment Boy
16
Calon suami Joya
17
Pindah kamar
18
Pernikahan
19
Jadi istri dan menantu
20
Hidup baru
21
(Menikah) - Ngidam
22
(Menikah) - Kontraksi
23
(Menikah) - Kangen
24
Rio
25
(Menikah) - Adik untuk Alvin
26
(Kisah Anak) - Adik Alvin, Aliya
27
(Kisah Anak) - Alvin Prawira
28
(Kisah Anak) - Kekasih Alvin (calon)
29
(Kisah Anak) - Mulai berpaling
30
(Kisah Anak) - Libur semester
31
(Kisah Anak) - Tidak mau kehilangan
32
(Kisah Anak) - Memang serius
33
(Kisah Anak) - Godaan
34
(Kisah Anak) - Godaan (2)
35
(Kisah Anak) - Sekali untuk Selamanya
36
(Kisah Anak) - Perempuan lain
37
(Kisah Anak) - Mengenal adik ipar
38
(Kisah Anak) - Aliya Prawira
39
(Kisah Anak) - Penasaran Aliya
40
(Kisah Anak) - Pria untuk Aliya
41
(Kisah Anak) - Mencari cinta
42
(Kisah Anak) - Jadi apa nggak
43
(Kisah Anak) - Rara hamil??
44
(Kisah Anak) - Masa lalu Deril
45
(Kisah Anak) - Penebusan dan Pengampunan
46
(Kisah Anak) - Bermain api
47
(Kisah Anak) - Tanggung jawab
48
(Kisah Anak) - Kencan
49
(Kisah Anak) - Ingin lebih
50
(Kisah Anak) - Pilihan Aliya
51
(Kisah Anak) - Menghentikan Deril
52
(Kisah Anak) - Jadi partner
53
(Kisah Anak) - Pindah apartment
54
(Kisah Anak) - Pertunangan
55
(Kisah Anak) - Pertunangan (2)
56
(Kisah Anak) - Pernikahan Andra
57
(Kisah Anak) - Mencari perhatian
58
(Kisah Anak) - Bukan kencan
59
(Kisah Anak) - Cemburu?
60
(Kisah Anak) - Kembali ke LN
61
(Kisah Anak) - Menikahlah denganku
62
(Kisah Anak) - Kita kapan?
63
(Kisah Anak) - Pernikahan Mila
64
(Kisah Anak) - Alvin merajuk
65
(Kisah Anak) - Kehamilan Rara
66
(Kisah Anak) - Cucu Pertama Boy
67
(Kisah Anak) - Bertengkar
68
(Kisah Anak) - Persiapan pernikahan
69
(Kisah Anak) – Baby Arya
70
(Kisah Anak) – Pernikahan Aliya
71
(Kisah Anak) - Kena Iseng
72
(Kisah Anak) - Memilikimu
73
(Kisah Anak) - Siang pertama pernikahan
74
Author bingung nich, butuh masukan...
75
(Spesial Episode AC) - Jatuh cinta pada Cecil
76
(Episode Spesial AC) - Jadilah milikku
77
(Episode Spesial AC) - Aku terima
78
(Episode Spesial AC) – Calon istriku
79
(Episode Spesial DM) - Kelakuan Mila
80
(Spesial Episode DM) - Permintaan aneh
81
(Kisah Anak) - Ingin selalu dekat
82
(Kisah Anak-anak) - Nikmatnya
83
(Kisah Anak-anak) - Joint
84
(Kisah Anak-anak) - Terlalu sibuk
85
(Kisah Anak-anak) - Penantian
86
(Kisah Anak) - Lengkap sudah
87
Info Author
88
Eps.10 - Penolakan
89
Eps. 10 - Magang
90
Eps.10 - Boy kangen
91
Eps.10 - Gencar
92
Eps.10 - Terus terang
93
Eps. 10 - Misi rahasia
94
Eps. 10 - Lembur
95
Eps. 10 - Tugas luar kota
96
Eps. 10 - Hampir ketahuan
97
Eps. 10 - Malam rindu
98
Eps. 10 - Kurasa kau gila
99
Eps. 10 - Ke klub
100
Eps. 10 - Obat tidur
101
Eps. 10 - Malu
102
Eps. 10 - Saksi pernikahan
103
Eps. 10 - Selesai magang
104
Eps. 10 - Berduaan lagi
105
Eps. 10 - Ketiduran
106
Eps. 10 - Kembali
107
Eps. 10 - Wisuda
108
Eps. 10 - Merawat Joya
109
Eps. 10 - Pekerjaan untuk Joya
110
Eps. 10 - Panggilan kerja
111
Eps. 10 - Sampai kapan menunggu?
112
Eps. 10 - Terkilir
113
Eps. 10 - Liburan tahun pertama
114
Eps. 10 - Liburan Tahun Kedua
115
Eps. 11 - Liburan tahun ketiga
116
Eps. 11 - Taman Bermain
117
Eps. 11 - Pernikahan kita
118
Eps. 11 - Fitting baju
119
Eps. 11 - Foto pre wedding
120
Eps. 18 - Pernikahan
121
Eps. 18 - Resepsi
122
Eps. 20 – Apartment lagi
123
Eps. 20 – Piyama tidur
124
Eps. 20 - Nyonya Joya
125
Eps. 20 - Ketahuan
126
Eps. 20 - Kata manis
127
Eps. 20 – Dimabuk cinta
128
Eps. 20 – Dia istriku
129
Eps. 20 – Membahas hal penting
130
Eps. 20 – Menantu kesayangan ibu
131
Ep. 20 - Masih kerja
132
Ep. 20 – Anak kecil
133
Ep. 20 – Kado untuk Boy
134
Ep. 20 – Ulang tahun Boy
135
Ep. 20 – Aku suka kadomu
136
Ep. 20 – Status istri
137
Ep. 20 – Rencana Mbak Putri
138
Ep. 20 – Mengintai
139
Ep. 20 – Melayani suami
140
Ep. 20 – Menolong teman
141
Ep. 20 – Tidak seperti kelihatannya
142
Ep. 20 – Sakit hati
143
Ep. 20 – Rekaman CCTV
144
Eps. 20 – Memaafkan
145
Eps. 20 – Memperbaiki hubungan
146
Eps. 20 – Penjelasan Joya
147
Eps. 20 – Sangat mencintaimu
148
Eps. 20 – Bersabar terus
149
Eps. 20 – Dimaafkan
150
Eps. 20 – Sakit lagi
151
Eps. 20 – Kisah pernikahan Ny.Besar
152
Eps. 20 – Boy sembuh
153
Eps. 20 – Berani merayu
154
Eps. 20 – Dipecat
155
Eps. 20 – Serangan Boy
156
Eps. 20 – Takut dimarahi lagi
157
Eps. 20 – Sekretaris Carol
158
Eps. 20 – Masa lalu Boy
159
Eps. 20 – Yakin bukan mantan?
160
Eps. 20 - Jiwa kepo
161
Eps. 20 – Cinta romantis
162
Visual pemain
163
Eps. 20 – Honeymoon
164
Eps. 20 – Honeymoon (2)
165
Eps. 20 – Ngambeknya suami
166
Eps. 20 – Rahasia restauran
167
Eps. 20 – Situasi memalukan
168
Eps. 20 – Siasat Joya
169
Eps. 20 – Menghukum Joya
170
Eps. 20 – Joya ngambek
171
Eps. 20 – Hukuman Boy
172
Eps. 20 – Menangkap tikus
173
Eps. 20 – Calon adik ipar
174
Eps. 20 – Sandiwara Carol
175
Eps. 20 – Hari baik
176
Eps. 20 – Masa lalu Nando
177
Eps. 20 – Tingkat akut
178
Eps. 20 – Tawaran mengejutkan
179
Eps. 20 – Blacky yang pintar
180
Eps. 20 – Alasan sepele
181
Eps. 20 – Tante Ana
182
Eps. 20 – Kesayangan Nanda
183
Eps. 20 – Membujuk tante Ana
184
Eps. 20 – Penawaran Nanda
185
Eps. 20 – Janda memikat
186
Eps. 20 – Penakluk hati
187
Eps. 20 – Tunjukkan semuanya
188
Eps. 20 – Pertu vs Jamu
189
Eps. 20 – Tidak bisa ditahan
190
Eps. 20 – Pertu buka puasa
191
Eps. 20 – Bayi besar
192
Eps. 20 – Gak tau arah
193
Eps. 20 – Keinginan Nadia
194
Eps. 20 – Menggoda Nanda
195
Eps. 20 – Charlie yang misterius
196
Eps. 20 – Proposal atau...
197
Eps. 20 – Tuan muda kepo
198
Eps. 20 – Jauhi dia
199
Eps. 20 – Kebaya Pernikahan
200
Eps. 20 – Kita keluarga
201
Eps. 20 – Teman lama
202
Eps. 20 – Minta penjelasan
203
Eps. 20 – Nggak boleh cemburu
204
Eps. 20 – Pilihan
205
Eps. 20 – Wedding day
206
Eps. 21 – Joya sakit
207
Eps. 21 – Hamil?
208
Eps. 21 – Ngidam
209
Eps. 21 – Gini amat yak
210
Eps. 21 – Gak mau jauh
211
Eps. 21 – Prasangka
212
Eps. 21 – Sakit hati
213
Eps. 21 – Gak ada saksi
214
Eps. 21 – Mencarimu
215
Eps. 21 – Kembali
216
Eps. 21 – Menemani jalan
217
Eps. 21 – Menyamar
218
Eps. 21 – Boleh pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!