Aku sampai di meja makan disusul Boy, kami saling pandang sejenak dan tersenyum malu. Kakak Boy yang curiga, mulai berkomentar.
Ny. Putri: “Joya, kenapa wajahmu merah begitu? Kamu deman?”
Aku memegang pipiku, sementara Boy langsung menyentuh dahiku. Wajahku jadi tambah panas.
Boy : “Gak panas kok.”
Aku terkejut sekali ketika Boy memegang pipiku dan menempelkan dahinya ke dahiku. Semua orang di ruang makan spontan berseru tertahan.
Boy : “Gak panas. Ayo makan dulu. Habis itu kamu istirahat.”
Aku melihat sekeliling dan langsung duduk dengan wajah merah padam.
Suasana di meja makan jadi lebih kikuk karena Boy mengumbar terlalu banyak kemesraan padaku. Memang Boy jadi banyak berubah sekarang. Usai makan malam, seperti biasa aku membantu membersihkan dapur dan meja makan. Bibi pembantu sudah melarangku membantunya mengingat statusku yang sudah jadi calon istri Boy. Tapi aku gak mau menurutinya. Bagiku asal usulku tetaplah anak pembantu di rumah itu. Jadi aku akan tetap melaksanakan tugasku.
Joya : “Bibi, aku kan belum jadi istri Tuan Boy. Jadi wajar kalau aku membantu disini. Seperti biasa.”
Aku ngobrol dengan bibi, sampai Boy datang.
Boy : “Joya, ayo tidur. Kamu perlu istirahat. Wajahmu masih merah tuch.”
Melihat aku yang diam, Boy menggandeng tanganku. Sebelum naik tangga, Nyonya Besar mencegat kami.
Ny. Besar : “Kalian sudah mau tidur? Ibu cuma pesan kalau Joya gak mau, Boy gak boleh maksa ya.”
Kami saling pandang,
Boy : “Maksud Ibu?”
Joya : “Maksud Nyonya Besar?”
Nyonya Besar tertawa.
Ny. Besar : “Sudah kompak. Baguslah. Maksud ibu, kalian belum resmi menikah, baru akan... Bisa kan menunggu sampai sah, baru...”
Boy langsung ngerti, sementara aku masih loading.
Boy : “Ibu tenang saja. Boy juga gak mau kalau belum sah.”
Boy memandangku penuh arti. Perlahan aku mulai mengerti maksud Nyonya Besar tentang malam pengantin. Kali ini wajahku benar-benar merah padam. Nyonya Besar mengelus rambutku.
Ny. Besar : “Selamat malam, Joya.”
Joya : “Selamat malam, Nyonya Besar.”
Aku tersenyum senang saat tangan Nyonya Besar menyentuh pipiku dan mencubit daguku. Nyonya Besar masuk ke kamarnya. Aku menoleh pada Boy yang terpana melihat senyumanku.
Joya : “Tuan?”
Boy tersadar dan kembali menarik tanganku ke lantai 2. Tumbennya lantai
2 sudah sepi. Biasanya Nyonya dan Tuan masih berkumpul di ruang TV untuk
ngobrol ringan sampai ngantuk.
Boy membuka pintu kamarnya dan mendapati kamarnya penuh dengan saudara-saudara dan iparnya.
Boy : “Kakak! Ngapain disini?”
Ada yang pura-pura pinjam buku, ada yang duduk di meja kerja Boy, ada yang melihat keluar jendela, ada yang duduk di sofa sambil baca majalah. Bahkan ada yang ngrumpi sambil ketawa ketiwi. Aku gak bisa menahan tawa melihat mereka sibuk berakting. Kedekatanku dengan Nyonya Besar membuatku mengenal anak-anaknya dan menantunya dengan baik. Jadi aku tahu sifat mereka semua. Boy kembali terpana melihatku.
Satu persatu mereka keluar dari kamar Boy setelah melihat kami saling pandang.
Ny. Lastri : “Sudah kita luangkan waktu untuk menemani mereka, ternyata kita cuma jadi obat nyamuk. Ayo, kembali ke kamar masing-masing.”
Aku mendengar kata-kata Nyonya Lastri dan menunduk sambil tersenyum. Boy menutup pintu kamar dan menguncinya. Aku melihat tempat tidur Boy sudah di sekat dengan tirai persis di tengahnya.
Boy : “Aku sudah memasang tirai itu. Jadi, aman. Ayo tidur.”
Aku bilang mau ke kamar mandi dulu. Aku mengambil baju tidur dan masuk ke kamar mandi. Setelah membersihkan diri dan ganti baju, aku keluar lagi. Boy menatapku yang sudah memakai baju tidur yang melekat ditubuhku dengan ketat. Aku menatapnya sebentar dan beranjak ke meja rias, memakai krim wajah dan pelembab tubuh. Ketika aku mendekati tempat tidur, Boy sudah ngorok. Aku tersenyum, berbaring di sampingnya setelah
mematikan lampu kamar.
-------
Terima kasih sudah membaca novel author dan dukungan untuk author
Jangan lupa like, fav, komen, kritik dan saran para reader sangat ditunggu author.
Baca juga novel author yang lain dengan judul “Perempuan IDOL”, “Jebakan Cinta” dan “Duren Manis” dengan cerita yang gak kalah seru.
Please vote poin buat karya author ya...
Makasi banyak...
-------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤
aku ngakak sendiri di tengah malam macam orgil😅
2020-07-24
1
Nyonya Paijo
ya elah konyol bgt dah🤣🤣🤣
2020-06-04
4
Nea Alokalegi
kak²nya pintar ekting
2020-02-08
5