Memaafkan

Nafiza merebahkan tubuhnya di ranjang, ia terus memandang ponsel miliknya, ia mulai mengetik sesuatu kemudian di hapusnya lagi, ia bahkan mencoba beberapa kali menelfon suaminya tetapi di urungkannya kembali.

"Apa dia bahkan tidak merindukanku, sudah malam hari masih belum menghubungiku, jika aku menghubunginya duluan aku takut hanya akan mengganggunya. Ya tuhan aku harus bagaimana. . " Nafiza menghentakkan kakinya beberapa kali.

***

Brian berada di sebuah gedung, ia hari ini sudah  menghadiri beberapa rapat dan pertemuan, ia bahkan tidak sempat memeriksa ponsel miliknya.

"Besok kita akan meninjau gedung baru pak, setelah ini kita akan pergi ke hotel dan bapak bisa beristirahat" ucap Sabrina.

"Iya" jawab Brian ia sudah mulai lelah karena begitu sampai di Hongkong jadwalnya begitu padat. Tak lama kemudian ia dan Sabrina meninggalkan gedung tersebut dan pergi menuju hotel.

"Jika membutuhkan sesuatu bapak bisa telefon saya" ucap Sabrina yang mengantar Brian sampai pada pintu kamar hotel miliknya.

"Iya, kamu beristirahatlah" 

"Baik pak, selamat malam" Sabrina pamit dan pergi ke kamarnya. Brian langsung memasuki kamar hotel ia segera membuka jas dan melonggarkan dasinya, ia menjatuhkan dirinya di ranjang.

"Nafiza sedang melakukan apa ya" gumamnya, tetapi karena terlalu lelah Brian akhirnya tertidur tanpa sempat mengganti pakaiannya.

***

Sudah 4 hari kepergian Brian, dia belum sama sekali menghubungi Nafiza dan Nafiza sendiri belum berani menghubungi Brian karena masih merasa bersalah.

"Kamu benar-benar jahat Brian" buliran air mata Nafiza menetes kembali, ia sangat merindukan Brian. Seharian ini ia terus memandangi foto Brian di ponselnya, di sekolah pun ia tidak terlalu bersemangat dan ia masih menghindari Septa meski pun Septa masih mendekatinya.

Nafiza memutuskan untuk pergi ke kamar Brian, ia kini duduk di ranjangnya, Nafiza menyentuh bantal yang biasa di pakai tidur oleh Brian, ia merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Bantal ini wanginya seperti tubuh Brian, aku semakin merindukannya" ia memeluk bantal di depannya. 

***

"Nona bangun nona" suara Bi Inah menyadarkan Nafiza yang tertidur pulas.

"Oh iya bi" Nafiza memegang kepalanya, rasanya sedikit pusing.

"Non kenapa? tidak enak badan?" Bi Inah bertanya melihat gerak gerik Nafiza dan kemudian melihat wajah Nafiza pucat.

"Kepalaku pusing bi" ucap Nafiza, ia berusaha duduk bersandar, kemudian Bi Inah membantunya.

"Non sepertinya demam" Bi Inah memegang dahi Nafiza. "Bibi panggilkan dokter ya non"

"Tidak usah bi, ambilkan obat saja, saya mau istirahat"

"Baik non, bibi ambilkan makanan untuk sarapan dan obat ya non" Bi Inah keluar kamar menuju ke lantai bawah. Nafiza menurunkan tubuhnya ia hanya ingin beristirahat kebetulan hari ini adalah hari minggu.

***

Nafiza merasakan dingin pada tubuhnya, ia menggigil dan gemetar, selimut menutupi seluruh tubuhnya tetapi rasanya masih sangat dingin kemudian seseorang memegang dahinya.

"Kamu demam, aku akan memanggilkan dokter" ia beranjak bangun tetapi tangannya di tarik oleh Nafiza.

"Jangan kemana-mana, jangan pergi" Nafiza meneteskan air matanya, ia memeluk tangan tersebut menaruhnya di samping wajahnya. sang pemilik tangan akhirnya kembali duduk dan mengelus pipi Nafiza.

***

Pagi menjelang, matahari mulai memancarkan sinarnya, Nafiza bangun ia memegang kain yang berada di dahinya.

"Semalam aku pasti demam sangat tinggi" Nafiza menyandarkan tubuhnya, ia masih berada di kamar brian.

"Brian masih belum pulang, tetapi semalam aku seperti mendengar suaranya, aku pasti hanya bermimpi" Nafiza terlihat sedih.

"Kamu sudah baikan?" seseorang muncul dari balik pintu membawa makanan dan obat.

"Brian!!" Nafiza langsung turun dari kasurnya hendak memeluk Brian.

"Kamu duduk dulu, aku mau menyimpan ini" Brian meletakkan barang yang ia bawa di meja samping ranjang.

"Kamu jahat!! kamu tidak memaafkanku, bahkan semenjak kamu pergi kamu juga tidak menghubungiku, aku sakit bahkan kamu tidak ada! kamu sudah tidak menyukaiku lagi" Nafiza memukul-mukul dada Brian.

"Aw sakit nona, aku sibuk sekali di sana pekerjaanku banyak, aku jadi tidak sempat menghubungimu" Brian memeluk Nafiza sambil mengelus rambutnya.

"Apa kamu masih marah padaku?" Nafiza memandang Brian.

"Iya" 

"Huwaaaaa" Nafiza tadinya menahan tangisnya tetapi kemudian tangisnya pecah.

"Sudah jangan menangis, aku sudah tidak marah kok, aku hanya bercanda" Brian terkekeh melihat sikap Nafiza.

"Tadi bilangnya masih marah" Nafiza masih sesegukkan, ia terlihat seperti anak-anak.

"Mana mungkin aku bisa marah pada pengantin kecilku yang cantik" Brian mengusap air mata Nafiza dan memeluknya dengan erat, ia mencium pucuk kepala Nafiza.

"Maaf ya, aku tidak akan pergi dengan lelaki lain, juga aku akan bilang padamu jika aku akan pergi kemana pun dengan siapa pun, aku berjanji"

"Apa kamu menyesal?" tanya Brian, Nafiza menganggukan kepalanya.

"Kamu terlalu menggemaskan Nafiza" Brian mencium bibir Nafiza, bibir mereka saling berbalas melepas kerinduan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dari sini kamu harusnya sudah belajar dr kesalahan mu Nafiza, kangan sampai berulah lg, gak ada yg namanya temen antara cewek dan cowok,Apalagi Septa nekat banget,padahal dia udah tau status kamu, Berarti dia emang bukan cowok yg baik..

2023-08-19

0

Aldita Heryana

Aldita Heryana

ayolah thor jadikan mwreja pasangan saling mencintai

2021-05-28

0

@azma@

@azma@

demes q.... 😍😍😍😍😍😍

2021-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!