Attention

Brian sudah mengganti pakaiannya.

"Nona kamu sudah selesai belum ganti pakaiannya?" tanya Brian sambil mengetuk pintu kamar Nafiza.

"Tunggu sebentar aaaawww"

BRUUUKKKK

Brian segera masuk kamar Nafiza ternyata Nafiza sudah tersungkur di lantai, Brian membantu membangunkan dan mendudukan Nafiza di ranjangnya.

"Kakiku sakit kalau di gerakkan" tanpa basa basi Brian langsung menggendong Nafiza keluar kamar.

"Hey aduh Brian apa sih yang kamu lakukan, turunkan aku!!"

"Nunggu kamu jalan sendiri pasti lama. Kita harus cepat ke rumah sakit"

Brian menuruni tangga dengan hati-hati, Nafiza hanya bisa diam.

"Maaf ya merepotkanmu terus"

"Tidak ada yang direpotkan, kita harus saling membantu, aku yang bawa kamu ke sini setidaknya aku harus bertanggung jawab kalau sesuatu terjadi sama kamu"

"Oh oke bos aku bakal ingat semua kebaikanmu" jawab Nafiza sambil tersenyum.

Keduanya menaiki mobil Brian, tak lama kemudian setelah sampai di rumah sakit dan melakukan pemeriksaan kaki Nafiza harus diperban dan diberi sedikit penyangga, dokter berpesan sementara waktu Nafiza tidak boleh memaksakan diri untuk berjalan sampai 2 minggu, setelah diberi resep obat Brian menunggu di apotik rumah sakit sedangkan Nafiza menunggu di ruang tunggu, lalu ada seorang ibu yang bertanya.

"Apa dia pacarmu dik?"

"Hem sebetulnya kami sudah menikah bu" jawab Nafiza.

"Wah menikah muda ya tapi sepertinya kamu masih sangat kecil"

"Ehhhh iya" Nafiza sedikit bingung mau berkata apa lagi, pertanyaan tadi refleks di jawab Nafiza, untungnya Brian cepat kembali dan mereka pulang duluan.

***

Setibanya di rumah Brian menggendong Nafiza dan mendudukannya di kursi depan tv.

"Terima kasih ya" ucap Nafiza.

"Sama-sama"

"Sepertinya aku butuh alat bantu berjalan deh"

"Tidak usah"

"Hah kenapa?"

"Selama kamu sakit aku akan cuti kerja, akan terlihat jahat kalau aku meninggalkanmu saat kamu sedang sakit, nanti apa fikiran orangtuamu anaknya menderita setelah menikah, yang ada nanti aku di marahi"

Nafiza tertawa mendengar perkataan Brian, betul juga sih apa kata Brian, dia memang pria yang baik.

"Baiklah bos baik hati, aku mengantuk"

"Ayo kuantar ke kamar"

Brian menggendong Nafiza menaiki anak tangga dengan hati-hati.

"Kamu pernah di gendong siapa?"

"Belum pernah, cuma kamu"

Tiba-tiba kedua pipi mereka merah, Brian menurunkan Nafiza di ranjangnya kemudian menyelimut Nafiza.

"Terima kasih ya untuk hari ini"

"Hem iya tidurlah yang nyenyak kalau kamu butuh sesuatu langsung panggil aku"

"Baik bos" Nafiza sambil tersenyum.

Brian menutup pintu kamar Nafiza kemudian Nafiza terlelap tidur.

***

Dua hari kemudian, selama sakit Nafiza terus ditemani Brian, di ajak belajar dan menonton film kesukaan Nafiza tapi lama kelamaan Nafiza mulai bosan.

Tingtong tingtong..

Bunyi bel rumah Nafiza kebetulan yang membukakan pintu adalah Brian, terlihat seorang gadis berambut panjang diikat dengan gaya ekor kuda.

"Kamu silahkan masuk ke dalam kamar Nafiza ada di atas yang kedua dari depan"

"Oke ka" ternyata Tita mengunjungi Nafiza di rumah Tita terpesona melihat rumah Nafiza bersama Brian, sesampainya di atas dia mengetuk pintu kamar Nafiza.

Tok tok

"Masuk saja tidak di kunci"

Tita masuk dan disambut pelukan oleh Nafiza.

"Kamu kok bisa ke sini Ta?"

"Suami kamu menelfon kepala sekolah dan meminta aku supaya datang ke sini"

"Brian tidak bilang apa-apa padaku"

"Dia mungkin tahu kamu butuh teman, sudahlah yang penting kita sudah bertemu, aku merindukanmu"

"Aku juga" mereka tertawa dan berpelukan seperti sudah bertahun-tahun tidak bertemu padahal baru 2 hari Nafiza tidak masuk sekolah.

Brian bisa mendengar kehebohan Nafiza dan Tita dari bawah kemudian ponselnya berbunyi dan itu panggilan dari Nafiza.

"Kenapa nona?"

"Aku mau turun"

Kemudian Nafiza mematikan telefonnya Brian langsung menuju ke atas.

"Gendong dari belakang saja ya"

"Oke"

Brian kemudian menggendong Nafiza di punggungnya, Tita mengikutinya dari belakang, Tita merasa iri melihat temannya bagi dia ini sangat romantis.

Sesampainya di bawah Nafiza kemudian di dudukkan di kursi depan televisi.

"Terima kasih"

"Sama-sama" kemudian Brian pergi ke kamarnya.

"Iihhh suami kamu itu romantis sekali Fiz aku iri, apa dia punya adik? aku mau dong sama adiknya" rengek Tita.

"Dia anak tunggal Ta, hem romantis? masa sih biasa saja ah"

"Menurutku dia romantis Fiz, saat dia jemput dan gendong kamu dari ruang uks waktu itu semua terpesona melihatnya, siap-siap nanti kamu akan banyak yang wawancara bagaimana bisa punya suami super tampan dan baik seperti Brian"

"Huh lebay" mereka berdua tertawa hingga Tita akhirnya harus pulang mereka sudah puas bercengkrama.

Kriiiiiingggg

Bunyi ponsel Brian tentu saja yang menelfon adalah Nafiza.

"Kenapa nona?"

"Antar aku ke ruang makan aku lapar"

Lalu Brian mematikan telefon dan langsung turun, menggendong Nafiza di belakang punggungnya dan mengantarnya ke meja makan.

"Temani ya, aku tidak mau sendirian" rengek Nafiza.

"Iya" Nafiza makan dan Brian hanya memperhatikannya saja sampai Nafiza selesai dan merasa kenyang.

"Aku mau ke depan dekat kolam berenang, gendong ya"

Brian lalu menggendong Nafiza tapi saat akan di turunkan.

"Dingin ah aku mau menonton tv saja"

Brian kemudian menuruti permintaan Nafiza tapi saat akan diturunkan lagi.

"Eh tunggu aku ngantuk, antar ke kamar saja deh" sambil mengeratkan tangannya ke leher Brian.

"Ya ampun Nafiza kamu mau bunuh aku ya" rasanya seperti di cekik.

"Eh maaf" kemudian Nafiza melonggarkan tangannya.

"Aku lelah nona kamu dari tadi cuma mau main gendong-gendongan saja ya"

"Hehe tidak kok, ya sudah antar aku ke kamar saja aku mengantuk, benar ini terakhir ko aku tidak akan kemana-mana lagi"

Brian mengantar Nafiza ke kamarnya, kemudian Brian pergi ke ruangan kerjanya. Nafiza tadi benar-benar mengerjainya sampai lelah.

***

2 minggu kemudian

Rasanya seperti bebas dari penjara, mungkin itulah yang di rasakan oleh Nafiza setelah perban di kakinya di buka dan dia sudah boleh berjalan karena sudah sembuh total, dia berfikir ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk Brian karena selama dia sakit Brian selalu mendampinginya dan merawatnya.

Pagi itu Nafiza dan Brian sudah menaiki mobil dan tiba di sekolah, Nafiza kemudian memberi sebuah tas kecil kepada Brian.

"Terima kasih ya kamu selama ini tidak pernah marah di repotkan olehku" ucap Nafiza sambil tersenyum.

"Iya, tapi apa ini?"

"Hadiah buat pak bos yang baik" kemudian Nafiza turun dan melambaikan tangannya kepada Brian kali ini dia tidak menitipkan cincinnya lagi, mungkin tidak akan menitipkanya lagi. Cincin pernikahannya selalu terpakai di jari manisnya, Brian kemudian melajukan mobilnya, dia sebenarnya penasaran dengan apa yang diberikan Nafiza tapi karena sudah siang dia memutuskan untuk membukanya di kantor.

Setelah sampai dia langsung masuk ke ruangan kantornya dan membuka isi tas kecil dari Nafiza, ternyata ada kotak makan dan sepucuk surat.

"Aku tidak tahu harus memberikan apa padamu, aku juga belum tahu selera kamu, aku cuma bisa membuat ini. semoga rasanya enak ya. Selamat makan. . :)"

Ternyata isi dari kotak makan itu adalah nasi goreng, Nafiza membuatnya pagi tadi sebelum brian bangun, nasi goreng sederhana buatannya sendiri di bentuk dengan sosis berbentuk bulat seperti mata, telur diukir bentuk smile dan tomat yang berbentuk hati.

Brian tersenyum memang sangat sederhana tapi bukan itu yang membuatnya tersenyum, dia tahu bahwa Nafiza tulus membuatkannya.

"Nafiza memang gadis yang baik"

Terpopuler

Comments

Anie Jung

Anie Jung

Perhatian nya Briaan😁

2021-10-04

0

Aldita Heryana

Aldita Heryana

manisnya istrinya sweeeeeeet

2021-05-28

0

Chelsea Nataly Rumondor

Chelsea Nataly Rumondor

🥰🥰🥰🥰

2021-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!