Keputusan Brian

Brian tiba di rumah seperti biasa pukul 07.00 malam, dia kemudian melihat Nafiza sedang duduk di sofa  menonton TV di ruang keluarga. Brian langsung menghampiri Nafiza dan langsung tidur di pangkuannya dan Nafiza terkejut.

"Kamu sudah pulang? kok aku tidak dengar kamu mengucap salam"

"Hem kamu saja nona yang terlalu fokus menonton TV"

"Kamu sudah makan?" tanya Nafiza sambil memandang Brian.

"Belum" Brian menarik tangan nafiza dan memegangnya di atas dada Brian.

"Ih malu Brian jangan begini nanti ada yang melihat" pipi Nafiza memerah.

"Malu kenapa Fiz kita kan sudah menikah, aku lelah habis bekerja, aku mau seperti ini terus" Brian memejamkan matanya.

"Brian jangan tidur di sini. Hey!" Nafiza menepuk pipi Brian dengan tangannya.

Brian kemudian menarik kepala Nafiza dan mengecup bibirnya.

"Mesum!!" Nafiza memukul tangan Brian.

"Katanya kalau ciuman boleh" goda Brian.

"Tapi bukan sekarang dan mendadak begini, sudah ayo makan dulu, aku juga belum makan, kamu juga belum ganti pakaian"

"Biarkan begini dulu nona ku yang cantik" Brian memiringkan tubuhnya menghadap perut Nafiza dan memeluknya.

"Ayo makan dulu" rengek Nafiza mendorong bahu Brian.

"Baiklah, tapi habis makan kita mulai les privatnya ya" sambil bangun dan berdiri.

"Ogahhhh!!!" Nafiza berlari ke ruang makan.

"Heh tidak boleh nolak sama suami!!!" 

***

Beberapa saat kemudian, Nafiza makan dengan lahap dan cepat, ia takut Brian akan menyerangnya setelah ini.

"Aku selesai, aku mau tidur ya sudah ngantuk, hhoooaaamm" Nafiza pura-pura menguap dan berjalan cepat menaruh piring makannya dan berlari menuju kamarnya di atas, Brian hanya tertawa melihat tingkah Nafiza.

Sesampainya di kamar Nafiza langsung merebahkan tubuhnya dan memakai selimut.

"Harus tidur harus tidur" gumamnya dalam hati.

Tok tok tok

"Nona aku masuk ya" 

Brian melihat Nafiza sudah tidur di ranjangnya, kemudian dia menarik selimutnya ke atas dan menutupi tangan Nafiza dengan selimut, dia duduk di pinggir ranjang Nafiza sambil memandangnya.

"Kamu tidak usah pura-pura tidur, aku tidak akan melakukan apa pun" ucap Brian tetapi istrinya masih diam.

"Kalau kamu masih pura-pura jangan salahkan aku kalau aku tidur di sini malam ini"

"Eh jangan!!" Nafiza langsung tersenyum ke arah Brian, ia duduk dan bersandar pada ranjangnya, Brian terkekeh melihat tingkah Nafiza.

"Oia masih ingat kan Septa anak pak Ardi itu rekan bisnis kamu? hari ini dia pindah ke sekolahku dan kami sekelas" Nafiza mengalihkan pembicaraan.

"Oooh kamu jangan terlalu dekat dengan dia"

"Memangnya kenapa?"

"Dia sedikit bermasalah"

"Hmmm masa sih, tapi menurutku dia baik, tadi dia mengantarku pulang karena pak Ramli terlambat jemput"

"Lain kali kalau pak Ramli telat kamu telfon aku, tidak usah di antar dia!" 

"Tadi aku tidak berfikir sampai ke situ, kenapa kamu nada bicaramu meninggi. Kamu cemburu ya?" goda Nafiza.

"Haha kalau iya kenapa? aku kan suami sah kamu nona, kalau kamu tidak menurut aku mulai nih les privat nya" Brian langsung menarik bahu Nafiza tetapi bukan untuk menciumnya, melainkan dia memeluk Nafiza.

"Kamu boleh berteman dengan siapapun tetapi jangan dengan laki-laki, kamu juga bisa menelfonku kalau pak Ramli tidak jemput" bisik Brian di telinga Nafiza. Brian suka dengan wangi stroberi rambut Nafiza, dia semakin mengeratkan pelukannya.

Nafiza menjawabnya dengan anggukan, ia tidak melawannya kali ini, rasanya nyaman di peluk Brian.

"Sekarang kamu tidur ya, sudah malam" Brian melepas pelukannya, membelai rambut Nafiza dan mengecup keningnya.

Brian berdiri hendak pergi ke kamarnya tetapi tangannya di pegang oleh Nafiza.

"Tunggu! jangan pergi dulu, aku. . . aku mau. . ." ucap Nafiza malu-malu.

"Mau apa?" Brian memandang Nafiza, ia hanya menggigit bibirnya, ia terlalu malu untuk berbicara dengan Brian pipinya menjadi merah dan terasa panas tetapi Brian seperti mengerti apa yang dimaksud Nafiza hanya dengan melihatnya. 

Brian kembali duduk di samping ranjang dan langsung mengulum bibir Nafiza dengan bibirnya, pelan dan lembut. .

"Buka mulutmu nona" ucap Brian.

Nafiza kemudian membuka mulutnya sedikit demi sedikit, Brian semakin masuk ke dalam bibir Nafiza dan memasukan lidahnya. Nafiza mengeratkan tangannya ke leher Brian, Brian mendorong tubuh Nafiza ke kasur tanpa melepaskan ciumannya rasanya semakin panas mereka bahkan berganti posisi beberapa kali, Brian membiarkan Nafiza mengambil nafas perlahan kemudian Brian bangun dan kembali duduk di samping ranjang Nafiza.

"Aku akan keluar, kalau diteruskan kamu tidak akan bisa tidur semalaman lagi pula aku sudah memutuskan akan menunggu sampai kamu lulus SMA dan tidak akan memaksamu melakukannya, lebih baik kamu tidur sekarang" 

Brian mengelus rambut Nafiza yang sedikit berantakan.

Nafiza sedikit kecewa tetapi dia menghargai keputusan Brian.

"Kalau diteruskan, bulan depan mungkin kamu hamil Nafiza" gumam Brian dalam hati.

Terpopuler

Comments

aisya_

aisya_

pake pengaman dong mas...

2021-12-16

0

Aldita Heryana

Aldita Heryana

aduh istrinya mulai pingin ya, lanjut

2021-05-28

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

calm boss...calm....

2021-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!