Cincin Pernikahan

KYAAAAAAAAA

Nafiza menutup matanya sambil membuang wajahnya, Brian yang berada di atasnya lalu tertawa.

"Sebaiknya kamu jangan berbicara macam-macam kalau masih takut" lalu Brian melepas tangan Nafiza dan duduk di sampingnya.

"Kamu jahat!!! jangan coba-coba menyentuhku. Kita kan sudah berjanji untuk tidak tidur bersama dan aku ingin melakukanya bersama orang yang mencintaiku" ucap Nafiza sambil mengusap air matanya, iya dia sedikit menangis.

"Tenang saja Nafiza aku tidak akan menyentuhmu" jawab Brian singkat, dadanya sedikit sesak mendengar ucapan Nafiza, dia pun memilih untuk tidur di kursi.

Malam itu suasana kamar menjadi sunyi, mereka tertidur dengan perasaan tak nyaman.

***

Keesokan harinya Nafiza dan Brian tiba di rumahnya pukul 6 sore, mereka agak sedikit canggung, setelah masuk kamar keduanya tak sengaja bertemu di dapur.

"Besok kamu mulai masuk sekolah kan?" tanya Brian memulai pembicaraan.

"Iya. Kenapa?"

"Besok aku antar"

"Hem? mau mengantar? tapi jangan sampai depan gerbang ya. Aku malu sama teman-teman karena cuma beberapa orang saja yang tahu aku sudah menikah"

"Baik nona"

TTTriiiinggggg

Bunyi alarm Nafiza berdering kencang, Nafiza kemudian bangun sambil menguap, hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur semester dan tentu saja dengan status nafiza yang baru yaitu pelajar sekaligus istri dari seorang CEO.

Sesudah sarapan rupanya Brian sudah menunggu di mobilnya, Nafiza menghampiri Brian.

"Apa kamu mau berangkat ke kantor setelah mengantarku?" tanya Nafiza.

"Iya" Brian mengendarai mobil dengan hati-hati.

Sejujurnya Nafiza terpesona melihat brian yang hari ini tampak keren memakai jas dengan rambut yang rapi, parfumnya sangat wangi dan Nafiza menyukai aromanya, dia memiliki tubuh yang proposional dengan kulit putih mulus karena memandanginya terus Nafiza sampai tak sadar kalau sudah sampai sekolah.

"Sampai kapan kamu memandangiku terus nona? kita sudah sampai"

"Hem? cepat sekali, padahal aku baru menikmatinya"

"Menikmati apa?" tanya Brian sambil melihat ke arah Nafiza.

"Hehe tidak ada apa-apa kok, oia mana tanganmu"

Brian memberi tangannya. Nafiza melepas cincin pernikahannya lalu memasangkan cincinnya di jari kelingking Brian.

"Aku sedikit ceroboh takut hilang lagipula aku belum siap untuk menghadapi teman-teman kalau mereka tahu aku sudah menikah"

Brian hanya menghela nafas. .

"Sesuka hatimu lah"

Nafiza turun dan berlari dengan riang menghampiri temannya, Brian membiarkan cincin itu dijarinya dan mulai melajukan mobilnya, sedikit lucu melihat tingkah Nafiza tapi dia mengerti jika Nafiza tidak mau ditanya berbagai hal mengenai cincin di jari manisnya.

"Mana suamimu? aku mau lihat dong Fiz" tanya Tita teman dekat Nafiza.

"Dia sudah berangkat bekerja, dia orang yang sedikit sibuk"

"Apa dia tampan?"

"Lumayan sih"

"Bagaimana rasanya Fiz malam pertama?"

"Huhh kamu langsung nanya itu saja. Hmmmm kasih tahu tidak yah" ucap Nafiza sambil meledek dan berlari.

"Nafiiizzzzz" panggil Tita sambil mengejarnya.

Kegiatan belajarpun di mulai. .

Tteeeetttt

Bel berbunyi tanda pulang sekolah, Nafiza di jemput oleh supir pribadi dan pulang sedangkan Brian pulang larut malam, setiap paginya Nafiza di antar ke sekolah oleh Brian dan setiap kali sebelum keluar dari mobil Nafiza selalu menitipkan cincinnya kepada Brian, dia tidak keberatan dengannya. mereka seperti teman akrab di rumah karena sudah saling mengenal dari kecil bahkan kadang seperti adik dan kakak. Semua kesepakatan mereka jalani bersama selama Nafiza menghargai Brian semua akan baik-baik saja.

***

Pada jam istirahat sekolah, Nafiza dan Tita memang akrab mereka selalu bersama-sama di sekolah. Nafiza baru saja selesai menulis tiba-tiba Dina menghampiri Nafiza dan mengambil buku Nafiza.

"Dina kembalikan bukunya!!" kata Nafiza sambil berdiri.

"Ambil kalau kamu bisa. Oia aku dengar kamu sudah menikah. Wah hebat sekali anak orang kaya masih sekolah sudah menikah tapi katanya kamu menikahi kakek-kakek dan menunggunya mati lalu mengambil hartanya" ucap Dina mengejek Nafiza.

"Itu urusanku ya bukan urusanmu, kembalikan bukunya!!"

"Jadi benar ya, tidak puas kamu dengan harta kekayaan orangtuamu lalu menikahi kakek-kakek?"

"Please Din jangan ganggu aku"

Dina berlari membawa buku Nafiza kemudian mereka saling mengejar sampai di tangga sekolah.

"Nih buku kamu ambil kalau bisa" Dina seolah akan memberikan buku Nafiza tapi begitu akan dirampas Dina malah menarik bukunya kembali hingga Nafiza akhirnya jatuh dan pingsan.

***

Kriiiingggg

Bunyi suara ponsel Brian ada panggilan dari Nafiza.

"Halo kenapa nona?"

"Halo maaf ini Tita teman Nafiza, tadi Nafiza jatuh dari tangga dan pingsan sekarang Nafiza ada di ruang uks"

"Oke aku akan ke sana" Brian langsung berlari keluar ruang kantornya kemudian melaju dengan kencang mengendarai mobilnya dan tiba di sekolah Nafiza, dengan tergesa-gesa dia turun lalu ada seorang gadis melambaikan tangan ke arahnya, mungkin dia yang menelfon.

"Sebelum ke Nafiza ada yang ingin aku sampaikan" ucap Tita.

"Katakan saja"

"Sebetulnya tadi Nafiza jatuh karena ada yang menjahilinya, hari ini Nafiza sedang tidak beruntung, seisi sekolah bergosip kalau Nafiza menikah dengan seorang kakek-kakek dan hanya mengincar hartanya"

Brian menahan tawanya karena sekarang bukan waktu yang tepat untuk mentertawakan cerita Tita.

"Antar aku keruang uks" pinta Brian.

Sebenarnya kepala sekolah dan guru sudah mengetahui kalau Nafiza sudah menikah karena keluarga Brian adalah donatur terbesar di sekolah Nafiza, hanya saja kedua orangtua Nafiza dan Brian meminta pihak sekolah untuk tidak menggembar gemborkan status Nafiza karena permintaan Nafiza yang ingin menjalani kehidupan sekolah seperti biasa tanpa dikaitkan dengan statusnya.

Brian memasuki ruang uks dan meminta ijin kepada dokter sekolah untuk membawa Nafiza pulang, dokter sekolah juga menjelaskan keadaan Nafiza yang baik-baik saja dia hanya syok dan kakinya sedikit terkilir.

Brian menggendong Nafiza ala bridal style keluar dari ruang uks, semua pasang mata melihat ke arah Brian yang membawa Nafiza. Mereka menatap Brian seolah Brian seperti seorang pangeran, tak jauh dari sana Dina dan teman-temannya berbisik menanyakan apakah benar itu adalah suami Nafiza karena Brian tidak terlihat tua malah sangat tampan, dia seperti seorang model dan tatapannya membuat semua gadis di sekolah meleleh. Tita menghampiri Brian dan memberikan tas Nafiza.

"Kamu temannya Nafiza kan? kapan-kapan mainlah kerumah. Terima kasih bantuannya hari ini"

"Iya baik" jawab Tita sambil tersenyum dan mengangguk.

Brian melajukan mobilnya kemudian Tita kembali ke kelasnya tapi semua gadis gaduh menanyai Tita tentang siapa yang menggendong Nafiza tadi.

"Pria tadi adalah suaminya Nafiza, sebaiknya kalian jangan bergosip lagi, gosip tadi yang bilang Nafiza menikah dengan kakek-kakek itu bohong, kalian harus minta maaf besok ke Nafiza terlebih lagi kamu Dina" sambil mengarah kepada Dina yang sedang duduk dekat jendela, mereka semua terdiam lalu kerumunan di kelas Tita pun perlahan menghilang.

Setibanya dirumah Brian menidurkan Nafiza di kamarnya, Nafiza perlahan membuka matanya dan menatap langit tempatnya berbaring, kemudian dia mencoba bangun dan duduk. Tatapannya terfokus pada seorang pria yang duduk di kursi di depan ranjangnya.

"Ganti pakaianmu kita akan ke rumah sakit" ucap Brian sambil berjalan keluar kamar.

"Tadi kamu yang membawaku pulang?"

Brian berhenti berjalan dan menengok ke arah Nafiza.

"iya tadi teman kamu Tita menelfon kalau kamu jatuh dan pingsan"

"Eh jadi tadi kamu ke sekolah?"

"Yaa semuanya melihatku"

"Haduh tamat riwayatku" ucap Nafiza sambil merengek.

"Tidak akan ada yang mengejekmu lagi"

"Memangnya kamu tahu apa? mereka tadi mengejekku menikahi kakek-kakek yang sudah tua biar cepat mati karena cuma mau hartanya"

Brian kembali menghampiri Nafiza dan sedikit tertawa.

"Hey ini bukan lagi bercanda!"

"Gosip teman-temanmu benar-benar parah"

"Mangkanya aku belum siap kalo yang lain tahu aku sudah menikah, aku belum siap dengan cap orang yang nikah muda"

Brian terdiam lalu dia ingat dengan cincin pernikahan milik Nafiza yang masih dipakainya lalu Brian melepasnya dan memasangkannya di jari manis Nafiza.

"Pernikahan ini tidak bisa dihindari, lambat laun semua akan tahu kalau kita sudah menikah. Kamu tidak usah takut di ejek oleh teman-temanmu lagi karena aku sudah melaporkan kasus ini pada kepala sekolah temanmu yang mengejek akan diberi tindakan tegas oleh sekolah kalau masih mengganggumu" ucap Brian sambil mengelus rambut Nafiza.

Nafiza merasa nyaman dan aman setelah mendengar ucapan Brian terlebih saat Brian memandang dan mengelus rambut Nafiza. Detak jantungnya menjadi tidak karuan.

"Lagi pula seharusnya kamu bangga, punya suami keren dan tampan sepertiku, seharusnya kamu lebih pamer"

Nafiza langsung mencubit perut Brian

"Huuuhhhhh geer"

Mereka berdua tertawa bersama, akankah perasaan nyaman satu sama lain ini membuat mereka sadar kalau mereka sudah mulai jatuh cinta?

Terpopuler

Comments

Anie Jung

Anie Jung

Masak suami ganteng di sebunyiin Defiza😁

2021-10-04

0

Aldita Heryana

Aldita Heryana

romantisme di mulai thor

2021-05-28

0

Chelsea Nataly Rumondor

Chelsea Nataly Rumondor

bucin dech

2021-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!