Teman Baru

Nafiza mengusap air matanya terlebih saat Brian meninggalkannya di kamar seorang diri, ia menarik kembali gaunnya menutup dadanya yang terbuka karena Brian. Ia berjalan keluar menuju kamarnya, merebahkan tubuhnya di ranjang ia tahu tidak seharusnya ia menolak walaupun ada kesepakatan dirinya dan Brian untuk tidak jatuh cinta dan tidak tidur bersama tetapi sesungguhnya baik secara hukum dan agama pernikahan mereka sah dan tentu tubuhnya adalah milik Brian hanya saja rasanya ia takut karena ia belum yakin atas perasaannya sendiri kepada Brian. Nafiza nyaman bersama Brian tapi ia tidak tahu apa ia benar-benar mencintai Brian dan menginginkannya walaupun Brian sudah mengakui kalau dia menyukai Nafiza.

Nafiza mengganti pakaiannya dan mencuci wajahnya kemudian ia memilih untuk tidur rasanya kepalanya mau pecah memikirkan apa yang terjadi barusan.

Berbeda dengan Nafiza, Brian masuk ke kamarnya dan Nafiza sudah tidak ada di sana, dia duduk di pinggir ranjang, dia merasa bersalah sudah memaksa Nafiza mungkin dia terlalu cepat bertindak. Brian terjaga semalaman merenungi tindakannya.

Pagi harinya Nafiza sudah memakai seragam sekolah dan menggendong tasnya ia turun menuju meja makan hendak sarapan dan brian terlihat sudah duduk di kursinya meminum teh. Brian agak sedikit pucat, matanya agak hitam.

"Pagi. . ." sapa Nafiza pelan ia rasa Brian pasti masih marah, ia duduk di kursi depan Brian dan menyantap sandwich di piringnya.

"Iya" jawab Brian singkat.

"Pasti dia masih marah" Nafiza dalam hati.

"Kalau sudah selesai ayo berangkat" ajak Brian sambil berjalan membawa tasnya.

"Eh iya" Nafiza segera menghabiskan sandwich dan meminum susunya menyusul Brian.

Mereka menaiki mobil dan Brian melajukan mobilnya.

"Kamu sakit? kamu agak pucat juga bawah matamu hitam." Tanya Nafiza.

"Aku baik-baik saja hanya kurang tidur"

"Kenapa kurang tidur?"

"Memikirkan kamu, maaf ya semalam aku memaksa kamu"

"Aku juga minta maaf belum bisa jadi istri yang baik buat kamu"

"Kamu tidak takut dekat denganku?" Brian tersenyum memandang Nafiza.

"Tidak, sebenarnya aku mau jadi istri yang baik tapi aku butuh waktu dan juga aku belum tahu perasaanku sebenarnya ke kamu, aku suka dekat kamu tapi aku tidak tahu ini cinta atau bukan"

Brian menghargai kejujuran Nafiza, pernikahan ini bukan atas kemauan mereka jadi wajar jika Nafiza belum menginginkannya.

"Aku janji akan tunggu sampai kamu mau dan siap"

"Hmmm sebenarnya kalau ciuman saja sih boleh" ucap Nafiza malu-malu, pipinya terasa panas dan berwarna merah. Ia menggigit bibirnya entah kenapa dia berani mengatakan itu pada Brian.

Brian menghentikan mobilnya letak sekolah Nafiza berada di depan ujung jalan.

"Kenapa berhenti?"

Secepat kilat wajah Brian sudah berada di depan wajah Nafiza, tangan Brian menarik tungkuk leher Nafiza. Brian mencium bibir Nafiza menariknya dengan lembut sedangkan Nafiza masih saja kaku.

"Nanti di rumah kita les privat" ucap Brian melepas ciumannya.

"Privat apa?" tanya Nafiza bingung.

"Privat ini" Brian mengecup bibir Nafiza.

Nafiza langsung mencubit perut Brian.

"Mesum!!!"

"Aw sakit nona" Brian terkekeh melihat wajah malu Nafiza.

Brian melajukan mobilnya sampai pintu gerbang sekolah, Nafiza kemudian turun.

"Nanti pulang di jemput pak Ramli ya" ucap Brian.

"Oke bos" Nafiza mengangkat tangannya ke dahi dan menutup pintu mobil, Brian kemudian pergi,Nafiza berjalan menuju kelasnya tiba-tiba ada yang merangkul tangannya.

"Nafiza, kamu sudah mengerjakan tugas kliping pak Sardi? tanya Tita.

"Sudah dong"

"Aku juga" mereka duduk di kursi dalam kelas.

Bel tanda masuk berbunyi dan pak sardi wali kelas XII Ips 1 masuk dengan seorang anak laki-laki.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi pak" jawab anak satu kelas serentak.

"Hari ini kalian akan mendapat teman baru, ayo perkenalkan nama kamu"

"Halo nama saya Septa"

"Wah gantengnya" ucap salah satu murid perempuan.

"Cuit cuit" sorak yang lain.

Septa memiliki tubuh jenjang yang tinggi berkulit putih, hidung mancung dan tentu saja aura anak orang kaya sangat melekat pada dirinya.

Nafiza hanya tersenyum karena sudah mengenalnya.

"Tampan ya Fiz anak baru itu" ucap Tita.

"Dia anak rekan bisnis Brian"

"Kamu kenal?"

"Cuma tahu namanya saja"

Septa melihat Nafiza dan tersenyum ke arahnya.

"Septa kamu duduk di sana" pak Sardi menunjuk kursi di belakang Nafiza.

"Baik pak" Septa berjalan ke tempat duduknya.

"Kenalan dengan teman barunya nanti saja jam istirahat, sudah sekarang kumpulkan tugas kemarin!" Perintah pak Sardi karena kelas ramai melihat Septa terlebih siswi perempuan.

Bunyi bel istirahat sudah berdering...

Nafiza memutar tubuhnya ke arah Septa.

"Hai kamu masih ingat aku?" sapa Nafiza.

"Masih kamu Nafiza" senyum Septa.

"Kamu tidak bilang kalau masih sekolah juga kebetulan kita satu sekolah"

"Tidak ada yang kebetulan, aku cari kamu sampai ke sini Nafiza"

Terpopuler

Comments

Susi Susilawati

Susi Susilawati

hati2 Brian, kayak nya kamu punya saingan nih.

2021-09-09

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

posesif nih septa......

2021-05-05

0

Chelsea Nataly Rumondor

Chelsea Nataly Rumondor

nggak ada pelakor pebinor pun beraksi🤣🤣🤣

2021-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!