Honey Moon

Papa dan mama Nafiza mengujungi rumah baru Brian dan Nafiza, mereka rindu dengan anaknya yang masih belia dan cukup khawatir dengan kehidupan rumah tangga Nafiza karena Nafiza masih bersifat kekanak-kanakan.

"Nafiza apa kamu sudah melakukanya dengan Brian?" tanya mama Nafiza.

"Melakukan apa mah?"

"Tentu saja hubungan intim"

Nafiza yang saat itu sedang minum tersedak dan memuncratkan minumannya.

Brussshhhh

"Mama ini bilang apa sih, mesum! dan aku belum melakukannya" timpal Nafiza.

"Syukurlah kalau belum, sebenarnya mama kurang setuju menikahkanmu di usia muda seperti ini tapi papa mu kalau sudah membuat keputusan tidak akan berubah lagi, heemmm karena sudah menikah lebih kamu bersyukur menikahi Brian yang sudah seperti kakakmu sendiri juga jadilah istri yang baik" ucap mama sambil mengusap rambut Nafiza.

Nafiza kemudian memeluk mamanya.

"Fiz papa bawa hadiah untuk kamu" ucap papa seraya menghampiri Nafiza dan memberikan sebuah tiket pesawat.

"Hadiah apa pah?"

"Kalian pergilah bulan madu selagi sekolah kamu masih libur, nikmati waktu kalian berjalan-jalan, papa sudah tak sabar ingin menimang cucu"

"Papa ini bagaimana anak kita kan masih sekolah mana boleh hamil dulu"

"Iihh papa membayangkannnya saja aku sudah geliiiiiiiii" jawab Nafiza sambil mengangkat kedua pundaknya dan memanyunkan bibirnya.

"Hahaha ya sudah papa cuma ingin kamu sama Brian bisa bersantai"

"Tapi pah Brian kan sibuk banyak pekerjaan" ucap Nafiza.

"Papa sudah mengatur urusan jadwal kerja Brian, pokoknya kamu berangkat lusa"

Nafiza hanya menghela nafas, ia sebetulnya mau berduaan dengan Brian hanya saja ia terlalu gengsi karena ia duluan yang bilang tidak akan jatuh cinta dengan Brian.

***

Dua hari kemudian

Nafiza dan Brian sudah tiba di Jepang tempat honey moon yang tiketnya adalah hadiah dari papa Nafiza, mereka sudah berada di hotel tempat mereka menginap. Hotel itu berada di depan pantai dengan butiran pasir berwarna putih dan cerah, mereka menghabiskan waktu dengan berjalan di pantai, Nafiza memang hanya seorang anak SMA dia menikmati pantai sampai bajunya basah dan pakaian yang dikenakannya sedikit memperlihatkan bentuk pakaian dalamnya. Brian agak berdebar dan sedikit malu, sesekali ia memalingkan wajahnya dari Nafiza tapi Nafiza malah menggodanya dengan berlari menyipratkan air sambil tertawa, aahhh rasanya Brian ingin memeluknya tapi tentu saja Nafiza pasti akan menolak. Brian hanya bisa menatapnya sambil tersenyum menahan keinginan dan gairahnya sebagai laki laki sejati, matahari perlahan mulai terbenam, sunset di pantai yoshima benar-benar indah. Kemudian mereka kembali ke hotel, Brian membeli beberapa makanan dan minuman karena Nafiza sudah cerewet ingin memakan kudapan, saat tiba di kamar hotel...

KYAAAAAAAA

Teriakan Nafiza membuat telinga Brian pengang, ternyata Nafiza baru saja keluar dari shower box dan hanya mengenakan sehelai handuk pada tubuhnya.

"Aaaaa sana lihat sana!! kenapa sih tidak ketuk pintu dulu!!" berharap Brian keluar dari kamar tetapi suaminya tersebut malah hanya terdiam dan menatap pemandangan di depannya, wajah Nafiza berubah menjadi merah, seketika dia merasa panas padahal dia baru selesai mandi.

"Ah sial kenapa Brian tidak keluar kamar dan terus melihatku, memangnya dia tidak malu".

Nafiza memutar tubuhnya sambil memegangi handuk, wajahnya benar-benar merah seperti tomat.

"Kenapa belum keluar kamar? cepat putar tubuhmu Brian!!"

Brian membalikkan tubuhnya sambil mencoba bernafas dengan benar, dia bukan anak remaja lagi dan untuk pertama kalinya dia melihat wanita yang hampir telanjang di depan matanya, dia tak menyangka dirinya akan seaneh dan segugup ini. Brian merasa jantungnya berdetak lebih parah dari saat akad nikah berlangsung, tubuhnya semakin panas, kenapa ini bisa terjadi kepadanya? selama ini dia mengganggap Nafiza sebagai anak perempuan yang tidak seksi tapi karena kejadian ini Brian menjadi berubah fikiran. Lekukan tubuhnya terbentuk indah , dan dadanya ya ya ya. . Oke ini harus berhenti sekarang juga! Brian datang hanya untuk bersantai dan ini hadiah dari orangtua Nafiza tidak untuk memikirkan yang lain.

Brian yang berjalan sambil memutar tubuhnya hendak menyimpan kudapan yang sedari tadi di pegangnya.

"Hey jangan bergerak tetap diam di tempat!" teriak Nafiza sambil mencari pakaiannya di dalam koper tetapi saat mencoba untuk berdiri ia malah menginjak lipstik karena ia mengeluarkan semua isi kopernya dengan berantakan.

GEDEBUGGGG

Ternyata Brian sempat menengok dan hampir menangkap Nafiza tapi karena kurang sigap mereka malah jatuh ke kasur berdua.

Brian berada diatas Nafiza sekarang, mereka jatuh untuk kedua kalinya seperti di rumah orangtua Brian kemarin hanya saja ini sedikit berbeda karena Nafiza hanya memakai sehelai handuk saja. Seandainya handuk itu dikibaskan ehhhmmm tidak usah di bayangkan. (Hihi)

Nafiza ingin segera bangun dari posisi ini tetapi sepasang mata Brian yang hangat itu seperti menawan Nafiza, semakin lama keduanya semakin berdebar mereka masih belum beranjak dari posisi itu.

Keheningan terus berada di ruangan itu, Brian mencoba mengatur nafasnya, bagaimanapun dia adalah laki-laki normal yang tidak kuat melihat wanita yang sedikit seksi bahkan hampir telanjang. Mereka berdua terdiam hanya saling memandang, seakan kontes saling memandang itu tidak akan berakhir.

"Aku mau punya dua anak" ucap Brian memecah keheningan. "Satu perempuan satu laki-laki, yang perempuan akan manis seperti kamu"

Wajah Nafiza benar-benar merah, ia sedikit lupa dengan komitmen tidak akan jatuh cinta dan tidur dengan Brian, ia agak lemas hingga ingin bangun dari posisi ini pun rasanya seperti tidak punya tenaga, sebetulnya Nafiza ingin merasakan pelukan Brian, ia ingin merasakan bibir Brian yang lembut itu,

semakin lama bibir Brian semakin mendekat, Nafiza memejamkan matanya. nafas mereka mulai beradu. .

KRRRRIIIINNNGGGG

Bunyi ponsel Nafiza, keduanya terkejut dan sedikit kecewa, apakah mereka ingin saling berciuman? waktu seakan berhenti ketika bibir itu mendekat, mungkin ciuman pertama rasanya seperti ini, perasaan gugup dan tidak sabar bercampur aduk sekaligus,

Brian berdiri dan Nafiza mengambil ponselnya.

"Halo mah ada apa?"

"Nafiza wah sepertinya mama menganggu kalian ya, kamu sudah sampai? kenapa tidak mengabari mama?"

"Ehm tidak kok mah, iya tadi aku lupa karena terlalu menikmati tempat ini"

"Baiklah kalau begitu sudah ya, mama hanya mau tanya keadaan kamu. selamat berlibur. ."

Tut tut tut

Nafiza belum sempat menjawab sudah ditutup telfonnya.

"Menganggu saja!!" umpat Nafiza dalam hati.

"Sepertinya mama kamu khawatir, emm ya sudah aku mau mandi dulu, cepat pakai pakaianmu sebelum terjadi sesuatu yang tidak bisa kamu bayangkan lagi!" ucap Brian.

"Huuuhhh coba saja kalau berani!"

Brian berjalan masuk kamar mandi dan Nafiza bersiap-siap memakai pakaian.

***

(Maaf ya sedikit gaje) :)

Terpopuler

Comments

Susi Susilawati

Susi Susilawati

malu malu tp mau hehehe

2021-09-09

0

Anie Jung

Anie Jung

Nafiza mau tapi malu ya😂😂😂😂

2021-08-30

0

Hamba Allah

Hamba Allah

mampir Thor atas nama cinta Karya pertama kuuu

2021-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!