Brian mengendarai mobilnya lebih cepat dari pada biasanya, fikirannya kacau karena perasaan cemburu dan marah. Ia hanya ingin segera sampai ke taman hiburan dimana Septa dan Nafiza berada.
***
Septa membukakan pintu mobil untuk Nafiza, sebenarnya Nafiza sedikit canggung setelah mendengar ungkapan isi hati Septa.
"Kamu tidak marah kan Fiz? karena perkataanku tadi" Septa belum mengemudikan mobilnya. Ia menaruh kedua tangan pada setir mobil tetapi wajahnya memandang Nafiza.
"Tidak kok, hanya saja aku sudah lelah. sebaiknya kita cepat pulang" ajak Nafiza.
"Aku hanya berharap kamu bisa membuka hatimu padaku Fiz walaupun hanya sedikit" tangan Septa beralih memegang tangan Nafiza.
"Aku sudah menikah Septa, aku tidak bisa sama kamu" ia tidak ingin bersikap seolah memberi harapan pada Septa, ia hanya ingin menunjukkan perasaannya dengan jelas.
"Aku akan menunggu sampai kamu siap membuka hatimu Fiz" tatapan mata Septa hangat membuat Nafiza sedikit bimbang.
"Tapi Sep. . ."
Tok tok tok
Brian berada di depan pintu mobil tempat Nafiza duduk, Nafiza terkejut kemudian dengan cepat melepas genggaman tangan Septa, Brian langsung membuka pintu mobil di samping Nafiza.
"Ayo pulang" Brian menarik lengan Nafiza keluar dari mobil. Septa ikut keluar mobil dan berjalan memutar menghampiri Nafiza dan Brian.
"Sebaiknya kau perlakukan Nafiza dengan baik, karena kalau dia terluka sedikit saja. Aku akan merebutnya!" ucap Septa. Brian yang mendengar perkataan Septa langsung melepaskan tangan Nafiza dan memutar tubuhnya mendorong Septa hingga menabrak mobilnya serta mencengkram kerah bajunya.
"Merebutnya? aku bahkan tidak akan melepaskan Nafiza. Kau jangan terlalu banyak berkhayal!! lebih baik kau belajar dengan baik agar orang tuamu tidak perlu memidahkan sekolahmu terus" mata Brian menatap Septa tajam.
"Cih kau bahkan membawa-bawa orang tuaku" Septa membalas tatapan tajam Brian.
"Aku akan memaafkanmu kali ini, jika kau melakukannya lagi aku tidak akan bisa menjamin kau bisa bersekolah di sma nusantara lagi" Brian melepas cengkramannya dan merapikan kerah baju Septa. "Kau harus menjaga sikapmu!!"
Septa menangkis tangan Brian tanpa mampu berkata apa-apa lagi.
Brian berjalan meninggalkan Septa dan memegang tangan Nafiza membawanya menuju mobilnya. Nafiza juga menyadari kesalahannya dia tidak mampu berbuat apa-apa, Brian membukakan pintu mobil dan mendorong Nafiza masuk ke mobilnya, ia bahkan menutup pintu mobil dengan sedikit keras. Septa yang melihatnya kemudian mengepalkan tangannya dan menendang mobilnya.
"Sial!!" ia melayangkan pukulan pada mobilnya.
***
Brian melajukan mobilnya dengan cepat, nafiza menyesali perbuatannya, Brian tentu sangat marah dan kecewa.
"Maaf aku bersalah padamu Brian" akhirnya ia memberanikan diri membuka mulutnya, tangan Nafiza gemetar, ia tahu mungkin Brian tidak akan memaafkannya.
"Aku sudah bilang untuk tidak dekat-dekat dengan dia!! kenapa kau sangat egois bahkan tidak memikirkan perasaanku Nafiza" Brian semakin cepat mengendarai mobilnya, sedangkan Nafiza hanya bisa menundukkan kepalanya dan meremas jari jemarinya, air matanya tak terbendung.
"Aku sangat kecewa padamu Nafiza"
***
Setelah sampai di rumah, Brian langsung keluar dari mobilnya dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya. Nafiza hanya bisa memandang punggung Brian meninggalkannya, ia menaiki tangga menuju lantai dua rumahnya. Ia berhenti dan berdiri di depan pintu kamar Brian.
"Maaf Brian maafkan aku, aku salah" Nafiza menangis, dadanya terasa sangat sesak, ia terus menyeka air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nafiza akan merasakan apa yg Brian rasakan saat dia melihat poto Brian dgn Sabrina nanti..
2023-08-19
0
aisya_
makanya nurut sama suami...
2021-12-16
0
Aldita Heryana
bandel kok dipelihara nafiza nafiza
2021-05-28
0