Septa

Nafiza mengerdipkan matanya, ia memandang lelaki yang tidur di sampingnya kemudian ia mengeluarkan jari telunjuknya menyentuh pipi, hidung, mata, dan berakhir menyentuh bibirnya. Inikah rasanya menikah? jika saja ia tahu akan begini maka ia tidak akan menolak Brian dari dulu.

"Sepertinya kamu sangat menyukaiku" ucap Brian, ia memang berbicara tapi matanya masih terpejam.

"Kamu terlalu percaya diri" Nafiza mencubit hidung Brian.

"Kamu masih tidak mau mengaku, padahal aku sangat mencintaimu Nafiza" Brian memeluk Nafiza erat.

"Sudah pagi ayo bangun" Nafiza mendorong tubuh brian.

"Sebentar lagi" Brian menyilangkan kakinya pada kaki Nafiza, akhirnya ia memendamkan kepalanya ke dada Brian. Sekilas ia ingat hari ini akan di ajak pergi oleh Septa, ia memutuskan untuk tidak memberitahu Brian karena sudah pasti Brian tidak akan mengijinkannya, Nafiza berjanji pada dirinya sendiri akan pulang dengan cepat setelah menuruti permintaan Septa.

***

Flashback

Septa kecil tengah berlari hendak memeluk ayahnya yang baru sampai di rumah selepas pulang bekerja. Ayahnya menggendong Septa dan mengajaknya duduk di kursi taman depan rumahnya.

"Ayah tadi Septa beli robot" Septa kecil memperlihatkan mainan barunya.

"Bagus ya" sahut pak Ardi ayahnya.

Kring kring kring

Bunyi ponsel pak Ardi, ia langsung mendudukkan Septa di kursi dan mengangkat teleponnya.

"Halo, iya baik saya akan segera ke sana" pak Ardi langsung pergi meninggalkan Septa kecil, kemudian ia menghampiri dan berbicara dengan pengasuh Septa.

"Berikan semua yang Septa mau" perintahnya, Septa hanya bisa memandang punggung ayahnya pergi.

Septa tumbuh dengan kekayaan, semua yang dia inginkan bisa terpenuhi tetapi sebetulnya bukan harta dan benda yang Septa inginkan, ia hanya ingin diperhatikan oleh sekelilingnya terutama oleh ayahnya.

Flash back off

***

Septa tengah duduk di depan jendela kamarnya, ia kemudian mengambil ponselnya dan memandang foto Nafiza sambil tersenyum menyeringai.

"Aku akan selalu mendapat apa pun yang aku inginkan" Septa meremas ponselnya.

***

Nafiza melambaikan tangan ke arah Brian, kemudian Brian melajukan mobilnya dan pergi, Nafiza berjalan menuju kelasnya.

"Tita" panggil Nafiza kemudian ia berlari dan merangkul tangan Tita.

"Hari ini kamu bisa kan ikut denganku dan Septa?" tanya Nafiza.

"Sepertinya aku tidak bisa Fiz, ibuku hari ini mengajakku pergi ke rumah paman karena ada suatu acara, maaf ya" Tita memasang wajah imutnya.

"Yah mau bagaimana lagi" Nafiza sedikit kecewa.

"Kamu kabari aku ya hari ini Septa mengajak kamu kemana, lain kali aku pasti ikut" Nafiza mengangguk dan tersenyum.

***

Nafiza dan Septa tengah berada di depan gerbang sekolah, kemudian sebuah mobil berhenti tepat di depan mereka.

"Ini kuncinya tuan" seseorang turun dan menundukan tubuhnya pada Septa sambil memberikan kunci.

"Ayo Fiz" Septa menarik tangan Nafiza dan membukakan pintu mobil untuknya, kemudian Septa duduk di kursi depan dan perlahan ia melajukan mobilnya.

"Kita sebenarnya mau kemana?" tanya Nafiza.

"Ini kejutan buat kamu" Septa tersenyum memandang Nafiza dan tak lama kemudian sampailah mereka di tempat tujuan yang ternyata Septa membawa Nafiza ke taman bermain.

"Waaaahhh sudah lama aku ingin kemari"

"Ayo kamu mau naik yang mana?" Septa menarik tangan Nafiza.

Mereka menaiki Roler Coster, Kincir Raksasa, Histeria, Kora-kora, masuk ke Rumah Hantu dan Istana Boneka, terakhir mereka menaiki Komedi Putar Kuda Tunggangan. Selama menaiki wahana itu mereka tertawa bersama, Kini Nafiza dan Septa sedang memakan es krim bersama kemudian Septa melihat es krim di ujung bibir Nafiza dan mengusapnya, tetapi Nafiza langsung menepis tangan Septa berusaha mengusap bibirnya sendiri.

"Aku menyukaimu Fiz" ucap Septa mengejutkan Nafiza.

"Kamu tahu aku sudah menikah kan?"

"Menikah muda itu tidak ada artinya Fiz, hanya akan menghambat masa depan kamu"

"Sepertinya tidak begitu Septa, dan juga aku rasa kamu salah paham tentang hubungan kita. Aku hanya menganggap kamu teman, tidak lebih"

"Aku tidak salah paham Fiz, aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu" Septa memegang tangan Nafiza kemudian Nafiza melepaskannya.

"Maaf aku tidak bisa Septa" Nafiza kemudian berjalan meninggalkan Septa tetapi Septa menahan tangannya.

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau pulang" Nafiza melepas tangan Septa lagi.

"Aku antar pulang ya, aku yang bawa kamu ke sini jadi aku juga harus mengantarmu pulang" akhirnya Nafiza mengikuti Septa dari belakang.

***

Hari ini Brian pulang lebih awal karena besok akan melakukan perjalanan bisnis, dia kini sudah sampai di rumah.

"Nafiza dimana bi?" tanya Brian pada Bi Inah karena dia tidak melihat Nafiza di dalam rumah dan kamarnya.

"Tadi pak Ramli bilang nona pergi dengan teman sekolahnya tuan" Brian langsung mengambil ponselnya dan menelepon Nafiza tetapi tidak di angkat, kemudian dia memilih menelepon Tita.

"Halo Tita, apa Nafiza ada bersama kamu?" tanya Brian langsung.

"Nafiza tidak bilang ke kak Brian? dia pergi dengan Septa sepertinya ke taman hiburan" jawab Tita.

"Oke terima kasih Tita" Brian menutup teleponnya. "Anak itu!!" ia mengepalkan tangannya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Itu mah udah jadi Obsesi bukan lagi suka apalagi Cinta..

2023-08-19

0

Susi Susilawati

Susi Susilawati

tuh kan Fiza, Brian jd marah

2021-09-09

0

Aldita Heryana

Aldita Heryana

istri kecil jadi sifanya nasih kecil ya thor

2021-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama
2 New Life
3 Honey Moon
4 Angel Road
5 Cincin Pernikahan
6 Attention
7 Wejangan Mami
8 Pengakuan Brian
9 Sekretaris Cantik
10 First Kiss
11 Teman Baru
12 Pemilik Motor Merah
13 Keputusan Brian
14 Penggoda
15 Menunggu
16 Septa
17 Kekecewaan Brian
18 Janda?
19 Menghindar
20 Memaafkan
21 Hadiah Dari Brian
22 Hati Nafiza
23 Malam Itu
24 Ingin Sendiri
25 Menantu Yang Baik
26 Brian
27 Masa Kecil
28 Persiapan Kencan
29 Kencan Part 1
30 Kencan Part 2
31 Janji Yang Harus Di Tepati
32 Belajar Keras
33 Pembalasan
34 Sangat Menyukai
35 Bermain
36 Drama
37 I'm Coming
38 Keliling Roma
39 Roma II
40 Malam Panjang Di Roma
41 Pengantin Lama Rasa Baru
42 Jet Pribadi
43 Venesia
44 Es Teh Manis
45 Manja
46 Kantor Brian 1
47 Kantor Brian 2
48 Vespa Romantis
49 Tita
50 Troy
51 T2
52 Two Couple
53 Gaya Tidur
54 Selalu Penuh Kejutan
55 Hari Perpisahan
56 Sunset
57 Camping
58 Sakit
59 Nafiza KW
60 Masa Lalu
61 Masih Edisi Rumah Sakit
62 Brian Bobo
63 Tidak Tahu
64 Tak Cukup Satu Kali
65 Belajar Lagi
66 Di Paksa Semangat
67 Tanda-tanda
68 Harus Bagaimana?
69 Setuju
70 Nama Yang Bagus
71 Modus
72 Imut
73 Milik Brian
74 OTW Puncak
75 Puncak 1
76 Puncak 2
77 Puncak 3
78 Air Terjun Cibeureum 1
79 Air Terjun Cibeureum 2
80 Jomblo
81 Beraksi
82 Pencarian Tita
83 Troy Mahendra
84 Kisah Pasangan Yang Berbeda
85 Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86 Perasaan Yang Sebenarnya
87 PJ
88 Cuek
89 Malam Indah
90 Kehidupan
91 Anak
92 Kisah Brian dan Nafiza
93 Lelaki Perkasa
94 Repot dan Banyak Berpikir
95 Semua Yang Di Rencanakan
96 Pergulatan Hati
97 Hati Yang Di Kawal
98 Ospek
99 Nakal Yang Berbeda
100 Ngidam
101 Suasana Kampung
102 Tercyduk
103 Lamaran
104 Rindu Troy
105 H-1
106 Hari H
107 Sumur
108 Gara-gara laki-laki
109 Anak
110 Author Menyapa
111 Bonus Chapter
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malam Pertama
2
New Life
3
Honey Moon
4
Angel Road
5
Cincin Pernikahan
6
Attention
7
Wejangan Mami
8
Pengakuan Brian
9
Sekretaris Cantik
10
First Kiss
11
Teman Baru
12
Pemilik Motor Merah
13
Keputusan Brian
14
Penggoda
15
Menunggu
16
Septa
17
Kekecewaan Brian
18
Janda?
19
Menghindar
20
Memaafkan
21
Hadiah Dari Brian
22
Hati Nafiza
23
Malam Itu
24
Ingin Sendiri
25
Menantu Yang Baik
26
Brian
27
Masa Kecil
28
Persiapan Kencan
29
Kencan Part 1
30
Kencan Part 2
31
Janji Yang Harus Di Tepati
32
Belajar Keras
33
Pembalasan
34
Sangat Menyukai
35
Bermain
36
Drama
37
I'm Coming
38
Keliling Roma
39
Roma II
40
Malam Panjang Di Roma
41
Pengantin Lama Rasa Baru
42
Jet Pribadi
43
Venesia
44
Es Teh Manis
45
Manja
46
Kantor Brian 1
47
Kantor Brian 2
48
Vespa Romantis
49
Tita
50
Troy
51
T2
52
Two Couple
53
Gaya Tidur
54
Selalu Penuh Kejutan
55
Hari Perpisahan
56
Sunset
57
Camping
58
Sakit
59
Nafiza KW
60
Masa Lalu
61
Masih Edisi Rumah Sakit
62
Brian Bobo
63
Tidak Tahu
64
Tak Cukup Satu Kali
65
Belajar Lagi
66
Di Paksa Semangat
67
Tanda-tanda
68
Harus Bagaimana?
69
Setuju
70
Nama Yang Bagus
71
Modus
72
Imut
73
Milik Brian
74
OTW Puncak
75
Puncak 1
76
Puncak 2
77
Puncak 3
78
Air Terjun Cibeureum 1
79
Air Terjun Cibeureum 2
80
Jomblo
81
Beraksi
82
Pencarian Tita
83
Troy Mahendra
84
Kisah Pasangan Yang Berbeda
85
Semua Proses Untuk Mendapat Kebahagiaan
86
Perasaan Yang Sebenarnya
87
PJ
88
Cuek
89
Malam Indah
90
Kehidupan
91
Anak
92
Kisah Brian dan Nafiza
93
Lelaki Perkasa
94
Repot dan Banyak Berpikir
95
Semua Yang Di Rencanakan
96
Pergulatan Hati
97
Hati Yang Di Kawal
98
Ospek
99
Nakal Yang Berbeda
100
Ngidam
101
Suasana Kampung
102
Tercyduk
103
Lamaran
104
Rindu Troy
105
H-1
106
Hari H
107
Sumur
108
Gara-gara laki-laki
109
Anak
110
Author Menyapa
111
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!