Setelah menghabiskan waktu setengah jam Leta menangis, Leta pun akhirnya bangkit, lalu berjalan menuju kamar mandi. Setelah tiba di dalam kamar mandi, Leta pun mulai membasuh wajahnya dengan air dingin, lalu ia menatap dirinya melalui pantulan cermin.
"Kamu benar-benar menyedihkan Leteshia." Batinnya sembari tersenyum sendu.
"Jangan menangis lagi, ini semua sudah menjadi takdirmu, Leta. Kamu harus kuat." Ucapnya sambil menghapus air mata yang kembali terjatuh membasahi wajah cantiknya itu.
Leta kembali membasuh wajahnya, lalu setela itu, ia pun keluar dan berjalan menuju ranjangnya. Leta mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang, kedua matanya mulai terpejam secara perlahan, hingga akhirnya kedua matanya benar-benar tertutup rapat menandakan bahwa dirinya sudah tertidur dan pergi ke alam mimpinya.
***
Setelah kepergian, Leta. Pak Antonius mengambil ponselnya, lalu ia segera menghubungi Seth, asisten kepercayaannya, Ken.
"Selamat malam, pak Antonius. Ada apa anda menghubungi saya?" Tanya Seth setelah ia mengangkat panggilan dari pak Antonius.
"Malam, pak Seth. Mohon maaf karena saya sudah mengganggu waktu anda. Saya hanya ingin memberitahukan anda, bahwa Leta sudah sudah setuju untuk menikah dengan bos anda pak Seth." Ucap pak Antonius sambil meraih secangkir kopinya.
"Baiklah, saya akan menghubungi bos saya, dan kerja sama dengan perusahaan bos saya akan segera di laksanakan." Jawab Seth membuat pak Antonius senang.
"Terima kasih, pak Seth. Kalau begitu saya tutup dulu telponnya, selamat malam." Ucap pak Antonius sambil meletakan cangkir kopi itu di atas meja.
"Sama-sama, pak Antonius, dan selamat malam."
Setelah mengatakan hal itu, Seth pun langsung memutuskan sambungannya, sementara pak Antonius terlihat menghela nafasnya kasar.
"Semoga semuanya berjalan lancar. Sekali lagi maafkan paman, Leta." Batin pak Antonius sambil mengusap wajahnya gusar.
***
Kediaman Ken.
Ken berjalan menuju nakas, saat ia mendengar ponselnya berdering. Ken segera memgambil benda pipih itu, lalu menggeser tombol berwarna hijau dan menempelkan benda pipih itu di telinganya.
"Ada apa, Seth?" Tanyanya sambil berjalan menuju sofa yang ada di dalam kamarnya.
"Bos, saya sudah mendapat kabar, bahwa nona Leta sudah setuju untuk menikah dengan, anda." Ucap Seth membuat Ken seketika menyunggingkan senyumannya.
"Bagus sekali." Seru Ken terlihat begitu bahagia.
"Ada lagi yang ingin kau sampaikan?" Tanya Ken tanpa menghilangkan senyuman di wajah tampannya.
"Tidak ada, bos. Saya hanya ingin menyampaikan itu saja."
"Baiklah, karena kau sudah memberiku kabar baik, bonus bulan ini aku tambahkan dua kali lipat." Ucap Ken membuat Seth girang.
Setelah mengatakan hal itu, Ken pun langsung memutuskan sambungannya. Senyuman di wajahnya tidak pernah hilang.
"Akhirnya kau akan menjadi milikku seutuhnya, Leteshia. Aku semakin tidak sabar, untuk menikahimu." Ucap Ken sambil menggigit jarinya.
Tok....tok....tok....
Suara ketukan pintu, membuat Ken mendengus kesal. Ia pun langsung berdiri dan berjalan dengan tidak senang ke arah pintu kamarnya.
"Ada apa."Tanya Ken ketika pintu kamar itu sudah di buka olehnya.
"Maaf mas Ken, di bawah ada nyonya yang ingin bertemu dengan anda." Ucap si pengetuk pintu yang tak lain adalah pelayan di kediamannya.
"Ada apa mama malam-malam kemari? Hmmm pasti ada sesuatu." Batin Ken penasaran.
Tanpa berkata apa-apa, Ken pun langsung melangkahkan kedua kakinya menuruni anak tangga dan berjalan menghampiri sang mama.
"Ada apa mah, tumben mama malam-malam kesini?" Tanya Ken selalu dengan nada suaranya yang lembut.
"Sayang mama mau ngomong sesuatu sama kamu." Ucap Natasha membuat Ken langsung mengernyitka keningnya.
"Mau ngomongin apa mah? Kan mama bisa telpon aku, biar aku yang datang ke tempat mama." Sahut Ken masih dengan nada suaranya yang lembut.
"Tidak apa-apa, lagian mama sudah lama tidak ke tempatmu, nak." Ucap sang mama sambil mengusap pundak putra semata wayangnya itu.
"Jadi begini, Ken. Mama mau menjodohkanmu dengan Stela, putri teman mama itu. Dia gadis yang baik dan juga sangat cantik. Mama rasa, dia sangat cocok denganmu, Ken." Seru Natasha sambil menatap putranya, berharap sang putra mau menerima perjodohannya.
Ken menarik nafasnya dalam-dalam, lalu mengeluarkannya secara perlahan, kemudian ia menggenggam tangan sang mama dengan lembut. "Mah, aku tidak menyukai, Stela. Jadi mama lupakan saja tentang perjodohan ini, ya." Ucap Ken lembut.
"Sayang, kamu kan belum mencobanya. Mana bisa kamu bilang tidak menyukai Stela, sementara kamu sendiri belum mengenal dekat dia. Cobalah untuk menjalin hubungan dengannya, mama yakin kamu pasti akan menyukai, Stela." Saran sang mama sambil menayap putranya lekat.
"Ma,h aku tidak akan pernah menyukai Stela, karena aku sudah memiliki calon menantu buat mama, dan aku sangat mencintainya, mah. "Ucap Ken terlihat serius.
Sontak saja ucapan putra semata wayangnya itu membuat Natasha terkejut. Bagaimana ia tidak terkejut, selama ini Ken tidak pernah berbicara apapun tentang seorang gadis, bahkan saat ia bertanya kepada Seth pun, Seth selalu mengatakan bahwa putranya tidak pernah dekat dengan wanita mana pun. Namun, kali ini Ken justru dengan terus terang bilang kepadanya, bahwa dia mencintai seorang gadis, sekaligus calon menantu untuknya.
Di lihat dari raut wajahnya pun, sepertinya Ken sama sekali tidak sedang membohonginya.
"Jadi, mama jangan menjodoh-jodohkan aku lagi dengan Stela, atau wanita manapun itu." Sambung Ken membuat sang mama langsung tersadar dari keterkejutannya.
"Beneran kamu Ken? Siapa gadis beruntung itu? Apa mama mengenalnya?" Tanya Natasha antusias.
Ken menarika nafasnya dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan. Matanya tidak pernah beralih, menatap sang mama yang terlihat sangat penasaran.
"Mama masih ingat dengan kejadian 12 tahun yang lalu? Saat aku di kejar-kejar beberapa penjahat yang ingin membunuhku. Dan aku pernah bilang sama mama, bahwa ada seorang gadis kecil yang berusia sepuluh tahun menyelamatkan aku dari para penjahat itu."Ucap Ken membuat Natasha kembali teringat ke kejadian 12 tahun yang lalu.
"Iya sayang, mama ingat dengan kejadian itu. Lalu apa hubungannya dengan wanita yanh kamu cintai?" Tanya sang mama sambil menatap lekat putranya.
"Jadi, gadis yang aku cintai adalah dia, mah. Aku sudah menemukannya, mah. Dan sebentar lagi dia akan menjadi istriku." Ucap Ken membuat sang mama kembali terkejut.
"Sungguh, sayang?" Tanya sang mama yang mendapat anggukkan kepala dari putranya itu.
"Astaga... Sungguh kebetulan sekali. Mama sangat senang mendengarnya, sedari dulu mama sangat ingin sekali bertemu dengan penyelamatmu itu nak." Ucap Natasha terlihat begitu bahagia.
"Kapan kamu akan mengenalkannya sama mama? Mama sudah tidak sabar untuk bertemu dengan calon menantu mama itu." Tanya sang mama begitu antusias.
"Sabar ya, mah. Sebentar lagi juga mama akan bertemu dengannya." Jawab Ken sambil memperlihatkan senyumannya yang manis.
"Baiklah, tapi jangan terlalu lama, sayang. Karena mama benar-benar sudah tidak sabar untuk bertemu dengan gadis yang sudah menyelamatkanmu, sekaligus membuatmu jatuh hati." Ucap sang mama membuat semu merah di wajah Ken tergambar jelas.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
semangat nya ken
2022-07-28
2
Wirda Lubis
leta jangan nangis yang di jodoh kan sama kamu orang nya baik
2022-07-26
0
Vita Zhao
ken gak sabaran banget pengen nikahin leta😅
2022-07-23
0