Bab 16

Setelah beberapa menit terdiam, akhirnya Natalia pun kembali bersuara dengan intonasi yang sedikit tinggi.

"Ini semua gara-gara papa yang membiarkan Leta tinggal di sini. Kalau saja papa tidak membiarkan gadis itu tinggal di sini, mungkin saja yang ingin di nikahi oleh Ken itu putri kita, Emily."

"Mah, Leta itu keponakan papa satu-satunya. Dia sudah tidak memiliki orangtua lagi, saudara dia hanya kita, mah. Kenapa mama tega berbicara seperti itu?" Seru pak Antonius sambil menatap istrinya kesal.

"Tapi, pah... "

"Sudahlah, mah. Tidak perlu di bahas lagi, papa cape mau istirahat." Sela pak Antonius sambil beranjak dari tempat duduknya, kemudian ia pergi meninggalkan istrinya yang terlihat semakin kesal.

***

Keesokan harinya...

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Leta sudah terbangun dari tidurnya, ia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah lima belas menit, Leta pun akhirnya keluar dari kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Ia berjalan menuju lemari pakaiannya, dan membuka lemari tersebut untuk mengambil pakaian yang biasa ia pakai untuk bekerja.

Setelah ia mengambil pakaian tersebut, ia pun langsung memakainya di tempat, setelah selesai berpakaian, Leta kembali melangkahkan kedua kakinya menuju meja rias yang berukuran sedang, lalu ia duduk di atas kursi yang biasa ia gunakan untuk menata wajahnya.

Leta mulai memoleskan sedikit bedak di wajahnya, tak lupa ia juga mewarnai bibirnya dengan lipstick berwarna natural agar bibirnya tidak terlihat pucat. Kemudian Leta menyisir rambutnya lalu menguncirnya.

Setelah semuanya selesai, Leta pun langsung berdiri dari kursinya, ia berjalan menuju nakas untuk mengambil benda pipih miliknya lalu menyimpannya di dala tas kecil yang biasa ia pakai saat pergi bekerja.

"Sudah waktunya berangkat." Ucap Leta ketika ia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 07.15 pagi.

Leta pun segera melangkahkan kedua kakinya keluar dari dalam kamar miliknya. Leta mulai menuruni anak tangga satu persatu, di bawah sana, paman dan juga bibinya sudah duduk manis di atas kursi meja makan.

Pak Antonius yang melihat keponakannya pun langsung tersenyum, lalu berkata. "Leta, sarapan dulu."

Leta tersenyum sambil berjalan menghampiri pamannya. "Tidak perlu, paman. Aku harus berangkat sekarang." Jawabnya lembut sambil mengulurkan tangan kanannya untuk berpamitan.

"Loh kamu tidak sarapan dulu?" Tanya sang paman yang mendapat gelengan kepala dari Leta.

"Tidak, paman. Aku sarapan di tempat kerja saja." Jawab Leta selalu memperlihatkan senyumannya yang manis membuat siapapun pasti akan menyukainya.

"Oh yasudah kalau begitu. Tapi ingat! Nanti kamu sarapan, ya. Jaga kesehatan kamu, mengerti." Ucap pak Antonius penuh perhatian.

"Iya, paman. Aku mengerti. Yasudah kalau begitu aku berangkat dulu." Pamit Leta sambil mencium punggung tangan pamannya, kemudian ia mengulurkan tangannya pada sang bibi.

"Bi, aku berangkat dulu, ya." Pamitnya yang hanya mendapat deheman malas dari Natalia. Leta tersenyum, sudah biasa ia di perlakukan seperti itu oleh bibinya, sempat juga ia berpikir untuk ngontrak, namun sang paman melarangnya.

"Oh, iya. Nanti setelah kamu pulang kerja, ada yang mau paman bicarakan sama kamu." Ucap pak Antonius membuat Leta mengernyitkan kening penasaran.

"Baik paman, yasudah aku berangkat dulu, ya." Seru Leta yang mendapat anggukkan kepala dari pamannya.

Setelah itu Leta pun berjalan melangkahkan kedua kakinya menuju pintu depan dengan hati bertanya-tanya.

"Paman ingin membicarakan apa, ya? Kenapa terlihat sangat serius sekali? Ah sudahlah, nanti juga aku bakalan tahu sendiri." Batin Leta sambil menyalakan mesin motornya.

Leta mulai melajukan kendaraan roda dua itu dengan sangat hati-hati, ia tidak ingin kejadian beberapa hari yang lalu kembali menimpanya karena kecerobohannya sendiri.

***

Restaurant Samudera.

Leta sudah tiba di tempat kerjanya, ia pun segera memarkirkan motornya, lalu turun dan berjalan masuk ke dalam restauramt tersebut.

"Hmm tumben Sam pagi-pagi sudah ada disini, biasanya kan dia datang jam sepuluhan." Gumam Leta saat ia melihat Sam sang meneger sudah berada di dalam restauran itu.

"Ah sebaiknya aku menyapanya dulu." Batinnya sambil melangkahkan kedua kakinya menghampiri Sam.

"Selamat pagi, pak Sam." Sapa Leta sambil memperlihatkan senyuman manisnya.

"Pagi Leteshia. Sepertinya kamu melupakan panggilanmu hmm." Ucap Sam sedikit tidak suka saat mendengar Leta memanggil dirinya dengan sebutan, pak. Padahal ia sudah memperingati Leta untuk tidak memanggil dirinya dengan sebutan pak, namun sepertinya gadis itu masih belum terbiasa memanggil dirinya tanpa sebutan pak di depannya.

"Maaf, aku...."

"Tidak apa-apa, Leta. Tapi ingat! Lain kali jangan panggil aku dengan sebutan pak lagi, mengerti." Sela Sam dengan tegas.

"Mengerti." Jawab Leta cepat.

"Kamu sudah sarapan belum?" Tanya Sam lembut.

"Belum." Jawab Leta singkat.

"Kebetulan sekali aku juga belum sarapan, bagaimana kalau kita sarapan bareng?" Ucap Sam sambil menatap Leta lekat.

"Boleh, tapi tunggu Arsha dulu ya. Sepertinya dia sebentar lagi sampai." Sahut Leta yang mendapat anggukkan kepala dari Sam.

Beberapa menit kemudian Arsha pun tiba di Restaurant itu.

"Selamat pagi Leteshia yang cantik kaya bidadari, sahabatmu yang tak kalah cantik dan juga baik hati ini telah sampai." Cerocos Arsha tanpa melihat sang meneger yang sedang duduk di belakang sahabatnya itu.

"Astaga Arsha, pagi-pagi sudah lebay begitu, kamu tidak menyapa pak Sam?" Ucap Leta sambil menggelengkan kepalanya saat mendengar ocehan sahabatnya itu.

"Pak Sam?" Arsha mengernyitkan keningnya sambil menatap Leta, Leta mengangguk lalu ia pun menyingkir agar sahabatnya itu dapat melihat jelas kehadiran sang meneger.

"Astaga, maafkan saya karena tidak melihat kehadiran anda, barusan. Oh iya selamat pagi pak Samuel yang ganteng, baik hati dan tidak sombong, tumben sekali anda pagi-pagi sudah ada disini, mau ngajak saya sarapan bareng ya, uhh sosweet banget sih pak Sam. " Cerocos Arsha sambil memperlihatkan senyuman manisnya.

"Terima kasih atas pujiannya Arshavina yang tak kalah cantiknya dari Leteshia. Mari kita pergi sarapan bersama, kita sudah nungguin kamu dari tadi." Seru Sam sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Ah yasudah kalau begitu, mari kita pergi. Nanti keburu siang, terus kita gak bisa sarapan lagi." Ucap Arsha antusias.

Mereka pun mulai melangkahkan kakinya menuju tempat yang biasa Leta dan Arsha datangi untuk sarapan.

"Ta, kenapa pak Sam pagi-pagi sudah ada di restauran? Biasanya kan dia datangnya jam sembilan." Bisik Arsha yang masih saja penasaran dengan kedatangan sang manager yang beda dari biasanya.

"Mana gue tahu, Arsha. Coba lo tanya sama pak Sam nya langsung." Jawab Leta pelan agar sang meneger tidak mendengar pembicaraannya dengan Arsha.

"Ishh, masa iya gue nanya langsung sama orangnya, nanti yang ada gue di bilang kepoh lagi." Bisik Arsha sambil menatap sang meneger dari belakang.

"Kan, emang lo kepo Arsha. Sudahlah sebaiknya kita cepat jalan, jangan sampai waktu sarapan kita habis di jalan saja." Bisik Leta sambil mempercepat langkah kakinya menyusul Sam yang sudah jauh.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Mutayam Setiyanto

Mutayam Setiyanto

ceritanya hampir mirip ky novel sebelah yg kubaca Thor . tp gpp...tetep gaskeun baca 👍👍

2022-09-08

1

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

lanjuut

2022-07-28

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2022-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab56
57 Bab57.
58 Bab58
59 Bab59
60 bab60
61 bab61
62 bab62
63 bab63
64 Bab64
65 Bab65
66 Bab66
67 Bab67
68 Bab68
69 Bab69
70 Bab70. Mandi Air Dingin
71 Bab71. Hari keberuntungan Ken
72 Kucing Nakal
73 Saling berteriak
74 Aku mau jadi simpananmu
75 Pelanggan gila
76 Kamu tidak apa-apa kan?
77 Salah paham yang memalukan
78 Bisa nahan lapar demi kamu
79 Kenapa jantungku deg-degan begini
80 Dia calon istriku!
81 Tiba-tiba telapak kakiku sakit
82 Dasar bodoh
83 Dasar bunglon
84 Mencari kesempatan dalam kesempitan
85 Good night baby
86 Dasar gadis ceroboh
87 Cemburu, kesal, marah
88 Kenapa jantungku seperti ini
89 Kamu egois
90 Ada apa dengannya
91 Sayang, bangun
92 Menangisi pria lain di depanku
93 Cuma kamu yang berani memerintahku
94 Gadis kebo
95 Maaf sayang
96 Aku serius sayang
97 Dia calon istriku, mah
98 Promo novel baru
99 Wanita sangat istimewa bagiku
100 Dia hanya seorang pelayan
101 Karena aku suka bekas bibirmu
102 Berhenti menggodaku
103 Jangan macam-macam
104 Ciuman lembut
105 Kamu sedang memikirkan apa?
106 Laki-laki aneh
107 Amarah Ken
108 Sahabat Ken
109 Rencana pernikahan
110 Suasana hati yang baik
111 Cari sampai lubang semut
112 Akhirnya saya menemukan anda, Nona.
113 Besok pernikahan kita
114 Puisi dari Raymond
115 Cerita Raymond
116 Hari Pernikahan. (Ending)
117 Promosi Cerita. Squel dari novel ini
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab56
57
Bab57.
58
Bab58
59
Bab59
60
bab60
61
bab61
62
bab62
63
bab63
64
Bab64
65
Bab65
66
Bab66
67
Bab67
68
Bab68
69
Bab69
70
Bab70. Mandi Air Dingin
71
Bab71. Hari keberuntungan Ken
72
Kucing Nakal
73
Saling berteriak
74
Aku mau jadi simpananmu
75
Pelanggan gila
76
Kamu tidak apa-apa kan?
77
Salah paham yang memalukan
78
Bisa nahan lapar demi kamu
79
Kenapa jantungku deg-degan begini
80
Dia calon istriku!
81
Tiba-tiba telapak kakiku sakit
82
Dasar bodoh
83
Dasar bunglon
84
Mencari kesempatan dalam kesempitan
85
Good night baby
86
Dasar gadis ceroboh
87
Cemburu, kesal, marah
88
Kenapa jantungku seperti ini
89
Kamu egois
90
Ada apa dengannya
91
Sayang, bangun
92
Menangisi pria lain di depanku
93
Cuma kamu yang berani memerintahku
94
Gadis kebo
95
Maaf sayang
96
Aku serius sayang
97
Dia calon istriku, mah
98
Promo novel baru
99
Wanita sangat istimewa bagiku
100
Dia hanya seorang pelayan
101
Karena aku suka bekas bibirmu
102
Berhenti menggodaku
103
Jangan macam-macam
104
Ciuman lembut
105
Kamu sedang memikirkan apa?
106
Laki-laki aneh
107
Amarah Ken
108
Sahabat Ken
109
Rencana pernikahan
110
Suasana hati yang baik
111
Cari sampai lubang semut
112
Akhirnya saya menemukan anda, Nona.
113
Besok pernikahan kita
114
Puisi dari Raymond
115
Cerita Raymond
116
Hari Pernikahan. (Ending)
117
Promosi Cerita. Squel dari novel ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!