Bab 09

Kediaman Georgy.

Emily berjalan menghampiri mamanya, kemudian ia duduk di atas sofa samping sang mama."Mah, aku laper." Ucapnya manja.

Natalia mengelus lembht pucuk kepala putri semata wayangnya itu, kemudian ia berkata dengan nadanya yang sangat lembut."Iya sayang, nanti mama bilang sama si bibi untuk nyiapin makan malam kita ya."

Emily tersenyum sambil mengangguk pelan. "Iya mah." Jawabnya pelan.

Natalia pun langsung memanggil si bibi dan meminta si bibi untuk menyiapkan makan malam. "Bibi tolong siapkan makan malam buat kita." Perintahnya selalu terkesan datar.

Si bibi tersenyum sambil mengangguk pelan. "Baik, bu." Jawabnya ramah. Lalu si bibi pun segera bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan malam majikannya.

Setelah kepergian si bibi, Emily menelisik seluruh ruangan rumahnya, ia mengernyitkan keningnya ketika ia tidak mendapati sang papa di kediamannya itu. "Mah, apa papa belum pulang?" Tanyanya sambil menatap sang mama.

Natalia menghela nafasnya kasar, lalu ia meraih secangkir teh hangat, dan meneguknya secara perlahan. "Papamu sibuk, sayang. Jadi dia belum pulang." Jawab Natalia sembari menaruh kembo secangkir teh itu di atas meja.

"Tumben sekali, biasanya kan papa selalu membawa pekerjaannya ke rumah." Seru Emily sambil memainkan jari-jarinya yang lentik.

"Kamu kan tahu, sekarang perusahaan papa sedang dalam masalah, ya kemungkinan saat ini papamu sedang mengadakan pertemuan dengan kliennya, atau mungkin papamu sedang mencari bantuan sama orang yang bisa membantu perusahaan papamu itu." Jelas Natalia membuat Emily harus menghela nafasnya dengan kasar.

"Hmm, kalau misalkan papa tidak dapat menemukan seseorang yang dapat membantu masalah perusahaan, bagaimana, mah? Apakah perusahaan papa akan bangkrut?" Tanya Emily sambil menatap mamanya.

"Ntahlah, mungkin saja." Jawab Natalia pelan.

Leta yang baru saja masuk pun mendengar semua pembicaraan bibi dan juga kakak sepupunya itu. Leta menghela nafasnya panjang, rasanya ia ingin sekali membantu keuangan paman dan bibinya itu, namun apalah daya, jangankan untuk membantu perusahaan sang paman, buat ganti rugi mobil yang ia tabrak saja, ia masih belum mampu.

Perlahan Leta kembali berjalan melangkahkan kedua kakinya menuju kamar. Namun belum sempat kakinya menaiki anak tangga, suara Natalie pun masuk ke gendang telinganya dan seketika membuat Leta langsung menghentikan langkah kakinya.

"Kamu baru pulang?" Tanya Natalie selalu saja dingin.

"Iya, bi." Jawab Leta selalu tetap ramah dan selalu memperlihatkan senyuman manisnya.

"Kalau begitu kamu pergi ke dapur, bantuin si bibi untuk menyiapkan makan malam, Emily sudah kelaparan!" Perintah Natalia, seolah-olah Leta bukanlah keponakannya.

Leta mengangguk sambil memperlihatkan senyumannya. "Iya, bi." Jawabnuya lembut.

"Cepetan sana." Perintah Natalia sambil menatap sinis keponakan dari suaminya itu. Leta hanya tersenyum, sambil mengangguk, lalu setelah itu, Leta pun langsung melangkahkan kedua kakinya menuju dapur. Sudah hal biasa bagi Leta mendapat perlakuan seperti itu dari bibinya, selama bibinya tidak main kekerasan dan tidak menyinggung tentang kematian orangtuanya, Leta akan selalu menghormati istri pamannya itu.

Emily tersenyum puas, sambil menatap Leta sinis, ia memang tidak menyukai Leta, adik sepupunya itu, ntahlah, mungkin karena kecantikan Leta yang membuatnya merasa iri sekaligus tersaingi.

Kediaman Kyler.

Seorang pelayan menghampiri Natasha yang tengah asyik menikmati secangkir teh melati hangat kesukaannya.

"Permisi, bu. Di depan ada tamu perempuan muda dan cantik." Seru si pelayan itu ramah.

Natasha seketika mendongah menatap pelayan itu."Kenapa tidak di suruh masuk saja, bi. Itu pasti Stela. Suruh dia masuk, bi. Bilang saja saya sudah menunggunya di ruang tamu." Perintah Natasha terlihat senang.

Pelayan itu mengangguk pelan. "Baik, bu." Jawabnya sopan. Lalu setelah itu pelayan itu pun berjalan menuju pintu depan.

Pelayan itu segera membuka pintu itu, dan mempersilahkan gadis cantik bernama Stela itu. "Silahkan masuk, nona. Bu Natasha sudah menunggu anda di ruang tamu." Ucap si pelayan itu dengan ramah.

Stela hanya mengangguk, rasanya ia ingin mencaci maki si pelayan itu karena sudah membiarkan dirinya berdiri di depan pintu, namun Stela harus menahan emosinya, karena saat ini ia harus memperlihatkan sifat ramahnya dan memberikan kesan terbaik untuk semua yang ada di dalam rumah berukuran besar itu.

Stela berjalan melangkahkan kedua kakinya melewati si pelayan tersebut dan berjalan menuju ruangan di mana Natasha berada saat ini.

Natasha yang melihat kedatangan Stela pun tersenyum ssnang sambil bergegas menghampiri Stela.

"Sayang kamu sudah sampai nak." Ucapnya sambil memeluk Stela hangat.

Stela tersenyum sambil membalas pelukan hangat sahabat mamanya itu. "Sudah tante, Aku baru saja tiba dan langsung kemari untuk bertemu dengan tante. Aku kangen sekali dengan tante." Sahut Stela lembut.

Natasha melepaskan pelukannya, ia menatap Stela lekat. "Tante juga sangat kangen sama kamu, ayo duduk dulu sayang." Ajaknya sambil menggandeng lengan Stela dan berjalan menuju sofa.

Natasha dan juga Stela pun duduk di atas sofa. "Bagaimana kabarmu dan mamamu di luar negeri sayang?" Tanya Natasha sambil mengelus lembut tangan putri sahabatnya itu.

"Baik, tante. Dan tante dapat salam dari mama." Jawab Stela tanpa mengubah nada suaranya yang lembut dan halus.

"Ah syukurlah, salam kembali untuk mamamu, ya. Oh iya sebentar tante minta si bibi dulu untuk buatkan kamu minum. Kamu ingin minum apa, Stel?"

"Apa aja, tante. Gak perlu repot-repot." Jawab Stela sambil memperlihatkan senyumannya yang manis.

"Tidak, kok. Kamu tunggu disini dulu, ya. Tante tinggal sebentar." Ucap Natasha yang mendapat anggukan kepala dari Stela. Setelah itu Natasha pun langsung beranjak dari tempat duduknya kemudian ia berjalan menuju dapur dan meminta si bibi untuk membuatkan Stela minuman sekaligus menyiapkan cemilannya.

Setelah beberapa menit, Natasha pun kembali bersama si bibi yang membawa nampan berisikan minuman dan juga cemilan. Si bibi langsung meletakan minuman dan juga cemilan itu di atas meja, lalu ia pun berpamitan pergi ke dapur, sementara Natalie duduk kembali di atas sofa samping Stela.

"Minum dulu sayang." Ucap Natasha yang mendapat anggukkan kepala dari Stela.

Stela mulai meraih minumannya, kemudian ia meneguk dengan pelan, layaknya seorang wanita elegan.

"Oh iya, berapa lama kamu akan tinggal di Indonesia, Stel?" Tanya Natasha setelah Stela menaruh kembali minumannya di atas meja.

"Emm mungkin selamanya tante." Jawab Stela lembut.

"Loh, bukannya kamu dan mamamu sudah memutuskan untuk menetap di luar negeri, ya?"

"Ah, sepertinya mama ingin kembali tinggal di sini, tante. Mungkin saja bulan depan mama sudah pulang kesini." Jawab Stela di iringi dengan senyuman manisnya.

"Oh begitu, lalu perusahaan papamu disana bagaimana?"

"Emm aku tidak tau tante. Mungkin papa yang akan tetap tinggal di sana dan mengurus perusahaannya. Sementara aku sama mama, akan tinggal di sini." Jawab Stela masih dengan nada suaranya yang lembut.

"Oh begitu." Seru Natasha sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Setelah percakapan itu, mereka pun mulai mengobrol hal lainnya sambil menikmati cemilan dan juga minumannya masing-masing.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

A'is Royhan Rasyid

A'is Royhan Rasyid

semangat kuatkan leta sampk waktunya datang pasti kebebasan menanti mu n semoga selalu d limpakan kebahagiaan juga dpt mertua baik seperti ibu kandung kasih sayangnya Amiin

2022-07-28

3

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

semangat

2022-07-28

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

perjodohan di mulai

2022-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab56
57 Bab57.
58 Bab58
59 Bab59
60 bab60
61 bab61
62 bab62
63 bab63
64 Bab64
65 Bab65
66 Bab66
67 Bab67
68 Bab68
69 Bab69
70 Bab70. Mandi Air Dingin
71 Bab71. Hari keberuntungan Ken
72 Kucing Nakal
73 Saling berteriak
74 Aku mau jadi simpananmu
75 Pelanggan gila
76 Kamu tidak apa-apa kan?
77 Salah paham yang memalukan
78 Bisa nahan lapar demi kamu
79 Kenapa jantungku deg-degan begini
80 Dia calon istriku!
81 Tiba-tiba telapak kakiku sakit
82 Dasar bodoh
83 Dasar bunglon
84 Mencari kesempatan dalam kesempitan
85 Good night baby
86 Dasar gadis ceroboh
87 Cemburu, kesal, marah
88 Kenapa jantungku seperti ini
89 Kamu egois
90 Ada apa dengannya
91 Sayang, bangun
92 Menangisi pria lain di depanku
93 Cuma kamu yang berani memerintahku
94 Gadis kebo
95 Maaf sayang
96 Aku serius sayang
97 Dia calon istriku, mah
98 Promo novel baru
99 Wanita sangat istimewa bagiku
100 Dia hanya seorang pelayan
101 Karena aku suka bekas bibirmu
102 Berhenti menggodaku
103 Jangan macam-macam
104 Ciuman lembut
105 Kamu sedang memikirkan apa?
106 Laki-laki aneh
107 Amarah Ken
108 Sahabat Ken
109 Rencana pernikahan
110 Suasana hati yang baik
111 Cari sampai lubang semut
112 Akhirnya saya menemukan anda, Nona.
113 Besok pernikahan kita
114 Puisi dari Raymond
115 Cerita Raymond
116 Hari Pernikahan. (Ending)
117 Promosi Cerita. Squel dari novel ini
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab56
57
Bab57.
58
Bab58
59
Bab59
60
bab60
61
bab61
62
bab62
63
bab63
64
Bab64
65
Bab65
66
Bab66
67
Bab67
68
Bab68
69
Bab69
70
Bab70. Mandi Air Dingin
71
Bab71. Hari keberuntungan Ken
72
Kucing Nakal
73
Saling berteriak
74
Aku mau jadi simpananmu
75
Pelanggan gila
76
Kamu tidak apa-apa kan?
77
Salah paham yang memalukan
78
Bisa nahan lapar demi kamu
79
Kenapa jantungku deg-degan begini
80
Dia calon istriku!
81
Tiba-tiba telapak kakiku sakit
82
Dasar bodoh
83
Dasar bunglon
84
Mencari kesempatan dalam kesempitan
85
Good night baby
86
Dasar gadis ceroboh
87
Cemburu, kesal, marah
88
Kenapa jantungku seperti ini
89
Kamu egois
90
Ada apa dengannya
91
Sayang, bangun
92
Menangisi pria lain di depanku
93
Cuma kamu yang berani memerintahku
94
Gadis kebo
95
Maaf sayang
96
Aku serius sayang
97
Dia calon istriku, mah
98
Promo novel baru
99
Wanita sangat istimewa bagiku
100
Dia hanya seorang pelayan
101
Karena aku suka bekas bibirmu
102
Berhenti menggodaku
103
Jangan macam-macam
104
Ciuman lembut
105
Kamu sedang memikirkan apa?
106
Laki-laki aneh
107
Amarah Ken
108
Sahabat Ken
109
Rencana pernikahan
110
Suasana hati yang baik
111
Cari sampai lubang semut
112
Akhirnya saya menemukan anda, Nona.
113
Besok pernikahan kita
114
Puisi dari Raymond
115
Cerita Raymond
116
Hari Pernikahan. (Ending)
117
Promosi Cerita. Squel dari novel ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!