Ken menghembuskan nafasnya kasar, kejadian dua belas tahun yang lalu masih teringat jelas di kepalanya, dari kejadian itu, Ken mulai berlatih pertahanan dirinya, ia tidak ingin kejadian itu menimpah mama tercintanya.
Ken kembali lagi memfokuskan dirinya dengan pekerjaan yang menumpuk di hadapannya. Ia berusaha untuk melupakan wajah cantik yang kini selalu ada di dalam kepalanya.
Sementara itu, di tempat lain, Leteshia atau yang akrab di panggil dengan sebutan Leta tengah mengantar pesanan pelanggannya, namun karena pikirannya tidak pokus, dia pun terjatuh, tersandung kursi yang ada di depannya.
"Astaga, bodoh sekali aku," Gerutunya sambil membereskan makanan yang sudah berserakan di lantai.
"Hey kau! Kalau kerja yang bener, lihat gaunku jadi kotor gara-gara kamu, sialan." Hardik seorang perempuan yang baru saja terkena tumpahan makanan yang di bawa oleh Leta
Semua pengunjung langsung menatap ke arahnya, Leta langsung bangkit dan langsung meminta maaf kepada perempuan itu.
"Ahh maafkan atas kecerobohan saya, nona. Biar saya bantu membersihkan gaun anda, nona." Ucap Leta merasa bersalah karena sudah mengotori gaun yang di pakai oleh perempuan itu.
Leta mengambil tisu yang ada di atas meja, ia berniat untuk membantu membersihkan gaun yang di pake oleh perempuan yang tidak sengaja terkena tumpahan makanannya.
Namun tanpa ia duga justru perempuan itu malah menepis tangannya dengan kasar, wajahnya terlihat begitu marah.
"What maaf? Kamu pikir dengan meminta maaf gaunku akan kembali bersih seperti semula hah?" Sentak perempuan itu penuh amarah.
"Dan singkirkan tangan kotormu itu, lebih baik kamu panggil maneger kamu kesini, pelayan tidak becus bekerja sepertimu, seharusnya tidak di pekerjaankan di tempat seperti ini."Perintah perempuan itu dengan sinis.
Samuel atau lebih akrab di panggil Sam selaku maneger yang tanpa sengaja mendengar keributan itupun, segera datang menghampirinya.
"Ada apa ini? kenapa berantakan sekali?" Tanya Sam kepada Leta.
"Maaf pak Sam, ini semua salah saya, saya yang ceroboh dan membuat semuanya berantakan."Leta menjawab dengan nada bersalahnya.
"Anda siapa?" Tanya perempuan itu kepada Sam.
"Maaf nona, saya adalah maneger di restaurant ini, dan saya minta maaf atas kecerobohan pelayan saya." Sam menjawab dengan ramah.
"Oh bagus sekali, kebetulan anda maneger disini, jadi saya mau anda memecat pelayan anda yang sudah membuat gaun saya kotor" Ucap perempuan itu sambil menatap sinis ke arah Leta.
"Mohon maaf nona, saya tidak bisa memecatnya dan saya akan ganti rugi dengan menyajikan menu special di restaurant ini secara gratis." Ucap Sam masih dengan sikap yang ramah.
"Sekali lagi saya minta maaf atas kekacauan ini" Ucapnya kembali.
Perempuan itu semakin marah. Ia tidak terima dengan apa yang di ucapkan oleh Sam barusan. Perempuan itu menatap Sam dengan amarah yang semakin membludak.
"Anda pikir saya kekurangan uang, sampai anda memberikan makanan gratis kepada saya hah?" Geram perempuan itu dengan tangan yang mulai terkepal menahan emosinya.
"Maaf nona saya tidak bermaksud...." Sebelum Sam menyelesaikan ucapannya, perempuan itu sudah membuka mulutnya kembali.
"Sudahlah anda diam saja, biar saya telpon pacar saya, dan kalian bersiap-siaplah untuk kehilangan restaurant ini." Ancam perempuan itu sambil memperlihatkan senyuman jahatnya layaknya seorang antagonis.
Sam dan juga Leta hanya dapat menghela nafasnya dengan pelan, Sam juga tidak yakin jika pacar yang tengah di hubungi oleh perempuan itu, dapat membeli restaurant miliknya.
Sedangkan perempuan itu mulai mengeluarkan ponsel miliknya, kemudian ia menghubungi seseorang yang dia sebut sebagai pacarnya itu.
***
Perusahaan Kendrick Group.
Ken yang sedang mengerjakan pekerjaannya, merasa terganggu dengan getaran yang berasal dari ponsel miliknya. Susah payah ia memfokuskan dirinya dengan pekerjaan di hadapannya, namun belum sampai dua jam, fokusnya terganggu oleh seseorang yang kini sedang menghubunginya.
Ken mendengus kesal, tangannya mengusap wajahnya frustasi, sepertinya orang yang sedang menghubunginya saat ini akan mendapat omelan dari dirinya.
"Sialan!!! Siapa yang berani menggangguku di jam segini? Apa dia sudah bosan hidup?" Geram Ken di iringi dengan helaan nafasnya yang panjang.
Ken kemudian mengambil benda pipih itu, lalu menggeser tombol berwarna hijau.
"Katakan ada apa kau memggangguku?" Tanya Ken dengan nada selalu dingin bagaikan es.
"Sayang! Kenapa lama sekali kamu mengangkat telponku? Kamu tidak tahu kalau aku saat ini sedang ada masalah?" Ucap seorang perempuan dari seberang telpon sana dengan nada suara yang terdengar begitu manja, membuat Ken merasa muak.
"Aku lagi sibuk Gresia, dan katakan apa maumu?" Tanya Ken tanpa mengubah nada suaranya yang dingin itu. Ya perempuan itu adalah Gresia Filifs, perempuan yang selalu mengakui dirinya sebagai kekasih Ken.
"Maaf sayang aku gak tahu kalau kamu lagi sibuk." Ucap Gresia masih dengan nadanya yang manja semakin membuat Ken muak mendengarnya.
Ken kembali menghembuskan nafasnya kasar, kemudian ia bertanya. "
"Katakkan saja! Apa yang mau kamu bicarakan." Tegas Ken sembari memijit pelipisnya.
"Sayang, aku sedang berada di restaurant, dan gaunku kotor terkena tumpahan makanan yang di bawa oleh pelayan yang tidak becus bekerja di restaurant ini. Bukannya memecat pelayan itu, tapi menegernya malah menghinaku dan memberiku makanan gratis di restuaruant ini. Itu sangat membuatku jengkel, sayang. Pokoknya kamu harus membantuku." Ucap Gresia berakting sedih, agar Ken yang ia klaim sebagai kekasihnya itu merasa simpati kepada dirinya.
"Astaga Gresia kamu telpon aku cuma gara-gara masalah sepele seperti ini? Ini yang terakhir kali kamu menghubungiku, Gresia. Dan ingat! Aku bukan kekasihmu. Mengerti."
Setelah mengatakan hal itu, Ken langsung menggeser tombol berwarna merah, ia kembali menaruh ponselnya di atas meja kerjanya.
"Dasar perempuan manja, dia pikir dia siapa, cihh hanya karena aku memperlakukan nya sedikit baik, dia sudah besar kepala." Gerutu Ken kesal. Ken kembali melakukan pekerjaannya.
Sementara itu di tempat lain, Gresia terlihat begitu murka ketika Ken memutuskan sambungannya secara sepihak
"Sialan...." Gresia mengepalkan satu tangannya, ia benar-benar merasa sangat marah sekaligus malu.
"Sialan kamu Ken, kamu benar-benar sudah membuatku malu, lihat saja, aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku," Ucap Gresia dalam hatinya.
Gresia kembali menaruh ponsel miliknya ke dalam tas. Ia berbalik dan menatap sengit Sam dan juga Leta, lalu setelah itu Gresia pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia terlalu malu untuk tetap berada di dalam restaurant tersebut. Gresia keluar dari restauran itu dengan membawa rasa malu dan juga amarahnya yang kian memuncak.
Setelah kepergian Gresia, Sam pun berniat untuk pergi menuju ruangannya, namun sebelum ia pergi, ia menatap Leta terlebih dahulu.
"Leta kamu ikut keruangan saya" Perintah Sam dengan wajahnya yang datar.
"Baik pak Sam." Leta menjawab dengan lesu. Sungguh ia sangat takut jika manegernya itu akan memecatnya karena sudah membuat pelanggannya marah.
Sam tersenyum sangat tipis sehingga membuat Leta tidak dapat melihatnya, lalu setelah itu, Sam pun pergi melangkahkan kakinya menuju ruangannya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
BayiiVel🌟
kesian kamu Gresia... makanya jangan percaya diri bgt
2022-11-24
3
BayiiVel🌟
udah kuduga🙂
2022-11-24
1
Dhe Fahlevie
dasar wanita tk tw malu
2022-08-01
2