Ken sudah duduk di atas sofa dengan kaki di silangkan, wajahnya yang tampan semakin membuat Stela terpesona. Stela benar-benar ingin memilikinya, Stela sangat mengagumi Ken sejak dia masih kecil, tidak perduli dengan sikap Ken yang selalu dingin, Stela selalu menyukai dan mengagumi laki-laki itu.
"Sudah lama tidak bertemu, kamu semakin tampan saja, Ken." Ucap Stela setelah ia duduk di atas sofa yang jaraknya sangat dekat dengan Ken.
"Terima kasih." Hanya dua kata itu yang keluar dari mulut manis Ken. Setelahnya Ken hanya diam seribu bahasa membuat Stela kembali bersuara.
"Bagaimana kabarmu selama ini, Ken? Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Stela sambil menatap lekat wajah tampan Ken yang membuatnya terpesona.
"Ya." Jawab Ken singkat dan padat.
Stela tersenyum canggung, ternyata sifat dan sikap Ken jauh lebiblh dingin di bandingkan dengan Ken yang dulu.
"Sialan! Sikapnya ternyata masih sama seperti dulu, bahkan lebih dingin sekarang. Tapi, aku tidak akan menyerah sebelum aku mendapatkan dia." Batin Stela.
"Ekhmm.. Ternyata kamu masih sama, ya seperti dulu, sangat dingin. Bahkan lebih dingin daripada dulu." Ucap Stela membuat Ken langsung menatap ke arahnya.
"Lalu?" Tanya Ken membuat Stela salah tingkah karena mendapat tatapan dari laki-laki yang selama ini ia rindukan.
"Ah tidak. Aku pikir sikapmu akan berubah setelah kamu dewasa, namun nyatanya malah semakin dingin." Seru Stela sedikit gugup.
Ken tidak menjawab, ia pun mengalihkan pandangannya ke arah ruang makan berharap sang mama segera menyelesaikan makan malamnya, karena ia mulai muak duduk berdua dengan putri sahabat mamanya itu.
"Ken, selama ini aku selalu merindukanmu, aku selalu ingin bertemu denganmu, dan aku ingin sekali melepaskan rasa rinduku ini padamu. Tapi, kenapa sikapmu begitu dingin padaku? Apakah kamu ...." Ucapan Stela tercekat di tenggorokkan ketika Ken sudah mulai muak dan bersuara dengan nadanya yang semakin dingin.
"Aku tidak perduli. Sebaiknya kamu menyimpan kata-kata itu untuk orang lain. Karena aku sama sekali tidak membutuhkannya." Ucap Ken membuat Stela langsung terdiam dengan raut wajah yang memerah menahan amarah sekaligus rasa malunya.
Baru kali ini ada seorang laki-laki yang sama sekali tidak berperasaan seperti Ken, padahal dirinya begitu cantik, dan pintar, laki-laki mana pun akan langsung jatuh hati kepada dirinya, namun, mengapa Ken sama sekali tidak tertarik kepadanya? Apakah pesonanya tidak mampu untuk menembus dinding hati Ken yang dingin itu? Dengan memikirkannya saja, sudah membuat Stela kesal.
"Mama, kenapa lama sekali? Apakah mama sengaja ingin aku berduaan dengan dia?" Batin Ken mulai kesal karena sang mama tidak kunjung datang juga.
"Aku mencintaimu, Ken." Seru Stela dengan tiba-tiba, ia tidak perduli lagi dengan harga dirinya itu, yang jelas, ia ingin Ken tahu tentang perasaannya selama ini.
Ken hanya terdiam sambil mengerutkan keningnya, ia sama sekali tidak tertarik pada wanita muda nan cantik yang ada di hadapannya itu.
"Aku akan berusaha untuk mendapatkan cintamu, Ken. Aku tidak perduli seberapa besar kamu mendorongku, aku akan tetap maju, dan aku sangat yakin, jika suatu saat nanti, kamu akan menjadi milikku." Ucap Stela dengan rasa percaya dirinya yang tinggi.
Ken terkekeh pelan, darimana pula datang rasa percaya diri Stela itu? Apakah Stela tidak tahu kalau saat ini hati Ken sudah di miliki oleh seseorang? Dan mungkin saja, ia tidak akan pernah mendapat kesempatan walaupun hanya seujung kuku saja.
"Oh, percaya diri itu memang penting, tapi, sadar diri juga sangat penting. Aku lupa memberitahumu, kalau kamu sama sekali tidak memiliki kesempatan. Karena aku tidak suka wanita sepertimu." Tegas Ken terdengar dingin.
Stela mengepalkan kedua tangannya, amarahnya semakin memuncak saat mendengar kata-kata dari laki-laki yang selama ini ia kagumi.
"Sayang, kalian sangat serius sekali bicaranya?" Natasha berjalan menghampiri putra semata wayangnya dan juga Stela. Kemudian ia duduk di dekat Stela.
"Mah, aku istirahat dulu." Pamit Ken sambil beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju anak tangga.
"Loh, kok kamu malah pergi, Ken. Kaliankan baru sebentar mengobrolnya." Seru Natasha membuat langkah kaki Ken terhenti.
"Aku ngantuk, mah. Aku mau istirahat." Jawab Ken selalu saja lembut meskipun ia sebenarnya sangat kesal kepada mamanya itu.
"Sayang, sebentar saja ya, kamu temani Stela... "
"Mah, kan ada mama sekarang. Jadi, mama saja ya yang temani Stela." Sela Ken sambil memperlihatkan senyuman manis di wajah tampannya.
"Tante, udah biarkan Ken untuk istirahat, aku gak apa-apa, kok. Lagiankan, tadi Ken sudah menemaniku mengobrol, jadi, biarkan saja ya Ken istirahat." Ucap Stela sambil mengelus punggung tangan Natasha.
"Kali ini aku akan menyerah, Ken. Tapi, waktuku untuk mengejarmu masih banyak." Batin Stela tetap memperlihatkan wajah biasanya meskipun hatinya sedang kesal atas perlakukan Ken terhadap dirinya.
Natasha hanya terdiam, meskipun ia memaksa putranya, tetap saja ia tidak akan pernah berhasil. Sementara itu, Ken langsung melangkahkan kedua kakinya kembali menuju anak tangga.
Natasha mengelus pucuk kepala Stela, ia merasa tidak enak karena sikap putranya itu. "Maafkan Ken ya, Stel. Dia memang selalu seperti itu sama orang lain. Tante harap, kamu tidak memasukannya ke dalam hati." Ucap Natasha selalu lembut.
Stela tersenyum, kemudian ia menjawab dengan nada suara yang tak kalah lembutnya.
"Tidak apa-apa, tante. Aku ngerti kok. Tante tidak perlu meminta maaf, lebih baik kita ngobrol-ngobrol saja yuk. Udah lama kita gak ngobrol kayak begini lagi."
Natasha tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Lalu setelah itu mereka pun mulai mengobrol dengan santai.
***
Ken menghela nafasnya kasar, ia sangat yakin jika sang mama mau menjodohkannya dengan Stela. Karena selama ini sang mama selalu saja menanyakan soal kekasihnya, dan meminta Ken untuk membawa sang kekasih dan memperkenalkannya kepada sang mama.
Namun, selama ini Ken sama sekali tidak memiliki kekasih, sehingga membuat Natasha mau tidak mau menjodohkannya dengan Stela. Apalagi kebetulan Stela baru saja pulang dari luar negeri, membuat Natasha semakin mudah untuk menjodohkan mereka berdua.
"Mama pasti mau menjodohkanku dengan gadis manja itu, cihhh aku tidak sudi." Ucap Ken pelan sambil mengusap wajahnya kasar.
Tiba-tiba saja bayangan wajah cantik Leta masuk ke dalam otak kecilnya, membuat Ken semakin frustasi dan menginginkan gadis itu segera menjadi miliknya. "Aku harus secepatnya membuat dia jadi milikku." Gumam Ken di iringi dengan senyuman devil di wajah tampannya.
"Leteshia kau sudah membuatku gila."Lirih Ken sambil mengacak-acak rambutnya kasar. Sungguh gadis itu sudah membuat dirinya menggila, ntah sihir apa yang sudah di berikan oleh gadis penyelamatnya itu sehingga membuat dirinya tergila-gila.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
BayiiVel🌟
jijik gw sama sifat wnta satu ini
2022-11-24
1
BayiiVel🌟
wihhhh ... jangan terbang dulu Stel sebelum sayapmu kuat. Artinya jangan percYa diri amat akhirnya ditolak😂😂
2022-11-24
0
BayiiVel🌟
Terlalu percaya diri tu ga baik bagi kesehatan? iya gak iya gak?
2022-11-24
0