Lima belas menit kemudian, si bibi pun kembali datang menghampiri Natasha yang sedang asik mengobrol dengan Stela.
"Bu, makan malamnya sudah siap." Ucap si bibi sopan.
"Iya, bi. Makasih ya." Sahut Natasha lembut.
Si bibi tersenyum sambil mengangguk pelan, lalu setelah itu si bibi pun kembali ke tempatnya untuk istirahat.
"Bentar ya, Ste. Tante panggil Ken dulu." Ucap Natasha sambil mengusap pucuk kepala Stela lembut.
"Iya tante." Jawab Stela sambil menyunggingkan senyumannya senang. Karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan laki-laki yang ia kagumi sejak dulu.
Natasha segera beranjak dari tempat duduknya, kemudian ia berjalan melangkahkan kedua kakinya menaiki anak tangga satu persatu, menuju kamar putra semata wayangnya.
Stela menatap kepergian Natasha dengan girang, sedari tadi ia menantikan kehadiran Ken, laki-laki yang sudah mencuri perhatiannya sejak ia masih kecil hingga sekarang.
Rasa rindunya terhadap Ken begitu besar, apalagi saat ia melihat Ken yang selalu tampil di majalah bisnis dan menjadi topik pembicaraan para perempuan seusianya, sungguh semakin membuat Stela ingin bertemu dengannya.
Ya! Meskipun selama ini Stela tinggal di luar negeri, namun berita tentang Ken selalu saja sampai ke telinganya.
Stela meraih minumannya lalu meneguknya secara perlahan. "Ken, akhirnya kita bisa bertemu lagi." Ucapnya di iringi dengan senyumannya yang lebar.
Stela kembali menaruh minuman itu di atas meja, matanya mulai menelisik setiap sudut rumah berukuran besar itu, lalu ia kembali tersenyum.
"Bahkan rumah ini jauh lebih besar di bandingkan dengan rumahku. Mungkin jika aku menikah dengan Ken, rumah dan semua benda yang ada di sini bakalan menjadi milikku." Batinnya di iringi dengan seringaiannya.
"Sekarang, tugasku hanya membuat Ken jatuh cinta padaku, maka semua yang aku inginkan pasti akan ia berikan." Stela kembali membatin sembari meraih minumannya kembali, lalu meneguknya secara perlahan.
Sementara itu, Natasha sudah tiba di depan pintu kamar sang putra, Natasha segera mengetuk pintu kamar putranya sambil bersuara dengan nada yang sedikit keras.
"Sayang makan malamnya sudah siap, ayo kita turun."
"Iya mah, mama turun duluan saja, nanti aku menyusul." Jawab Ken dari balik pintu kamarnya.
"Yasudah, kalau begitu mama turun duluan, ya. Kamu jangan lama-lama, nanti makanannya keburu dingin." Ucap Natasha memelankan nada suaranya.
"Iya, mah." Sahut Ken sedikit berteriak karena saat ini ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah.
Setelah mendapat jawaban dari putra semata wayangnya itu, Natasha pun segera melangkahkan kedua kakinya menuruni anak tangga. Natasha kembali berjalan menuju sofa, lalu ia duduk kembali di samping Stela.
"Sebentar lagi Ken turun sayang, pasti kamu kangen banget sama anak tante." Ucap Natasha kembali meraih secangkir tehnya.
"Ahh tante bisa aja. Aku kesini kan karena kangen sama tante daaaan... Ken juga, sih." Sahut Stela mengecilkan volume suaranya ketika ia menyebutkan nama Ken.
Natasha hanya tersenyum sambil kembali menaruh cangkir teh yang sudah habis itu di atas meja. Keduanya kembali mengobrol sambil menunggu Ken turun dari kamarnya.
Lima menit kemudian, Ken pun turun dan berjalan menghampiri sang mama yang sedang asik mengobrol dengan gadis muda yang ia sendiri tidak mengenalnya. "Mama sedang bicara dengan siapa? Bukankah tadi tidak ada siapa-siapa saat aku masuk." Batin Ken bertanya-tanya.
"Mah. Bukankah makan malamnya sudah siap? Kenapa mama duduk di sini? Dan siapa dia?" Tanya Ken lembut ketika ia sudah berada di di hadapan sang mama.
"Ken, kamu ini bikin mama terkejut saja." Ucap Natasha yang merasa sedikit terkejut atas kehadiran putra semata wayangnya itu. "Oh iya, Ken. Ini loh Stela yang mama ceritain tadi. Putri sahabat mama yang dulu sering ngikutin kamu." Ucapnya sambil menggenggam tangan Stela lembut.
"Oh. Aku tidak ingat." Jawab Ken singkat membuat hati Stela sedikit teremas.
"Masa kamu lupa sayang, Stela yang mamanya sahabat mama itu loh, yang tinggal di Luar Negeri." Jelas Natasha sesekali melirik ke arah Stela.
"Tambah cantik ya dia sekarang." Tambah Natasha membuat Stela tersipu malu.
"Ahh tante bisa aja, Aku tidak secantik Tante, kok." Ucap Stela dengan wajah memerah seperti tomat.
"Oh aku tidak ingat." Seru Ken melirik sekilas wajah cantik Stela, kemudian tatapannya beralih kembali ke arah sang mama. "Mah, sebaiknya kita makan dulu. Aku sudah lapar." Ajak Ken lembut.
"Yasudah ayo. Stela ayo kita makan dulu, sayang." Ajak Natasha kepada Stela. Stela hanya mengangguk, lalu setelah itu Natasha dan Stela pun beranjak dari atas sofa itu, kemudian mereka berjalan menuju ruang makan.
Ken, Natasha dan juga Stela duduk di kursinya masing-masing, mereka mulai mengambil nasi sekaligus lauk pauknya. Natasha yang melihat Ken hanya diam dengan seribu bahasa, pun mulai mengeluarkan suaranya. "Sayang kamu sapa dong Stela. Dia jauh-jauh loh datang kesini."
Ken menghela nafasnya pelan, kemudian ia berkata dengan nada yang terkesan dingin."Senang bertemu denganmu, Stela."
"Ahh iya aku juga senang bertemu denganmu lagi." Jawab Stela sedikit gugup karena ini adalah pertemuan pertamanya setelah beberapa tahun tidak bertemu. "Ya aku sangat senang Ken. Sangat amat senang." Batin Stela dengan perasaan yang berbunga-bunga.
"Yasudah ayo kita makan dulu, nanti kalian lanjut lagi ngobrolnya." Ucap Natasha yang mendapat anggukkan kepala dari Stela.
Ketiganya pun mulai makan dengan tenang, yang terdengar hanyalah dentingan sendok dan juga garpu yang beradu dengan piring masing-masing.
Ken terlebih dahulu menyelesaikan makan malamnya, kemudian ia mengambil segelas air putih, lalu meneguknya secara perlahan hingga air itu habis tak tersisa sedikipun. Ken kembali meletakan gelas kaca yang yang sudah kosong itu di atas meja, lalu ia menatap sang mama yang masih menikmati makan malamnya.
"Mah, aku sudah selesai. Aku ke kamar duluan, ya." Ucapnya lembut.
Natasha langsung menaruh sendoknya di atas piring, kemudian iaa menatap Ken. "Sayang, kenapa kamu malah pergi ke kamarmu? Bukankah di sini masih ada Stela? Temani dia sebentar ya, mama masih belum menyelesaikan makan malam mama." Perintah Natasha lembut dan halus.
Ken menghela nafasnya kasar, ia sangat malas jika harus menemani Stela, toh ia juga tidak menyukai wanita cantik itu. "Tapi, mah...." Ucapan Ken tercekat di tenggorokkan.
"Tolonglah, Ken." Sela Natasha membuat Ken mau tidak mau ia harus menemani Stela hingga sang mama menyelesaikan makan malamnya.
"Baiklah." Jawab Ken terpaksa. Ken langsung beranjak dari tempat duduknya kemudian ia berjalan menuju ruang tamu. Stela yang melihat Ken pergi pun langsung beranjak dari kursinya.
"Tante, aku duluan ya. Aku kangen pengen ngobrol-ngobrol sama Ken." Pamitnya yang mendapat anggukan dan juga senyuman dari Natasha.
Setelah berpamitan, Stela pun langsung bergegas melangkahkan kedua kakinya menuju ruang tamu. Dalam hati ia benar-benar merasa sangat bahagia sekali, bahkan ia tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya saat ini.
"Ken aku pasti dapat memilikimu sepenuhnya." Batin Stela dengan penuh rasa percaya dirinya.
Ken yang bikin hati meleleh.🤤🤤🤤
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
secret
mampus Lo stela Ken dk kenal🤣🤣
2023-01-03
2
BayiiVel🌟
Kenal pun enggak gimana jth cnt Stel🤣🤣🤣🤣
2022-11-24
1
BayiiVel🌟
Udah kuduga si Stella itu g baik
2022-11-24
0