masih berada di unit darurat. Dokter belum keluar sedari tadi
"Ayah!" Jov menoleh menghapus air matanya.
"Sarah, Dev.. " gumam Jov.
"Semua akan baik baik aja. Sekarang Ayah tenangkan diri dulu," ucap Dev mengelus bahu Jov.
cklek!
"Dok! bagaimana keadaan keduanya?" tanya Jov takut.
"Ini pendarahan yang kedua dan cukup hebat. Kabar baiknya keduanya dapat di selamatkan meski anak anda kami masukkan ke inkubator terlebih dulu karena kelahiran prematur. Untuk Pasien bernama Sarah juga perlahan membaik walaupun tadi ia sempat kritis kini sudah melewati masa itu."
Runtuh sudah, Jov tak mampu menampung semua air matanya. Ia sangat bahagia di umur yang tak muda lagi akhirnya Jov bisa memiliki anak yang benar bener dari benihnya.
Ia kini berada di ruang bayi. Menatap dari jauh terhalang oleh jendela, bayi laki laki itu sangat membuat dirinya takjub.
"Baby Boy," gumamnya tersenyum.
"Baby, kuat ya. Setelah semua terlewati kita jaga Mommy."
"Ayah, dia lelaki. Ternyata aku punya saingan juga," kekeh Devan di sebelah Jov.
"Dia sangat tampan walaupun kecil."
Comments