Dua bulan berlalu, kegiatannya tak jauh berbeda dari minum keras dan bermain dengan banyak pria.
Bibirnya kini tengah ******* sang lawan yang kewalahan. Hatinya berdesis nikmat saat kecupan itu semakin turun ke bawah.
"Sarah Keil!!" bentak Jov menarik kasar pria yang sudah sempat menghisap benda bulat itu.
"Hm?" gumam Sarah mabuk.
"Pergi! jangan lagi tampakkan wajahmu," ucap Jov datar.
"Jov.. "
"Nakal? ini milikku kenapa kau membiarkan pria lain menikmatinya?" bisik Jov marah.
"J-jov, panashh," racau Sarah.
"Sial! kau di beri obat perangsang." segera duda tampan itu menarik Sarah ke kamar kosong yang tersedia.
"Mphhhh," desis Sarah.
"Dia berani sekali ini milikku," gumam Jov kesal.
Keduanya kembali melebur menjadi satu tanpa tau akibat apa yang mereka tanggung nanti. Jiwa penuh nafsu itu sangat puas bahkan melakukanya berkali kali tanpa kenal lelah.
Comments