"Ibu... " gumam Devan meneteskan air mata. Walau sedari bayi bersama Jov tetap sebagai seorang anak dia juga menyayangi ibunya itu.
"De-ev.. maafkan Ibu," lirih Meriana.
"Aku sudah memaafkan Ibu walaupun susah," jawab Devan mengusap peluh Meriana.
"Dev, Ibumu menderita kanker payudara stadium akhir. Ayah juga baru mengetahuinya tadi," ucap Jov.
"Ibu menyembunyikan hal itu?" tanya Devan pada Meriana.
"Ibu hanya tidak ingin kamu khawatir. Maafkan Ibu di sisa akhir hidup Ibu terlalu banyak kejahatan yang Ibu buat," isak Meriana bergetar.
"J-jov.. " panggil Meriana sendu.
"Hm?" sahut Jov datar sedangkan Sarah berada di sampingnya.
"Maafkan aku, aku sangat mencitaimu padahal aku tau cintamu adalah Sarah," kekeh Meriana getir.
Sarah ikut prihatin ia pernah merasakan mencintai seseorang yang mencintai wanita lain. "Meriana, aku tak mempersalahkan yang kamu rasakan pada Suamiku. Hanya saja kelakuanmu dan niat jahatmu yang salah."
"Aku mengerti, tolong jaga Jov dia sangat mencintaimu. Setiap aku tatap matanya selalu ada cinta di matanya untuk dirimu."
Comments