Sarah kembali menatap pantulan dirinya di kaca. Ia segera meraih tas kecil berharga fantastis miliknya.
"Selamat pagi, Jov," sapa Sarah tersenyum.
Pria itu mendongak seketika terpaku melihat Sarah dengan tampilan yang sangat cantik. "Selama pagi juga. Kau sangat cantik."
"Terimakasih," gumam Sarah.
"Mau sarapan dimana?" tanya Jov memakaikan sabuk pengaman milik Sarah.
"Um, aku ingin bubur ayam." tidak taukah Jov? bahwa saat ini ia tengah mati matian menahan gugup berada di jarak sedekat ini.
"Enak?" tanya Sarah.
"Enak, bertambah enak karena makan bersamamu," balas Jov terkekeh.
"ish! kau sudah tua tak cocok menggombal."
"Tua begini mampu membuatmu melayang di langit," bisik Jov dengan suara serak.
"Aku bayar, ayo segera ke apartemen." Jov menaruh uang seratus ribu segera menarik Sarah ke mobil.
"Hey, mau ngapain ke apartemen?" tanya Sarah bingung.
"Membuktikan yang tua mampu membuat yang muda terkapar."
Sarah
ayahmu sangat tampan dan mampu membuat ku puas berkali-kali
Devan
fck
Devan
aku semakin membencimu, Sarah
Sarah
up to you
Sarah
kau tak ada apa apanya dengan Jov
"Ahh," pekik Sarah menikmati segelas air dingin.
"Tidak usah mendesah ingin ku gempur lagi?" goda Jov menaik turunkan alisnya.
Sarah memasang raut cemberut. "Capek!"
Comments