"Tak mau," pekik Devan mengepalkan tangannya marah.
"Ayo, Dev! keluarlah dari masa kelam mu. Sampai kapan kau bergelayut disana? Ayah menyayangimu," jelas Jov dengan sabar.
"Aku bukan anak Ayah," gumam Devan dengan tatapan kosong.
"Dev.. " lirih Sarah ikut prihatin.
"Dev, dengar Ayah. Ayah yang mengurusmu dari bayi mana mungkin Ayah tak menyayangimu? haya saja mungkin lebih besar kepada yang ini." Jov mengusap perut buncit Sarah.
"Ibu membohongiku," isak Devan pilu. Dibalik keangkuhannya ada rasa sedih yang tak mampu ia jabarkan.
"Kau harus mengerti mulai sekarang bahwa dirimu tak sendiri. Ada Ayah dan Sarah yang akan menemanimu. Ibumu, bukankah Ayah sudah mengatakan bahwa ialah yang berkhianat."
"Selain itu Ibu juga mengatakan bahwa Sarah selingkuh dirimu hingga aku ikut balik menyelingkuhi dirinya," jelas Devan kembali mengingat chat Ibunya lalu.
Comments