Selamat membaca ...
...****************...
“Roy, ada yang ingin aku sampaikan padamu, ikut aku sebentar,” ucap Sean sambil melangkahkan kakinya yang langsung diikuti oleh Sekretaris Roy.
“Yola, ayo duduk bersama ku sambil menunggu calon suami mu,” ucap Rere mengajak Yola untuk duduk bersama.
“Terima kasih nona,” ucap Yola tersenyum canggung.
“Jangan sungkan, aku tidak suka jika ada orang yang memandang ku terlalu tinggi, kita semua sama,” ucap Rere tegas.
“Mana mungkin nona, saya dan nona tentu saja berbeda jauh. Saya hanya wanita biasa, sedangkan nona jauh di atas saya,” ucap Yola tersenyum.
“Apa kau akan percaya jika aku adalah seorang remaja yang dituntut sebuah hutang dan harus menanggung akibatnya untuk seumur hidup ku. Emm ... bagaimana hubungan mu sejauh ini dengan Sekretaris Roy?” tanya Rere penasaran.
“Hubungan kami cukup sulit, saya selalu berpikir jika ini bukanlah hal yang mudah,” jawab Yola terkekeh.
“Aku yakin kau akan mulai terbiasa dengannya,” ucap Rere meyakinkan.
Di sisi lain Sean yang tengah serius membahas sesuatu dengan sang Sekretarisnya.
“Aku tahu kau sudah menyadari gerak gerik dari keluarga Xavier, lalu apa yang akan kau lakukan?” tanya Sean penuh selidik.
“Daddy dan kakek saya sedang berusaha agar saya mau kembali ke keluarga itu untuk menggantikan posisi Daddy, tapi mereka juga ingin menjodohkan saya dengan seorang wanita yang tidak saya sukai. Saat ini saya belum ada gambaran rencana apapun, selama mereka belum bertindak yang melewati batas, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga Yola,” jawab Sekretaris Roy dengan tegas.
“Kau jangan salah Roy, justru kita harus membuat rencana sebelum mereka bertindak, atau kalau tidak, kau akan menyesali kelengahan kita,” ucap Sean yang memberi saran pada Sekretaris Roy.
Yola yang sejak tadi menunggu Sekretaris Roy di dalam sana begitu kesal, karena hari sudah semakin sore. Ia takut jika John masih ada di rumahnya dan bertemu dengan ayahnya. Yola takut John mengatakan hal yang tidak-tidak pada sang ayah untuk membatalkan pernikahannya.
John yang sudah dekat dengan tuan Jackson menjadikan ia semakin percaya diri, jika John akan menang melawan Sekretaris Roy. John tahu, jika Yola sahabatnya tidak menyukai Sekretaris Roy. Terlihat dari tatapan Yola yang dingin dan sinis, membuat John semakin yakin untuk mempunyai kesempatan bersama dengan Yola.
Tak berselang lama, akhirnya Sekretaris Roy muncul dari arah belakang Yola, membuat wanita itu terkejut dan langsung menoleh ke arah pria tersebut.
“Nona, maaf sudah membuat waktu anda terganggu, kami pamit dulu,” ucap Sekretaris Roy menunduk hormat.
“Tidak apa Roy, aku senang karena ada teman,” ucap Rere ramah.
“Nona, sekali lagi terima kasih. Saya pamit pulang, permisi,” ucap Yola bangkit dan menundukkan kepalanya sopan.
Setelah pamit undur diri, dari Mansion milik Sean, akhirnya mereka berdua sedang dalam perjalanan menuju rumah Yola. Tak banyak percakapan diantara mereka, hanya ada keheningan yang dingin menyelimuti mereka.
“Beberapa hari lagi menjelang pernikahan kita, apa kau bahagia bisa menikah dengan ku?” tanya Roy dengan tiba-tiba. Mendengar hal itu, Yola langsung mendengus dan menatap Sekretaris Roy dengan tajam.
“Sebaiknya kau tidak perlu membahas itu, aku sedang malas. Kita harus segera sampai di rumah, sebelum ayah datang,” ucap Yola mendadak cemas.
“Memang kenapa?” tanya Sekretaris Roy datar.
“John. Dia akan mengatakan hal yang buruk tentang mu dan berusaha membatalkan rencana pernikahan kita. Aku takut ayah menjadi cemas karena memikirkan calon suamiku yang tidak jelas ini,” ucap Yola kesal.
“Kau tidak perlu khawatir, aku akan mengatasinya jika itu terjadi,” ucap Sekretaris Roy santai.
“Aku masih penasaran, kenapa kau mau menikahi wanita seperti aku. Apa alasan mu memilih ku, sedangkan di luar sana banyak wanita yang jauh lebih baik dariku. Mereka jauh lebih cantik, lebih anggun, dan juga lebih kaya. Apa mata mu sudah buta, atau ini hanya permainan mu semata?” tanya Yola yang baru kali ini terlihat serius.
Dari lubuk hati yang paling dalam, sebagai seorang wanita. Ia tahu bagaimana selera pria jaman sekarang, yang memilih wanita seksi dan cantik, dan tentu saja hal itu berbanding balik dengan dirinya.
“Apa yang kau tanyakan itu?” tanya balik Sekretaris Roy sambil melirik Yola dengan ekor matanya.
“Kita berbeda. Kau punya segalanya termasuk wanita yang kau inginkan. Tidak seperti aku yang dari keluarga sederhana. Penampilan dan perilaku yang tidak baik ada pada diriku. Apakah kau masih ingin melanjutkan pernikahan kita?” bukannya menjawab, Yola malah terus mengajukan pertanyaan yang tidak berarti apapun bagi Sekretaris Roy.
“Apa kau sudah selesai bicara?” tanya Sekretaris Roy dengan memasang wajah tanpa dosanya, membuat Yola melongo tak habis pikir.
“Apa kau tidak mendengarkan aku?” tanya Yola kesal.
“Kau yang mengatakannya barusan. Aku akan mendapatkan wanita yang aku inginkan, dan wanita yang aku inginkan adalah kamu, hanya kamu, dan cukup kamu. Apa kau belum puas dengan jawaban ku.” Tak sampai di sana, Sekretaris Roy melanjutkan ucapannya kembali.
“Seperti yang kau katakan. Aku punya segalanya, dan aku tidak membutuhkan apapun dari orang lain. Aku yang akan bertanggung jawab untuk kehidupan mu dan juga keluarga mu,” ucap Sekretaris Roy tegas.
...----------------...
Hari telah berganti hari, hingga waktu yang telah di tunggu telah tiba. Hari pernikahan yang sudah berlangsung sejak satu jam yang lalu, membuat seorang pria dengan setelan texudo putih tersenyum bahagia, sambil terus menatap wajah sang pengantin wanita.
Tidak ada acara megah dan mewah, hanya sebuah acara sederhana yang ada di rumah sederhana milik tuan Jackson, dan hanya mengundang beberapa orang saja, tentu saja Sean dan Rere tidak akan ketinggalan.
Tuan Jackson menangis terharu, saat melihat putri semata wayangnya kini sudah di pinang pria lain. Putri kecil yang ia besarkan dengan penuh cinta dan juga kasih sayang, membuat ia sedikit berat hati untuk melepaskan putrinya.
Namun, ia merasa bahagia, karena Yola akan ada yang menjaga selain dirinya. Ia merasa sedikit tenang dan mulai mempercayai pria yang kini sudah menjadi menantunya tersebut.
“Nak, tolong jaga putri ayah, dia permata hati ayah. Ayah yakin, kau bisa menjaga dan membahagiakan dia. Ayah yakin kau adalah seorang pria yang bertanggung jawab. Maka dari itu, ayah menitipkan Yola padamu, jangan kau sakiti dia, apapun alasannya. Jika kau sudah tidak menginginkan dia lagi, tolong kembalikan pada ayah secara baik-baik, sama seperti kau meminta dia padaku untuk kau nikahi,” ucap tuan Jackson dengan tegas.
“Ayah, saya akan melakukan yang terbaik untuk menjaga dan membahagiakan Yola. Saya sangat mencintai putri ayah, dan saya akan tetap mempertahankan istri saya, seperti saya memperjuangkan putri ayah,” ucap Sekretaris Roy tak kalah tegas dengan sang mertua.
“Baiklah, ayah percaya padamu. Kalau begitu, nikmati waktu kalian berdua, ayah mau menemui teman ayah dulu,” ucap tuan Jackson yang segera bergegas pergi meninggalkan sepasang pengantin tersebut.
Tak berapa lama, setelah kepergian tuan Jackson. Seorang pria datang dengan raut wajah yang tak dapat diartikan. John menghampiri sepasang pengantin baru tersebut dengan wajah tak suka, apalagi saat melihat senyuman yang terukir di bibir Sekretaris Roy, membuat darahnya seakan mendidih dan ingin meluapkan semua amarahnya.
“Yola, selamat ya,” ucap John dengan terpaksa, tapi ia tetap harus mengucapkan kalimat yang membuat ia merasakan sakit yang luar biasa, agar Yola tidak menjauhinya kembali seperti beberapa waktu lalu sebelum menjelang pernikahan mereka.
Terima kasih.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Vita Zhao
akhirnya yola dan roy menikah juga🥳🥳🥳
2022-09-09
1