Tanggung jawab

Selamat membaca ...

...****************...

Pria itu memejamkan matanya untuk menyelami alam mimpi, dan berharap esok pagi akan ada hari yang baik. Pria itu juga merasa sudah tidak sabar untuk bertemu dengan gadis pujaannya.

hari ini adalah hari pertama wanita galak itu bekerja untuk sang tuan muda. Tentu saja sekertaris Roy tidak akan lupa akan hal itu. Dengan penuh semangat pria tampan itu mengenakan pakaian yang sangat rapih, menyisir rambutnya yang hitam dengan di iringi siulan berirama.

Tak ingin membuat wanita itu lama menunggu, akhirnya sekertaris Roy segera melajukan mobilnya menuju rumah sang pujaan hati.

...----------------...

Tak butuh waktu lama, kini pria itu sudah memarkir kan mobilnya di halaman rumah Tuan Jackson.

Tok! Tok! Tok!

Sekertaris Roy mengetuk pintu rumah tersebut, tapi belum ada tanda- tanda akan ada seseorang yang mau membuka pintu tersebut, hingga beberapa kali pria itu mengetuk pintunya.

Ceklekk. Pintu terbuka.

Nampak wajah sangar seorang pria paruh baya dari balik pintu.

Glekk!

'Bukankah semalam tuan Jackson ramah padaku, kenapa sekarang malah terlihat sangat berbeda' batin Sekertaris Roy menerka- nerka apa yang telah terjadi dengan pria paruh baya yang ada di hadapannya tersebut.

“Tuan, apakah Yola ada?” tanya Sekertaris Roy yang bersikap seperti biasanya, berbicara dengan tegas untuk menutup rasa takutnya. Bukan takut akan hal lain, masalahnya ia takut dicoret dari daftar calon menantu.

"Masuklah, wanita itu sedikit susah bangun pagi. Kau bangunkan saja di kamar sebelah kanan itu, aku akan pergi ke kelas bela diri ku," ucap tuan Jackson yang kini sudah bersikap biasa pada sekertaris Roy, dan tidak bersikap segan, tapi itu justru membuat sekertaris Roy sangat senang. Itu artinya, ada peluang untuk mendekatkan diri pada calon mertuanya tersebut.

Ceklekk. Sekertaris Roy membuka pintu kamar yang tuan Jackson maksud.

"Hhahh, apa dia selalu tidur begitu," gumam sekertaris Roy saat melihat gaya tidur Yola yang serakah, semuanya terlentang bebas seolah tak ingin berbagi tempat dengan siapapun.

Tapi tunggu!! ada yang pria itu sadari. Yola tidak memakai kacamata miliknya, semuanya terlihat dan terpampang jelas di depan matanya.

Glekk! 

"Tahan Roy, kamu pasti bisa menaklukkan hati wanita itu," gumam sekertaris Roy yang merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya, ia merasa suhu ruangan itu tiba- tiba sangat panas, tapi ia harus mengontrol dirinya.

"Hei, bangun!!" sekertaris Roy menggoyang kan tubuh wanita tersebut, tetapi belum ada jawaban.

"Hei! Singa, bangun!!!" sekertaris Roy meninggikan suaranya sambil terus menggoyangkan tubuh wanita tersebut, hingga sang singa akhirnya terlonjak kaget.

"Hah, di mana singa itu?" tanya Yola yang terkejut dan panik bahkan mata wanita itu masih terpejam, membuat pria yang ada di hadapannya tersebut tidak tahan untuk tertawa.

"Ha ha ha, apa kau sedang bermimpi? Cepat bangun dan bersiap untuk hari pertama kerja dengan Tuan muda Sean," ucap Sekretaris Roy setelah ia tertawa terbahak- bahak. Baru kali ini ia melihat hiburan yang sangat menarik.

"Apa!! jadi kau hanya mempermainkan diriku, huh! rasakan pembalasan ku!" geram Yola saat ia tahu bahwa dirinya hanya dipermainkan. Ia tidak suka jika waktu tidurnya ada yang mengganggu.

Dengan gerakan cepat dan sangat marah, wanita itu ingin menyerang sekertaris Roy. Pria itu hendak mundur namun ia tersandung kakinya sendiri.

Gubrakk!!

Sekertaris Roy terjungkal ke belakang, ia merasa aneh, kenapa wanita itu tidak terlihat?!

Tunggu! Kenapa area ular kobra miliknya seperti ada yang mengganjal?!

Pria itu melotot saat menyadari bahwa wanita itu juga terjatuh saat ingin meraih dirinya.

Bukan itu yang ia permasalahkan, tapi wajah wanita itu terjatuh tepat di sangkar ular kobra miliknya. Jika tidak intens melihat itu, Yola seperti sedang mencium area tersebut, dan itu memang kenyataannya.

Akhhh!!

Yola menjerit saat tahu apa yang tengah terjadi, ia Sedang mencium sesuatu yang sangat menjijikan baginya. Begitupula dengan Sekertaris Roy yang tak kalah panik. Ia merasa otaknya menjelajah kemana- mana hingga membuat sang ular kobra meronta ingin di keluarkan.

"Hei! Apa yang kau lakukan, apa kau mencoba untuk menggoda diriku?" tanya sang pria dengan tatapan penuh selidik ke arah Yola. membuat wanita itu juga tak kalah panik saat dirinya tertuduh.

"Hei, aku belum cukup gila untuk menggoda dirimu ya!" bentak Yola melotot ke arah sekertaris Roy. Namun, pria itu teringat sesuatu dan segera memainkan aksinya.

"Di sini aku korban, kau sudah menyentuh aset paling berharga ku, kau harus membayar denda padaku," ucap Sekretaris Roy tak kalah sinis. Terkejut, begitulah yang Yola rasakan saat ini. Bukankah ia tidak sengaja dan itu tidaklah fatal. Yola tersenyum sinis menanggapi ucapan sekertaris Roy.

"Cih! aku tahu aku bukan yang pertama yang melakukan hal ini. Aku yakin kau sudah pernah melakukan lebih dengan wanita lain," decak Yola dengan tatapan meremehkan.

"Jaga ucapan mu itu, aku adalah pria yang terhormat dan menghormati sebuah hubungan, aku tidak melakukan hal gila yang akan merendahkan wanita manapun. Jadi, aku hanya ingin kau bertanggung jawab terhadap diriku," ucap Sekretaris Roy dengan tegas, ia ingin Yola menuruti keinginan dirinya.

'What! kenapa aku yang harus bertanggung jawab, di mana- mana seorang wanita yang minta pertanggung jawaban, seolah aku yang wanita brengsekk saja,' batin Yola yang terheran- heran dengan apa yang terjadi. Ia wanita terhormat, ia akan bertanggung jawab pada pria kaya tersebut.

"Haiss, kenapa kau berkata seperti itu, seolah aku wanita yang sudah merenggut kesucian dirimu saja," ucap Yola dengan datar sambil memutar bola matanya malas.

"Aku memang masih suci," ucap Sekretaris Roy dengan nada ketus. Ternyata pria itu bisa berekspresi, pikir Yola.

"Baiklah, aku akan bertanggung jawab. tapi dengan apa. Aku hanya wanita yang tidak memiliki apa- apa. Apa yang kau lihat dari gadis miskin seperti diriku?" tanya Yola dengan malas. Memang apa yang pria itu lihat di rumahnya, ia hanya wanita yang tidak punya banyak uang, apa pria itu mau menguras habis uang miliknya, apa pria tidak cukup uang untuk meminta tanggung jawab darinya, begitu isi pikiran Yola.

"Aku tidak meminta uang mu atau hal lainnya," ucap Sekretaris Roy yang membuat Yola semakin bingung.

'Lalu apa yang ia butuhkan dariku,' batin Yola kesal.

"Lalu apa yang kau inginkan?" tanya Yola dengan malas. Membuat sekertaris Roy menampilkan senyum smirk nya.

"kau harus menikahi ku."

**To be continue**

Terima kasih

...****************...

Tekan favorite agar dapat notifikasi jika sudah up ya ...

Dukungan kalian sangat berarti buat author seperti Mimin ...

Jangan lupa baca karya Mimin yang lainnya ...

Jerat Dendam sang Mafia (Deva – Davina)

Leave Me Please Hubby (Alfa – Diva)

My Possessive Husband (Sean – Rere)

Yang mau ikut grup wa silakan DM Mimin, berlaku untuk semua ...

Follow ig Mimin @aran_diah

Lope lope buat kalian semua.

Terpopuler

Comments

Azzahro shofiya Ramadhani

Azzahro shofiya Ramadhani

🤣🤣🤣dsar somplak....

2022-12-23

0

Vita Zhao

Vita Zhao

wah roy mencuri kesempatan dalam kesempitan nih😅😅.
padahal dia yang salah 😅

2022-09-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!