Selamat membaca ...
...****************...
“Paman Roy, kenapa paman diam saja?” tanya gadis kecil tersebut pada pria yang dari tadi hanya diam saja.
“Nona kecil salah paham, kakak ini adalah guru untuk nona,” jawab sekertaris Roy dengan santai seolah tak ada rasa apapun. Sedangkan, wanita cantik yang ada di samping Roy tersebut wajahnya sudah memerah bagai kepiting rebus.
“Sayang, mulai besok Vio sudah bisa belajar dengan kakak Yola, jadi anak yang nurut ya,” ucap Rere sambil mengelus kepala putrinya dengan lembut.
“Siap Momm,” ucap Vio dengan patuh.
“Roy, kau juga harus menemani dan mengawasi putriku ke manapun pergi. Dan kau, apa kau siap berada di sini selama kau bekerja?” tanya Sean pada wanita yang sudah ia sindir tersebut, wajahnya yang dingin dan datar, membuat Yola seakan meraskan sesak napas. Seolah dirinya sedang berebut oksigen dan merasa sedang di interogasi.
“Saya siap tuan muda, begitu pun dengan wanita ini, akan saya pastikan nona kecil akan aman selama belajar,” bukan Yola yang menjawab, melainkan pria datar dan kaku itu. Bahkan, sekertaris Roy dengan santai mengatakan hal tersebut dan menampilkan wajah tanpa dosa, membuat Yola kesal dengan keputusan yang di ambil oleh pria itu.
‘Whatt! Dasar gila! Awas saja kau pria laknat, aku akan memperhitungkan semua ini denganmu,’ gerutu Yola sambil melayangkan lirikan mautnya pada pria itu. Sedangkan, sekertaris Roy yang melihatnya hanya santai tanpa terusik sama sekali, membuat Yola semakin kesal saja.
“Bagus, kalau begitu, besok pagi wanita ini bisa langsung mulai bekerja. Untuk hari ini biarkan dia bersiap dan mengambil barang-barang miliknya,” ucap Sean dengan mudahnya mengiyakan.
“Pak Sam, tolong bawa putriku ke atas,” titah Sean pada pak Sam yang memang dari tadi berada tak jauh dari sekelompok orang tersebut.
“Baik, tuan muda. Nona kecil, ayo kita ke atas dulu ya,” ucap Pak Sam yang langsung di angguki oleh Vio sebagai jawaban, dan langsung bergegas pergi dari sana.
‘Apa! Semudah itu tanpa meminta persetujuan dariku, memang orang kaya bebas bertindak ya,’ gerutu Yola dalam hati, ia melirik ke arah wanita cantik yang ada di samping pria dingin tersebut.
Betapa ingin dirinya menenggelamkan dirinya sendiri saat tatapan matanya bertabrakan dengan wanita cantik itu.
‘Astaga, apa nona Rere sudah memperhatikan aku dari tadi, jika nona Rere memperhatikan aku, sungguh sangat memalukan, setidaknya wajahku jangan sampai terlihat jelek,’ batin Yola merutuki kebodohannya karena sampai ketahuan oleh Rere. Dan yang membuat para pembaca muak adalah, kenapa Yola masih memikirkan penampilannya dan narsis sekali.
Rere yang melihat raut wajah Yola yang tengah merasa malu karena ketahuan dirinya malah tersenyum manis, dan tentu saja Sean melihat itu.
“Sayang, kenapa kau tersenyum seperti itu?” tanya Sean dengan lembut, membuat wanita yang ada di samping sekertaris Roy merasa heran.
“Emm, tidak ada,” jawab Rere dengan singkat.
“Kau jangan berbohong, aku tidak suka kau tersenyum pada orang lain,” bisik Sean pada Rere membuat Yola yang baru saja melihat pemandangan seperti merasakan sesak sekaligus kaget.
‘Astaga, kenapa malah adegannya live streaming di hadapanku sih, tapi kenapa malah jadi terlihat sangat manis, uwaaa, mataku yang suci sudah ternoda,’ jerit Yola dalam hati.
“Ehmm, sayang, apa aku boleh berbicara dengan Yola?” tanya Rere meminta izin pada sang suami.
“Asal jangan berlebihan, aku tidak suka kau terlalu dekat dengan orang lain,” ucap Sean yang semakin bodoh, membuat Rere senang karena mendapat izin dari suaminya.
“Terima kasih, sayang. Yola, ayo ikut aku ke belakang,” ucap Rere pada Yola sambil menarik pergelangan tangan wanita itu, hingga membuat Yola terperangah kaget dengan perlakuan Rere padanya, tapi wanita itu tetap mengikuti Rere dengan rasa penasarannya. Meninggalkan dua orang pria yang dingin datar tersebut, hingga seperti tak ada kehidupan jika mereka hanya berdua saja.
...----------------...
Tak butuh waktu lama, kini Rere sudah sampai membawa Yola ke halaman belakang, mereka duduk di bangku yang tersedia di taman tersebut.
“Nona, maaf saya tidak pantas duduk bersanding di sisi Nona,” ucap Yola merasa tak enak hati saat Rere duduk di samping dirinya, bagaimana tidak, penampilan Rere yang sudah berbeda dari beberapa tahun yang lalu, kini Rere sudah berubah menjadi seorang wanita layaknya seorang putri bangsawan, yang tak pantas duduk bersanding dengan Yola yang seperti upik abu.
“Haha, kau terlalu berlebihan. Aku hanya ingin mengenalmu saja, tentu saja ini untuk kebaikan putriku juga. Kau tidak perlu merasa canggung begitu,” ucap Rere yang kini menampilkan sifat lembutnya.
“Haha, saya hanya merasa tidak pantas saja nona,” ucap Yola sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
“Apa kau sudah kenal lama dengan sekertaris Roy?” tanya Rere yang lebih antusias.
Ehhh!
Terkejut. Itu yang dirasakan oleh Yola saat ini.
‘Tidak. Aku hanya pernah bertemu dengannya beberapa tahun lalu dan menendang pria itu,’ batin Yola geram saat mengingat pertama kali ia bertemu dengan pria datar tersebut.
“Em, itu mana mungkin nona, saya baru mengenal pria datar itu,” jawab Yola berkila sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Pria datar?” tanya Rere dengan raut wajah keheranan, membuat Yola tersadar dan segera mencari alasan untuk berkilah kembali.
“Emm, maksud saya sekertaris Roy, nona. Saya lihat pria itu sedikit datar dan kaku,” ucap Yola sambil tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapih.
“Aku rasa kalian sangat cocok, dia pasti akan lebih sedikit ceria jika punya istri galak seperti dirimu,” ucap Rere sambil terkekeh, ia berharap pria itu memiliki seorang dambaan hatinya, agar tidak selalu menempel dengan suaminya tersebut.
“Haha, mana mungkin nona, justru saya melihat sekertaris Roy sangat kesal jika bertemu dengan saya,” ucap Yola sambil terkekeh.
“Benar, terkadang pria tidak tahu cara mengungkapkan bagaimana perasaannya bukan. Aku harap kau bisa betah bekerja disini, untuk mengajari sekaligus menjaga putriku, ratu hati suamiku.” Yola menatap kagum pada sosok Rere yang lembut dan ramah, bagaimana agar ia juga merasakan kebahagiaan seperti yang di alami Rere. Ah, rasanya Yola benar-benar merasa iri.
“Tentu saja nona, saya akan melakukan tugas semampu saya, saya juga akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga nona kecil,” ucap Yola dengan tegas.
Hingga ada dua orang yang datang ke arah mereka, bahkan satu orang pria dengan tidak tahu malunya memeluk istrinya dari arah belakang dan menciumi pipi wanita tersebut.
Cup! Cup! cup!
‘Hey, apa kalian tidak kenal tempat dan rasa malu, seperti seorang remaja yang baru kenal cinta saja. Lihatlah pria datar itu, apa dia sudah biasa melihat adegan seperti itu di depan matanya, aku sungguh tidak habis pikir,’ gerutu Yola dalam hati yang jengah dengan orang-orang yang ada di hadapannya tersebut.
“Maaf tuan muda, nona muda, saya harus mengantarkan wanita ini untuk pulang ke rumahnya,” ucap sekertaris Roy membungkuk hormat dan segera menarik wanita tersebut.
**To be continue**
Terima kasih
...****************...
Tekan favorite agar dapat notifikasi jika sudah up ya ...
Dukungan kalian sangat berarti buat author remahan seperti Mimin ...
Follow ig Mimin @aran_diah
Lope lope buat kalian semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Vita Zhao
tenang yola, nanti pas kamu udh kerja juga setiap hari bakalan lihat live streaming 😅😅😅
2022-09-05
1
Rafasya Gemash
sabar yola .. itu belom seberapa ,,,🤭
2022-07-31
1