Chapter 16

Tidak lama, dari halaman rumah utama terdengar suara mobil.

"Mungkinkah dia sudah sampai?.." Tanya Dyandra.

"Bisa jadi pah..." Timpal Lia.

Sementara Kaivan hanya diam saja, melihat ke arah pintu utama.

Cklek!...

Pintu dibuka, masuklah seorang lelaki yang mereka kenal.

"Nathan beri salam, kebetulan kakakmu juga ada di sini.." Ujar bu Lia kepada putranya.

Nathan melirik Kaivan yang menatapnya juga. "Hallo kak, lo apa kabar?.."

"Hmmm, fine...." Jawab singkat Kaivan.

"Apa kau jadi membawa kekasihmu Nath?.." Tanya Dyandra.

Nathan tersenyum. "Tentu, kemari sayang!..." Ujarnya.

Dari belakang Nathan muncul seorang wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang..

"Perkenalkan dia kekasihku ma, pa, kak. Arabella Khanza..." Ujarnya.

"Hallo saya Arabella..."

Mendengar nama yang tak asing, Kaivan mengerutkan kening, seketika ia melirik wanita yang disebut kekasih adik tirinya itu.

Deg!

Manik Arabella dan Kaivan bertemu, mereka berdua terdiam kaku mematung. Senyum manis Bella seketika memudar melihat Kaivan yang ternyata kakak dari kekasihnya.

"Silahkan duduk Arabella..." Ujar Dyandra juga Lia..

Bella tersenyum ramah, Nathan membawanya duduk berhadapan langsung dengan kedua orang tuanya.

Tangan Arabella meremas ujung baju, perasaannya tak menentu bukan karena canggung berhadapan dengan Dyandra atau Lia, melainkan lelaki tampan atasan dinginnya, Kaivan..

Para bibi pembantu, datang membawa jamuan.

"Arabella boleh om tahu identitasmu, nak?.." Tanya Dyandra.

"Ah tentu om..." Timpal Bella. "Aku mahasiswa semester akhir, juga magang di perusahaan Dyandra Group..." Jawabnya sambil melirik Kaivan, yang ternyata lelaki itu menatap tajam ke arahnya juga.

Seketika Arbella mengalihkan pandangan.

Semua yang ada di sana terkejut, kecuali Kaivan.

"Ini kebetulan sekali..." Ujar Dyandra tak menyangka.

"Benarkah sayang? aku sendiri belum tahu.." Timpal Nathan.

Bella tersenyum sekilas.

"Kekasihku putri Dr. Rendi salah satu petinggi rumah sakit Adikta Citra pah, ma..." Lanjut Nathan.

Dyandra dibuat tak menyangka kembali. "Bukankah itu saham yang kau tanam 1 tahun lalu, Kaivan?..."

"Hmmm.." Jawab singkat Kaivan dengan nada dingin.

Arabella terdiam tak menyangka, rupanya sang papa mengelola rumah sakit atasannya juga.

Mereka terus mengobrol mengenai ini itu, Kaivan memilih berlalu pergi ke lantai dua, duduk di atas balkon dengan perasaan yang tak menentu. Tatapannya kosong menatap langit malam.

"Kebetulan macam apa ini!.." Umpatnya.

Ia berucap tak menyukai Arabella, namun hatinya tetap terasa panas..

"Ah sial!..." Lirih Kaivan, ia membenci perasaannya saat ini.

~

Di lantai bawah..

Nathan membawa Arabella keliling, setelahnya mereka berdua duduk di kursi halaman dekat kolam.

Sementara Kaivan menatapnya dari atas balkon, lelaki itu meraih rokok menghisapnya dengan dalam. Sudah 1 tahun Kaivan berhenti merokok, namun entah kenapa ia sekarang melakukannya seolah penenang.

"Berarti kau sudah bertemu dengan Kaivan, Bel?.." Tanya Nathan merangkul Arabella.

"Hmmm..." Jawab singkat Bella, ia melepas rangkulan Nathan. "Ini di rumah orang tua, jangan merangkul ku aku tak nyaman, bagaimana jika mereka melihat!.."

"Ck! mama dan papa pernah muda, mereka pasti mengerti.."

"Tidak!..." Bantah Bella.

Mau tak mau Nathan mengalah.

"Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan!.." Mulai Bella.

"Apa?.."

"Setiap aku mencium aroma tubuhmu saat berpelukan, kenapa wangi parfum wanita?.."

Raut wajah Nathan seketika berubah. "Apa karena itu, akhir-akhir ini sikapmu berubah sayang?..."

"Jawab, dan jujur kepadaku!..." Potong Bella.

"Di Bali aku memproduksi parfum wanita juga pria, karena kurang dana jadi tidak semua produk launching.." Jawab Nathan sedikit terbata.

"Apa harus sampai memakai parfum wanitanya juga?.."

"Suka saja sayang, jika kau mau akan ku berikan!..." Potong Nathan lagi.

"Tidak!..."

Hening beberapa saat, Nathan berdiri dari duduknya. "Aku ke dalam dulu, tunggu di sini Bel..."

"Hmmm..."

Nathan berlalu, sementara di kursi itu hanya Arabella duduk sendirian. Bella memijit pusing keningnya. "Kau tidak bisa membohongiku, Nathan..."

Greph!

"Akh!..." Pekik Bella, saat sebuah tangan kekar menariknya ke tempat lain.

Tubuh Bella mentok di dinding, ia terkejut melihat lelaki di hadapannya. "K-Kaivan!..."

Tidak ada jawaban dari Kaivan, ia hanya menatap lekat wajah cantik itu mengunci pergerakannya. Mereka berdua di tempat yang sedikit gelap, Kaivan sengaja membawa Bella ke sana.

"Ada ap!....

Belum juga Arabella selesai bicara, Kaivan meniupkan perlahan asap rokoknya pada wajah cantik itu. Arabella terkejut, ia semakin terkejut saat Kaivan menariknya ke dalam dekapan, meletakkan wajah tampannya pada leher jenjang Arabella.

"Kau menyakitiku..." Lirih Kaivan dengan suara gemetar.

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

omg🤣

2023-08-04

2

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

Aisss kaivan cemburu 😅😅

2023-08-04

0

neni onet

neni onet

beneran atau cari perhatian neehh duda labil 🤔

2023-08-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!