Chapter 4

"Yakin mau dilupakan Bel? kata lo lelaki itu tampan juga kan?.." Sengaja Rianty.

Arabella memutar mata malas. "Apa sih Ri, orang udah punya anak pasti punya istri juga.. Lagian gue kan udah punya Nathan..."

"Iya-iya.." Ujar Rianty. "Bilangin lagi sama si Nathan! kalo beneran sayang sama lo balik ke Jakarta, jangan di Bali terus! heran gue lost kontak pula!..."

Bella terdiam, pikirannya teringat sang kekasih. "Ya mau gimana, katanya akhir-akhir ini sibuk.."

"Kurang srek menurut gue, keluarganya kan punya saham di sini, kenapa tuh anak nyelonong ke sana Bel? lo gak curiga? dia di Bali udah mau satu bulan loh, jarang ngabarin apalagi datang ke rumah masih aja dipelihara!.." Timpal Rianty mengeluarkan unek-uneknya, ia sedikit jengkel dengan kekasih sahabatnya itu.

Terlihat Bella memijit pusing keningnya. "Gak mau ambil pusing gue Ri..."

"Yaudah, jangan membahasnya lagi. Kita langsung ke inti pertemuan kita..."

"Hmm, oke.." Timpal Bella.

Rianty mengeluarkan sebuah map, ia membukanya. "Di sini ada 3 rekomendasi perusahaan besar, yang cocok buat lo magang Bel.." Ujarnya menunjuk satu persatu.

"Oke..." Arabella menyimak seluruh informasi yang diucapkan Rianty mengenai tiga perusahaan itu.

"Semuanya terserah lo Bel mau dimana, gue sih berharap bisa magang bareng di Dyndra Group, cocok banget sama keahlian lo, mereka belum menemukan business manager yang disiplin.." Lirih Rianty.

"Akan gue pikirkan lagi Ri..."

"Oke Bel, btw mau interview magang sekarang?.."

Bella melihat suasana sekitar. "Kayaknya besok Ri, sebentar lagi mau malam nanti nyokap nyariin.."

"Iya gue setuju.."

Setelah makan juga mengobrol keduanya berpisah, Bella melajukan mobil untuk pulang begitu pun dengan Rianty.

...***...

Shena masuk ke dalam sambil menggenggam tangan Kaivan. "Pah kenapa pulang tidak sama mama?..."

Kaivan terdiam, tidak lama ia tersenyum seraya mengelus lembut kepala Shena. "Papa tidak tahu, mama juga nanti pulang sendiri seperti biasa.."

Tidak ada jawaban dari Shena, raut wajah gadis kecil itu tampak murung. Kaivan langsung memeluknya. "Ada papa, jangan pikirkan apapun!.."

Shena tersenyum kembali. "Iya pah..."

Selama satu bulan lebih Elsa jarang memiliki waktu untuk Shena, alasannya ini itu sibuk. Sedangkan Kaivan? sudah jangan ditanyakan lagi ia seorang CEO perusahaan, namun ia selalu menyempatkan waktu untuk sang putri. Hanya saja seminggu terakhir ia di rumah sakit karena penyakitnya.

Tentu saja anak kecil mana yang tak kesepian jika seperti itu.

"Sekarang mandi dan istirahatlah.." Ujar Kaivan yang diangguki Shena.

Dengan kasih sayang, layaknya seperti anak sendiri, si bibi membawa Shena untuk membersihkan diri.

Kaivan melanjutkan langkah, ia menaiki anak tangga masuk ke dalam kamar. Melepas pakaian kantor untuk membersihkan diri di kamar mandi.

Kaivan mengguyur tubuh kekarnya dengan shower, setelah selesai mandi ia merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa berniat memakai pakaian dulu.

Ia melirik bantal sebelah yang kosong, Kaivan menghela nafas panjang. Elsa istri yang sangat dicintainya selama ini berselingkuh dengan kekasihnya Roy mantan waktu SMA.

Rumah tangga yang dibangun selama 5 tahun, akhirnya hancur lebur karena perselingkuhan. Kaivan terdiam mematung mengingat itu, jiwa dan hatinya merasakan sakit dalam bersamaan. "Ck! lucu sekali..." Sinisnya jijik sendiri.

Drrrt drrrt drrrt!

Kaivan meraih handphonenya yang berdering, rupanya itu panggilan dari Reiki.

"Apa??..."

"Bagaimana dengan ketiga wanita penghibur tadi? apa kau menyukai cara pelayanannya?.." Tanya Rei.

"Tidak ada yang menarik juga bukan tipeku! carikan lagi sampai aku benar-benar puas!.."

"Apa kau harus melakukan hal ini untuk menenangkan diri?.."

"Of course!..."

Rei hanya bisa pasrah, sahabatnya sangat membenci bantahan. "Baiklah..."

Panggilan pun berakhir..

Kaivan melempar handphone sembarang, hari ini cukup melelahkan baginya..

Bayangan Arabella muncul dalam benak lelaki tampan itu, wajah cantik yang terengah-engah di hadapannya tadi membuat pikiran Kaivan tidak bisa berpikir jernih.

Seketika gelora bercintanya menguasai diri Kaivan. "Apa yang terjadi dengan dirimu? yang benar saja!..." Bantahnya.

Ia berdiri mengenakan baju, sebisa mungkin Kaivan mengontrol diri untuk tak membayangkan Arabella lagi.

Terpopuler

Comments

Helni Lewan

Helni Lewan

Lanjut thor

2024-05-20

0

Kirana

Kirana

next

2023-10-01

0

Yuli Silvy

Yuli Silvy

jatuh cinta pandangan pertama itu

2023-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!