Chapter 7

"Nona jika tidak mau masuk, tolong jangan menghalangi jalan!.." Ujar Reiki dengan wajah herannya.

Jantung Arabella berdebar kencang, haruskah ia balik badan dan bertemu kembali dengan lelaki kasar itu?..

"A-aku tidak akan masuk silahkan duluan..." Timpal bela tanpa menoleh.

"Kita mau ke ruang kerja lo kan Bel??.." Potong Rianty.

Bella langsung menggeleng berkali-kali, Rianty terdiam sepertinya ada sesuatu yang aneh dengan Arabella.

Kaivan menatap tajam punggung wanita yang membelakanginya, baru kali ini ada manusia yang tak sopan. "Berbalik lah dan tatap atasanmu!..."

Deg!...

Rianty yang peka dengan kondisi Bella, walaupun ia tak paham kenapa sahabatnya bersikap seperti itu. Rianty langsung menarik sahabatnya ke belakang. "Maaf tuan, sepertinya sahabat saya sedang tidak enak badan, ia tidak mau memperlihatkan wajah pucatnya di depan anda.." Sengaja Rianty bohong.

"Ya kan Bel?..." Tanya Rianty sambil menoleh ke belakang.

Plong!!

Tidak ada siapa-siapa, Arabella menghilang begitu saja. "Lah???..."

"Ck!..." Decak Kaivan kesal. "Jika sakit jangan datang ke perusahaan, nanti merepotkan!..."

"Iya tuan, maaf..." Sungkan Riri.

"Hmmm.." Jawab singkat Kaivan, ia kembali menekan tombol. Lift itu kembali tertutup.

Arabella mengatur nafasnya yang terengah-engah. "Ah ya Tuhan, saat melihatnya leherku terasa sakit kembali..."

Pikiran Arabella menerawang kemana-mana. "Rianty menyebutnya tuan? siapa dia? aaarrrgh stop Bel! lo kenapa? padahal tadi gak usah menghindar biar jelas!..."

"I don't care! oke..." Gumam Bella tak mau ribet, ia mengatur nafas agar kembali tenang.

"Bel!!.." Pekik Rianty mengejutkan Arabella. "Lo kenapa malah lari hah! gue gak enak sama tuan Kaivan..."

"Jadi dia namanya Kaivan?.."

"Ya putra tuan Dyndra, CEO utama perusahaan saat ini..." Jawab Riri.

Seketika botol yang dipegang Bella terjatuh, ia terkejut mendengar hal itu.

Riri yang mendapati keanehan Bella lagi, mengerutkan kening. "Sebenarnya lo kenapa Bel? panik banget apa ada sesuatu?.."

Arabella membuang nafas berat. "Dia yang mencekikku kala itu Ri, karena kesal gue gak bersikap sopan dengannya..."

"Apa!...."

"Gue gak tahu dia pemimpin perusahaan ini, paham dong perasaan gue. Gak enak juga gak nyaman, taunya malah jadi atasan..." Lirih Bella.

Rianty terdiam. "Itu pasti, tapi lupakanlah, kalau berpapasan dengan tuan Kaivan bersikaplah seperti biasa Bel.."

"Hmmm, tidak jauh akan seperti itu..." Pasrah Arabella.

"Yaudah, ayo kita ke ruang kerja lo..." Rianty menggandeng tangan sahabatnya.

"Oke..."

...~...

Semua karyawan yang berpapasan dengan Kaivan juga Reiki memberi hormat, dua orang penting itu berjalan di lantai bawah menuju parkiran.

"Apa kau sudah mencarinya??..." Tanya Kaivan.

"Hmmm, bawahan ku sedang bergerak. Tunggu saja.." Timpal Rei.

Tidak ada jawaban dari Kaivan, ia hanya berjalan menuju parkiran diikuti sahabatnya.

"Tuan!..." Panggil seseorang, membuat langkah keduanya berhenti.

Asisten Rei menghampiri. "Aku menemukan wanita yang tuan Kaivan maksud, bukan cuma menemukannya namun wanita itu ada di perusahaan ini sekarang..."

Rei sedikit terkejut, apakah ini yang dinamakan kebetulan?..

Kaivan menyunggingkan senyum tipisnya.

"Arabella Khanza, pegawai magang sebagai business manajer baru, beberapa menit yang lalu interviewnya di terima, mungkin berkas itu belum ditandatangani tuan Kaivan karena masih dalam proses..." Lapor asisten.

"Oke, kerjamu bagus..."

Setelah selesai melapor, bawahan Reiki berlalu pergi meninggalkan kedua atasannya.

"Suruh dia ke ruanganku!.." Ujar Kaivan dengan senyum tipisnya.

"Hmmm.." Timpal Rei, ia merogoh handphone menghubungi seseorang.

...~...

"Ini ruang kerja anda nona..." Tunjuk asisten perusahaan kepada Arabella.

"Terimakasih..."

"Sudah jadi tugas saya.."

Rianty sekarang tidak bersama Arabella, dia tadi pamit ada jadwal yang harus dilakukan bersama rekan yang lain.

Tok tok tok!

"Silahkan masuk!.." Jawab asisten saat ada yang mengetuk pintu.

Dua orang lelaki berjas hitam masuk ke dalam. "Dengan nona Arabella Khanza?.."

Bella mengerutkan kening. "Iya saya sendiri?..."

"Ikutlah bersama kami, tuan Kaivan sedang menunggumu di ruangannya!..."

Deg!

Tubuh Arabella seketika mematung, pikirannya menerawang kemana-mana. Bagaimana Kaivan tahu dia ada di sini?..

"Ada apa ya?.." Tanya Bella.

"Kami tidak tahu, itu urusan anda dengannya nona. Mari!.." Jawab mereka berdua memberi jalan.

Dengan perasaan tak tenang tentunya, mau tak mau Bella mengikuti dua orang berjas hitam itu menuju ruang CEO utama.

Sesampainya di depan pintu. "Silahkan masuk!.."

Dengan perlahan Bella mendorong gagang pintu, ia masuk ke dalam. Terlihat Kaivan menatap tajam ke arahnya dari kursi kebesaran, di meja CEO itu sudah ada biodata lengkap Arabella.

Arabella memberi hormat, ia langsung duduk di hadapan Kaivan. "Ada apa tuan memanggil saya?.."

Tidak ada jawaban dari Kaivan, ia menatap lekat wajah cantik yang ayu itu. "Kau satu-satunya karyawan yang sangat tak sopan saat bertemu atasan..."

Arabella terdiam. "Apa tuan sudah mengetahuinya? aku tidak sengaja hanya terkejut saja jika kita bertemu lagi, itu saja penyebab saya menghindar..."

Kaivan berdiri dari duduknya, ia berjalan menghampiri Arabella. "Datang ke rumahku nanti malam, jika kau ingin magangmu diterima sepenuhnya!..."

Arabella seketika menghindar saat Kaivan berbisik di telinga. Menyadari posisinya yang dekat, ia langsung merubah posisi berdiri kembali.

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

pasti mau ngajak karaoke y 🤣

2024-05-13

0

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

mau ngapain tuh😅😁

2024-02-17

1

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

bukan kebetulan semua udah di atur author🤭🤣🤣🤣

2024-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!