Chapter 17

Arabella mematung mendengar penuturan Kaivan, tangan yang asalnya mendorong dada bidang Kaivan kini terhenti seketika, entah kenapa ucapan Kaivan terdengar menyakitkan, layaknya ia sedang dalam suasana hati yang sedang tidak baik-baik saja..

"I-ini!..." Ujar Bella terbata, nafas Kaivan terasa hangat bahkan bibirnya menempel pada leher jenjang Arabella.

"Sebentar saja jangan takut, aku tidak akan melakukan lebih tanpa seizin darimu..." Lirih Kaivan.

Arabella terdiam, mungkin sekarang Kaivan dapat merasakan juga mendengar jika jantungnya berdebar kencang..

"Bagaimana ini, apa ku dorong saja? ah tidak!.." Batin Bella merasa bimbang.

Sekitar 20 menit, Arabella terdiam dalam dekapan Kaivan. Ia tak membalas pelukan, hanya membiarkan Kaivan memeluknya. "Apa terjadi sesuatu denganmu?.." Tanya Bella, ia sengaja tak memanggil tuan, karena dulu Kaivan pernah menyuruhnya seperti itu jika di luar perusahaan.

"I hate you!..." Ujar Kaivan penuh penekanan.

Arabella mengerutkan kening. "Maksudmu apa? tolong lepaskan aku!..."

Dengan perlahan Kaivan melepas dekapannya, kini manik keduanya bertemu dalam jarak yang begitu dekat. "Dari pada menjadi kekasih Nathan, lebih baik menjadi wanitaku itu lebih menyenangkan!..."

Arabella memutar mata malas. "Aku hidup bukan untuk hal yang tak berguna seperti yang kau katakan, sadarlah tuan Kaivan. Kau sudah memiliki anak jangan menenangkan diri dengan cara bermain wanita, itu tak baik!..."

"Aku tidak lagi bermain wanita, camkan itu nona Arabella.." Timpal Kaivan dengan nada suara beratnya.

Bella mengangkat alis sebelah. "Oh ya?..."

"Hmmm..." Kaivan menyunggingkan senyum tipis.

"Bel!!..." Panggil Nathan dari halaman, celingak-celinguk melihat sekeliling.

Arabella terkejut, tapi tidak dengan Kaivan. "Aku harus pergi!.."

Tidak ada jawaban dari Kaivan.

Nathan mengerutkan kening, saat melihat kekasihnya muncul dari samping rumah yang tampak gelap. "Bel?..."

"Ya?.."

"Ngapain kamu dari sana?..." Tanya Nathan dengan tatapan mengintimidasi.

"Apa kau juga harus tahu? sementara kau sendiri banyak menyembunyikan sesuatu dariku..." Sengaja Arabella, ia mengeluarkan unek-uneknya, ingin melihat reaksi Nathan.

"Sesuatu apa? aku tidak menyembunyikan rahasia apapun darimu, percayalah!..." Timpal Nathan sambil mengelus lembut pipi Bella.

Arabella menepis tangan kekasihnya. "Aku diam bukan berarti aku tak tahu Nath, jangan bertanya lagi aku seperti ini, jawabannya ada pada dirimu!..."

Nathan terdiam.

"Apa maksudmu!..."

"Wanita bernama Sely yang sering menemanimu di Bali, menghubungiku mengenai hubungan kalian berdua, bukankah kau juga pernah memposting momen dengannya? padahal aku sendiri kekasihnya belum pernah?.." Ujar Bella, ia kini tak tahan dengan kebohongan Nathan.

Nathan mematung, ia panik bukan main. Bisa-bisanya Sely tidak mematuhi aturan Nathan. "Kau mempercayai itu Bel! dia hanya rekan kerja yang menyukaiku, jangan mempercayai bualannya!..."

Arabella langsung menepis tangan Nathan yang menggenggam tangannya kembali. "Aku capek, banyak bukti yang menunjukkan hubungan kalian berdua nyata!..."

"Tidak, Bel kau dengarkan penjelasanku dulu!..."

"No!.." Potong Arabella.

Dalam waktu bersamaan, tiba-tiba taksi datang di halaman rumah, rupanya Bella yang memesan untuk pulang.

"Aku yang akan mengantarmu!..." Timpal Nathan menghalangi jalan Bella.

Tanpa bicara, Arabella mendorong Nathan. Ia masuk ke dalam mobil.

"Bel buka dulu pintunya!..." Nathan mengetuk-ngetuk pintu mobil.

"Jalan pak!..." Suruh Bella pada sopir.

Mobil itu melaju meninggalkan pelataran rumah keluarga Dyandra.

"Aaaarrgh!!..." Pekik Nathan, ia menjambak rambutnya meluapkan emosi.

Kaivan yang mendapati pertengkaran itu hanya diam.

Saat hendak masuk ke dalam rumah, Nathan berpapasan dengan Kaivan yang menatap tajam ke arahnya. "Uang dana yang papa berikan untuk usahamu di Bali, dikemanakan hah?..." Tanya datar Kaivan.

"Lo gak usah tahu, ini urusan gue kak! lo pikir buka usaha itu mudah? di Bali gue juga punya kebutuhan, papa tidak mempermasalahkan ini, tapi lo!!..." Timpal Nathan, ia emosi dengan sikap kakak tirinya itu.

"Masalahnya itu uang dariku! papa yang berharap kau menjadi pengusaha sukses apa ada buktinya sekarang? uang 800 juta lo kemanain di Bali!!!.." Potong Kaivan dengan nada tinggi.

"A-ada, gue masih menyimpan sebagian!..." Jawab terbata Nathan.

Kaivan menghela nafas berat, ia memegang bahu Nathan. Nathan merasa genggaman Kaivan berubah menjadi cengkraman.

"Berhenti menyakiti Arabella, atau kau tahu nanti akibatnya!..." Bisik Kaivan penuh penekanan.

Mata Nathan sedikit melotot, mendengar penuturan kakak tirinya. "Maksud lo apa? apa hubungannya kekasihku denganmu!..."

"Kau mungkin belum tahu, dia kriteria wanita yang ku cari-cari, bersiaplah!..."

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

wauuuu seru, hempaskan orang macam Nathan gk tau diri itu

2024-05-20

0

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

to the point ya kaivan orang nya g suka berbelit-belit.

2023-08-04

2

halimah abdul hayes

halimah abdul hayes

Jenis Nathan Yang tidak tahu diuntung…cuma anak tiri untuk ayahnya kaivan

2023-08-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!