Chapter 11

Reiki menginginkan sahabatnya itu berhenti dari bermain wanita. "Hmmm, kurasa Arabella lebih cocok denganmu daripada Elsa.."

Tidak ada jawaban dari Kaivan. "Ubah statusku dalam perusahaan, karena sekarang Elsa bukan istriku lagi.."

"Baiklah.." Jawab Reiki. Ia berlalu dari ruangan CEO utama untuk menjalankan tugasnya.

Semua pegawai juga petinggi perusahaan mendengar kabar ini terkejut, sangat tidak menyangka tentunya. Desas-desus itu sampai ke telinga Arabella.

Para petinggi perusahaan yang menyukai Kaivan, mendengar kabar ini sangat senang. Seolah celah memberi jalan kepada mereka, untuk bisa sampai ke pelukan atasan tampannya itu.

Setelah selesai mengotak-ngatik layar komputer, Bella merapikan beberapa berkas yang harus dibicarakan langsung dengan Kaivan. Ia terdiam. "Apa ku titipkan saja kepada tuan Rei?.."

"Ah lo bodoh apa gimana Bel? merepotkan orang saja!.. Tapi mendatangi orang itu rasanya berat sekali.." Gumam Bella.

Tapi tetap saja Bella berdiri dengan berkas di tangan, ia menghela nafas panjang untuk bisa tetap profesional saat bekerja.

"Masuklah!..." Suruh Kaivan saat pintu ruangan diketuk.

Arabella masuk ke dalam, terlihat Kaivan mengotak-ngatik layar komputer. Ia dapat melihat siapa yang datang.

"Maaf tuan mengganggu waktunya sebentar, ini berkas berisi rencana penjualan produk untuk bulan depan. Silahkan dilihat, saya sudah mengaturnya sesuai dengan kinerja perusahaan.." Ucap Arabella meletakkan berkas di meja Kaivan.

Kaivan menoleh menatap wajah cantik targetnya, ia melihat berkas berisi rencana penjualan produk itu..

Selang beberapa detik tidak ada yang bicara, Kaivan menyukai cara kerja Arabella, ia langsung menyetujuinya karena sesuai dengan apa yang diinginkan. "Bagus!..."

Bella tersenyum menerima berkas itu kembali. "Terimakasih.." Ucapnya. "Apa ada lagi kata-kata tambahan tuan?.."

Kaivan tersenyum tipis. "Menjadi pemuasku bagaimana?.."

Senyum Arabella seketika menghilang, jika bukan sang atasan mungkin wajah tampannya itu sudah Bella gampar dengan berkas. "Itu bukan tujuanku bekerja di sini, maaf tuan anda bisa cari yang lain, saya tidak membuka lowongan obral tubuh. Terimakasih..."

Jawaban Arabella berhasil membuat Kaivan terkekeh sekilas. Ia berdiri dari duduknya menghampiri wanita itu. "Oh ya?.."

"Hmmm!..." Timpal Bella dengan berani.

Bella memilih menatap lantai daripada adu tatap dengan Kaivan, namun lelaki itu malah menarik dagunya. "Tatap aku, Arabella!..."

Manik keduanya bertemu, jantung Bella kembali berdebar ia merasa tak nyaman dengan situasi ini. "Ada apalagi?..."

"Kamar pribadiku sangat cocok untuk kita pakai, jadi bagaimana?.." Sengaja Kaivan, jarinya mengelus lembut bibir bawah Arabella.

Mata Bella membulat sempurna, ia langsung menjauh. "Permisi tuan!.." Karena gugup Arabella langsung berlalu dari ruangan Kaivan.

Mendapati itu Kaivan menggigit bibir bawahnya, ia menjilat jari bekas mengelus bibir sexy Bella. "Arabella Khanza..." Lirihnya dengan senyum yang tak bisa diartikan, hanya Kaivan dan Tuhan yang tahu maksud tersembunyi itu.

...~...

Arabella yang berjalan ke arah ruang kerjanya terdiam, saat banyak asisten perusahaan di ruang aula, membawa banyak jamuan seperti sedang mempersiapkan sesuatu.

Ia memilih melanjutkan langkah, sesampainya di ruang kerja. Terlihat Rianty sudah ada di sana. "Ini Bel..." Ujarnya memberikan sesuatu.

"Apa ini?..." Bella membuka. Rupanya itu undangan anniversary perusahaan Dyndra Group yang ke 13th. "Nanti malam? pantas saja di ruang aula banyak yang mempersiapkan acara pestanya..."

"Hmmm, party Bel.."

"Oke..."

.......

.......

Malam datang...

Sekitar jam 7 malam, Rianty sudah berada di rumah Arabella. Keduanya berencana untuk berangkat bersama. Bella keluar dengan dress hitam, ia benar-benar semakin cantik dalam balutan itu, Rianty saja sangat setuju.

Karena tidak mau kedinginan, Bella memakai jas hitam di luarnya. Rianty yang menyadari wajah sahabatnya murung, ia mengerutkan kening. "Kenapa lo Bel? gara-gara Nathan?.."

Ia mengangguk sekilas. "Kita berantem lagi..."

"Ck!.." Decak Rianty, ia langsung merangkul sahabatnya. "Lupakan! ayo kita bersenang-senang di perusahaan.."

Arabella kembali mengembangkan senyum. "Let's go!.."

Mereka berdua berangkat untuk merayakan anniversary, sekaligus party.

Sesampainya di Dyndra Group..

Penyambutan CEO utama juga para petinggi berlangsung, setelah acara selesai mereka semua menikmati pesta itu.

Suara musik menggema di seluruh ruangan, tempat duduk para petinggi dan bawahan terpisah bersebelahan.

Para karyawan pria banyak yang melirik Arabella, padahal banyak pegawai wanita lain yang penampilannya lebih sexy juga mempesona dari Bella, namun tetap saja wanita itu menjadi pusat perhatian, karena parasnya yang nyaris sempurna.

Rianty ikut menari menikmati pesta, sementara Arabella hanya duduk sambil minum-minum. Moodnya kurang baik karena Nathan, ia sengaja membuka jasnya membiarkan tubuh idel itu terekspos.

Sorot mata tajam menatapnya dari kejauhan, ya Kaivan.

"Mba Bella?.." Sapa seorang lelaki yang duduk di sampingnya.

Bella menoleh. "Iya..."

"Kenapa tidak berdansa?..."

Pertanyaan seperti itu, entah sudah berapa kali Arabella dengar dari para pegawai pria.

"Hanya ingin seperti ini saja..." Jawab Bella kembali minum, namun untungnya ia masih sadar.

Terpopuler

Comments

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

tentunya sama author juga

2024-02-17

1

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

kaivan pasti cemburu ada yg dekati Ara

2023-08-03

2

Adama Askara

Adama Askara

sama authornya juga yang tau 😂

2023-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!