Chapter 13

Tangan Kaivan meraih tengkuk Bella, bagaimana pun ia pria normal yang mendambakan wanita itu juga.

Tampak bibir ranum Arabella masih basah bekas wine tadi, jari Kaivan menyentuh bibir itu. Dengan perlahan ia menciumnya, menyesap dalam menghisap sisa wine pada bibir Bella.

Niat ingin berhenti karena lawan main tak sadarkan diri, namun ternyata Kaivan malah me*umatnya semakin agresif, seakan sudah jadi candu, berharap Arabella akan mengingat momen ini sampai kapanpun.

Merasa bibirnya hangat karena sesuatu, Arabella mengerjapkan mata setengah merem. Ia tak bereaksi hanya menatap lekat wajah tampan yang menciumnya, karena pengaruh wine yang kuat, akhirnya ia tak sadarkan diri kembali.

Menyadari mata Arabella terbuka sekilas, Kaivan melepaskan ciuman beralih menatap mata Bella yang sudah terpejam lagi. "Kembali tak sadarkan diri?..." Tanyanya.

Kaivan menyunggingkan senyum tipis, ia menatap lekat bibir ranum Arabella yang basah karena ulahnya. "Sayang sekali, hanya aku yang bisa menikmatinya. Lain kali kita lakukan bersama..."

"Bel!..." Panggil Rianty terkejut saat melihat kursi yang diduduki sahabatnya kosong, ia celingak-celinguk melihat sekeliling. "Lo dimana?..."

Sebuah tangan menepuk Rianty dari belakang, ia menoleh. "Ah tuan Kaivan???..."

"Ikuti aku!..."

"Tentu..." Patuh Rianty, ia tak tahu mau apa, tapi karena atasannya jadi setuju saja.

Sesampainya di kursi paling belakang, Kaivan menunjuk Arabella yang tak sadarkan diri ditutup jas hitamnya.

"Bel!.." Panggil Rianty, ia terkejut.

"Bawa dan antarkan dia pulang ke rumah! situasinya sangat tak baik jika masih berada di pesta ini..." Ujar Kaivan.

"Iya tuan, karena ini sudah mau larut malam, saya juga berencana seperti itu..." Jawabnya. Sebenarnya banyak pertanyaan dalam benak Riri, kenapa bisa Arabella duduk di kursi CEO utama perusahaan Dyndra Group? Kaivan yang terkenal dingin juga tegas terhadap bawahan, meminjamkan jas kepada Bella?.

Namun Rianty tak berani bertanya langsung, biarkan saja, nanti ia bisa bertanya kepada sahabatnya itu.

Dengan dibantu asisten perusahaan, Arabella kini sudah di mobil, Rianty berdecak melihat kondisi Bella. "Harusnya lo gak mabuk Bel, malah melampiaskan kesal di sana, haish..."

Ia pun melajukan mobil membelah jalanan raya, untuk pulang menuju kediaman Arabella.

~

Malam tergantikan dengan pagi...

Saat bangun kepala Arabella berdenyut. "Akh!..." Lirihnya memegang kepala. "Awwhh, pening sekali.,."

Bella mengambil obat pereda nyeri lalu meminumnya, ia terdiam mencoba mengingat kejadian semalam. Namun nihil ia tak mengingatnya, ingatan terakhir Bella saat bersama pegawai pria yang mendekati.

"Tunggu!.." Mata Bella membulat sempurna, ia langsung berdiri melihat tubuhnya, lehernya, lalu berjalan ke sana-kemari untuk merasakan sesuatu.

"Ah tidak, syukurlah!..." Gumam wanita itu, ia kepikiran jika tadi malam menghabiskan waktu dengan pegawai kantor.

"Siapa yang mengantarku pulang?..."

Tok tok tok!..

"Bel???..." Ketuk mama Sonya dari luar kamar.

"Iya ma,.." Bella menghampiri langsung membuka pintu.

"Sekarang libur ke kantor?.."

"Hmmm, kan hari libur ma.." Timpal Bella...

"Di ruang tamu ada Nathan, cepat temui jangan lupa cuci muka..."

Arabella terkejut. "Nathan ma? bukankah dia akan kembali seminggu lagi..."

"Mana mama tahu Bel, dia datang setelah papa pergi ke rumah sakit.."

Arabella terdiam. "Iya aku akan menemuinya ma..."

Sonya berlalu membiarkan putrinya cuci muka dulu, setelah selesai cuci muka Bella menuruni tangga menghampiri Nathan.

Nathan tersenyum, ia berdiri dari duduknya. "Bella, apa kabar?.."

Arabella tersenyum sekilas, ia masih kesal dengan masalah adu mulut kemarin. "Aku baik..."

Nathan merangkul tubuh sang kekasih, keduanya berpelukan melepas rindu.

"Kau masih marah soal masalah kemarin?..."

"Tidak.."

"Mungkin aku akan lama di Jakarta, bisnis yang ku mulai di Bali banyak mengalami kegagalan, sekaligus memperkenalkanmu kepada keluargaku Bel..." Ujarnya.

"Hmmm..."

Mata Nathan fokus pada bibir ranum kekasihnya. "Bekas merah apa itu!..."

"Apa??..." Bella tak mengerti.

"Bibirmu!..."

Arabella meraih cermin kecil di atas meja, ia sendiri terkejut, merah layaknya bekas gigitan. Seketika pikirannya teringat sosok lelaki tampan saat party semalam. "Siapa?...."

"Apa yang siapa, sayang?..."

Terpopuler

Comments

anisa f

anisa f

berjalan kesana kemari 😂😂

2023-09-28

1

Karsini Seftiani

Karsini Seftiani

siapa yang menggigit dan mencium bibir mu bell ,,,,😁😅 salah sendiri LDR ran los kontak jadi pacar mu diembat orang tan,,,

2023-08-03

0

Bzaa

Bzaa

wkkwkwk...kekencengan, sampe ngebwkas bgtu...

2023-07-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!