Chapter 15

Mendengar jawaban Kaivan, manik wanita itu membulat sempurna, tatapan tajamnya seolah mengintimidasi karena berani berbuat tanpa minta izin. "Aku tidak takut kau memecatku, tapi tindakanmu sangat tak sopan!..."

"Mana mungkin aku memecatmu, sedangkan kau sendiri membutuhkan pekerjaan ini bukan?.." Potong Kaivan, ia berdiri dari duduknya menghampiri Arabella.

"Ya, tapi tetap saja! kita tidak terikat hubungan, dan aku juga bukan pemuasmu seperti yang kau minta itu!..."

"Tidak ada maksud lain, aku melakukannya karena keinginanku sendiri bukan menganggapmu sebagai pemuas.." Timpal Kaivan.

Arabella terdiam, ia kesal bibirnya dicium tanpa sepengetahuan, apalagi oleh Kaivan sang atasan.

Kaivan mendekati Arabella, jarak keduanya sangat dekat. "Aku bisa mengembalikan ciumanmu yang sudah ku ambil.."

"Dengan???..."

"Ciuman kembali.." Jawab Kaivan, ia langsung mengangkat tangannya meraih wajah cantik Arabella.

Seketika Arabella mundur. "Tidak yang benar saja.." Jantungnya mulai berdebar kencang, lagi-lagi hal itu Arabella alami saat berhadapan dengan Kaivan.

"Lantas harus dengan apa aku menggantinya?.." Tanya Kaivan sengaja.

"Tidak ada aku tak butuh apapun, hanya saja ingin memakimu sepuasnya!.." Timpal Arabella tak mau kalah.

"Kau yakin?.."

"Ya!.."

Kaivan terdiam ia hanya menatap lekat wajah cantik Bella, membuat wanita itu mengalihkan pandangan. "Aku lemah dengan tatapan mata itu.." Batin Bella menjerit.

Cukup lama keduanya saling tatap, tanpa berkata apapun lagi, Arabella pergi meninggalkan ruangan Kaivan, jika dipikir-pikir debat juga tak baik. Tentang ciuman itu? biarkan saja walaupun Bella kesal terhadap sang atasan. "Lelaki menyebalkan!..." Umpatnya.

Setelah Bella berlalu, Reiki datang menghampiri Kaivan.

"Bagaimana dengan Arabella? apa kau sudah mendapat kepuasan dari targetmu itu?.." Tanyanya kepada sang sahabat.

"No!..." Timpal Kaivan. "Sebenarnya bisa saja aku memaksa dia memuaskanku, tapi entah kenapa, aku belum juga melakukan itu karena sifatnya yang membuat tujuanku tertahan.."

Rei mengerutkan kening, tidak biasanya Kaivan seperti ini. "Apa maksudmu kau mau melakukan hal itu ketika dia sendiri rela melakukannya?..."

"Bisa dikatakan seperti itu!.."

"Kau menyukai Arabella Khanza?..."

Pertanyaan Rei tidak langsung Kaivan jawab, ia diam sejenak. "Tidak! hanya tertarik untuk dijadikan sebagai pemuas..."

"Sepertinya maksudmu bukan seperti itu, jika kau tertarik dengannya pikir-pikir dulu bukankah Arabella sudah memiliki kekasih?..."

"I don't care!..."

"Oke lupakan, berarti kau benar menyukainya..." Rei mengalah berdebat dengan Kaivan. "Ah tadi si bibi memberi kabar, katanya Shena dibawa pergi Elsa karena kemauannya sendiri..."

"Hmmm, Shena tadi izin juga..." Timpal Kaivan.

"Kau tidak marah? Shena menghabiskan waktu bersama dengan Elsa juga Roy, mereka layaknya sepasang suami istri dengan anak.." Tanya Roy...

"Dia ibunya, aku tidak mungkin marah. Hubunganku saja yang tak baik..."

Rei terdiam tak bicara lagi, jika di pikir-pikir menurutnya wajah Shena tidak ada miripnya dengan Kaivan, padahal biasanya anak perempuan identik lebih mirip dengan sang ayah, ini Shena tidak, mungkin orang-orang juga mengakui, namun tak berani berucap... Itu pikiran Reiki sekarang.

"Baiklah silahkan lanjutkan, maaf mengganggu waktumu..."

"Hmmm.." Jawab singkat Kaivan.

~

Malam datang...

Kaivan melajukan mobilnya membelah jalanan raya, tujuannya ke rumah utama atas permintaan Dyandra sang papa, sebenarnya Kaivan malas apalagi harus berhadapan dengan ibu tiri.

Ya, ibu Kaivan meninggal dunia dua tahun lalu karena kecelakaan, papanya Dyandra menikah lagi dengan seorang janda beranak satu, adik tiri Kaivan.

Sesampainya di sana, mereka menyambut kedatangan Kaivan yang jarang sekali pulang.

"Dimana Shena?.." Tanya Dyandra setelah merangkul sang putra.

"Bersama ibunya..."

Dyandra diam sejenak. "Papa tahu kondisi hatimu tidak baik, tapi lupakan atas kejadian yang menimpa, masih banyak wanita lain yang baik untukmu..."

Tidak ada jawaban dari Kaivan, ia hanya mengangguk sekilas.

"Adikmu dari Bali juga pulang, dia berencana bekerja di perusahaan yang kau kelola..." Ujar Dyandra.

"Jika kau sudah lelah dengan pekerjaan, bisa menyerahkannya kepada si adik..." Timpal Lia sang ibu tiri.

"Aku meragukan kemampuannya!..." Potong Kaivan.

"Kaivan!.." Timpal Dyandra memberi kode.

"Cih!.." Batin Kaivan.

"Dasar anak angkuh!.." Batin Lia memaki anak tirinya.

"Sekarang dimana dia? katanya pulang dari Bali?.." Tanya Kaivan.

"Dia menjemput kekasihnya untuk datang ke sini, katanya mau memperkenalkan diri kepada kita.." Jawab Dyandra.

"Oh!..."

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

jangan² Nathan

2024-05-20

0

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

nathan kah?

2024-02-17

1

Nenk Ulle

Nenk Ulle

Nathan adik tiri Kaivan

2023-11-26

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!