Hye jin mantan tunangan Richie?

"Kenapa Kau bisa datang ke Singapore seorang diri, Hye jin? Kau juga mengatakan baru pertama kali datang ke negara ini. Kenapa Kau bisa seberani ini?" tanya Dea setelah Hye jin menghabiskan makanannya. Dea tak mampu memendam rasa penasarannya.

Raut wajah Hye jin berubah muram ketika mendengar pertanyaan dari Dea. Ia seolah tak ingin menjawab pertanyaan tersebut.

"Sebenarnya Aku untuk mencari tunangan ku, lebih tepatnya mantan calon tunangan ku," ucap Hye jin sendu.

"Maksudnya?" Dea tidak mengerti dengan ucapan Hye jin.

"Aku hampir menikah dengan pria yang sangat ku cintai, Dea. Tapi dia tidak pernah mencintaiku. Pria itu mencintai gadis lain dalam hidupnya. Entah mengapa dia menerima perjodohan itu denganku. Aku sempat merasakan bahagia ketika dia menerima perjodohan ini. Namun, seiring berjalannya waktu, Aku menyadari bahwa dia tidak pernah sekalipun mencintaiku," ucap Hye jin dengan perasaan yang begitu gamang.

"Kenapa Kau tidak berusaha untuk merebut hatinya, Hye jin. Aku yakin dia akan jatuh cinta kepadamu. Kau itu adalah gadis yang begitu cantik, kalau Aku pria, pasti Aku akan mencintaimu," seloroh Dea.

Senyum kecil nampak terbit dari sudut bibir Hye jin. Sungguh, Dea adalah gadis yang begitu menyenangkan menurutnya.

"Aku sudah berusaha untuk membuat dia mencintaiku, Dea. Tapi nyatanya Aku tidak bisa." Hye jin nampak menundukkan kepalanya. "Sebenarnya kita juga masih kerabat, Dea. Nenek menjodohkan kami, tapi sekarang semuanya sirna, karena dia telah memutuskan pertunangan kita dan memilih gadisnya." sambungnya.

Mata Dea membulat tak percaya. "Jadi kalian masih kerabat? Sungguh tidak bisa di percaya."

"Kami sudah saling mengenal sejak kecil. Tapi kami semakin jauh saat Nenek menjodohkan kami. Kupikir Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku, tapi dia sulit sekali untuk ku dapatkan, bahkan melirikku saja dia enggan. Sekarang Aku hanya ingin bertemu dengannya dan memastikan bahwa dia benar-benar bahagia bersama gadis yang dia cintai."

"Mantan tunanganmu sungguh bodoh karena sudah menyia-nyiakan mu, Hye jin!" sungut Dea yang ikut kesal dengan mantan tunangan Dea.

"Baiklah, Aku akan membantumu untuk bertemu dengan mantan tunangan mu itu. Katakan padaku siapa namanya, Aku akan menghajarnya nanti jika bertemu," ucap Dea.

"Namanya... "

"Sayang, Richie ada di bawah sedang menunggumu," ucap Mama Zara dari luar pintu kamar Dea dan menghentikan ucapan Hye jin.

Hye jin mengerutkan keningnya. Sementara Dea merasa begitu jengah. Richie terus saja mengganggunya, pria itu bersikeras untuk menikahinya.

"Katakan Dea sudah berangkat ke kantor Mam," seru Dea.

"Tapi tadi Mama sudah mengatakan bahwa Kau ada di kamarmu, cepatlah keluar dan temui dia!"

Dengan malas Dea terpaksa menemui Richie. "Hye jin, tunggulah sebentar," ucap Dea. Hye jin mengangguk, namun dalam hatinya bertanya-tanya tentang nama yang sempat Mama Zara ucapkan tadi "Richie?" ucapnya hampir tanpa suara yang keluar.

Merasa penasaran, Hye jin mulai beranjak dari duduknya. Ia berjalan menuju pintu dan membukanya.

Sementara itu Dea dengan wajah kesalnya menemui pria yang menetapkan dirinya sebagai calon suaminya.

"Untuk apa Kau kemari?" tanya Dea dengan ketus.

"Untuk menemui calon istri ku," ucap Richie dengan santainya.

"Sudah ku bilang Aku tidak akan menikah dengan mu!"

"Terserah Kau mau mengatakan apa, yang jelas Aku akan tetap menikahimu."

"Lebih baik Kau pulang saja, Aku tidak ingin bertemu dengan mu!" ucap Dea. Ia memutar badannya hendak meninggalkan Richie. Namun Richie dengan cepat meraih lengan Dea.

"Lepaskan!" Dea berusaha melepaskan tangan Richie dari lengannya.

"Tidak akan!"

Dea merasa sangat kesal. Ia masih berusaha berontak meskipun ia tahu Richie tidak akan melepaskannya.

"Richie." Suara seseorang membuat Dea dan Richie menoleh kepadanya.

Richie terbelalak melihat sosok Hye jin di depan matanya.

"Hye jin, kenapa Kau turun? Kondisimu belum pulih, seharusnya Kau istirahat," ucap Dea menatap Hye jin. Namun Hye jin hanya diam saja tak meresponnya. Pandangan Hye jin mengarah pada Richie.

"Bagaimana Kau bisa berada di sini, Hye jin?" tanya Richie. Ia menatap tajam gadis itu dengan tatapan bencinya. Richie berpikir Hye jin akan menghancurkan rencananya untuk menikahi Dea.

Dea masih belum mengerti dengan situasi yang terjadi. Ia bertanya-tanya bagaimana bisa Richie dan Hye jin saling mengenal.

"Kalian saling mengenal?" tanya Dea. Ia menatap ke arah Hye jin dan Richie secara bergantian.

Keduanya mengangguk. Namun Dea di kejutkan dengan tangan Richie yang menariknya dan memeluk pinggangnya dengan erat.

"Apa yang Kau lakukan!? Lepaskan!" ucap Dea meronta. Namun Richie semakin memperkuat pelukannya pada pinggang Dea. Tatapan matanya menatap Hye jin.

"Hye jin, dulu Aku pernah mengatakan kepadamu bahwa sekeras apapun Kau mencintaiku, Aku tidak akan pernah bisa membalas perasaan mu. Karena kita bersaudara, ku harap Kau tidak melupakannya," ucap Richie terdengar lantang.

Dea terperanjat mendengarnya. Kini ia mengerti dengan apa yang terjadi. Hye jin, gadis yang ia tolong adalah seseorang yang menjadi tunangan Richie selama ini. Dea merasa seperti orang ketiga di antara mereka.

Tidak, dia tidak ingin Hye jin berpikir seperti itu. Dea berusaha untuk melepaskan dirinya dari Richie.

"Richie, lepaskan. Biarkan Aku pergi!" Dea berusaha meloloskan diri, namun usahanya sia-sia.

"Diam dan tetap disini!" sentak Richie. Dea terkejut dan menuruti perintah Richie. Tidak pernah Dea melihat kemarahan Richie sebelumnya. Ia menundukkan kepalanya. Kini tatapan Richie kembali beralih pada Hye jin.

Hye jin berusaha bersikap tenang dan menyembunyikan gemuruh kegelisahan dalam hatinya.

"Ya, Aku tidak lupa. Aku masih mengingatnya dengan baik. Kau mau menerima perjodohan kita karena permintaan Nenek." Suara Hye jin terdengar begitu parau.

"Hye jin, Aku tidak pernah bisa menerimamu ataupun gadis lain karena Aku telah mencintai seseorang." Richie semakin mempererat pelukannya di pinggang Dea tatkala Dea berusaha kembali berontak.

Dea sudah dapat menebak apa yang akan di katakan Richie kepada Hye jin. Dea tidak ingin Hye jin berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya. Dea tahu Hye jin begitu mencintai Richie. Sementara Richie benar-benar tidak melepaskannya.

Hye jin masih terdiam dan menunggu kalimat selanjutnya yang akan di katakan Richie. "Apa Kau lihat gadis yang ada di samping ku?" Pertanyaan Richie membuat Hye jin menatap Dea. "Dia adalah alasan terbesar ku tidak bisa menerima gadis manapun termasuk dirimu. Dialah gadis yang ku cintai selama ini," tegas Richie.

Seketika buliran air mata berjatuhan melewati pipi Hye jin. Apalagi saat Richie semakin mempererat pelukannya dan menegaskan kata-katanya.

"Aku sangat mencintai Dea. Dan Aku akan segera menikahinya!"

"Jangan gila, Richie! Sudah ku katakan Aku tidak mau menikah denganmu!" sentak Dea. Bersamaan dengan itu ia berhasil lepas dari Richie.

***

Terpopuler

Comments

Rosy

Rosy

baru nongol nih...🤭
kirain authornya sakit..ternyata punya karya baru lagi ya...semangat deh Thor..yg penting rajin up kalau bisa tiap hari...😄😄

2022-08-02

1

Uciha Naruto

Uciha Naruto

next

2022-08-01

0

Vita Zhao

Vita Zhao

akhirnya up juga kak, uh lama banget gak up padahal setiap hari nungguin loh🥺.
semoga kak sakura sehat selalu🤗.



wah gimana nih makin deg deg an aku bacanya😳

2022-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!