"KRRRRIIIINNGG"
suara bel pulang.
"jadi ngumpul di rumah indra ga ni? " tanyaku
"ambon, jawir sama yoseph ntar nyusul katanya" jawab indra
"gw kayaknya ga jadi dah, Tiba-tiba ada urusan" jawab diki dengan wajah serius sambil melihat HP.
"ya udah gw ama indra duluan ya ki" ucapku sambil berjalan pergi.
diki tidak menjawab karena sedang fokus pada HP nya.
sesampainya di rumah indra, kulihat kakek dan nenek nya sedang duduk di ruang tamu.
"assalamu'alaikum. kakek nenek sehat. " salam ku sambil mencium tangan keduanya.
"waalaikumsalam, alhamdulillah sehat. Rafa kok sendirian, yang lain mana? biasanya malem mingguan kumpul di sini" ucap nenek
"pada malam mingguan sama pacarnya lah nek. masa ngumpulnya sama laki-laki mulu. hahahaha" ucap kakek bergurau.
"hahaha nanti juga pada kesini kok nek. pacar yang mana kek, orang pada jomblo hahaha." jawabku.
"yasudah langsung masuk sana, cuci kaki tangan dulu. makan, nenek udah masak banyak. " ucap nenek
"iya nek terimakasih " ucapku segera masuk.
setelah menunggu selama 1 jam.
"kok belom pada dateng ya anak-anak?" tanya indra
"bentar lagi juga dateng, tungguin aja" kata ku sambil gitaran.
" diki lagi kenapa kenapa ya Raf, kaya emosi gitu dari tadi " tanya indra.
"oh diki. dia baru putus ama zahra." jawabku dengan santai
"hah.. tau dari mana lu Raf? diki cerita ama lu?" tanya indra.
"nggak. gw tau aja. " jawab ku.
"paling juga nanti balikan lagi kaya biasa" kata indra.
"nggak. yang ini bener bener pisah. ga bakal balikan. " ucapku.
"serius lu Raf, lu tau dari mana dah" tanya indra
aku hanya tersenyum dan menaikan alis dan pundak ku. .
"tanya aja langsung ntar, orang nya bentar lagi juga datang" sambung ku.
"dia kan tadi bilang ga bisa date...... " belum selesai indra bicara. tiba-tiba pintu kamar nya terbuka.
"assalamualaikum.." diki masuk dan langsung rebahan di kasur.
"gw putus ama zahra" kata diki
indra langsung melihatku terheran-heran.
"paling nanti juga balikan lagi " ucap Indra.
"nggak, yang ini udah fix. zahra ngeliat chatan gw sama adek kelas" jawab diki lemas
"yah lu main api ya kebakaran dah." kata indra.
aku hanya mendengarkan sambil memetik gitar. aku sudah tau apa yang sebenarnya terjadi. diki sudah jenuh pada hubungannya dengan zahra dan dia coba mendekati adik kelas tapi ketahuan. singkat nya seperti itu.
akhirnya Anak-anak mulai datang satu persatu. biasalah malam minggunya jomblo jomblo ya cuma becanda ngobrolin cewe sama nyanyi nyanyi.
malam sudah pukul 20.00 .
"gw balik duluan ya, ada urusan di rumah" kataku pamit.
"oke hati-hati ya Rafa, thanks ya" kata anak-anak.
"thanks juga ya guys udah kumpul" jawabku.
aku berjalan dari rumah Indra ke jalur besar untuk menunggu angkot ku. faktanya rumah Indra dan Zahra itu berdekatan, kalau akan menuju ke jalan besar pasti melewati rumah zahra dulu.
saat sedang menunggu angkot tujuan ku, aku melihat seorang nenek nenek turun dari angkot lain membawa barang yang cukup besar. dia agak kesulitan menurunkan barangnya dari angkot.
"biar saya bantu ya nek" aku mulai membantu menurunkan barangnya.
"eh terimakasih ya nang, tangan nenek tiba tiba kesemutan ini" ucapnya
"emang mau di bawa kemana nek, biar saya bantu bawakan sekalian" kataku
"ke rumah nang, di sana ga jauh kok" jawabnya.
"yasudah saya bantu bawa ya nek" kataku sambil berjalan mengikuti nya.
barang nya cukup berat, kurasa ada beras dan sembako lainnya. bagaimana bisa nenek itu membawanya dari tadi, pikirku.
"kok sendirian aja nek belanja nya?" tanyaku dalam perjalanan.
"iya biasanya sama cucu nenek yang laki-laki, tapi lagi ada kerja kelompok katanya jadi pulang nya agak malam. " jawabnya.
"oh masih sekolah cucunya ya nek" sambung ku.
"iya kelas 3 SMP. " lanjutnya.
si nenek berjalan menuju jalan yang tidak asing bagiku. lalu berhenti tepat di depan rumah zahra. saat si nenek membuka pagar, pintu rumahnya pun terbuka.
zahra keluar berniat membantu nenek itu.
"Loh Rafa" kata zahra terkejut
"ara bantu nenek masuk" ucap si nenek
"iya nek" ucap zahra menggandeng neneknya sambil melihat ku.
"ini barangnya mau saya taruh di mana ya nek? " tanyaku
"sini aja nang. terimakasih banyak ya nang" ucap si nenek.
"iya sama-sama nek. yasudah nek saya pulang dulu ya" tanya ku
"ehh disini dulu aja nang. minum dulu, ara tolong ambilin minum ya" kata si nenek.
"ga usah nek saya buru-buru. takut ga dapet angkot. sudah malam soalnya" kataku.
"iya nek sudah malem, nenek siap-siap tidur aja ya. biar zahra yang antar dia nanti" kata zahra.
akhirnya aku dan zahra keluar bersama.
"udah ra sampai sini aja, udah malem. mending lu balik aja. gw bisa sendiri" kataku
"gapapa kok, gw emang mau jalan jalan sebentar" katanya
"lu ketemu nenek gw dimana raf? " tanyanya
"di jalan besar, gw mau balik abis dari rumah Indra lagi nunggu angkot eh ngeliat nenek lu bawa barang rada besar. Ya udah gw bantu bawa aja. " jawabku
"dari rumah Indra ama anak anak lu? ada dika juga? " Tanyanya. dengan ekspresi murung
"iya ada" kataku.
"ya udah sampe sini aja ra, udah malem, dingin ntar." kata ku
"thanks ya" aku bergegas jalan.
lalu aku berhenti sejenak dan berbalik padanya sambil berkata.
"yang kuat ya ra, lu bakal baik-baik aja kok. bahkan jadi lebih baik. daah~" kataku sambil berjalan pergi.
tidak mudah memang rasanya di khianati, apalagi oleh orang yang kita kasihi. tapi harus tetap bertahan, agar hidup terus berjalan, kearah yang lebih baik di masa depan.
zahra alias ara, perempuan baik dan lembut tapi memiliki kehidupan yang cukup berat. ayah dan ibunya berpisah saat dia masih SD. awalnya dia di asuh oleh ibunya, tapi saat SMP tiba-tiba saja ibunya pergi begitu saja entah kemana. yang akhirnya Zahra dan adiknya di asuh oleh neneknya sendiri. masa lalunya itu yang membuat Ara sering merasa takut akan kesendirian.
EPISODE berikutnya : ZAHRA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments